Anda di halaman 1dari 125

DARAH

Merupakan jaringan tubuh


Volume darah adalah 8% dari berat badan,
55%nya adalah plasma
Temperatur: 380C ,pH 7,35-7,45
Terdiri dari :
- sel darah merah (eritrosit)
- sel darah putih (leukosit)
- trombosit
- plasma
Components of Blood
is the liquid portion of the blood and
PLASMA consists primarily of water (92%) and
plasma proteins (7%)
Proteins - albumin, globulins, and
fibrinogen

- solid component of the blood


FORMED consisting of erythrocytes,
ELEMENTS leukocytes, and platelets

BLOOD =
55% plasma + 45% formed elements
FUNGSI DARAH

- Distribusi
oxygen, CO2, nutrien, hormone, waste
product/sisa metabolisme

- Regulasi
Body temperature, pH

- Proteksi
Melindungi tubuh dari kehilangan cairan
Melindungi tubuh dari infeksi
ERITROSIT
Hb & Ht
ERITROSIT

Fungsi utama eritrosit:

Transport Hemoglobin(Hb) Hb akan


berikatan dengan O2 untuk
didistribusikan ke jaringan
Hb berikatan dengan CO2 untuk
dibawa dari jaringan ke paru-paru dan
dikeluarkan dari dalam tubuh
Eritrosit mengandung carbonic anhidrase
yaitu enzym yang mengkatalisir reaksi bolak
balik

H2CO3 H2O + CO2


H2CO3 H2O + CO2

Dengan seringnya terjadi reaksi ini maka


CO2 akan semakin cepat dikeluarkan dari
tubuh, dan ph darah tetap stabil
Eritrosit juga mengandung glycolytic enzym
yang menghasilkan bahan bakar untuk
mekanisme transport aktif dan
mempertahankan konsentrasi ion di dalam
RBCs

Eritrosit merupakan buffer asam basa yang


baik karena mengandung molekul Hb yang
sebagian besar pembentuknya adalah
protein
MORFOLOGI ERITROSIT

Sel darah merah berbentuk lempeng bikonkaf


(seperti cakram)
Tidak mempunyai inti, mitokondria dan
retikulum endoplasma
Diameter 7,8 m
Ketebalan di bagian yang paling tebal 2,5 m
dan pada bagian tengah +/- 1 m
Bentuknya bisa berubah ubah ketika berjalan
melalui pembuluh darah kapiler
3
Sel darah merah merupakan suatu kantong
yang dapat berubah menjadi berbagai bentuk
dan karena dia mempunyai membran yang
sangat kuat maka dia dapat menampung
banyak material tanpa menyebabkan
peregangan yang sangat kuat dan akan
menyebabkan sel pecah

Masa hidup 120 hr dalam sirkulasi darah dan


dihancurkan dlm hati dan limpa
Jumlah sel darah merah
- pria 5.200.000/mm3 (+/- 300.000)
- wanita 4.700.000/mm3 (+/- 300.000)

Pada orang yang hidup di dataran tinggi


jumlah sel darah merahnya akan
meningkat
PEMBENTUKAN ERITROSIT

Pada mgg I fase embrio eritrosit dibentuk


didalam kantung telur (yolk sac)
Pada pertengahan trimester ke3 eritrosit
kemudian dibentuk di dalam hati(paling
banyak), limpa dan limfe nodes
Pada bulan terakhir dan setelah kelahiran
eritrosit dibentuk di sumsum tulang
Pada anak anak sel darah dihasilkan dalam
seluruh rongga sumsum tulang tapi
menjelang usia 20 th sumsum tulang pada
rongga tulang panjang menjadi tidak aktif
kecuali pada tulang humerus dan femur

Sumsum tulang yang tidak aktif menjadi


tempat penyimpanan lemak dan tidak lagi
memproduksi eritrosit
Setelah usia diatas 20 th maka sumsum
tulang vertebrae, sternum, costae, dan iliaca
juga memproduksi eritrosit akan tetapi
dengan semakin bertambahnya usia maka
kemampuan sumsum tulang memproduksi
eritrosit juga akan semakin menurun

Sumsum tulang dibagi menjadi 2:


sumsum tulang aktif sumsum tulang merah
sumsum tulang inaktif sumsum tulang
kuning
ERYTHROPOESIS
Semua sel darah sebenarnya
berasal dari satu jenis sel
yaitu,pluripoten hematopoetik
sel yang kemudian akan
mengalami beberapa
tahapan diferensiasi yaitu:
1.pluripotent
hematopoietic stem cell
2.multipotent stem cell
3.unipotential stem cell
4.pronormoblast /
proeritroblast
pronormoblast / proeritroblast adalah sel
pertama yang dikenali sebagai spesifik calon
eritrosit dan sel ini akan berkonversi dari sel
dengan nukleus yang besar dan memiliki
volume 900 m3 menjadi sel yang nukleus
mengecil dengan volume 95 m3. Hb mulai
dibentuk

5.basophilic eritroblast pada tahap ini Hb


dalam sel sudah terbentuk +/- 34% dari
jumlah normal, nukleus semakin mengecil
6.normoblast
7. retikulosit
Pada tahap ini nukleus dan retikulum
endoplasma sudah tidak ada lagi, diserap
oleh sel tetapi badan golgi, mitochondria dan
sisa sisa organel sel lain masih ada pada
tahap ini retikulosit dilepaskan ke dalam darah
Setelah 1-2 hari semua organel sel hilang.
Karena masa hidup retikulosit yang singkat
maka hanya ada kurang dari 1% retikulosit
dalam peredaran darah

