Anda di halaman 1dari 16

TROMBOFLEBITIS

TINJAUAN
TEORI
Pengertian
Tromboflebitis adalah Perluasan infeksi
nifas yang paling sering ialah perluasan atau
invasi mikroorganisme pathogen yang
mengikuti aliran darah disepanjang vena
dan cabang-cabangnya sehingga terjadi
tromboflebitis. ( Saifuddin, 2000 :265)
Klasifikasi
Klasifikasi Tromboflebitis menurut Saifuddin ( 2000 : 265)
adalah
1. Pelviotromboflebitis
Pelviotromboflebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan
ligamentum latum, yaitu vena ovarika, vena uterine dan vena
hipogastrika. Vena yang paling sering terkena ialah vena ovarika
dekstra karena infeksi pada tempat implantasi plasenta terletak
dibagian atas uterus; proses biasanya unilateral. Perluasan infeksi dari
vena ovarika sinistra ialah ke vena renalis, sedang perluasan infeksi
dari vena ovarika dekstra ialah ke vena cava inferior. Peritoneum,
yang menutupi vena ovarika dekstra, mengalami inflamasi dan akan
menyebabkan perisalpingo-ooforitis dan periapendisitis. Perluasan
infeksi dari vena uterine ialah ke vena iliaka komunis.
2. Tromboflebitis femoralis
Tromboflebitis femoralis
mengenai vena-vena pada
tungkai, misalnya vena
femoralis, vena poplitea
dan vena safena.
Tanda dan gejala
1. Tanda gejala Pelviotromboflebitis
Menurut Saifuddin ( 2000: 265-266) tanda gejala
pelviotromboflebitis meliputi :
Nyeri pada terdapat pada perut bagian bawah
dan/atau perut bagian samping, timbul pada hari ke
2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas.
Penderita tampak sakit berat dengan gambaran
karakteristik sebagai berikut :
Menggigil berulang kali
LANJUTAN

Suhu badan naik turun secara tajam (360 C


menjadi 400 C), yang diikuti dengan
penurunan suhu dalam 1 jam ( biasanya
subfebris seperti pada endometritis).
Penyakit dapat berlangsung selama 1-3 bulan
Cenderung berbentuk pus, uyang menjalar
kemana-mana, terutama ke paru-paru.
2. Tanda gejala Tromboflebitis femoralis ( flegmasia
albadolens)
Menurut Saifuddin ( 2000: 266) tanda gejala dari
tromboflebitis femoralis, adalah :
Penilaian klinik :
Keadaan umum tetap baik, suhu tubuh subfebris selama
7-10 hari, kemudian suhu mendadak naik kira-kira pada
hari ke 10-20, yang disertai dengan menggigil dan nyeri
sekali.
Pada salah satu kaki yang terkena biasanya kaki kiri,
akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut:
Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta
sukar bergerak, lebih panas dibanding dengan kaki
lainnya.
Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa
tegang dan keras pada paha bagian atas.
LANJUTA
N
Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha.
Reflektonik akan terjadi spasmus arteria sehingga
kaki menjadi bengkak, tegang, putih, nyeri dan
dingin, dab pulsasi menurun.
Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau
setelah nyeri dan pada umunya terdapat pada
paha bagian atas, tetapi lebih sering dimulai dari
jari-jari kaki dan pergelangan kaki, kemudian
meluas dari bawah keatas.
Nyeri pada betis, yang dapat terjadi spontan atau
dengan memijit betis atau dengan meregangkan
tendo akhiles ( tanda Homan ).
ETIOLO
GI
Menurut Wiknjosastro (2006: 703) Trombosis ini,
yang dapat terjadi pada kehamilan lebih sering
ditemukan pada masa nifas jarang ditemukan
di Indonesia. Bahwa penyakit itu lebih banyak
terdapat dalam hubungan dengan kehamilan,
disebabkan oleh 3 hal ; yaitu a) perubahan
susunan darah; b) perubahan laju peredaran
darah; dan c) perlukaan lapisan intima
pembuluh darah.
Faktor-faktor Predisposisi
Faktor faktor predisposisis trombosis vena dari vena-vena
perifer menurut Taber ( 1994 : 421 ) Faktor-faktor resiko
untuk tromboflebitis meliputi pertambahan usia, episode
tromboemboli sebelumnya, pembedahan, kelahiran, obesitas,
imobilisasi, trauma vascular, dan dehidrasi ( peran esterogen
pada pathogenesis masalah tromboemboli tetap
controversial, karena banyak penelitian telah mencapai
kesimpulan yang berbeda
Faktor predisposisi Tromboflebitis pelvis septic menurut
Taber (1994:424) meliputi infeksi uterus yang disertai
dengan invasi vena oleh bakteri setelah pembedahan pelvis,
kelahiran abortus.
Diagnosis

Menurut Aniek (2002:33) Diagnosis


Tromboflebitis biasanya dapat dibuktikan
melalui pemeriksaan klinis.
Trombosis vena dalam lebih sulit untuk
didiagnosis secara klinis di tahap-tahap
awal. Tetapi nyeri pada betis, terutama
sewaktu berjalan, menunjukkan
kemungkinan terjadinya trombosis vena
dalam.
Prognosis

Prognosis menurut Sulaiman (2005 : 192)


Yang paling dipercaya untuk membuat
prognosis adalah nadi. Jika nadi tetap dibawah
100, prognosis baik. Sebaliknya, nadi diatas
130, apalagi jika tidak ikut turun dengan
turunnya suhu, prognosis kurang baik.
Demam yang kontinyu lebih buruk
prognosisnya daripada demam yang
remittens. Demam menggigil berulang-ulang,
insomnia, dan ikterus, yang merupakan
tanda-tanda kurang baik.
Penatalaksanaan dan pengobatan
Penanganan Pelviotromboflebitis menurut saifuddin ( 2000 :
266)
Rawat inap
Penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakitnya
dan mencegah terjadinya emboli pulmonum.
Terapi medic
Pemberian antibiotika ( lihat antibiotika kombinasi dan
alternative, seperti yang tercantum dalam penatalaksanaan
korioamnionitis) heparin jika terdapat tanda-tanda atau
dugaan adanya emboli pulmonum
Terapi operatif
Peningkatan vena cafa inferior dan ovarika jika emboli septic
terus berlangsung sampai mencapai paru-paru, meskipun
sedang dilakukan heparinisasi.
Menurut Sulaiman (2005: 194
)
Tromboflebitis femuralis
kaki ditinggikan dan pasien
harus tinggal ditempat tidur
sampai seminggu sesudah
demam sembuh. Setelah
pasien sembuh, ia dianjurkan
supaya jangan lama-lama
Komplikasi

Komplikasi dari tromboflebitis menurut


Saifuddin (2000: 266) adalah :
Komplikasi pada paru-paru.
Komplikasi pada ginjal.
Komplikasi pada persendian.

Anda mungkin juga menyukai