Anda di halaman 1dari 63

LATAR BELAKANG

PERMASALAHAN
Pertambahan jumlah penduduk yang memberi dampak
pada kenaikan tingkat kepadatan yang menghasilkan
permasalahan lingkungan lainnya.
Terjadi pertumbuhan bersifat merambah yang merubah
bentuk dan fungsi kawasan
.
Menurunnya karakteristik lingkungan alam akibat
penetrasi kegiatan ekonomi dari konsep awal Kebayoran
Baru sebagai Kota Satelit yang sekarang sudah menyatu
dengan kota Jakarta
.
Tekanan aksesibilitas kota menyebabkan beban jalan yang
meningkat
.
Berbagai gagasan penanganan untuk menyelamatkan kawasan Kebayoran Baru dari resiko penurunan
vitalitas, agar kawasan ini layak huni (liveble) dan terus tumbuh berkelanjutan (sustainable) namun
tidak melupakan kearifan local (local wisdom) sebab kawasan ini merupakan kawasan konservasi sehingga
dapat menjadi suatu titik tumbuh (growth pole) dalam suatu perencanaan yang terpadu di kawasan
Kebayoran Bru.
Adapun hal-hal yang melatarbelakangi Perancangan kawasan ini adalah :
.Untuk Mengangkat kembali citra kawasan Kebayoran Baru yang telah mengalami penurunan sebagai landmark jakarta.
.Menjaga dan melestarikan aset negara tersebut agar karakteristik sosial budayanya tidak hilang
.Untuk Menata ulang kawasan Kebayoran Baru menjadi tertib, layak huni dan kawasan dengan konsep pembangunan berkelan
.Merupakana area yang terletak diantara arteri primer dan rencana jalan kolektor primer/jalan ispeksi
.Terletak diantara kawasan komersil yang sudah berkembang
.Terdapat rencana jalur Transjakarta serta MRT yang mendukung perkembangan kawasan berbasis TOD
SKEMA PERMASALAHAN
KEBAYORAN BARU

TEKANAN
TEKANAN
PENGEMBAN
AKSESIBILITA
GAN
S KOTA
EKONOMI

PERUBAHAN
HILANGNYA
KEBAYOR LINGKUNGAN
DAN
KARAKTER DAN
AN BARU BANGUNAN DI
IDENTITAS
KEBAYORAN
BARU

KELEMAHAN PERUBAHAN
PERATURAN & PEMILIK,
PENGENDALIA KEPEDULIAN
N BERKURANG
KERANGKA PEMIKIRAN
LATAR
BELAKAN TUJUAN TEMA
Pendekatan Sosial
G Budaya pada
perancangan Kawasan
Kebayoran Baru berbasis
TOD (Transit Oriented
Development)

VISI &MISI

PERMASALAHAN
(MATRIKS)

