Anda di halaman 1dari 31

BEBERAPA METODE

PERHITUNGAN
INDEKS PENCEMARAN AIR
MOH SHOLICHIN
Indeks dalam Pustaka:

Jerman (1848): Taraf kemurnian air versus pencemaran


akibat organisme biologis

30 tahun kemudian, Sistem Eropa :


1. Jumlah pencemar yang ada
2. Komunitas organisme mikro dan makro

1965: Indeks Horton: Sekala Numerik

Empat kategori umum indeks kualitas air:


1. General Water Quality Indices
2. Specific Use Indices
3. Planning Indices
4. Statistical Approach
General Water Quality Indices:
Tidak memperhatikan jenis penggunaan air:
Air minum
Irigasi
Wisata/ Rekreasi
Perikanan
Habitat alami

HORTON QUALITY INDEX


Kriteria untuk memilih variabel yg dimasukkan dalam indeks:
1. Banyaknya variabel harus dibatasi.
2. Variabel harus signifikan di suatu lokasi
3. Variabel harus mencerminkan ketersediaan data
Contoh variabel untuk sungai dan pembobotnya:
1. DO pembobot: 4
2. pH pembobot: 4
3. Coliform 2
4. Chloride 1

Indeks kualitas: Fungsi agregasi adetif:


( wi.Ii)
QI = -------------M1M2 . M1,M2, konstante nilai 1 atau 0.5
( wi ) M1 : suhu; M2 : obvious pollution
National Sanitation Foundations Water Quality Index:
NSF

1970: McClelland et al.: NSF sponsored

Variabel Pembobot
1. DO 0.17
2. Coliform faecal 0.15 Descriptor Numerical range Color
3. pH 0.12
4. BOD 5 hari 0.10 Very bad 0-25 Red
5. Nitrat 0.10 Bad 26-50 Orange
6. Fosfat 0.10 Medium 51-70 Yellow
7. Temperatur 0.10 Good 71-90 Green
8. Turbidity 0.08 Excellent 91-100 Blue
9. Total solid 0.08
--------
1.00

Variabel --------------- Fungsi ------------- Subindeks (Ii)

NSFWQIa = wi Ii

NSFWQIm = Ii wi
Pratis Implicit Index of Pollution

Variabel:
1. pH 8. Nitrat, ppm
2. DO, % 9. Khlorida, ppm
3. BOD 5 hari, ppm 10. Besi, ppm
4. COD, ppm 11. MAngan, ppm
5. Permanganat, mg/l O2 12. Alkil benzene sulfonat, ppm
6. Suspenden solid, ppm 13. Carbon Chloroform Extract
7. Ammonia, ppm

Subindeks: Ii = f(Xi)

Indeks Prati: I = 1/13 Ii . I = 0 s/d > 14

Kategori Pencemaran:
1. Excellent :1
2. Acceptable :2
3. Slightly polluted :4
4. Polluted :8
5. Heavily polluted :>8
McDuffies River Pollution Index (1973)

River Pollution Index: 8 variabel:

1. Persen defisit oksigen: I = 100 X .. X = DO

2. Bahan organik lapuk biologi (BOD5): I = 10 X

3. Refractory Organic Matter: I = 5 (X-Y) X =


COD
4. Coliform Count (No/100 ml) : I = 10 ( log X / log 3 )
5. Non volatile suspended solid: I = X
6. Average Nutrient Excess: I = 5 ( X/0.2 + Y/0.1 )
X = total N
Y = total P
7. Garam larut : I = 0.25 X .. X = specific
conductivity
8. Temperature oC : I = 1/6 X2 - 65

RPI = 10/(n+1) Ii
Dinius Social Accounting System

Variabel dan fungsi-fungsinya:

1. DO :I=X
2. BOD5 : I = 107 X-0.642
3. Total Coliform : I = 100 X-0.30
4. Fecal Coliform : I = 100 (5X) -0.30
5. Specific Conductance : I = 535 X -0.565
6. Chloride : I = 125.8 X -0.207
7. Kesadahan (CaCO3) : I = 10 1.974 0.00132X
8. Alkalinity (CaCO3) : I = 108 X -0.178
9. pH : I = 10 0.2335X + 0.44 (X < 6.7)
10. Suhu, oC : I = -4 (Xa Xs) + 112
11. Warna : I = 128 X -0.288

