Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 8

Lanjutan....
Pembagian Hadits Dhaif
berdasarkan
cacat aspek ke-dhabit-an
(kapasitas intelektual)
3. Hadits Mudraj

Yaitu hadis yang diubah konteks sanadnya atau ada sisipan (kata
atau kalimat) dalam matan hadis yang bukan bagian dari hadis itu
sendiri tanpa ada pemisah.

Contoh Mudraj Sanad yaitu:


Salah satu bentuknya adalah seorang rawi menyebutkan susunan
sanad suatu hadits, kemudian ia terhenti oleh sesuatu, lalu ia
mengeluarkan suatu perkataan yang bukan hadits, namun dari
dirinya sendiri, tapi orang-orang yang mendengarkan perkataan itu
mengira ia adalah matan hadits, kemudian mereka meriwayatkannya.

Contohnya adalah pada cerita Tsabit ibn Musa Az-Zahid. Satu waktu
Tsabit ibn Musa datang menemui Syarik ibn Abdillah Al-Qadhi yang
sedang membacakan sanad hadits. Syarik berkata, Telah
menceritakan pada kami Al-Amasy, dari Abi Sufyan, dari Jabir, dia
berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
kemudian ia diam agar orang-orang bisa mencatat apa yang ia
bacakan. Setelah itu, ia melihat pada Tsabit ibn Musa yang baru
datang, kemudian ia berkata, Siapa yang banyak melakukan shalat
di malam hari, wajahnya akan indah di siang hari. Ia mengatakan
Contoh Mudraj di awal matan yaitu hadits
yang dikeluarkan oleh Al Khathib Al
Baghdadi dengan jalan;
:

:

Dari Abu Qathn dan Syibabah, dari
syubah, dari Muhammad bin Ziyad, dari
Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersaba;
Sempurnakan-lah wudhu, celakalah tumit
orang yang berasal dari api neraka.
Kalimat asbighul wudhu (sempurnakanlah
wudhu) dalam hadits tersebut, adalah
kata-kata Abu Hurairah.Yang menunjukkan
bahwa kata itu dari Abu hurairah adalah
hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari di
dalam kitab Shahihnya:
:
:

Dari Adam, dari Syubah, dari Muhammad
bin Ziyad, dari Abu Hurairah,
4. Hadits Maqlub

Hadis yang berubah atau terbalik redaksinya baik pada sanad atau matan.
Peruhbahan berupa yang awal menjadi akhir atau sebaliknya.
Contoh Maqlub sanad: hadits yang diriwayatkan dari Kaab bin Murrah, namun
seorang perawi meriwayatkan hadits tersebut dengan mengatakan : Murrah bin
Kaab.

Contoh Maqlub Matan: Hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah radliyallaahu anhu :

dan seorang laki-laki yang bersedekah kemudian ia menyembunyikan sedekahnya


sehingga tangan kanannya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan
kirinya. Ini adalah salah satu riwayat yang terbalik yang dilakukan oleh seorang
perawi.
Sedangkan riwayat yang benar adalah : Sehingga tangan kirinya tidak mengetahui
apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Seperti inilah hadits tersebut
diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Kitab Al-Muwaththa-nya, Imam Bukhari dalam
Kitab Shahih-nya, dan para ahli hadits lain. Itulah contoh dari bagian pertama,
dimana ada keterbalikan dalam matannya karena sudah menjadi suatu yang maklum
bahwa bersedekah itu dilakukan dengan tangan kanan.
5. Hadits Mudhtaribh

Yaitu Hadits yang diriwayatkan dari berbagai bentuk yang


berbeda-beda, yang semuanya sama kuatnya
Contoh Hadits Mudhtharib pada sana, seperti hadits Abu Bakar :

(( )) : .
Ya Rosulullah saya lihat anda telah beruban. Nabi Sallallahu
'Alahi Wasallam menjawab : Surat Hud dan saudara saudaranya
telah membuat saya beruban (HR. Tirmidzi)
Imam Daruquthni mengatakan bahwa hadits ini mudhtharib,
karena hanya diriwayatkan melalui Abu Ishlaq dan terjadi
perselisihan pada riwayat dari nya yang mencapai 10 macam sisi
perbedaan.