PROBLEM SEEKING
Liveable City as a Goals POTENTIAL
FACT-NEED-CONCEPT

PROBLEM STATEMENT

KONSEP
KONSEP DESAIN ANALISA
PROGRAMATIK

HECTTEAS, BASIC TYPES, RTRW DKI


JAKARTA, PARSIPATORY RESEARCH
TEORI, PERATURAN, STANDARD, DAN
STUDI BANDING

SUSTAINABILITY FUTURISTIC

LOCAL WISDOM
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN Perencanaan untuk periode yang
PENGERTIAN menyeluruh untuk mencapai dari hidup dalam keseimbangan
melampaui horizon perencanaan
RANCANG keseimbangan antara sosial, dengan alam. Hal ini terkait dengan
UMUM dalam bentuk kondisi yang
KOTA kebutuhan ekonomi masyarakat, dan budaya di masyarakat yang
diharapkan di masa depan.
konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(EBSCOhost connection)
(Sustainable city concept, City of (Nakorntap et. al., 1996)
Brampton)
Prinsip-Prinsip Penataan : Prinsip-Prinsip Penataan : Prinsip-Prinsip Penataan :
FUNGSIONAL FISIK FUNGSIONAL
1. Keragaman tata guna yang seimbang, 1. Estetika, karakteristik dan citra 1. Pengaturan kepadatan
saling menunjang dan terintegrasi, kawasan. Penetapan pengendalian pengembangan kawasan dengan
diharapkan penataan yang saling peruntukkan mendukung karakter pertimbangan :
terintegrasi dan beragam dapat khas kawasan dan dipengaruhi oleh - Daya dukung dan karakter
menciptakan kawasan yang ideologi dan nilai budaya setempat kawasan
berwawasan ekologis serta tanggap PERMEN-PU NO. 06/PRT/M/2007 - Variasi/percampuran
social dan ekonomi tentang Pedoman Umum RTBL peruntukkan
2. Pola distribusi jenis peruntukan yang PERMEN-PU NO.Pola 06/PRT/M/2007
ruang kawasan
mendorong adanya interaksi aktivitas tentang Pedoman Umum RTBL
3. Pengaturan Pengelolaan area
peruntukkan Rencana Jakarta 2030
4. Pengaturan kepadatan pengembangan
Struktur Penggunaan kawasan
lahan merupakan FISIK
komponen perancangan 5. Skala ruang yang manusiawi dan
yang berperan dalam berorientasi pada pejalan kaki serta Rencana
alokasi penggunaan aktivitas yang diwadahi ,memungkinkan
Struktur Ruang
lahan yang telah adanya interaksi antara pejalan kaki
Kawasan
Pusat kegiatan sekunder
dengan aktivitas yang terjadi di lantai
ditetapkan dalam suatu terpusat di Blok M
dasar bangunan
kawasan perencanaan LINGKUNGAN Pusat kegiatan tersier
tertentu berdasarkan 6. Keseimbangan kawasan dengan
terletak di Kawasan
Majestik
ketentuan dalam rencana lingkungan
LAND USE tata ruang wilayah 7. Keseimbangan peruntukan lahan
(Pola dan dengan daya dukung lingkungan
Intensitas penggunaan 8. Kelestarian ekologis kawasan
intensitas lahan adalah tingkat PERMEN-PU NO. 06/PRT/M/2007
penggunaa alokasi dan distribusi luas tentang Pedoman Umum RTBL
n lahan) lantai maksimum PERDA NO 1 TAHUN 2012 tentang
bangunan terhadap Menerapkan penggunaan lahan, Rencana Jakarta tahun 2030
perencanaanPola Ruang dan kebijakan
transportasi
lahan/tapak Kawasan
untuk membentuk persetujuan, proyek
permukaannya(KDB,KLB, Perkantoran, Perdagangan, dan Jasa
mixed-use, membentuk sebuah kelurahan
KDH, dirancang untuk memaksimalkan
Pemerintahan Nasional
dan KTB) perumahan yang terjangkau dan
Perumahan
mendorong pejalan kaki, bersepeda dan
PERMEN-PU NO. penggunaan sistem angkutan
Pendidikanumum yang
06/PRT/M/2007 ada.
Campuran
tentang Pedoman (Sustainable City Plan, city of Santa
Umum RTBL Monica)
Taman kota
FAKTA DAN STUDI
SUSTAINABLE CITY BANDING
LOCAL WISDOM
ELEMEN Pengembangan berkelanjutan mendorong Pengetahuan dasar yang diperoleh dari hidup
RANCANG PENGERTIAN UMUM pendekatan secara menyeluruh untuk mencapai dalam keseimbangan dengan alam. Hal ini terkait
KOTAF keseimbangan antara sosial, kebutuhan ekonomi dengan budaya di masyarakat yang
masyarakat, dan konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(Sustainable city concept, City of Brampton) (Nakorntap et. al., 1996)
FUNGSIONAL
1. Tata guna lahan pada kawasan
cukup beragam dan didominasi
oleh fungsi hunian. Fungsi hunian
tersebut di tunjang dengan fungsi
sarana pendidikan,komersil
maupun instansi pemerintah
2. Pola distribusi jenis peruntukan
Struktur Penggunaan lahan pada kawasan memungkinkan
merupakan komponen adanya
komersil, pendidikan dan interaksi
instansi sosial sebab
pemerintah
perancangan yang berperan terdapatdapat
sehingga penghuni di kawasan area campuran,
berinteraksi
dalam alokasi penggunaan lahan dengan warga di luar kawasan
yang telah ditetapkan dalam FISIK
suatu kawasan perencanaan
tertentu berdasarkan ketentuan
LAND USE dalam rencana tata ruang
(Pola dan wilayah Jalan perumahan yang privat,
intensitas tidak terciptanya interaksi sosial
Intensitas penggunaan lahan antara penghuni rumah dan
penggunaan adalah tingkat alokasi dan pejalan kaki
lahan) distribusi luas lantai maksimum
bangunan terhadap lahan/tapak
permukaannya(KDB,KLB,KDH, Jalan di depan area komersial, bersifat
dan KTB) terbuka memungkinkan adanya interaksi
sosial antara pejalan kaki dengan
aktivitas yang terjadi di lantai dasar
PERMEN-PU NO.
bangunan
06/PRT/M/2007 tentang LINGKUNGAN
Pedoman Umum RTBL Adanya penyediaan open space
SCALEYBARK
STATION,NORTH
berupa ruang hijau di kawasan,
CAROLINA,USA
sehingga terdapat keseimbangan
lingkungan antara fungsi-fungsi
yang ada