I = 1/21 wi Ii
Specific-Use Water Quality Indices:
OCONNORS Indices:
1. Fish and Wildlife : FAWL
2. Public Water Supply: PWS

IFAWL = wi Ii = 0 bila pestisida atau


bahan toksik lain me-
IPWS = wi Ii lampaui batas ambang
= 1, bila lainnya

Variabel Pembobot FAWL Pembobot PWS


1. DO 0.206 0.056
2. Fecal coliform - 0.171
3. pH 0.142 0.079
4. Nitrat 0.074 0.070
5. Fosfat 0.064 -
6. Suhu 0.169 -
7. Turbidity 0.088 0.058
8. Dissolved solid 0.074 0.084
9. Phenol 0.099 0.104
10. Ammonia 0.084 -
11. Fluoride - 0.079
12. Kesadahan 0.077
13. Khlorida 0.060
14. Alkalinity 0.058
15. Color 0.054
16. Sulfat 0.050
1.00 1.00
Dciniger and Landwehrs PWS Index (1971).
PWS : Public Water Supply
Subindex function: Questionaire
Agregasi Indeks:
ADDITIVE: PWS11 = wi Ii
PWS13 = wi Ii
GEOMETRIK:
PWS11 = ( wi Ii ) 1/11
PWS13 = ( wi Ii ) 1/13

Variabel Pembobot PWS11 Pembobot PWS13


1. DO 0.06 0.05
2. Fecal Coliform 0.14 0.12
3. pH 0.08 0.07
4. BOD5 0.09 0.08
5. Nitrat 0.10 0.09
6. Fosfat - -
7. Suhu 0.07 0.06
8. Turbiditas 0.09 0.08
9. Dissolved Solid 0.10 0.08
10. Phenol 0.10 0.08
11. Warna 0.10 0.08
12. Kesadahan 0.08 0.07
13. Fluorida 0.07
14. Besi - 0.07
Walski and Parkers Index.

Empat katogri umum variabel:


1. Variabel yg mempengaruhi kehidupan akuatik: DO, pH, dan temperatur
2. Variabel yg mempengaruhi kesehatan: Coliform
3. Variabel yg mempengaruhi rasa dan bau: Angka ambang bau
4. Variabel yg mempengaruhi keragaan air: Kekeruhan, Warna
Walski and Parkers Index.

Klasifikasi nilai sub-indeks:


1. I = 0.01 (Intolerable) 3. I = 0.9 (Good)
2. I = 0.1 (Poor) 4. I = 1.0 (Perfect) water quality
Variabel Fungsi sub-indeks Range
3. DO I=e {0.3(X-8)}
0<X8
I=0 8<X
2. pH I=0 X<2
I = 0.04 {25-(X-7) } 2
2 X 12
I=0 X > 12
3. Total Coliform I=e -0.0002X

4. Temperatur:
Aktual I = 0.0025 { 1-(X-20)2} 0 X 40
Deviasi I=0 X 10
I = 0.01 (100- X ) 2
-10 X 10
I=0 10 < X
5. Fosfat, ppm I=e -2.5X

6. Nitrat, ppm I = e-0.16X


7. Suspended Solid I = e-0.02X
8. Turbidity I = e-0.001X
9. Color I = e-0.002X
10. Grease: Tebal ( ) I = e -0.35X
Konsentrasi, ppm I = e-0.016X
11. Bau (Angka ambang bau) I = e-0.1X
12. Secchi Disk Transparancy (m) I = log (X+1) X9
I=1 X>9
Fungsi Agregasi: I = [ Ii wi] 1/12
Stoners Index
Untuk mengakomodasikan dua macam penggunaan air yang
berbeda dengan mengubah persamaan sum-indeks dan
pembobotnya.
Misalnya untuk Water Public Supply dan irrigation

Dua tipe variabel:


Tipe I: Peubah-peubah yang dianggap toksik
Tipe II: Peubah yang mempengaruhi kesehatan atau karakteristik estetika.