Sebagian rawi meriwayatkannya secara mursal, yang lain


meriwayatkannya secara maushul, ada yang menjadikannya dari
musnad Abu Bakar, ada yang menjadikannya musnad Saad dan
adapun yang dari musnad Aisyah.
Contoh Muddhtharib pada Matan

Adapun contoh Mudhtharib pada matan adalah hadits


yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Syarik dari Abu
Hamzah dari Syabi dari Fathimah binti Qais, beliau
berkata:

(( )) :

Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam ditanya tentang


zakat, maka beliau menjawab : Sesungguhnya paa harta
itu ada hak orang selain dari zakat.
Sementara pada riwayat Ibnu Majah melalui jalan ini
Rasulullah bersabda:

(())

Tidak ada sesuatu hak pada harta itu, selian dari


6. Hadits Mushahhaf & Muharraf

Mushahhaf yaitu perubahan titik pada suatu huruf atau beberapa huruf
(bentuk tulisan tetap) pada hadis yang diriwayatkan oleh orang tsiqqah
secara lafal dan makna.
Muharraf: yaitu perubahan syakal/harakat pada suatu huruf atau beberapa
huruf (bentuk tulisan tetap) pada hadis yang diriwayatkan oleh orang tsiqqah
secara lafal dan makna.
Contoh mushahhaf , hadits nabi SAW :
Barangsiapa yang telah berpuasa Ramadlan kemudian diikuti 6 hari
di bulan Syawal
Disebabkan karena ketidakjelasan tulisan maka seorang perawi
meriwayatkan hadits tersebut dengan menggunakan kata syaian
yang berarti sedikit sebagai ganti kata yang seharusnya, yaitu sittan
yang berarti enam.

Contoh Muharraf misalnya hadits dari Jabir r.a:


Ubai (bin Kaab) telah terkena panah pada perang Ahzab mengenai
lengannya,lalu Rasulullah nengobatinya dengan besi hangat.
Ghandar mentahrif hadits ini tersebut dengan Abi yang artinya
7. Hadits Syadz
Periwayatan orang tsiqah yang menyalahi periwayatan
orang yang lebih tsiqah.

Contoh Syadz Pada Sanad: Hadits yang diriwayatkan At-


Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah melalui jalan Ibnu
Uyaynah dari Amr bin Dinar, dari Ausajah, dari Ibnu
Abbas, bahwa seorang laki-laki meninggal dunia
dimasa Rosulullah saw. Serta tidak meninggalkan ahli
waris, kecuali seorag hamba sahaya yang ia
merdekakan, maka nabi saw memberikan warisanya
kepada hamba itu.
Hammad bin Zaid juga meriwayatkan hadits di atas
tanpa menyebutkan Ibnu Abbas, padahal ia seorang
yang tsiqah, adil, dan dhabit oleh karena itu
periwayatan ini disebut syadz.
Contoh Syadz pada matan:
Hadits yang diriwyatkan Abu Daud dan
Tirmidzi dari haditsnya Abdul Wahid bin Ziad,
dari al-Amsyi, dari Abishaleh, dari Abu Hurairah,
secara marfu:
" "
Apabila salah seorang dari kalian telah selesai
shalat fajar, hendaknya berbaring kesebelah
kanan.
Al-Baihaki berkata, dalam hal ini Abdul Wahid
menyalahi banyak rawi. Masyarakat itu
meriwayatkan tentang perbutan Nabi saw,
bukan perkataanya. Dalam lafadz ini abdulwahid
menyendiri dari rawi-rawi tsiqah yang menjadi
WASSALAMUALAIKUM...

Anda mungkin juga menyukai