WOOLLOONGABBA, CITY OF ATLANTA,


AUSTRALIA GEORGIA Fungsi Terfokus pada SUBIC GATEWAY PARK,
bangunan yang fungsi lahan PHILLIPINES Area shopping
paling dekat mixed-use street (komersil)
dengan di sekeliling adalah fungsi yang
stasiun kereta area train paling dekat
adalah fungsi transit, dan dengan Transit
mixed-use, memanfaat terminal, serta
perumahan kan retail memiliki fungsi
dengan perdaganga rekreasi
Fungsi dari tapak hanya mixed-use kepadatan yang n dibawah &olahraga, serta
(memanfaatkan bangunan untuk berbagai berbeda , dan fungsi fasilitas sosial
fungsi agar efektif) dan civic&open space serta perkantoran & hunian dan berupa
memiliki beberapa landmark building di beberapa
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara
Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN menyeluruh untuk mencapai
dari hidup dalam keseimbangan
Perencanaan untuk periode yang
RANCANG PENGERTIAN UMUM keseimbangan antara sosial, melampaui horizon perencanaan
dengan alam. Hal ini terkait dengan
KOTA kebutuhan ekonomi dalam bentuk kondisi yang
budaya di masyarakat yang
masyarakat, dan konservasi diharapkan di masa depan.
terakumulasi dan diteruskan.
lingkungan. (EBSCOhost connection)
(Nakorntap et. al., 1996)
(Sustainable city concept, City
of Brampton)
Kebayoran Baru
Sistem Sirkulasi berkelanjutan Dalam mewujudkan sistem sirkulasi
sebagai kawasan
harus mampu meningkatkan yang mampu meningkatkan kesehatan
pemugaran memiliki
kesehatan manusia, baik mental manusia, baik mental maupun fisik,
beberapa karakter
maupun fisik, serta memberikan serta memberikan kesempatan untuk
Sirkulasi adalah elemen perancangan yang sangat bernilai
kesempatan untuk interaksi sosial interaksi sosial, pengurangan
kota yang secara langsung dapat untuk dipertahankan,
dan memperkaya pengalaman penggunaan kendaraan bermotor
membentuk dan mengkontrol pola yaitu:
perkotaan. Perubahan yang menjadi salah satu jawabannya. Dalam
kegiatan kota, sebagaimana halnya yang paling khas Karakter
adalah bentukan fisik
atau
diperlukan untuk mencapai tujuan UDA (Urban Development Area)
dengan keberadaan sistem transportasi kawasan
order kawasan dengan bentuk melingkar
tersebut, yaitu Woolloongabba dinyatakan bahwa
dari jalan publik, pedestrian way, dan atau curvalinier yang tidak dapat
1. Pengurangan kebutuhan Prioritas harus diberikan kepada
tempat-tempat transit yang saling ditemukan pada daerah lain di Jakarta.
penggunaan kendaraan , dalam pejalan kaki dan moda angkutan
berhubungan akan membentuk
jarak keseluruhan, terutama (UDGL Kebayoran baru oleh Dinas Tata umum dibandingkan kendaraan
pergerakan (suatu kegiatan). Sirkulasi
bagi mereka yang pergi untuk Ruang) pribadi. Prioritas ini berlaku baik untuk
CIRCULATIO di dalam kota merupakan salah satu Perencanaan sistem sirkulasi secara
bekerja, sekolah, dan berbelanja gerakan di dalam kawasan maupun
alat yang paling kuat untuk simultan dengan pengaturan
N 2. Kebutuhan untuk mengubah akses dari/ke kawasan.
menstrukturkan lingkungan perkotaan kendaraan umum informal lokal
modus perjalanan. Mengubah Pembangunan dalam kawasan harus
karena dapat membentuk, seperti becak, ojek, oplet, andong, mini
mengemudi ke berkontribusi ke jaringan pejalan kaki
mengarahkan, dan mengendalikan pola bus, dan angkutan kota sebagai
berjalan/bersepeda untuk dan jalan aman untuk pesepeda serta
aktivitas dalam suatu kota. Selain itu optimalisasi pemanfaatan karakter
perjalanan pendek, dan saling berhubungan, bikeways menarik
sirkulasi dapat membentuk karakter pergerakan setempat dengan jenis
menggunakan transportasi dan efisien yang memberikan pilihan
suatu daerah, tempat aktivitas dan lain moda transportasi yang beragam.
umum untuk yang lebih lama rute yang menghubungkan aktivitas
sebagainya. (Sumber: Permen PU No.6 Tahun 2007)
(Ritchie dan Thomas
LEMBAR 2009;
LAMPIRAN utama node denganLAMPIRAN
LEMBAR satu sama lain
http://mmt.its.ac.id/publikasi/? dan juga menghubungkan mereka
(Sumber: Tugas Perancangan Kota, dengan wilayah pemukiman
p=4316)
Universitas Diponegoro) (Woolloongabba Urban Development
Area )

