Demam (pireksia) :
Keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat
peningkatan pusat pengatur suhu di hipothalamus yang
dipengaruhi oleh IL-1
Hipertermi :
Peningkatan suhu tubuh yang tidak diatur, disebabkan
ketidakseimbangan antara produksi dan pembatasan panas.
PIROGEN
- zat yang dapat menyebabkan demam
PIROGEN EKSOGEN
- berasal dari luar tubuh
- berkemampuan untuk merangsang IL-1
PIROGEN ENDOGEN
- berasal dari dalam tubuh
- berkemampuan utk merangsang demam dgn mempengaruhi pusat
pengaturan suhu di hipothalamus.
- Contoh : Interleukin-1 (IL-1), tumor necrosis factor (TNF), interferon
(INF)
PIROGEN EKSOGEN
Pirogen Mikrobial
Pirogen Non-Mikrobial
- Fagositosis
- Kompleks Antigen-antibodi
- Steroid
- Sistem Monosit-Makrofag
SUHU TUBUH NORMAL
- Terdiri dari suhu permukaan (shell temperatur) dan suhu inti (core
temperatur).
Suhu permukaan :
- Suhu yang terdapat pada permukaan tubuh
(kulit dan jaringan subkutan)
Suhu inti :
- Suhu yang terdapat pada organ visera yang terlindungi dari paparan
suhu lingkungan sekitar.
- Sering diartikan suhu organ otak tempat pusat pengaturan suhu
tubuh
PENGUKURAN SUHU TUBUH
REKTAL :
- Kelemahan :
> sensitivitasnya yang rendah
> variasi suhu yang tinggi
> sangat dipengaruhi lingkungan
1 Demam Kontinu
- demam dengan variasi diurnal diantara 1,0 - 1,5F (0,55-0,82C)
- contoh : pneumonia lobaris, infeksi kuman Gram-negatif, demam
tifoid, malaria falciparum
2. Demam Intermiten
- demam dengan variasi diurnal >1C
- suhu terendah mencapai suhu normal
- endokarditis bakterialis, malaria
3. Demam remiten
- demam dgn variasi normal lebar > 1C
- suhu terendah tidak mecapai suhu normal
- contoh : demam tifoid fase awal, penyakit virus
7. Demam Pel-Ebstein
- demam setiap minggu / > lama
- periode afebril yg sama durasinya disertai dgn berulangnya siklus
- contoh : hodgkin
8. Kebalikan dari pola demam diurnal (typhus inversus)
- kenaikan temperatur tertinggi pada pagi hari
- kadang2 pada TB milier, salmonelois, abses hepatik,
endokarditis bakterial
9. Reaksi Jarisch-Herxheimer
- peningkatan temperatur yg sangat tajam dan eksaserbasi
manifestasi klinis
- contoh :
a. terjadi bbrp jam post th/ penicillin pada sifilis I atau II
b. leptospirosis dan relapsing fever
c. post th/ tetrasiklin / kloramfenikol pada bruselosis akut
TATALAKSANA DEMAM
Menentramkan kegelisahan Waktu lbh baik dipakai utk penyuluhan ortu meng.
orang tua manfaat demam drpd menulis resep antipiretik
1. PARASETAMOL (asetaminofen)
Dosis :
- Terapeutik 10-!5 mg/kgBB setiap 4 jam
Dosis 20 mg/kgBB tidak akan menambah daya penurunan
suhu, tapi memperpanjang daya antipiretik s/d 6 jam
- Penurunan demam setelah 30 menit, puncak dicapai 3 jam
- Demam akan rekurens 3-4 jam setelah pemberian
- Kadar puncak plasma dicapai dlm 30 menit
- Makanan yang mengandung KH tinggi akan mengurangi
absorpsi sehingga menghalangi penurunan demam.
Penurunan suhu :
- peningkatan atau pemanjangan waktu penyebaran virus
(Varisela : tidak meringankan gejala, bahkan memperpanjang
perjalanan penyakit)
Interaksi obat :
- warfarin, metoklopramid, beta-adrenergik blocker,
klorpromazin
Tabel 3. Efek Samping Parasetamol
-------------------------------------------------------------------------------------
-
Organ Manifestasi klinis
___________________________________________________
3. N-asetil-sistein (antidotum)
> merubah penyimpanan glutation glutation substitusi
> dosis 300 mg/kgBB/IV selama 20 jam, 24 jam stlh PCT
> dosis 140 mg/kgBB/PO 4 jam : 70 mg/kgBB/4 jam
sebanyak 17 dosis
10. Relapsing fever
- seperti demam Pel-Epstein, namun serangan demam berlangsung
setiap 5-7 hari
- Kemampuan :
> antipiretik
> analgesik
> antiinflamasi
- Aksi :
> memblok sintesis PGE2 dengan menghambat
siklooksigenase
- Obat diserap dgn baik oleh saluran cerna
- Puncak konsentrasi serum dlm 1 jam
Dosis :
- Dosis 5 mg/kgBB
> Kadar efek maksimal dapat dicapai dgn dosis 5 mg/kgBB
akan menurunkan suhu tubuh 2C selama 3-4 jam
- Dosis 10 mg/kgBB
> lebih poten & efek supresi demam lebih lama
(dibandingkan parasetamol dgn dosis yg sama)
> awtian lebih dini & lebih besar pada bayi
- Obat antipiretik II
- Sediaan : sirup
Tabel 4. Reaksi samping Ibuprofen Menurut Dosis
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Organ Dosis Antipiretik Dosis anti-inflamasi Dosis lebih
(5-10 mg/kgBB) (20-40 mg/kgBB) (>100 mg/kgBB)
_________________________________________________________________________
Saluran cerna Muntah, mual Muntah, mual, nyeri Muntah, mual, nyeri
nyeri perut, diare perut, diare, BAB ber perut, diare, BAB
darah, perdarahan berdarah, perdarahan
Sistim SSP Iritable, nyeri kepa- Iitable, nyeri kepala Bingung, penglihatan
la, agitasi, pusing agitasi, pusing kabur, nistagmus, koma
Tatalaksana keracunan :
3. Thromboxane A2
Vasokonstriktor poten & platelet aggregation agent
Pemberian Aspirin pada Kelompok Berisiko
1. Infeksi virus
- infeksi saluran napas atas
- cacar air
sindroma Reye
3. Asma
- aspirin induced sensitivity : mengi, urtikaria, pilek, angioedema
1. Tirah Baring
Simulasi orang tua Tangis segera Tangisan hilang timbul Terus menangis /
berhenti / tidak bertambah keras
menangis
Variasi keadaan Bila bangun tetap Mata segera menutup Terus tertidur /
terbangun / bila lalu terbangun atau tidak testimulasi
tidur distimulasi terbangun dgn stimula-
segera bangunsi yg lama
Hidrasi Kulit, mata normal Membran mukosa kering Turgor kulit buruk
membran mukosa
basah