Anda di halaman 1dari 20

INTERPRETASI DATA LABORATORIUM

SGOT/SGPT, CK, CKMB, LDH, TROPONIN

Kelompok 4
Kelas B (APT 36 Reguler Pagi)
Muhammad Kurniadin Setiawan 1543700359
Rifandi Deu 1543700251

Wenda Noor Meida Ardiani 1543700235

Nuraini Ramli Adjam 1543700416

Angraini S. Nur 1543700269


Novita Dehi 1543700270

Bunga Nur Cahayanik Tamboto 1543700253


Medita Payung 1543700314

Silfhani Cristin Rambiko 1543700419

Vincensia Desi Pasanda 1543700408

Effa Annas 1543700315

Resti Sulistia Ningsi 1543700351


LATAR BELAKANG
Dunia kesehatan khususnya dalam bidang kefarmasian sesuai
dengan perkembangan ilmu kefarmasian saat ini profesi
apoteker tidak hanya bekerja di apotek saja, tetapi apoteker juga
saat ini telah bisa menempati ruang lingkup kerja yang lebih
luas sepeti rumah sakit maupun dilaboratorium-labarotarium
Pemeriksaan laboratorium rutin dilakukan untuk mendapatkan

informasi yang berguna bagi dokter dan apoteker dalam


pengambilan keputusan klinik.
Untuk mengambil keputusan klinik pada proses terapi mulai

dari pemilihan obat, penggunaan obat hingga pemantauan


efektivitas dan keamanan, apoteker memerlukan hasil
pemeriksaan laboratorium
Kompetensi interpretasi data laboratorium sangat mendukung

peran apoteker ruang rawat, komunitas, termasuk home care


Pemeriksaan laboratorium yang berdasarkan pada reaksi kimia

dapat digunakan darah, urin atau cairan tubuh lain.


Ex:
Uji fungsi hati meliputi pemeriksaan kadar protein
total & albumin, bilirubin total & bilirubin direk,
serum glutamic oxaloacetate transaminase
(SGOT/AST) & serum glutamic pyruvate
transaminase (SGPT/ALT).
Uji fungsi jantung dapat dipakai pemeriksaan
creatine kinase (CK), isoenzim creatine kinase yaitu
CKMB, dan Troponin-T. Kerusakan dari otot jantung
dapat diketahui dengan memeriksa aktifitas CKMB,
NT pro-BNP, Troponin-T dan hsCRP serta
pemeriksaan LDH
CK/CPK (CREATINE KINASE/
CREATINE POSFO KINASE)
Kreatin kinase (CK) atau juga dikenal dengan nama
kreatin fosfokinase (CPK) merupakan enzim yang
ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otot jantung
dan otot rangka, dan dalam konsentrasi rendah pada
jaringan otak.
Enzim berkonsentrasi tinggi dalam jantung dan otot
rangka, konsentrasi rendah pada jaringan otak,
berupa senyawa nitrogen yang terfosforisasi dan
menjadi katalisastor dalam transfer posfat ke ADP
(energy). Kadarnya meningkat dalam serum 6 jam
setelah infark dan mencapai puncak dalam 16-24 jam,
kembali normal setelah 72 jam. Peningkatan CPK
merupakan indicator penting adanya kerusakan
miokardium.
Adapun nilai normal dari CK/CPK ini adalah
sebagai berikut :
Dewasa pria : 5-35 Ug/ml atau 30-180
IU/L
Wanita : 5-25 Ug/ml atau 25-150
Anak laki-laki : 0-70 IU/L
Anak wanita : 0-50 IU/L
Bayi baru lahir : 65-580 IU/L
TABEL PENINGKATAN CREATIN
POSFO KINASE
No Peningkatan CPK Penyebab
1 Peningkatan 5 kali atau lebih dari - Infark jantung
nilai normal - Polimiositis
- Distropia muskularis duchene
2 Peningkatan ringan/sedang (2-4 Kerja berat, Trauma, Tindakan
kali nilai normal) bedah
Injeksi i.m, Miopatialkoholika,
Infark miokard/iskemik berat,
Infark paru/edema paru
3 Dengan hipitiroidisme Psikosis akut
CKMB (CREATINKINASE LABEK M DAN B)