Tempat parkir mobil tidak boleh Dalam mewujudkan sistem parkir yang
melebihi dapat menampung kendaraan di
tingkat maksimum yang telah kawasan namun tidak mengganggu
ditetapkan sesuai dengan kegiatan mobilitas di kawasan
peraturan daerah setempat. On-site tersebut, dilakukan system shared
area parkir mobil harus terintegrasi parking area. Dimana dalam 24 jam,
dalam atau di bawah bangunan. tempat parkir tersebut tetap
Jika diizinkan, dan kecuali digunakan, namun dengan fungsi yang
ketentuan daerah setempat tidak berbeda-beda (komersil Peletakkan
untuk pagi
Persyaratanparkirdiperaturan mengizinkan, mobil parkir di atas hingga sore dan hunian untuk
tempat malam
parkir
zonasiyangmerupakanunderstudied permukaan jalan adalah dipadukan hingga pagi) serta mengurangi tingkat
yang tidak
hubungan antaramobil dengan kegunaan lain dan tidak kriminalitas akibat adanya spacedari
terlihat
PARKING danbentukperkotaan. secara visual terlihat langsung dari kosong saat malam hari luar jalan,
( Parking, People, and Cities oleh bagian luar bangunan. sehingga tidak
Michael Manville and Donald Shoup ) (Woolloongabba Urban
pemandangan. (terletakmengganggu
di belakang
Development Area )
bangunan)
TEOR
LAMPIRAN
I
PERATURAN JALAN HIERARKI JALAN o Jumlah kendaraan melebihi 600 per
Setiap Jalan yang digunakan untuk Lalu Jalan kelas II, yaitu jalan arteri, jam (total kedua arah) Produk dari
Lintas umum wajib dilengkapi dengan kolektor, lokal, dan lingkungan yang jumlah pejalan kaki menyeberang
perlengkapan Jalan berupa: dapat dilalui Kendaraan Bermotor dan kendaraan yang lewat situs
a. Rambu Lalu Lintas; dengan ukuran lebar tidak melebihi melebihi 90.000 di jam yang sama
b. Marka Jalan; 2.500 (dua ribu lima ratus) o Fasilitas Audio Tech
c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas; milimeter, ukuran panjang tidak dipasang di mana
d. alat penerangan Jalan; melebihi 12.000 (dua belas ribu) pun sinyal pejalan
e. alat pengendali dan pengaman milimeter, ukuran paling tinggi kaki visual yang
Pengguna Jalan; 4.200 (empat ribu dua ratus) disediakan. Harus
f. alat pengawasan dan pengamanan millimeter. tepat berorientasi
Jalan; Jalan kelas III, yaitu jalan arteri, untuk
penyeberangan pejalan kaki. Untuk
g. fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, kolektor, lokal, dan lingkungan yang memberikan ruang sirkulasi yang cukup.
dan penyandang cacat; dan dapat dilalui Kendaraan Bermotor Untuk dipasang pada ketinggian yang
h. fasilitas pendukung kegiatan Lalu dengan ukuran lebar tidak melebihi tepat dan dapat dicapai oleh pejalan
Lintas dan Angkutan Jalan yang 2.100 (dua ribu seratus) milimeter, kaki saat menunggu untuk
berada di Jalan dan di luar badan ukuran panjang tidak melebihi 9.000 o Garis Pandang
menyeberang.
Jalan. (sembilan ribu) milimeter, ukuran
POLA JALAN paling tinggi 3.500 (tiga ribu lima
Secara teoritik ada enam tipologi pola ratus) millimeter.
