Oleh Kelompok 9 : 1. Dimaz Syagaf M.(07) 2. M. Rizky Zakariya (19) A. PENDAHULUAN
Pidato (khutbah wada Nabi di Padang arifah), mengingatkan kepada orang
beriman untuk memperhatikan kesejahteraan ekonomi,dengan menghapus atau mengharamkan riba serta tidak membolehkan mengambil hak orang lain dengan cara tidak benar, ekonomi tidak boleh dipisahkan dengan iman karena amanah Allah untuk mensejahterakan umat. B.Pengertian ekonomi islam Ekonomi Islam adalah sebuah Madzhab ekonomi yang terjelma di dalamnya begaimana Islam mengatur kehidupan perekonomian, dengan suatu paradigma yang terdiri dari nilai-nilai moral Islam dan nilai-nilai ilmu ekonomi, atau nilai-nilai sejarah yang ada kaitannya dengan masalah ekonomi. C. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Dalam ajaran Islam terdapat dua prinsip utama, yaitu : 1. Tidak seorangpun atau sekelompok orangpun yang berhak mengeksplotasi orang lain 2. Tidak sekelompok orangpun boleh memisahkan diri dari orang lain dengan tujuan untuk membatasi kegiatan sosial ekonomi dikalangan mereka saja Prinsip Ekonomi 1. Prinsip Zhulumat/syar (Non Islam) Adalah Prinsip ekonomi yang melandaskan pada pola pikir materialisme, yang menempatkan manusia sebagai segala-galanya, baik secara kolektif atau komunal maupun individual atau liberal. 2. Prinsip Nur (Khair) Adalah prinsip ekonomi yang didasarkan atas konsep ketuhanan secara fungsional. Di antaranya Adalah : a. Alam Ini milik Allah b. Alam merupakan karunia Allah c. Alam Karunia Allah ini untuk dinikmati dan dimanfaatkan dengan tidak melampaui batas ketentuan d. Hak milik perseorangan diakui sebagai hasil jerih payah usaha yang halal dan hanya boleh digunakan untuk hal yang halal pula e. Allah melarang minimbun kekayaan tanpa ada manfaat bagi sesama f. Di dalam harta orang kaya itu terdapat hak orang miskin, fakir dan lain sebagainya D. Sistem ekonomi Islam Ekonomi rabbani menjadi ciri khas utama dan model ekonomi Islam, secara umum dapat dikatakan sebagai divine economics. Cerminan watak Ketuhanan ekonomi Islam bukan pada aspek pelaku ekonominya, tetapi pada aspek aturan atau sistem yang harus dipedomai oleh para pelaku ekonomi.
Manusia dapat mengumpulkan nafkah sebanyak mungkin,
tetapi tetap dalam batas koridor aturan main Dialah yang memberi kelapangan atau membatasi rezeki orang yang Dia kehendaki (Q.S. al-Syura:12;al-rad:26) E. Hakikat Harta dan Kekayaan Dalam Islam Sudah menjadi naluri bahwa manusia suka dengan hal duniawi. Karena dengan harta dan kekayaan yang dimiliki manusia merasa bias membeli apapun yang diinginkan. Akan tetapi sifat berlebihan terhadap harta menyebabkan manusia kadang bersifat boros dan kikir. Tapi tidak semua, bila manusia bisa mengontrol nafsu insyaAllah Hal tersebut tidak terjadi. 1. Kedudukan harta kekayaan dalam Islam a. Harta kekayaan pada hakekatnya milik Allah SWT. b. Harta kekayaan merupakan amanah dari Allah SWT. Kata AMANAH dalam bahasa sehari-hari berarti mempercayakan sesuatu kepada orang lain dengan kejujuran untuk dijaga dan akan dikembalikan kepada pemiliknya sewaktu-waktu. Karena harta milik Allah SWT, kita harus siap bila harta kekayaan yang kita miliki diambil oleh Allah SWT sewaktu-waktu. c. Harta sebagai ujian manusia Pada hakekatnya harta merupakan hak semua orang, maka tidak boleh harta terpusat pada segelintir orang saja. Setiap pemegang harta akan diuji setiap penggunaannya. Dengan harta yang dimiliki orang tersebut semakin dekat dengan Allah SWT atau semakin menjauh. Biasanya jika orang memiliki sedang memiliki banyak harta, orang tersebut lupa dengan Allah SWT, dan bila sedang tidak memiliki harta orang tersebut akan berusaha mendekat kepada Allah SWT. d. Harta sebagai alat beribadah Dengan harta yang kita miliki, kiata bisa melaksanakan ibadah dalam arti ibadah yang luas. Dengan harta kita berusaha menciptakan keharmonisan diri dengan Tuhan dan dengan sesama ciptaan-Nya. 2. Cara mempergunakan harta kekayaan Allah telah menetapkan aturan agar harta yang dimiliki seseorang bisa fungsional untuk kebaikan diri dan masyarakat secara keseluruhan. hai orang yang beriman, belanjakan sebagian dari rizki yang telah kami berikan kepadamu, sebelum dating hari, yang pada hari itu tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada syafaat. Dan orang orang kafir itulah orang-orang yang dhalim (QS.2:254) 3. Fungsi harta kekayaan
1. Sebagai sarana pemenuhan amanah
2. Sebagai alat menjaga kehormatan dan kewibawaan seseorang. 3. Sarana mensucikan diri dihadapan Allah 4. Untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akherat F. Pengelolaan Zakat
1. Pengertian dan Dasar hukum zakat
Berasal dari kata zaka yang berarti berkah , tumbuh, bersih dan baik. Menurut istilah zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada yang berhak. Zakat dapat mensucikan dan membersihkan hati mereka bagi yang berzakat , firman Allah :
ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. 2. Manajemen pengelolaan Zakat Berhasilnya Pengelolaan zakat tidak hanya tergantung pada banyaknya zakat yang terkumpul tetapi juga pada damak dari pengelolaan zakat tersebut dalam masyarakat, karena itu diperlukan prinsip dalam mengelola zakat : 1) Pengelolaan harus berlandaskan Al Quran dan Sunnah 2) Keterbukaan ( Untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakan terhadap amil maka pengelola harus menerapkan manajemen terbuka) 3) Mempergunakan Manajemen dan administrasi modern. 4) BAZ dan LSZ harus mengelola zakat dengan sebaik-baiknya. Di samping itu semua amil harus berpegang teguh pada tujuan pengelolaan zakat, yang antara lain adalah sebagai berikut : 1. Mengangkat harkat dan martabat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan penderitaan 2. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para mustahik 3. Menjembatani antara yang kaya dengan yang miskin dalam suatu masyarakat 4. Meningkatkan syiar islam 5. Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara 6. Mewujudkan kesejahteraan dan keadilan social dalam masyarakat Terima Kasih