Anda di halaman 1dari 40

SISTEM RESPIRASI

MODUL 2. BATUK
tutor : dr. Nur Asikin
Ketua : Muhammad Rhaiz A. Rakib 2015730091
Sekretaris : Raischa Sekar Raafidianti 2015730108

Anggota :
Adelia Meishita 2015730003
Armita Syarifah Hanum 2015730016
Durrah Zati Yumna 2015730031
Firda Annisa Anwar 2015730046
Irfan Aziz Ferdian 2015730062
Laiza Intan Puspita Ayu 2015730076
Yusman Malik 2015730134
Skenario
Seorang perempuan berusia 36 tahun datang ke
instalasi gawat darurat dengan keluhan batuk
berdarah sejak 3 minggu yang lalu dan berobat ke
klinik tetapi tidak sembuh. Pasien juga mengeluhkan
demam yang dirasakan bersamaan dengan keluhan
batuk. Riwayat pengobatan TB disangkal dan
riwayat merokok disangkal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan Tekanan darah 100/70, nadi 70x/menit,
frekuensi napas 29x/menit dan saturasi oksigen
95%. Pada pemeriksaan toraks bunyi napas
vesikuler di kedua paru dengan penurunan suara
napas di bagian lobus atas dan tengah paru kanan.
Kata/kalimat Kunci
1. Batuk berdarah sejak 3 hari dan jumlah
darahnya 1 gelas aqua
2. Batuk dan demam sudah dirasakan selama 3
minggu
3. Bunyi napas Vesikuler
4. Penurunan suara napas
5. Pemeriksaan fisik = - Tekanan darah : 100/70
- Nadi : 70 kali per menit
- frekuensi napas : 29 kali per menit
- saturasi oksigen : 95%
Pertanyaan
1. Bagaimana Anatomi Sistem Respirasi ?
2. Bagaimana patomekanisme batuk ?
3. Apa saja jenis dahak ?
4. Apa saja pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang harus dilakukan sesuai skenario ?
5. Apa saja penyakit yang disertai gejala utama batuk ?
6. Mengapa terjadi penurunan suara napas bagian lobus
atas dan tengah paru kanan ?
7. Bagaimana penatalaksanaan yang harus dilakukan pada
kasus skenario ?
8. Apa saja pencegahan yang dapat dilakukan terhadap
penyakit dengan gejala utama batuk ?
9. Bagaimana epidemiologi penyakit dengan gejala utama
batuk ?
1. Antomi Saluran Napas
Saluran Napas Bagian Atas
1. Rongga hidung
2. Faring
3. Laring

Marieb EN, Wilhelm PB, Mallatt J.


HumanAnatomy. 6th ed. San Fransisco: Pearson;
2012.
Saluran Napas Bagian Bawah
1. Trakea
2. Bronkus
3. Bronkiolus
4. Alveolus
5. Paru-paru

Marieb EN, Wilhelm PB, Mallatt J.


HumanAnatomy. 6th ed. San Fransisco: Pearson;
2012.
2. PATOMEKANISME BATUK
DEFINISI

Batuk dalam bahasa latin disebut tussis adalah


refleks yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan
sering berulang-ulang yang bertujuan untuk
membantu membersihkan saluran pernapasan dari
lendir besar, iritasi, partikel asing dan mikroba.
Batuk dapat terjadi secara sukarela maupun tanpa
disengaja.