jalan yang dibentuk oleh hubungan LEBAR & BADAN JALAN
massa dan ruang yaitu pola anguler, Jalan arteri merupakan jalan
aksial, grid,Pola
kurvaAngular
linier, radial
: konfigurasi umum yang berfungsi melayani
konsentris dan organis.
pola yang secara menyiku. angkutan utama dengan ciri
perjalanan jarak jauh, kecepatan
Pola Aksial : konfigurasi ratarata tinggi, dan jumlah jalan Key Points Visibilitas antara
pola di sekitar poros masuk dibatasi secara berdaya pengendara dan pejalan kaki harus
keseimbangan yang tegak guna. cukup untuk pengendara mobil
lurus terhadap suatu Jalan kolektor merupakan jalan berhenti sebelum mencapai
bangunan monumentalis. umum yang berfungsi melayani
Pola Grid : konfigurasi persimpangan. Pastikan garis
pola yang dibentuk angkutan pengumpul atau pembagi pandang dipertahankan pada lokasi
perpotongan jalan-jalan dengan ciri perjalanan jarak penyeberangan pejalan kaki.
secara tegak lurus. sedang, kecepatan rata-rata KOMPONEN PENATAAN JALAN
Pola Kurva Linier : sedang, dan jumlah jalan masuk Sistem Sirkulasi Kendaraan
konfigurasi pola secara linier dibatasi. Umum
(lurus menerus). Jalan lokal merupakan jalan Rancangan sistem arus pergerakan
Pola Radial Konsentris : umum yang berfungsi melayani kendaraan umum formal yang
adalah konfigurasi yang memiliki angkutan setempat dengan ciri dipetakan pada hierarki / kelas jalan
titik memusat. perjalanan
Sebuah crossing jarak dekat,
zebra kecepatan
dapat dibagi yang ada pada kawasan
Pola organis : konfigurasi rata-rata
dalam rendah,
dua waktu dan jumlah
terpisah pada jalan
hari Sistem sirkulasi kendaraan
pola yang dibentuk secara masuk
kerja tidak dibatasi.
rata-rata: pribadi
tidak beraturan o Jumlah
Jalan pejalan
lingkungan merupakan
kaki menyeberang Rancangan sistem arus pergerakan
jalan
di dekat umum yang dalam
situs (umumnya berfungsi
30 kendaraan pribadi sesuai dengan
melayani
m) melebihi 60 angkutan
per jam lingkungan hirarki/ kelas jalan pada kawasan
dengan ciri perjalanan jarak dekat, perencanaan,
(Sumber : Markus Zahn, 2000) dan kecepatan rata-rata rendah.
CROSSROAD
TEOR
LAMPIRAN
I
Sistem Perencanaan Jalur Servis Sistem Jaringan Jalur PARKING
Rancangan sistem arus pergerakan daari Penghubung
kendaraan servis (speerti pengangkut Rancangan sistem jaringan berbagai Element Kunci Rincian Element Desain
sampah, pengangkut barang, dan jalur penghubung yang memungkinkan Desain
kendaraan pemadam kebakaran) dari menembus beberapa bangunan
suatu kaveling atau blok lingkungan ataupun beberapa kaveling tertentu Dimensi Area Area Parkir minimal 2.4m lebar, dan 5.4m panjang
tertentu, yang dipetakan pada hierarki/ dan dimanfaatkan bagi kepentingan Parkir Miring Tambahan ruang bersama minimal 2,4 meter lebar
kelas jalan yang ada pada kawasan jalur publik. 5.4m panjang di salah satu sisi ruang parkir
Sistem sepeda Area bersih 2,4 meter lebar 2,4 meter panjang di
perencanaan.
bagian depan atau belakang ruang parkir