8. eritrosit dewasa
TAHAPAN DIFERENSIASI
SEL SEL DARAH
Proses ini diinduksi oleh multiple protein yang
disebut hemopoetic growth factor:

- Interleukin 3 (IL -3) yang dihasilkan oleh T-


limfosit tidak spesifik menginduksi proses
pembentukan dan diferensiasi dari eritrosit
- Eritropoetin spesifik untuk eritrosit
PERANAN ERITROPOETIN
90% Eritropoetin diproduksi oleh ginjal (tidak
diketahui dengan pasti dibagian mana ginjal
tepatnya kemungkinan di epitel tubulus
renalis) sisanya dibentuk dalam hati
Merupakan glykoprotein
Fungsi utama eritropoetin adalah,
merangsang produksi sel darah merah dan
pembentukannya sebagai respons terhadap
hipoksia
Pengaruh utama dari eritropoetin adalah,
merangsang produksi proeritroblast dari sel
sel stem hemopoetik dalam sumsum tulang
kemudian menyebabkan sel-sel ini dengan
cepat melalui berbagai tahap eritroblastik
ketimbang pada keadaan normal
Setiap keadaan yang menyebabkan
penurunan transportasi jumlah oksigen ke
jaringan (hipoksia) akan merangsang ginjal
untuk mengeluarkan eritropoetin yang
kemudian akan melaksanakan fungsinya

Keadaan hipoksia pada bagian tubuh yang lain


juga akan merangsang sekresi eritropoetin,hal
ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar
terdapat beberapa sensor non ginjal yang
mengirimkan sinyal tambahan pada ginjal
untuk memproduksi eritropoetin
Red blood cells
Regulation of Erythropoiesis
Sehingga pada orang yang hidup di
lingkungan dengan kadar O2 yang rendah
meskipun jumlah sel darah merahnya normal
eriropoetin tetap dirangsang untuk
disekresikan karena ginjal menangkap sinyal
hipoksia jaringan oleh karena itu orang yang
hidup di pegunungan jumlah eritrositnya lebih
banyak dari nilai normal
PEMATANGAN SEL DARAH MERAH
DAN KEBUTUHAN AKAN VIT B12 DAN
AS.FOLAT
Proses pematangan dan jumlah eritrosit yang
dihasilkan sangat bergantung pada status gizi
seseorang
Terutama pada proses terakhir pematangan
vit B12 dan as.folat sangat dibutuhkan untuk
pembentukan DNA karena masing masing
diperlukan untuk pembentukan thymidine
tryphosphate yang merupakan bahan penting
pembentuk DNA
Kekurangan kedua zat ini akan menyebabkan
terbentuk DNA yang abnormal atau bahkan
tidak terbentuk sama sekali

Juga menyebabkan kegagalan pematangan


nukleus dan bagian sel yang lain sehingga
nantinya akan terbentuk sel darah merah
yang ukurannya lebih besar dari normal
dengan membran yang tipis, rapuh, irreguler
dan berbentuk oval (makrosit)
Sel makrosit ini dapat masuk ke aliran darah
dan walaupun tidak dalam jumlah yang
normal juga dapat mengangkut O2 akan
tetapi karena membrannya rapuh maka masa
hidupnya juga singkat hanya1/2 atau 1/3 dari
eritrosit normal

Kekurangan vit B12 dan as.folat kegagalan


proses pematangan
Kekurangan vit B12 biasanya selain
disebabkan kurangnya asupan makanan
yang mengandung zat tersebut sering juga
karena malabsorbsi vit B12 di sal.
Pencernaan
Malabsorbsi ini biasa disebabkan oleh atrofi
mukosa lambung sehingga parietal sel tidak
dapat mensekresikan intrinsic factor yang
seharusnya berikatan dengan vit B12 dalam
makanan sehingga dapat diserap dengan
baik di ileum and kemudian masuk ke dalam
aliran darah
Vit B12 disimpan dalam jumlah yang sangat
banyak di hati,dan kemudian akan dilepaskan
secara perlahan sesuai kebutuhan sumsum
tulang dalam rangka memproduksi sel darah

Kebutuhan minimum vit B12 yang diperlukan


untuk produksi sel darah merah adalah 1-3
m/hr sedangkan yang disimpan di hati dan
jaringan lain pada orang normal adalah +/-
1000x dari jumlah ini

Sehingga dibutuhkan 3-4 th masa


kekurangan vitB12 untuk dapat menimbulkan
anemia pernisiosa
HEMATOKRIT

Adalah perbandingan antara volume darah


dengan volume sel darah merah didalam
darah
Contoh: Ht 25% adalah 25 ml sel darah
merah dalam 100 ml darah
Dapat diukur dengan alat otomatis yang pada
saat bersamaan juga dapat mengukur
hemoglobin dalam darah atau secara manual
dengan alat centrifugal
Alat sentrifuge
Nilai normal Ht tergantung pada umur dan
pada saat dewasa nilainya juga dipengaruhi
oleh jenis kelamin
Newborns: 55-68%
One (1) week of age: 47-65%
One (1) month of age: 37-49%
Three (3) months of age: 30-36%
One (1) year of age: 29-41%
Ten (10) years of age: 36-40%
Adult males: 42-54%
Adult women: 38-46%
Nilai
Ht yang rendah disebabkan oleh
berbagai jenis anemia

