di Indonesia
dan Pelaksanaan safe injection
TITIEK HIDAYATI
Epidemiology and the US Experience
with Varicella Vaccination Introduction
Wharton 1996, Galil 2001, Davis 2004, Ratner 2001, Meyer 2000, Nguyen 2005
Varicella Vaccine, United States
Varicella vaccine [VARIVAX,Merck and
Co., Inc] licensed March 1995
26%
Uptake of Varicella Vaccine by
Race/ethnicity
Pre-licensure efficacy
>95%
Post-licensure effectiveness
> 95%
Varicella Vaccine Safety
47 million doses distributed through 12/31/05
No death documented to be caused by vaccine virus
Serious adverse events very rare
2.2 reported per 100,000 doses distributed
Vaccine rash, hepatitis, pneumonia (confirmed from vaccine virus)
Ataxia, encephalitis, thrombocytopenic purpura (not confirmed)
TITIEK HIDAYATI
Penyakit infeksi
Dapat dicegah dg
imunisasi Tidak dapat dicegah dg
imunisasi
Aman
Efek samping/KIPI
JENIS DAN SIFAT VAKSIN
PENGGOLONGAN VAKSIN
1. Sensitif terhadap beku (freeze
sensitive/FS): DPT, DT,TT, hepatitis B dan
DPT-HB
2. Sensitif terhadap panas (Heat
sensitive/HS): campak, polio dan BCG
Penanganan peralatan rantai vaksin
Yang dimaksud dengan peralatan rantai vaksin
adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam
pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur
untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah
ditetapkan.
1. lemari es
2. vaccine carier/thermos
3. cool pack (kotak dingin cair)
Penyimpanan
vaksin
Penanganan vaksin
a. Penyimpanan Vaksin
i. Semua vaksin disimpan pada suhu +2C sampai dengan +8C.
ii. Bagian bawah lemari es diletakkan cool pack sebagai penahan
dingin dan kestabilan suhu.
iii. Peletakan dus vaksin mempunyal jarak antara minimal 12 cm
atau satu jari tangan.
iv. Vaksin HS/heat sensitive ( BCG, Campak, Polio) diletakan dekat
dengan evaporator, Vaksin FS/freeze sensitive (DPT,TT,DT, Hept.
B, DPT/HB) dietakkan jauh dengan evaporator.
v. Vaksin dalam lemari es harus diletakkan dalam kotak vaksin.
Penggunaan di unit pelayanan
i. Di Puskesmas dan unit pelayanan statis lainnya (RS, Klinik
Bersalin, Praktek Swasta)
Jumlah vaksin yang diperlukan disesuaikan dengan pengalaman
pemakaian rata-rata setiap hari pelayanan.
Vaksin disimpan dalam termos yang diberi kotak dingin cair.
Letakkan termos vaksin di meja yang tidak terkena sinar
matahari langsung.
Dalam penggunaan, letakkan vaksin di atas sponge/busa yang
berada di dalam termos.
Di dalam termos tidak boleh ada air yang merendam vaksin. Hal
ini untuk mencegah kontaminasi vaksin dan bakteri lain.
ii. Di Posyandu dan komponen lapangan lainnya
Pada prinsipnya sama seperti di komponen statis, dan intinya
vaksin tetap berada pada suhu +2C sampai dengan +8C.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Pertimbangan perencanaan:
1. Kapan dan dimana pelaksanaan imunisasi
harus jelas, terjangkau dan tidak merepotkan
masyarakat
2. siapa yang dapat membantu
pelaksanaannya. Harus melibatkan relawan
dari anggota masyarakat setempat, agar
program lebih mudah diterima.
Memobilisasi masyarakat dengan
metode dan pesan yg tepat
1. pesan sederhana dan akurat
2. metode yg tepat:
forum pertemuan masyarakat,
pertemuan keagamaan,
penyebaran brosur dan leaflet serta tulisan di
koran,
melibatkan tokoh.
Meminimalisir rumor dan informasi
yg salah
Rumor dan informasi yg salah segera
dibersihkan dan diganti dengan infromasi yg
benar ttg imunisasi.
BAGAIMANA PELAKSANAAN
PROGRAM IMUNISASI DI
INDONESIA ?
Hasil penelitian
GAMBARAN KEGIATAN PERENCANAAN DLM
PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI
No Subjek Persentase (%)
1 Menetapkan besar sasaran & target cakupan umum 61
2 Penggunaan angka pembuangan vaksin tahun sebelumnya 11
3 Penggunanan lembar kerja penghitungan besarnya sasaran 67
3 Menetapkan besar sasaran & target cakupan untuk anak 89
4 Menetapkan besar sasaran & target cakupan untuk WUS 78
5 Perencanaan melibatkan masyarakat 61
6 Proses penetapan besar target melibatkan staf PKM 39
7 Penetapan besar target melibatkan tokoh masyarakat 33
8 Perencanaan kebutuhan peralatan rantai vaksin 61
GAMBARAN PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH
DINAS & PEMBERIAN UMPAN BALIK PELAKSANAAN
PROGRAM IMUNISASI DI SALAH SATU KABUPATEN
No Kegiatan Persentase (%)
1 Pelaksanaan supervisi
Supervisi oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kab. 89
2 Pelaksanaan Supervisi terakhir
Bulan bersangkutan 33
<3 bulan 50
3 - <1 th 17
3 Objek yang disupervisi
Logistik & sarana program imunisasi 11
Pelaksanaan dan pencapaian target program imunisasi 72
Pelaksanaan prinsip safe injection 17
4 Pemberian umpan balik ke puskesmas oleh dinas 83
GAMBARAN KELENGKAPAN PERALATAN RANTAI
VAKSIN PUSKESMAS DI SALAH SATU KAB.
No Peralatan rantai vaksin Persentase (%)
1 Lemari es penyimpan vaksin 100
2 Lemari es penyimpan vaksin berfungsi baik 78
3 Lemari es dilengkapi termometer 83
4 Lemari es dilengkapi voltage regulator listrik 61
5 Ruangan tempat lemari es penyimpan vaksin 100
Ruang tempat lemari es tidak bocor 89
Ruangan dilengkapi sistem pengaman 50
Ruangan kering tidak lembab & berlantai ubin 94
Ruangan cukup luas sejuk dan berventilasi 94
6 Termos/vaccine carrier 89
7 Ice pack/cool pack 67
8 Tempat penyimpan limbah tajam 94
9 Incinerator 60
GAMBARAN PENGETAHUAN & SKILL PETUGAS
IMUNISASI PUSKESMAS KAB.x