Tipe Rute Sepeda


Rute sepeda: Jalan raya yang ditunjuk Dimensi Tempat parkir menjadi minimal lebar 3.2m oleh 7.8m
untuk digunakan sepeda melalui Ada tiga elemenlinkage struktural Parkir Paralel panjang
pemasangan signage terarah dan yang mencapaihubungan secara Ttambahan ruang bersama 1.6m lebar 7.8m panjang
informasi. arsitektural, yaitu: di salah satu sisi ruang parkir
Sepeda Lanes: Sebuah jalur yang 1. Tambahan: melanjutkan pola
ditunjuk untuk penggunaan eksklusif pembangunan yang sudah ada
atau istimewa dengan sepeda melalui sebelumnya.
penerapan trotoar striping atau tanda 2. Sambungan:
dan signage. memperkenalkanpola baru pada Headroom Minimum headroom of 2.5m disekitar area parkir
Sepeda Jalur: Sebuah jalur sepeda lingkungan kawasan. Jarak minimal antara headroom dan pintu
tersendir, terpisah dari pedestrian 3. Tembusan: terdapat dua atau masuk/keluar parkir mobil adalah 2.2m
path tetapi dapat dirancang untuk lebih pola yang sudah ada di
mengizinkan penggunaan bersama sekitarnya dan akan disatukan
dengan pejalan kaki sebagai pola-pola yang sekaligus
menembus didalam suatu
kawasan
Sistem Pejalan kaki
Pejalan Kaki berhak atas ketersediaan Dimensi
Parkir Normal
fasilitas pendukung yang berupa
Menyediakan area pemberhentian (90 derajat)
trotoar, tempat penyeberangan, dan
fasilitas lain. Pejalan Kaki berhak transit, dengan lebar 2m - 2.5m
mendapatkan prioritas pada saat lebar, dan 15m - 18m panjang
menyeberang Jalan Transit
Sistem Pergerakan di tempat
penyeberangan.
Rancangan sistem perpindahan arus
pergerakan dari dua atau lebih media . Pemberhentian Transit
transportasi yang berbeda, yang
dipetakan pada hierarki/kelas jalan.
STUDI
BANDING
LAMPIRAN
Village of Montgomery, Illinois Woolloongabba, Brisbane, Australia PARKING