Nilai
Ht yang tinggi biasanya terjadi
pada orang yang tinggal di daerah
pegunungan, dehidrasi,
penyalahgunaan obat yang
mengandung eritropoetin, dan berbagai
penyakit
HAEMOGLOBIN (Hb)
Proses pembentukan Hb dimulai dari
terbentuknya Succinyl CoA dalam siklus Kreb
Succinyl CoA kemudian akan berikatan
dengan glycine untuk membentuk molekul
pyrrole
Kemudian 4 molekul pyrrole akan saling
berikatan dan membentuk protoporphyrin IX
yang nantinya akan bergabung dengan atom
besi untuk membentuk molekul heme
Jumlah Hb normal : pria 13-16 g/dl, wanita 12-14 g/dl

Catatan :Bila pembentukan Hb kurang, konsentrasi Hb dalam sel akan turun dan
vol eritrosit juga akan turun karena tidak adanya Hb yang mengisi sel darh merah
Molekul heme bergabung dengan rantai
polypeptida (globin yang disintesa ribosom)
untuk membentuk sub unit Hb
4 sub unit Hb akan saling berikatan untuk
membentuk molekul Hb
1 molekul heme dapat berikatan dengan 1
molekul O2 karena dalam Hb ada 4 molekul
heme maka 1 molekul HB dapat mengikat 4
O2
Ada beberapa variasi dalam sub unit Hb
subunit alfa ( ) = 141 as.amino
subunit beta ( ) = 146 as.amino
Subunit gamma ( ) = 146 as.amino

Pada orang dewasa : 2 subunit dan


2 subunit
Pada janin : 2 subunit dan
2 subunit
MASA HIDUP DAN
PENGHANCURAN ERITROSIT
Eritrosit setelah dilepaskan dari sumsum
tulang ke peredaran darah mereka akan
bersirkulasi selama 120 hari sebelum
dihancurkan
Eritrosit walaupun tidak mempunyai nukleus,
mitochondria atau retikulum endoplasma tapi
masih bisa bertahan hidup karena
mempunyai enzim citoplasma
Enzim citoplasma memiliki kemampuan:

1. untuk memetabolisme glukosa dan membentuk


adenosine triphosphate
2. memelihara kelenturan membran eritrosit
3. menjaga agar atom besi yang ada dalam Hb
tidak berubah bentuk dari Ferrous Ferric
4. mencegah agar protein yang ada dalam eritrosit
tidak teroksidasi
5. menghasilkan bahan bakar untuk mekanisme
transport aktif dan mempertahankan konsentrasi
ion di dalam RBCs
Akan tetapi sistem metabolisme dari eritrosit
yang sudah tua akan menjadi semakin tidak
aktif
Membran eritrosit akan semakin rapuh
Karena membran semakin rapuh maka
eritrosit akan pecah ketika melewati kapiler
kapiler kecil
Kebanyakan eritrosit hancur di dalam limpa
karena sebelum masuk ke dalam limpa
eritrosit harus melewati trabeculae trabeculae
yang diameternya kecil +/- 3 mikrometer
PENGHANCURAN Hb

Ketika eritrosit pecah,Hb akan dilepaskan dan


kemudian segera di fagositosis oleh
makrofag yang ada dalam tubuh terutama
oleh sel Kupffer di hati dan makrofag di limpa
dan sumsum tulang
Beberapa jam/hari kemudian makrofag
melepaskan atom besi (hem) dari Hb dan
dikembalikan kedalam darah, setelah itu
dibawa kembali oleh transferin ke sumsum
tulang kembali untuk produksi eritrosit yang
baru

Sebagian dibawa ke hati dan jaringan lain


untuk disimpan dalam bentuk ferritin.

Bagian porfirin dari molekul Hb dikonversikan


oleh makrofag melalui beberapa tahapan
menjadi bilirubin yang kemudian dilepaskan
ke aliran darah kemudian dikeluarkan dari
tubuh
TROMBOSIT

HEMOSTASIS
Trombosit
Fragmen sel (pecahan sel ), bukan sel utuh
Fungsi = Pembekuan darah
Diameter : 1 4 m
(-) nucleus, (+) mitochodria, (+) sisa reticulum
endoplasma, (+) sisa badan golgi, (+) cytosolic
enzym, (+) granul
Dibentuk di sumsum tulang megakaryocytes
1 Megakaryosit 1000 trombosit
Jumlah normal : 150.000 350.000/mm3
Bila < 150.103 = trombositopenia
>350.103 = trombositosis
Trombosit
Trombosit (+) karakteristik fungsional:

1. Molekul aktin dan myosin seperti molekul


kontraktil protein pada otot dan
thrombosthenin menyebabkan trombosit
berkontraksi

2. Sisa dari retikulum endoplasma dan badan


golgi mensintesa berbagai macam enzym
dan dapat menyimpan ion Ca2+ dalam jumlah
yang banyak

3. Mitokondria dan enzym sitosol membentuk


ATP dan ADP
4. Sistem enzym mensintesa prostaglandin
(hormon lokal yang dapat menyebabkan
reaksi dari jaringan dan pembuluh darah
lokal)