Tipe I : Sub-index step function 0 bila nilainya baku mutu


100 bila nilainya > baku mutu
Tipe II : sub-index function . Matematika

Fungsi Agregasi: I = Ti + wj Ij

Dimana: Ti = sub-indeks bagi variabel Tipe I yang ke-I


wj = Pembobot bagi variabel Tipe II
Ij = subindex bagi variabel Tipe II ke j.
Stoners Index

Variabel PWS Irigasi

1. Group A w = 0.134 w = 0.111


Ammonia SAR
Nitrit Spec. Conduct.
Coliform Coliform
2. Group B w = 0.089 w = 0.074
pH As,B
Fluorida Cd
3. Group C w = 0.067 w=0.0555
Cl- Al,Be,Cr,Co,Mn
SO4= Va
4. Group D w=0.053 w=0.028
Fenol Cu,F,Ni,Zn
Metilene Blue
5. Group E w = 0.045
Cu,Fe,Zn, Warna
Nemerow & Sumitomo Pollution Index

Tiga macam penggunaan air adalah:


1. Human Contact Use ( j = 1)
2. Indirect Contact (j = 2)
3. Remote Contact Use (j = 3)

Linear sub-index function:

I = 0 ----------- bila: X = X0 (desired value)


I = 1 bila X = Xs (Baku mutu)
Bila: X > X0, maka: I = X + , .. = 1/ (Xs-X0); = - X0/(Xs-X0)

Bila unimodal subindex function, seperti pH:


I = (X0-X) / (X0-Xa) .. 0 X < X0 dimana: X = variabel pencemar
Xa = batas bawah rekomendasi
I = (X-X0) / (Xs-X0) . X0 X Xs = batas atas rekomendasi
X0 = batas yang diperlukan
Fungsi agregasi:

[max all I {Iij} ]2 + [1/n Iij ]2


Ij = -------------------------------------------- j = macam penggunaan air ke j
2
Nemerow & Sumitomo Pollution Index

. I = wj Ij

Variabel yang digunakan:

1. DO 8. Dissolved solids
2. Coliform 9. Suspended Solid
3. pH 10. Color
4. Total N 11. Hardness
5. Alkalinity 12. Chloride
6. Temperature 13. Sulfat
7. Turbidity 14. Fe dan Mn
PLANNING INDEX
Indeks yang dirancang secara khusus untuk
kepentingan pengambilan keputusan pengelolaan
air

Custom designed: tidak melibatkan ambient water


quality

Variabelnya: berbeda dengan variabel pemantauan mutu air


Melibatkan biaya fasilitas pengolahan limbah, apabila indeks
dibuat untuk mengalokasikan dana penyembuhan pencemaran
.
MITRE INDEX
Prevalence Duration Index (PDI)
Mirip dengan General WQI, hanya saja memasukkan
peubah yang mencerminkan efek pencemaran air
terhadap lingkungan hidup

PDI = (P x D x I ) / M

P = Prevalensi = panjang sungai yang melampaui baku mutu


D = Duration = banyaknya periode perempat-tahun dimana terjadi
pelanggaran baku mutu
I = Intensitas = ukuran keparahan efek pelanggaran baku mutu
M = Total panjang sungai
National Planning Priorities Index
(NPPI):

Indeks yang dirancang untuk


menetapkan prioritas masing-masing
wilayah perencanaan di dalam wilayah
nasional

. NPPI = wi Ii

Variabel Pembobot
1. Populasi sekarang 0.10
2. Populasi down stream 0.11
3. Investasi tahun fiskal 1972 0.08
4. Investasi tahun fiskal 1973-1974 0.09
5. Investasi tahun fiskal 1975-1976 0.08
6. Controllability 0.16
7. Taraf Perencanaan 0.06
8. Taraf perencanaan delta 0.06
9. PDI Index 0.22
10. Biaya perencanaan per kapita 0.04
-----------------------------------------------------
Jumlah total 1.00
Priority Action Index (PAI).
Untuk membantu policy-maker
dalam mengalokasikan dana
untuk fasilitas pengolahan
limbah

Variabelnya adalah:

1. Populasi sekarang ( w = 0.17)


2. Populasi down-stream (w = 0.17)
3. Controllability (w = 0.26)
4. PDI Index (w = 0.40)
Dees Environmental Evaluation
System (EES)
Environmental Impact:

EI = wi I i(dgn proyek) - wi I i(tanpa proyek).