Pada konsep perancangan sirkulasi di persyaratan parkir di Core


daerah Woolloongabba, mengurangi Komunitas mencerminkan
penggunaan kendaraan bermotor dan pendekatan pembangunan
mengutamakan pejalan kaki dan berorientasi transit.
pengguna sepeda yang memungkinkan Dua taman & naik fasilitas untuk
tersedianya lahan untuk pengajuan public sistem transit yang berlokasi di
transport interchange dan ruang terbuka Kawasan Core. Keduanya terletak
Potongan street 1 di sebelah selatan koridor transit,
publik
dimana jalan ini satu di sisi timur dari Limebank dan
( merupakan jalan utama satu di barat. Bagian timur luasnya
yang menghubungkan sekitar 1,5 ha dan akan
Stanley St. dan Vulture menampung sekitar 375 mobil.
( TOD Plan & Park-and-Ride Location St. dengan lebar 26 m
Bagian barat sekitar 3,0 ha dan
Study Village of Montgomery, Illinois) yang diakomodasikan
akan menampung sekitar 800
untuk :
mobil.
Pada tapak terdapat jalan kolektor dan dan kiri untuk area 5m di kanan dan kiri

parkir mobil, dan 7 m sbg area parkir utama umumnya
jalan lingkungan (jalan yang untuk
lalu terletak di dalam interior blok.
menghubungkan antar-persil) pedestrian, 4.5 m di
lalang jalan yang berlawanan arah. Jalan ini permukaan besar areal parkir akan
Pola sirkulasi jalan di dalam kawasan, dapat mengakseskanan ke berbagai kelas jalan dipecah menjadi daerah yang lebih
ada yang linear, dan ada juga pola grid didalam kawasan kecil dengan lorong-taman dan /
Pada kawasan sudah disediakan Potongan street 2+3
baik jalur untuk sepeda maupun pejalan kaki atau median
beberapa jalur pejalan kaki dan sepeda dimana berfungsi sebagai
area parkir akan menyala sesuai
yang disediakan di jalan yang sama penghubung antara street 1
dengan prinsip CPTED untuk
dengan kendaraan. Jalur pejalan kaki dan main street dengan
keselamatan pejalan kaki dan
sudah ada peneduhan. Ada juga halte lebar 22 m, dan merupakan
kenyamanan.
dan shelter untuk bus jalur dua arah,
Parkir pencahayaan diarahkan jauh
Terdapat penanda penanda jalan memungkinkan on street
dari daerah pemukiman yang
yang memudahkan pengguna parking
Jalurnya memiliki akses menuju public berdekatan dan / atau hunian unit
Disediakannya lahan parkir di dekat transport interchange di Gabba terletak di atas lantai dasar
pinggir jalan yang modul parkirnya stadium, sehingga tinggi on street penggunaan komersial
parkir normal, dan ada juga on-street parking dibuat
parking didekat metro station
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN Perencanaan untuk periode yang
PENGERTIAN menyeluruh untuk mencapai dari hidup dalam keseimbangan
melampaui horizon perencanaan
RANCANG keseimbangan antara sosial, dengan alam. Hal ini terkait dengan
UMUM dalam bentuk kondisi yang
KOTA kebutuhan ekonomi masyarakat, dan budaya di masyarakat yang
diharapkan di masa depan.
konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(EBSCOhost
Health connection)
City Novena,
(Sustainable city concept, City of (Nakorntap et. al., 1996)
Brampton) Singapore