PENYEBAB BATUK

REFLEKS BATUK

PATOMEKANISME
Iritan : Penyakit paru
restriktif :
Rokok
Asap Pnemokoniosis
SO2 Penyakit kolagen
Gas di tempat kerja Penyakit
granulomatosa
Mekanik :
Infeksi :
Retensi sekret
bronkopulmoner Laringitis akut
Benda asing dalam Bronkitis akut
saluran nafas Pneumonia
Postnasal drip Pleuritis
Aspirasi Perikarditis
Tumor :
Penyakit paru
obstruktif : Tumor laring
Tumor paru
Bronkitis kronis Psikogenik
Asma
Emfisema
Fibrosis kistik
Bronkiektasis
Gambar 2. Fase Batuk
3. Jenis Dahak
Tampilan Kemungkinan penyebab
Kental, translusen, putih Pneumonia atipikal, asma
keabu-abuan
Seperti jelly buah kismis Klebsiella pneumoniae
(merah bata)
Warna karat (warna air Pneumonia pneumokokal
buah plum)
Merah muda, berbusa Edema paru
Warna ikan salmon atau Pneumonia stafilokokus
kuning pucat
Sputum mukopurulen : Pneumonia bakteri ;
kuning, kehijauan, atau bronkitis akut atau kronis
abu-abu kotor
Purulen dan berbau busuk Anaerob oral (aspirasi).
Abses paru, bronkiektasis
4. Pemeriksaan Fisik dan
Pemeriksaan Penunjang
Teknik Pemeriksaan
Pemeriksaan paru dan toraks posterior akan lebih
mudah jika dilakukan dalam posisi duduk
Pemeriksaan paru dan toraks anterior akan lebih
mudah jika dilakukan dalam posisi berbaring telentang
Saat pasien duduk kedua tangan harus disilangkan di
depan dadanya dan kedua tangannya diletakkan pada
sisi bahu yang bersebrangan. Posisi ini akan
menggerakkan kedua skapula ke samping sehinggaa
memperlebar daerah antarskapula dan memudahkan
anda untuk mengakses lapang paru
Saat pasien berbaring telentaang, akan memudahkan
anda untuk memeriksa pasien wanita, karena kedua
payudara dapat disisihkan ke samping dengan hati-
hati. Selanjutnya, jika terdapat gejala mengi,
kemudian bunyi tersebut lebih mudah terdengar
Pemeriksaan dada dan toraks

Deformitas/ketidaksimetris
Inspeksi an (asimetris)

Retraksi ruang sela iga


Dari posisi garis yang abnormal pada saat
tengah dibelakang inspirasi
tubuh pasien,
perhatikan bentuk
dada dan cara Gangguan gerak
bergerak pernapasan pada salah
satu atau kedua sisi, atau
tertinggalnya(terlambat)
gerk pernapasan yang
unilateral

Lynn S. Bickley, 2009, Bates : Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat
Kesehatan,
Palpasi Kenali daerah-daerah yang nyeri ketika ditekan

Lakukan pengkajian terhadap abnormalitas yang


terlihat : massa

Tes ekspansi dada : Letakkan ibu jari tangan di sekitar


ketinggan iga ke sepuluh dengan jari-jari tangan yang
memegang secara longgar dinding dada

Lakukan palpasi untuk merasakan fremitus taktil :


Gunakan permukaan ventral (bag tulang telapak
tangan atau pangkal jari tangan) atau permukaan
ulnar tangan untuk mengoptimalkan sensitivitas
getaran pada tulang-tulang tangan. Minta pasien
untuk mengatakan tujuh tujuh

Lakukan palpasi dan bandingkan daerah simetris paru

Lynn S. Bickley, 2009, Bates : Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat
Kesehatan, Jakarta, EGC
Lakukan hiperekstensi jari tengah tangan kiri anda
Perkusi yang dikenal sebagai jari tangan pleksimeter. Buat
sendi interphalangeal distal menekan kuat pada
permkaan yang akan di perkusi

Membantu dalam Posisikan lengan kanan bawah anda cukup dekat


menentukan apakah dengan permukaan yang akan di perkusi, sementara
jaringan dibawah tangan difleksikan ke arah dorsal.
dinding dada berisi
udara, cairan, atau
benda padat. Dengan gerakkan pergelangan tangan yang cepet
tetapi relaks(tidak kaku), ketuklah jari pleksimeter
dengan jari tengah tangan kanan atau jari pleksor

Angkat jari tangan yang mengetuk dengan cepat


untuk menghindari peredaman terhadap getarah
yang telah anda buat

Belajarlah untuk mengenali lima bunyi perkusi. Semua


bunyi ini berbeda menurut kualitas dasar suara yang
dihasilkan, yaitu : intensitas, nada dan durasinya

Lynn S. Bickley, 2009, Bates : Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat
Kesehatan, Jakarta, EGC
Bunyi Perkusi

Lynn S. Bickley, 2009, Bates : Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan, Jakarta,
Mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh
Auskultasi pernapasan

Mendengarkan setiap bunyi tambahan

Jika terdapat kecurigaan akan abnormalitas,


mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh
suara atau bisikkan pasien ketika suara tersebut
ditransmisikan melalui dinding dada

Dengarkan bunyi napas dengan menggunakan


membran stetoskop sesudah meminta kepada
pasien untuk menarik napas yang dalam melalui
mulut yang terbuka

Perhatikan intensitas bunyi napas. Biasanya


bunyi napas terdengar lebih keras pada lapang
paru posterior bawah dan dapat pula bervariassi
antara daerah yang satu dan lainnya.