5. Fibrin Stabilizing Faktor ( faktor XIII )


fibrinogen menjadi fibrin

6. Growth Factor tumbuh dan berkembang


endothel pembuluh darah, otot polos
pembuluh darah dan fibroblast sehingga
mempercepat pertumbuhan sel memperbaiki
dinding pembuluh darah yang rusak.
Trombopoiesis
Morfologi Trombosit
Trombosit berumur 8 12 hari
Dikeluarkan dari sirkulasi darah dengan
cara difagositosis oleh makrofag jaringan,
khususnya di limpa dan hati

Trombopoietin disekresikan oleh hati :


- Meningkatkan jumlah megakaryocyte
di sumsum tulang
- Merangsang setiap megakaryocyte
membentuk lebih banyak
trombosit
Trombosit

Tidak seluruh trombosit beredar di dalam


darah
1/3 trombosit mengisi ruang-ruang di
dalam limpa
Bila dibutuhkan, cadangan ini akan
dilepaskan ke dalam sirkulasi darah oleh
perangsangan simpatis, menyebabkan
limpa berkontraksi ( mis : perdarahan
)
HEMOSTASIS

Is arrest of bleeding from a broken blood


vessel that is stopping of haemorrhage
Vascular Spasm

Platelet Plug Formation

Blood Coagulation

(+)Dissolusion
Vascular Spasm
(Kontraksi Pembuluh darah)
Pembuluh darah yang terpotong akan segera
berkontraksi
Kontraksi merupakan hasil dari:
1. Spasme myogenik lokal
2. Adanya autacoid factors baik dari jaringan yang
koyak maupun dari trombosit
3. Rangsang dari syaraf simpatis
Kontraksi ini akan memperlambat aliran darah keluar
melalui defek, sehingga darah yang keluar menjadi
sedikit
Akibat kontraksi tersebut juga menyebabkan kedua
permukaan endothel saling menekan, endothel
menjadi sticky dan saling berlekatan
Pembentukan Agregasi Trombosit
(Plug )
Normal trombosit tidak melekat pada
permukaan endothel pembuluh darah
Pembuluh darah rusak trombosit diaktifkan
oleh collagen ( fibrous protein yang terdapat di
jaringan ikat )
Trombosit akan berubah karakteristik, bentuknya
menjadi bergelombang dan irreguler
Kontraktil protein pada trombosit menyebabkan
tombosit berkontraksi granul-granul trombosit
yang berisi bahan akitf lepas trombosit
menjadi sticky dan kemudian melekat pada
kolagen juga melekat pada protein Von
willebrand membentuk platelet plug (plak
trombosit)
Trombosit melekat melepaskan ADP dan
thromboxan A2
ADP menyebabkan permukaan trombosit
disekitar yang masih beredar di dalam darah
juga menjadi aktif dan menjadi sticky dan
kemudian melekat ke lapisan pertama agregasi
trombosit tadi
Thromboxan A2 menyebabkan pembuluh darah
menjadi vasokonstriksi
Reaksi yang sama terjadi berulang-ulang
agregasi plak terbentuk berlapis-lapis dan
semakin kokoh menutupi sisi pembuluh darah
yang rusak
Pembentukan plak hanya terjadi pada sisi
yang rusak dari pembuluh darah dan tidak
meluas ke sisi pembuluh darah yang masih
normal (intact)
ADP dan bahan kimia lainnya yang
dilepaskan oleh trombosit akan merangsang
lepasnya prostacyclin dan nitric oxide dari
endothelium yang normal yang akan
menghambat perlekatan trombosit
- Formation of Platelet Plug -
Agregasi trombosit
1. Actin myosin complex di dalam agregasi
trombosit berkontraksi untuk memperkuat
dan memadatkan loose plug
2. Plak trombosit melepaskan serotonin,
epinefrin, thromboxan A2 (vasoconstrictors)
3. Plak trombosit melepaskan substansi
kimiawi yang dapat memacu proses
pembekuan darah selanjutnya
Pembekuan darah ( Blood
Coagulation)
Blood coagulation atau clotting adalah perubahan
darah dari cair menjadi solid gel.
Terbentuk pada bagian atas plak trombosit
Fungsi : Memperkuat dan menyokong plak
Dalam plasma (+) procoagulan dan anticoagulan
Dalam keadaan normal anticoagulan dominan
dalam pembuluh darah sehingga darah tidak
membeku pada saat bersirkulasi
Bila pembuluh darah rusak, procoagulan dari
jaringan yang rusak tersebut akan diaktifkanclot
Pembekuan darah (Blood
Coagulation)
Bekuan mulai terbentuk dalam 15 sampai
20 detik bila trauma pembuluh sangat
hebat, dan dalam 1 sampai 2 menit bila
traumanya kecil.
Proses pembekuan darah dipengaruhi oleh
A. Zat-zat aktivator yang berasal dari pembuluh
darah yang rusak
B. trombosit
C. Protein darah yang kontak dengan pembuluh
darah
Mekanisme umum Blood Coagulation
1) Sebagai respon dari rusaknya pembuluh
darah, terjadi cascade reaksi kimia
dalam darah yang melibatkan faktor-
faktor pembekuan darah protrombin
activator
2) Protrombin activator mengkatalisir
konversi protrombin trombin
3) Trombin bertindak sebagai enzym yang
mengkatalisir fibrinogen fibrin
Sekali satu faktor pembekuan darah
aktif, maka dia akan mengaktifkan
faktor-faktor pembekuan darah yang
lain.
Rangkaian reaksi hingga terbentuknya
thrombin untuk mengkatalisis konversi
fibrinogen fibrin disebut COTTING
CASCADE
Konversi Protrombin - Trombin
I. Protrombin aktivator dibentuk sebagai akibat
rusaknya pembuluh darah
II. Kehadiran Ca2+memudahkan protrombin
aktivator mengkonversi protrombin trombin
III. Trombin menyebabkan polimerisasi dari molekul
fibrinogen menjadi serabut fibrin dalam 10 -15
detik