Variabelnya ada 78 macam

Subindeks: 0 (buruk) - 1 (baik)


Berdasarkan keputusan Mentri Lingkungan
hidup No. 115 tentang pedoman penentuan
status mutu air bahwa penentuan status
mutu air digunakan metode:

1. INDEKS PENCEMARAN (IP)


2. STORET
INDEKS PENCEMARAN (IP)
Sumitomo dan Nemerow (1970), Universitas
Texas, A.S., mengusulkan suatu indeks yang
berkaitan dengan senyawa pencemar yang
bermakna untuk suatu peruntukan. Indeks
ini dinyatakan sebagai Indeks Pencemaran
(Pollution Index) yang digunakan untuk
menentukan tingkat pencemaran relatif
terhadap parameter kualitas air yang
diizinkan (Nemerow, 1974).
Pengelolaan kualitas air atas dasar Indeks
Pencemaran (IP) ini dapat memberi masukan
pada pengambil keputusan agar dapat
menilai kualitas badan air untuk suatu
peruntukan serta melakukan tindakan untuk
memperbaiki
kualitas jika terjadi penurunan kualitas akibat
kehadiran senyawa pencemar.
PIj = (C1/L1j, C2/L2j, Ci/Lij)

Jika Lij menyatakan konsentrasi parameter


kualitas air yang dicantumkan dalam Baku
Peruntukan Air (j), dan Ci menyatakan
konsentrasi parameter kualitas air (i) yang
diperoleh dari hasil analisis cuplikan air pada
suatu lokasi pengambilan cuplikan dari suatu
alur sungai, maka PIj adalah Indeks
Pencemaran bagi peruntukan (j) yang
merupakan fungsi dari Ci/Lij.
Tiap nilai Ci/Lij menunjukkan pencemaran
relatif yang diakibatkan oleh parameter
kualitas air. Nisbah ini tidak mempunyai
satuan.
Nilai Ci/Lij = 1,0 adalah nilai yang kritik,

karena nilai ini diharapkan untuk dipenuhi


bagi suatu Baku Mutu Peruntukan Air.
Jika Ci/Lij >1,0 untuk suatu parameter,

maka konsentrasi parameter ini harus


dikurangi atau disisihkan, kalau badan air
digunakan untuk peruntukan (j).
Evaluasi terhadap nilai PI adalah :

0 PIj 1,0 : memenuhi baku mutu


(kondisi baik)
1,0 < PIj 5,0 : cemar ringan
5,0 < PIj 10 : cemar sedang
PIj > 10 : cemar berat
STORET
Metoda STORET merupakan salah satu metoda
untuk menentukan status mutu air yang umum
digunakan. Dengan metoda STORET ini dapat
diketahui parameter-parameter yang telah
memenuhi atau melampaui baku mutu air.

Secara prinsip metoda STORET adalah


membandingkan antara data kualitas air dengan
baku mutu air yang disesuaikan dengan
peruntukannya guna menentukan status mutu
air.
Cara untuk menentukan status mutu air
adalah dengan menggunakan sistem nilai
dari US-EPA (Environmental Protection
Agency) dengan mengklasifikasikan mutu
air dalam empat kelas, yaitu :

Kelas A : baik sekali, skor = 0 : memenuhi baku mutu


Kelas B : baik, skor = -1 s/d -10 :cemar ringan
Kelas C : sedang, skor = -11 s/d -30 :cemar sedang
Kelas D : buruk, skor -31 : cemar berat
Prosedur Penggunaan
1. Lakukan pengumpulan data kualitas air dan debit
air secara periodik sehingga membentuk data dari
waktu ke waktu (time series data).
2. Bandingkan data hasil pengukuran dari masing-
masing parameter air dengan nilai baku mutu
yang sesuai dengan kelas air.
3. Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu
air (hasil pengukuran < baku mutu) maka diberi
skor 0.
4. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku
mutu air (hasil pengukuran > baku mutu), maka
diberi skor :

Anda mungkin juga menyukai