Lynn S. Bickley, 2009, Bates : Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat
Kesehatan, Jakarta, EGC
Bunyi Napas

Lynn S. Bickley, 2009, Bates : Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan, Jakarta,
Bunyi Napas Tambahan

Lynn S. Bickley, 2009, Bates : Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan, Jakarta,
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah
Foto Toraks
CT Scan
MRI
Pemeriksaan Laboratorium : Spesimen, Pem

Mikroskopis(BTA, Pewarnaan Gram),


Pembiakkan, Serologi, Cairan Pleura
PCR
Uji Mantoux
Apa saja penyakit yang disertai
gejala utama batuk
1. Tuberkulosis
- Penyakit infeksi saluran napas bawah
- Mycobacterium tuberkulosis
- melalui inhalasi percikan ludah
(droplet) dan Lesi kulit
2. Kanker Paru
- merupakan kanker pada sel epitel saluran
napas
- dapat tumbuh di mana saja di paru
- empat jenis umum kanker paru:
a. Karsinoma sel skuamosa
b. adenokarsinoma
c. kanker sel besar tak
berdiferensiasi
d. karsinoma sel kecil
3. Bronkitis
a. Akut
- Merupakan penyakit
pernapasan obstruktif yang sering
dijumpai yang disebabkan karena
inflamasi pada bronkus.
- Penyakit ini memiliki
karakteristik produksi mukus yang
berlebihan.
b. Kronis
- merupakan gangguan paru
obstruktif yang di tandai produksi
mucus berlebihan di saluran napas bawah
- menyebabkan batuk kronis
- perubahan patologis sel sel
penghasil mucus di bronkus
4. Bronkiektasis
- dilatasi abnormal bronkus atau
bronkiolus
- tumor, infeksi kronis, akumulasi mukus
- ventilasi terganggu
6. Mengapa suara vesikuler pada
dinding toraks dapat melemah?

Stenosis bronkus Over extension Efusi pleura


Penyempitan hebat paru /pnemotoraks
Berkurangnya Penerusan suara
lumen bronkus.
Ditimbulkan oleh elastisitas pada dinding
tumor intrabronkeal pada jaringan toraks menjadi
atau terdapat paru sangat terhambat
Dapat Suara nafas akan
desakan daroi luar
bronkus dijumpai pada melemah atau
Dapat juga karena efisema tidak terdengar
adanya torsi sama sekali.
bronkus.
7. Tatalaksana TBC
(Tuberculosis )
Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan.

1. Tahap awal (intensif)


Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu

diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat.


Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, biasanya

pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.


Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi) dalam

2 bulan.

2. Tahap Lanjutan
Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam

jangka waktu yang lebih lama


Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga

mencegah terjadinya kekambuhan


Paduan OAT di Indonesia dan peruntukannya.

1) Kategori-1 (2HRZE/ 4H3R3)


Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:
- Pasien baru TB paru BTA positif
- Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif
- Pasien TB ekstra paru

2) Kategori -2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)


Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnya:
- Pasien kambuh
- Pasien gagal
- Pasien dengan pengobatan setelah default (terputus)
Catatan:
Untuk pasien yang berumur 60 tahun ke atas dosis maksimal untuk streptomisin adalah
500mg tanpa memperhatikan berat badan.
Untuk perempuan hamil lihat pengobatan TB dalam keadaan khusus.
Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambahkan aquabidest sebanyak
3,7ml sehingga menjadi 4ml. (1ml = 250mg)

3) OAT Sisipan (HRZE)


Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk tahap intensif kategori 1 yang
diberikan selama sebulan (28 hari).
Penggunaan OAT lapis kedua misalnya golongan aminoglikosida (misalnya kanamisin) dan
golongan kuinolon tidak dianjurkan diberikan kepada pasien baru tanpa indikasi yang jelas
karena potensi obat tersebut jauh lebih rendah daripada OAT lapis pertama. Di samping itu
Tatalaksana Bronkitis
Bronkitis akut
Sebagian besar pengobatan bronkitis akut bersifat simptomatis (meredakan
keluhan). Obat-obat yang lazim digunakan, yakni:

Antitusif (penekan batuk): DMP (dekstromethorfan) 15 mg, diminum 2-3


kali sehari. Codein 10 mg, diminum 3 kali sehari. Doveri 100 mg, diminum 3
kali sehari. Obat-obat ini bekerja dengan menekan batuk pada pusat batuk
di otak.
Ekspektorant: adalah obat batuk pengencer dahak agar dahak mudah
dikeluarkan sehingga napas menjadi lega.
Antipiretik (pereda panas): parasetamol (asetaminofen), dan sejenisnya.,
digunakan jika penderita demam.
Bronkodilator (melongarkan napas), diantaranya: salbutamol, terbutalin
sulfat, teofilin, aminofilin.
Antibiotika. Hanya digunakan jika dijumpai tanda-tanda infeksi oleh kuman
berdasarkan pemeriksaan dokter.
Bronkitis kronik
Penatalaksanaan Bronkitis kronis dilakukan secara berkesinambungan untuk
mencegah timbulnya penyulit, meliputi:

Edukasi, yakni memberikan pemahaman kepada penderita untuk


mengenali gejala dan faktor-faktor pencetus kekambuhan Bronkitis kronis.
Sedapat mungkin menghindari paparan faktor-faktor pencetus.
Rehabilitasi medik untuk mengoptimalkan fungsi pernapasan dan
mencegah kekambuhan, diantaranya dengan olah raga sesyuai usia dan
kemampuan, istirahat dalam jumlah yang cukup, makan makanan bergizi.
Oksigenasi (terapi oksigen)
Obat-obat bronkodilator dan mukolitik agar dahak mudah dikeluarkan.
Antibiotika. Digunakan manakala penderita Bronkitis kronis mengalami
eksaserbasi oleh infeksi kuman ( H. influenzae, S. pneumoniae, M.
catarrhalis). Pemilihan jenis antibiotika (pilihan pertama, kedua dan
seterusnya) dilakukan oleh dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.
Tatalaksana Brokiestasis
1. Pengobatan koservativ
Pengelolaan umum :
Melakukan drainase postural
Melakukan sputum yang kental
Mengatur posisi tempat tidur pasien
Mengontrol infeksi saluran nafas

Pengelolaan khusus :
Kemoterapi pada bronkiestasis
Drainase serat dengan bronkoskop

Pengobatan simtomatik

2. Pengobatan pembedahan
Tatalaksana Kanker Paru
Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk memerangi kanker paru-paru. obat
yang digunakan ditentukan oleh bentuk spesifik dari kanker paru-paru dan daerah sekitar.
Kadang-kadang disebut sebagai sitotoksin (obat yang beracun bagi sel-sel kanker),
tujuan mereka adalah untuk mengganggu reproduksi sel-sel kanker. Hal ini umumnya
dicapai melalui kombinasi obat, diberikan baik intravena atau secara lisan.

Radiasi Terapi
Terapi radiasi paling sering digunakan dan ada hubungannya dengan operasi atau
kemoterapi, Radiasi sinar eksternal dan Brachytherapy adalah dua terapi utama yang
digunakan untuk pengobatan kanker paru-paru. Brachytherapy umumnya digunakan
untuk meredakan penyumbatan saluran udara besar.

Operasi
Jika kanker paru-paru yang tertangkap pada tahap awal, khususnya tahap satu non-sel
kecil kanker paru-paru, operasi untuk mengangkat tumor sering kali menjadi pilihan.
Pada tahap ini, kanker terbatas pada paru-paru, sering kali dalam bentuk tumor tunggal,
dan operasi bisa sangat efektif menghilangkan sebagian besar atau semua. Namun,
ketika kanker paru-paru menjadi besar, operasi menjadi kurang efektif. Setelah itu
menyebar di luar dada dan bermetastasis ke organ lain, pembedahan umumnya tidak
efektif dan bukan pilihan yang bisa diterapkan
8. PENCEGAHAN
Makan yang
baik dan
benar

Tuberkulo Mengurangi
Vaksinasi BGC kontak
sis langsung
dengan
penderita
TBC aktif

Hindari
merokok
Asupan
gizi yang
baik

Bronkiekt
imunisas Menghindari
i
asis paparan
debu,gas,
dan asap
yang
berbahaya

Mencegah
benda asing
masuk ke jalan
napas anak
hindari
merokok
/terkena
asap rokok

Cuci tangan
vaksinas Bronkitis secara
i teratur

Gunakan
masker
Merubah
gaya hidup

Gunakan
Berhenti Kanker
masker
merokok paru khususnya
untuk pekerja
industri

Perhatikan
istirahat
9. Epidemiologi penyakit respirasi
dengan gejala utama batuk

PPOK ( Penyakit Paru Obstruktif Kronik )


Akibat debu atau asap, contohnya di pertambangan,
wilayah pembangunan, jalan raya.
Contoh : Asma bronchial

Tuberkulosis paru
Lebih sering ditemukan di negara berkembang, antara lain
China, India, Indonesia, dan beberapa negara di Afrika
Selatan.
Pada tahun 2001, TB menduduki peringkat pertama
penyebab kematian pada penyakit infeksi.
banyak

Anda mungkin juga menyukai