Trombosit juga turut berperan pada konversi


protrombin trombin
Sebelum protrombin berkonversi menjadi
trombin, ia melekat kepada protrombin reseptor
yang ada pada trombosit yang melekat pada
jaringan yang rusak
Protrombin disintesa di hati secara
terus menerus
Untuk pembentukan protrombin
dibutuhkan vit K
Jumlah normal = 15 mg/dl
Kelainan pada hati dan kekurangan vit
K akan menyebabkan sintesa
protrombin terganggu
Konversi Fibrinogen-Fibrin
Fibrinogen disentesa di hati
Fibrinogen dapat menembus permeabilitas
kapiler darah ke cairan interstitial.
Dalam keadaan normal bisa ditemukan
fibrinogen di cairan interstitial dalam jumlah
sedikit
Fibrinogen dalam jumlah sedikit dalam cairan
interstitial tidak akan menyebabkan koagulasi
Bila terjadi peningkatan permeabilitas kapiler
darah, akan semakin banyak fibrinogen
berpindah ke cairan interstitial sehingga bisa
terjadi proses koagulasi di cairan tersebut
Konversi fibrinogen menjadi fibrin monomer dikalisir
oleh trombin
Fibrin-fibrin monomer akan saling berikatan untuk
membentuk serat fibrin yang panjang yang akan
menjadi dasar dari blood clot
Trombin menyebabkan polimerisasi dari molekul
fibrinogen menjadi serat fibrin dalam 10 -15 detik
Fibrin polimer yang terbentuk masih dalam bentuk
ikatan yang lemah dan mudah rusak(loose fibrin)
karena fibrin monomer berikatan dgn ikatan hidrogen
non kovalen dan serat fibrin nya tidak berkatan silang
Loose fibrin akan diperkuat oleh Fibrin Stabilizing
Factor (faktor XIII) yang terdapat di globulin plasma
Fibrin stabilizing factor ini akan
membentuk ikatan kovalen antara fibrin
monomer dan ikatan silang antara serat
fibrin sehingga menjadi kokoh
CLOT RETRACTION
Beberapa menit setelah blood clot terbentuk,clot akan
mulai berkontraksi dan mengeluarkan cairan yang
terdapat didalamnya cairan ini disebut serum
Trombosit mengaktifkan thrombostenin, actin-myosin
sehingga trombosit berkontraksi lebih kuat menekan
fibrin meshwork sehingga menjadi lebih kecil dan lebih
padat
Kontraksi ini dipercepat oleh trombin dan ion Ca2+ yang
dilepaskan oleh mitochondria, reticulum endoplasma dan
badan golgi
fibrin meshwork yang memadat dan mengecil ini akan
menyebabkan terjadinya CLOT RETRACTION
Begitu clot retraksi terjadi ujung-ujung pembuluh darah
yang rusak akan tertarik saling mendekat
Dissolution
Sekali bekuan darah terbentuk, maka akan
terjadi
Bekuan darah akan dipenuhi oleh fibroblasts,
yang akan membentuk jaringan ikat di
sepanjang bekuan tersebut
Penghancuran bekuan darah (lysis of clot)
Menjadi larut (dissolve)
Penghancuran bekuan darah (lysis of clot)
dikatalisir oleh plasmin (enzym proteolitic),
berasal dari plasminogen (protein plasma) yang
diaktifkan
Plasmin mencerna benang-benang dan protein-
protein koagulan
Pada saat terbentuknya clot, plasminogen
terperangkap bersama plasma protein yang lain,
tetapi plasmin belum terbentuk
Setelah beberapa hari kemudian, jaringan yang
rusak dan endothel pembuluh darah secara
perlahan-lahan melepaskan tissue plasminogen
activator (t-PA) yang membantu konversi
plasminogen plasmin
Clot yang dipecah adalah clot yang tidak
dibutuhkan
EXTRINSIC
PATHWAY
INTRINSIC
PATHWAY
COMMON
COMMON PATHWAY

PATHWAY
Ada beberapa faktor penting yang
mencegah terjadinya clotting pada
pembuluh darah yang normal

Faktor Endotel
1. Kehalusan dari permukaan sel endotel
yang mencegah kontak pengaktifan dari
sistem clotting
2. Lapisan glycocalix pada endotel yang
menolak/mengusir faktor faktor
pembekuan sehingga mencegah
tejadinya clotting
3. Suatu ikatan protein dengan membran
endotel, trombomodulin dengan trombin
ikatan ini tidak hanya memperlambat
proses pembekuan dengan cara
memindahkan trombin, tapi ikatan ini juga
mengaktifkan plasma protein yaitu protein
C yang bertindak sebagai antikoagulan
dengan cara menginaktifkan faktor V dan
VII
Aksi anti trombin oleh fibrin dan
antitrombin III:
1. Setelah serat fibrin dibentuk dalam proses
clotting maka saat itu juga trombin yang
dibentuk oleh protrombin akan diserap oleh
serat fibrin tersebut sehingga mencegah
penyebaran trombin ke dalam darah
2. Antitrombin III akan menghentikan trombin
yang tidak diserap oleh serat fibrin dalam
aksinya mengkonversikan fibrinogen
menjadi fibrin
Heparin
- Merupakan antikoagulan yang kuat yang
terdapat dalam darah
- Diproduksi oleh berbagai jenis sel dalam
tubuh tetapi yang paling banyak
menghasilkannya adalah mast cell basophilic
yang berada di connective tissue perikapiler
- Heparin terus diproduksi oleh sel ini dan
kemudian di difusikan ke dalam sistem
sirkulasi
LEUKOSIT
LEUKOSIT