Sejak tahun 1960 pemeriksaan CK-MB isoenzim telah diterima


secara luas sebagai standar emas untuk penetapan diagnosis IMA
(Infark Miokard Akut). Dengan kemajuan tekhnologi dan
perkembangan antibodi monoklonal telah merubah pengukuran CK-
MB kualitatif menjadi CK-MB kuantitatif (mass) yang lebih spesifik
untuk nekrosis otot jantung.
Nilai normal kurang dari 10 U/L
Nilai > 10-13 U/L atau > 5% total CK menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas produksi enzim.
Manifestasi Klinis:
Peningkatan kadar CPK dapat terjadi pada penderita IMA, penyakit
otot rangka, cedera cerebrovaskuler.
METODE PEMERIKSAAN

CKMB
- CKMB biasa : metode elektroforesis sertaa
densitometri untuk memisah enzim kreatin
kinase
- CKMB mass assay ini lebih akurat belum ada
Cardiac troponin T atau troponin I
Pemeriksaan metode ELISA (enzym Imuno
Assay)
Rapid test
TABEL KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN CK-MB PADA PEMERIKSAAN INFARK MIOKARD AKUT

Petanda Keuntungan kerugian


Jantung
CK-MB Alat diagnostik yang Peningkatan kadar
estabilished, indikator IMA dipengaruhi oleh
yang sensitif dan spesifik, kerusakan otot skeletal,
berguna untuk diagnosisre- gangguan atau trauma
infark yang terjadi 48 jam termasukkardioversidan
pembedahan. Kadar serum
meningkat 6-8 jamsetelah
iskemik. Jendela
diagnostik sampai 72 jam
setelah IMA
LDH (LAKTAT DEHIDROGENASE)

LDH atau laktat dehidrogenase merupakan


enzim yang melepas hidrogen dari suatu zat dan
menjadi katalisator proses konversi laktat
menjadi piruvat,tersebar luas pada jaringan
terutama ginjal,rangka, hati danmiokardium.
Peningkatan LDH menandakan adanya
kerusakan jaringan. LDH akan meningkat
sampai puncak 24-48 jam setelah infark dan
tetap abnormal 1-3 minggu kemudian.
Nilai Rujukan
Dewasa :
LDH Total : 100-190 IU/L, 80-240 U/L
Isoenzim LDH1 : 14-26%; LDH2 : 27-37%; LDH3 :
13-26%; LDH4 : 8-16%; LDH5 : 6- 16%. Perbedaan
sebesar 2-4% dianggap normal.
Anak : Neonatus : 300-1500 IU/L; Anak : 50-150
IU/L, 110-295 U/L.
Nilai rujukan dapat berbeda tergantung metode
yang digunakan
TROPONIN

Troponin juga merupakan kompleks protein otot


globuler dari pita I yang menghambat kontraksi
dengan memblokade interaksi aktin dan myosin.
Apabila bersenyawa dengan Ca++ akan mengubah
posisi molekul tropomiosin sehingga terjadi interaksi
aktin-miosin.proteinregulator ini terletak di
dalamaparatus kontraktil miosit, dan mengandung 3
sub unit dengan tanda C,I, T. Peningkatan troponin
menjadi pertanda positif adanya cedera
selmiokardium dan potensi terjadinya angina.
Nilai normal dari Troponin ini adalah <0,16 g/L
TABEL KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TROPONIN PADA PEMERIKSAAN
INFARK MIOKARD AKUT DIBANDING PERTANDA BIOKIMIA LAINNYA