Dikenal sebagai sel darah putih


Merupakan unit yang mobile/aktif dari
sistem pertahanan tubuh
Sebagian dibentuk di sumsum tulang
(granulosit, monosit, dan sedikit limfosit)
dan sebagian lagi dibentuk di
lymphogenous tissue terutama lymph
gland
Fungsi
Menyediakan pertahanan yang cepat dan
kuat terhadap setiap bahan yang bersifat
infeksius yang mungkin ada
Melindungi tubuh dari sel kanker
Sel darah putih ditransportasikan ke area
dimana terjadi infeksi dan inflamasi
Sel darah putih yang sudah dibentuk baik di
sumsum tulang maupun di lymphogenous
tissue kemudian akan disimpan sampai saat
yang dibutuhkan sel darah putih baru
dikeluarkan ke sistem sirkulasi
Granular leucocyte (granulosit)
(+)granul pada citoplasmanya
polymorfonuclear

Semua granulosit mengandung


substansi aktif, yang berperan
dalam reaksi peradangan dan alergi
Leukosit

Agranular leucocyte (agranulosit)


(-) granul pada citoplasmanya
mononuclear
Morfologi
Mempunyai inti
Jumlah Normal: 4.000 11.000
Nilai normal ini dapat berubah oleh berbagai
faktor, seperti execice, stress/tekanan dan
penyakit
< 4.000 = Leukopenia
> 11.000 = Lekositosis

Leukopoesis dipengaruhi oleh banyaknya


jumlah bakteri yang masuk ke dalam
tubuh
White Blood Cells
Leukocyte

Agranulocyte Granulocyte

Monocyte Basophil
Lymphocyte Eosinophil Neutrophil
GRANULOCYTES/ POLYMORFONUCLEAR

1. Neutrophils

40 - 75% dari jumlah total


leukosit untuk mempertahankan
jumlah normalnya maka
diperlukan pembentukan 100
miliar sel neutrofil/hari
diameternya 10 - 14um Cytoplasm
Intinya memiliki banyak lobus Erythrocyte

dan memiliki lisosom yang besar Multi - lobed


nucleus
Granul pada citoplasmanya tidak
jelas
Dapat melewati pori pori pembuluh darah kapiler
dengan cara diapedesis kemudian masuk ke
jaringan tubuh
Masa hidup neutrofil adalah 6 jam di dalam
darah
Invasi bakteri ke dalam tubuh akan mencetuskan
respon peradangan yang akan merangsang
sumsum tulang untuk menghasilkan dan
melepaskan neutrofil dalam jumlah besar
Neutrofil merupakan sel dewasa yang dapat
menyerang dan menghancurkan bakteri di dalam
sirkulasi darah (fagosit aktif)
Pada saat neutrofil masuk ke dalam jaringan
maka neutrofil langsung dapat berfagositosis.
Pada saat mendekati partikel untuk di
fagositosis maka neutrofil mula mula akan
melekatkan dirinya pada partikel tersebut dan
membentuk pseudopodia ke segala arah
mengelilingi partikel tersebut kemudian
pseudopodia akan bersatu satu dengan
lainnya dan membentuk ruang yang berisi
partikel yang akan di fagositosis, ruang
tersebut akan berinvaginasi ke dalam
citoplasma dan membentuk phagosome(free
floating phagocytic vesicle) di dalam
citoplasma
Setelah partikel asing itu difagositosis maka
lisosom dan granul citoplasma neutrofil akan
mengadakan kontak dengan phagocytic
vesicle setelah bersatu dengan membrannya
kemudian dilepaskan digestive enzymes dan
bactericidal agents ke dalam vesicle
Phagocytic vesicle digestive vesicle
Proses pencernaan hasil fagositosis segera
dimulai
Neutrofil merupakan pertahanan utama
dalam melawan infeksi/peradangan bakteri
dan hanya sedikit berpartisipasi dalam proses
peradangan yang lain
Satu neutrofil biasanya dapat memfagosit 3-
20 bakteri sebelum dia sendiri akhirnya
menjadi tidak aktif dan kemudian mati
Neutrofil yang mati akan berbentuk
pus/nanah
Membran neutrofil mengandung protein G-
globulin yang berfungsi untuk mengikat
dan mengangkut vit.D dalam plasma
Neutofil dapat melepaskan berbagai zat aktif:

- Enzim mieloperoksidase yang berfungsi


untuk mengkatalisir perubahan Cl, Br menjadi
asam terkait
- Thromboxan yang berfungsi sebagai
vasokonstriktor dan zat agregator trombosit
- Leukotrin yang berfungsi untuk
meningkatkan permeabilitas pembuluh darah
dan menarik neutrofil lain ke tempat peradangan
- Prostaglandin yang menimbulkan efek
antiperadangan sedang
Kadar neutrofil yang meningkat
dapat dijumpai pada keadaan :
- Infeksi bakteri
- Infark jantung
- Myeloproliferatif disorders
- Eklampsia
- Gagal ginjal
- Obat kontrasepsi oral
Kadar neutrofil yang menurun dapat
dijumpai pada keadaan :
- Infeksi virus
- Demam tifoid
- Anemia Aplastik
- Pemakaian obat sitostatikadan
karbimazole
GRANULOCYTES/POLYMORFONUCLEAR

2. Eosinophils
Bi - lobed
Cytoplasmic
nucleus
- 1 - 6% dari jumlah total leukosit granules
- diameternya 10 - 14um
- Intinya memiliki 2 lobus (bilobus)
- Memiliki banyak granul dan ukuran
granulnya besar
- Pada pewarnaan eosin memberi
warna merah terang
- Merupakan fagosit yang lemah
- Eosinofil dapat melepaskan
histamin untuk menginhibisi proses
inflamasi
Dapat melewati pori pori pembuluh darah
kapiler dengan cara diapedesis kemudian
masuk ke jaringan tubuh ?????
Eosinofil biasanya diproduksi dalam jumlah
besar pada saat terjadi infeksi parasit,
setelah diproduksi eosinofil kemudian
bermigrasi ke jaringan yang diinfeksi

Walaupun sebagian besar parasit berukuran


lebih besar dari eosinofil sehingga sulit untuk
difagositosis oleh eosinofil tapi eosinofil
memiliki cara untuk memfagositosis parasit
tsb
Eosinofil memfagositosis parasit dengan
cara:
1. Melekatkan dirinya pada permukaan parasit
2. Melepaskan enzim hidrolitik dari granulnya
yang sudah dimodifikasi oleh lysosom
3. Kemungkinan juga melepaskan oksigen dalam
bentuk yang sangat reaktif dan mematikan bagi
parasit tersebut
4. Melepaskan molekul polipeptida yang
sangat bersifat larvacidal (major basic
protein) dari granulnya
Eosinofil memiliki kecenderungan untuk
berkumpul di jaringan dimana reaksi alergi
terjadi seperti pada jaringan peribronchial paru
pada orang yang menderita asma bronchial
dan di kulit setelah terjadi reaksi alergi,Hal ini
disebabkan mast cell dan basofil berpartisipasi
dalam reaksi alergi dan mereka melepaskan
eosinophil chemotactic factor yang
menyebabkan bermigrasi ke jaringan yang
mengalami alergi-inflamasi
Eosinofil sering terdapat di saluran
gastrointestinal, saluran kemih, dan saluran
pernafasan
Eosinofil dipercaya dapat mendetoksifikasi
beberapa substansi yang menginduksi
proses inflamasi yang dilepaskan oleh mast
cells dan basofil
Juga dapat memfagosit dan menghancurkan
kompleks antigen-antibodi, hal itu akan
mencegah penyebaran yang berlebihan dari
proses inflamasi lokal
Eosinofil dapat melepaskan sitokin dan
kemokin yang dapat menyebabkan reaksi
peradangan tapi mampu membunuh
organisme yang masuk ke dalam tubuh
Kadar Eosinofil yang meningkat
dapat dijumpai pada keadaan :
- Reaksi alergi
- Infeksi parasit
- poliarteritis
- eritema multiform
- meloproliferatif disorders
- Dermatitis herpetiform
- leukemia
- Bahan kimiawi seperti Nikel
Kadar Eosinofil yang MENURUN
dapat dijumpai pada keadaan :
- Infeksi bakteri akut
- pemberian glikokortikoid
- pemakaian ACTH
GRANULOCYTES/POLYMORFONUCLEAR
3. Basophils
Cytoplasmic Bi - lobed
granules
nucleus

Jumlahnya < 1% dari jumlah


total leukosit
diameternya 10 - 16um
Intinya memiliki dua lobus
(bilobus) dengan bentuk
menyerupai huruf U dan S
Granul sitoplasmanya
berukuran besar dan berwarna
biru pada pewarnaan basofil
granulnya terdiri dari bahan
bahan yang dapat
menyebabkan reaksi inflamasi
seperti, histamine
Basofil dalam sirkulasi darah sama
dengan mast cells pada jaringan yang
besar yang berlokasi diluar pembuluh
darah kapiler dalam tubuh
Keduanya melepaskan heparin ke
dalam darah sehingga mencegah darah
untuk berkoagulasi
Keduanya (lebih banyak mast cells)
juga melepaskan histamin, dan
serotonin serta bradikinin dalam jumlah
sedikit
Basofil begitu juga mast cells memiliki
peranan penting pada beberapa tipe reaksi
alergi,karena immunoglobulin-E (Ig-E),
antibodi yang menyebabkan reaksi tersebut
memiliki kecenderungan untuk melekat pada
basofil dan mast cells. Kemudian ketika
antigen spesifik untuk antibodi Ig-E saling
bereaksi maka hasil perlekatan antara
antigen dan antibodi tersebut akan
menyebabkan basofil atau mast cells ruptur
kemudian melepaskan histamin, bradikinin,
serotonin, heparin, enzim lisosom dan slow
reacting anafilaxis substance
Kadar Basofil yang meningkat dapat
dijumpai pada keadaan :
- leukemia mielositik kronik
- polisitemia rubra vera
- myelofibrosis
- hipotiroid
- kolitis ulceratif
Kadar Basofil yang MENURUN dapat
dijumpai pada keadaan :
- Pengobatan steroid
- penyinaran sinar X
- pemakaian obat bisulfan?
- tirotoksikosis
- urtikatia
AGRANULOCYTES

1. Lymphocytes
20 - 30% of leukocytes Large
Small
6 - 9um diameter (small)
9 - 15um diameter (large - 3%)
Round, densely stained nuclei
Pale non-granular cytoplasm
Small lymphocytes have Rounded
nuclei
relatively little cytoplasm
- attack pathogens & regulate
immune responses
Large lymphocytes make
antibodies
LIMFOSIT
Limfosit dibentuk di sumsum tulang dari jalur
lymphocytic (lymphoblast)
Limfosit terdiri atas limfost B dan T
Limfosit B matang di sumsum tulang,
sedangkan progenitor sel T bermigrasi ke
thymus dan matang di sana
Di organ lymphoid tersebut (sumsum tulang
dan thymus) limfositakan mengalami seleksi
negatif. Limfosit yang mengenal self antigen
akan dimusnahkan secara apoptosis
LIMFOSIT
Limfosit yang tidak dimusnahkan masuk ke
aliran darah menuju organ lymphoid perifer
(sekunder) untuk selanjutnya berproliferasi
Masing-masing akan berproliferasi
dipengaruhi oleh IL-12
Bila limfosit bertemu dengan antigen (benda
asing) dalam aliran darah, maka limfosit
akan membawanya ke organ limfoid dan
berdiam diri di sana untuk berdifrensiasi
menjadi sel efektor dan sel memori dan
memperbanyak diri
LIMFOSIT
Sel efektor kemudian kembali berpatroli untuk
mencari antigen yang lain.
Limfosit mengenali bakteri/virus yang telah
dipresentasikan oleh MHC (mayor
histocompatibility complex)
Limfosit dengan co-reseptornya CD4+ (Th,Ti)
dan CD8+ (Tc) akan berikatan dengan MHC
tersebut
Limfosit yang telah mengikat antigen
tersebutakan membawanya ke macrofag
untuk difagositosis
Perjalanan Limfosit

Organ limfoid Aliran lymph

Aliran darah
LIMFOSIT
limfosit B sel plasma menghasilkan
antibodi yang beredar dalam pembuluh darah
limfosit T tidak menghasilkan antibodi, sel sel
ini secara langsung menghancurkan sel sel
sasaran spesifik, proses ini dikenal sebagai
respons imun seluler
Sel yang menjadi sasaran limfosit T ini
mencakup sel tubuh yang telah dimasuki oleh
virus dan sel kanker
PLASMA DARAH

90 % air

7 % protein : albumin, globulin, fibrinogen


protrombin

3 % bahan organik : lipid, garam, nutrien,


waste product
FUNGSI UMUM PROTEIN PLASMA

Protein protein plasma membentuk gradien osmotik


antara darah dan cairan interstisium dan ini akan
menghambat pengeluaran berlebihan plasma dari
kapiler ke dalam cairan interstisium(mempertahankan
volume plasma)
Berperan dalam menyangga pH darah
Ikut menentukan kekentalan (viskositas darah)
Protein plasma dalam keadaan normal tidak
digunakan sebagai bahan bakar metabolik,tetapi
dalam keadaan kelaparan mereka dapat diuraikan
untuk menghasilkan energi bagi sel
FUNGSI PROTEIN PLASMA

Albumin:
- merupakan protein plasma yang paling
banyak
- mengikat paling banyak zat (bilirubin, garam
empedu, penisilin) untuk ditransportasikan
- sangat berperan dalam menentukan tekanan
osmotik karena jumlahnya yang paling
banyak
Globulin:
- terdiri dari globulin alfa (), globulin beta (),
globulin gamma ()
- globulin , spesifik mengikat sejumlah zat
dalam plasma(hormon tyroid, kolestrol, besi)
dan sangat berperan dalam proses pembekuan
darah
- globulin merupakan imunoglobulin yang
sangat penting bagi mekanisme pertahanan
tubuh
GOLONGAN DARAH

Membran sel darah manusia


mengandung bermacam macam
antigen golongan darah atau yang
sering disebut aglutinogen
Yang paling penting dan yang paling
dikenal adalah antigen A dan B
Antibodi terhadap aglutinogen sel darah
merah disebut aglutinin
SISTEM ABO
Antigen A dan B diturunkan secara dominan
Dibagi menjadi 4 golongan darah utama yaitu:
- golongan A memp. Antigen A dan
mengembangkan aglutinin-B
- golongan B memp. Antigen B dan
mengembangkan aglutinin-A
- golongan AB memp. Kedua antigen dan tidak
mengembangkan kedua aglutinin (merupakan
universal recipientdapat menerima darah dari siapa
saja)
- golongan O tidak memp. Kedua antigen dan
mengembangkan kedua aglutinin (merupakan
universal donordapat memberikan darah kepada
siapa saja)
SISTEM Rh

Selain antigen dari sistem ABO ada


juga antigen dari sistem Rh
Seseorang yang memiliki antigen Rh
disebut sebagai Rh+
Seseorang yang tidak memiliki antigen
Rh disebut sebagai Rh-
Antibodi terhadap antigen Rh(aglutinin)
tidak dibawa dari lahir

Anda mungkin juga menyukai