Petanda Keuntungan kerugian


Jantung
CTnT Indikator IMA yang sensitif Kadar yang meningkat
Cardiac dan spesifik.kadar yang pada penyakit ginjal dan
troponin T meningkat selama 5-7 hari, gangguan yang melihatkan
memberikan jendela jejak otot skeletal lama atau
diagnostik IMA yang lebih degenerasi. Peningkatan
lama. Nilai prognostik yang yang lama setelah IMA
kuat pada angina tidak mengaburkan perluasan
stabil IMA atau re-infark
CtnI Indikator IMA yang sensitif, Peningkatan yang lama
Cardiac indikator IMA sangat setelah IMA mengaburkan
troponin I spesifik. Nilai prodiagnostik perluasan IMA atau re-
pada angina tidak stabil. infark, tidak tersedia
Tidak dipengaruhi oleh padasemua sarana
kardioversi, penyakit ginjal kesehatan
atau pembedahan.
Peningkatan kadar yang
SGOT (SERUM GLUTAMIK OKSALOASETIK TRANSAMINASE)

Adalah enzim transaminase sering juga disebut juga AST (aspartat


amino transferase) katalisator-katalisator perubahan asam amino
menjadi asam alfaketoglutarat.
Enzim ini berada pada serum dan jaringan terutama hati dan
jantung. Pelepasan enzim yang tinggi kedalam serum menunjukan
adanya kerusakan terutama pada jaringan jantung dan hati. Pada
penderita infark jantung, SGOT akan meningkat setelah 12 jam dan
mencapai puncak setelah 24-36 jam kemudian, dan akan kembali
normal pada hari ke-3 sampai hari ke-5. Adapun nilai normal dari
SGOT yaitu :

Laki-laki sampai dengan 37 U/L


Wanita sampai dengan 31 U/L

AST / SGOT

Metode : kinetic
Prinsip : L-asam aspartat+-asam ketoglutarat asam
Oxaloacetat+L-glutamat
asam Oxaloacetate + NADH + H+L-asam malate +
NAD+ H2O
oxalaacetat yang di hasilkan sebanding dengan oksidasi
dari NADH menjadi NAD. Reaksi tersebut
menggambarkan aktifitas AST dan di ukur secara
fotometrik.

SGPT (SERUM GLUTAMIK PYRUVIC TRANSAMINASE)

Merupakan enzim transaminase yang dalam


keadaan normal berada dalam jaringantubuh
terutama hati. Sering disebutjuga ALT (Alanin
Aminotransferase). Peningkatan dalam serum
darah mengindikasikan adanya trauma atau
kerusakan pada hati. Adapun nilai normal
SGPT adalah :
Laki-laki sampai dengan 42 U/L
Wanita sampai dengan 32 U/L
ALT / SGPT

Metode : kinetic
Prinsip : L alanine + a Keoglutarat acid
pyruvic acid + L Glutamat acid
Piruvat acid + NADH + H+L laktat acid +
NAD+ H2O
Piruvat yang dihasilkan tersebut sebanding
dengan oksidasi dari NADH menjadi
NAD.Reaksi tersebut menggambarkan aktifitas
ALT dan diukur secara fotometrik.
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN SGOT DAN
SGPT MENGGUNAKAN METODE KINETIK

ALT / SGPT AST/ SGOT


DAFTAR PUSTAKA
Lilly, et al. 2011. Acute Coronary Syndromes. In: Pathophysiology of
Heart Disease : a Collaborative Project of Medical Students and
Faculty. 5th ed. 2011.
Siwiendrayanti, Arum dkk. Hubungan Riwayat Pajanan Pestisida
dengan Kejadian Gangguan Fungsi Hati (Studi pada Wanita Usia
Subur di Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes). Jurnal Kesehatan
Lingkungan Indonesia Vol. 11 No. 1 April 2012.
D.N. Baron, alih bahasa : P. Andianto, J Gunawan, Kapita Selekta.
Patologi Klinik. Edisi 4, EGC, 1990.
E.N. Kosasih & A.S. Kosasih, Tafsiran Hasil Pemeriksaan
Laboratorium Klinik, Edisi 2. Karisma Publishing Group,
Tangerang. 2008
Joyce Lefever Kee,Pedoman Pemeriksaan Laboratorium &
Diagnostik, Edisi 9, EGC, Jakarta.2007
Sutedjo. Pemeriksaan laboratorium. Amara Book. Yogyakarta. 2008
Majalah kedokteran Indonesia, Volum 57 Nomor : 10 oktober 2007

Anda mungkin juga menyukai