Teori : Elemen untuk evaluasi infrastruktur


Jalur pejalan kaki pejalan kaki yang diusulkan di Brasil :
terdiri atas: Bangku dan pencahayaan yang
Trotoar memadai untuk pejalan kaki
Penyebrangan sebidang Pedestrian yang dinaungi oleh pohon
Fitur utama dari pembangunan
(zebra & pelican cross) Buffer strip minimal 1 meter antara
adalah konektivitas, dengan
Penyebrangan tak jalur dan pinggir jalan
(Jalan Panglima Polim Raya) memastikan bahwa orang-orang
sebidang (jembatan & Pemeliharaan
Pedestrian disalah satu titik daerah dan arus lalu lintas lancar, aman
terowongan) Kedua sisi jalan pedestriannya
menyambung kebayoran baru ini masih sangat dan nyaman. Jalur pejalan kaki
Pelengkap jalur Lebar efektif lebih besar dari 1,53 jauh dari kriteria/standar. menghubungkan open space
pejalan kaki terdiri meter Tidak mewadahi/menampung (taman, plaza, central park) pada
dari: Terisolasi dari jalur mobil pengguna jalan yang difabel kawasan.
Lapak tunggu (tiap 300 Adanya garis garis (Zebra Cross) Terletak pohon ditengah tengah
m) untuk menyambung dua sisi jalan pedestrian
Lampu penerangan (menyebrang) Level pedestrian setara dengan
(tiap 10 m) Chichago, Amerika jalan kendaraan
Rambu Serikat : Pedestrian Infrastructures
(Sumber Tidak ada penerangan di Pelengkap jalur pejalan kaki
Pagar pembatas And Sustainable Mobility In Developing pedestrian, ini akan pada perancangan kawasan
PEDESTRIA Marka jalan Countries: The Cases Of Brazil And membahayakan pengguna terdiri dari :
N PATH Pelindung / peneduh Malaysia ) pejalan kaki pada malam hari - Bangku untuk pejalan kaki
Tempat duduk (tiap 10 Lebar pedestrian hanya - Lampu penerangan
m) menambung 2 orang jika - Marka jalan
Tempat sampah (tiap bersamaan. - Pembatas antara pejalan kaki
20 m) dan jalur kendaraan bermotor
dengan perbedaan ketinggian
- Vegetasi sebagai peneduh
(Sumber: lampiran Proyek ini menggunakan solar reflektif
peraturan menteri atau tinggi trotoar albedo. Hal ini
pekerjaan umum nomor : dikombinasikan dengan peningkatan
03/prt/m/2014) 131% dalam lansekap dan tutupan
kanopi sepanjang bentangan dua mil
untuk mengurangi efek Urban Heat
Island (UHI). UHI dianggap sebagai
penyumbang suhu yang tinggi di daerah
perkotaan, Lawrence Berkeley National
Laboratory memperkirakan bahwa efek
pulau panas dapat meningkatkan suhu Pada konsep perancangan jalur
sebanyak 8% di atas orang-orang dari pejalan kaki Health City Novena,
daerah pinggiran kota dan pedesaan terdiri atas :
yang berdekatan. - Trotoar khusus pejalan kaki
- Koneksi pejalan kaki bawah tanah
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN Perencanaan untuk periode yang
PENGERTIAN menyeluruh untuk mencapai dari hidup dalam keseimbangan
melampaui horizon perencanaan
RANCANG keseimbangan antara sosial, dengan alam. Hal ini terkait dengan
UMUM dalam bentuk kondisi yang
KOTA kebutuhan ekonomi masyarakat, dan budaya di masyarakat yang
diharapkan di masa depan.
konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(EBSCOhost connection)
(Sustainable city concept, City of (Nakorntap et. al., 1996)
Brampton)
Tata Bangunan berhubungan dengan pola Prinsip Prinsip Penataan Lihat di lampiran studi
peletakkan bangunan. Untuk mencapai FISIK
Bangunan yang
keberlanjutan, tata bangunan dipengaruhi 1. Estetika, citra, dan karakter
banding
berdekatan dan sekitar
oleh : tapak. Dapat kawasan yang dipengaruhi oleh
1. Penghawaan alami menghasilkan arah angin penetapan pengaruh ideology, nilai
yang berbeda. Misalnya, social dan budaya kawasan
setempat
di wilayah
arah angin bervariasi kota Central
secara signifikan PERMEN-PU NO. 06/PRT/M/2007
Adalah produk dari Business District
karena jumlah gedung-gedung tinggi di tentang Pedoman Umum RTBL
penyelenggaraan daerah tersebut.
bangunan gedung Topografi juga
beserta lingkungannya mempengaruhi aliran
beserta lingkungannya angin, daerah tinggi
sebagai wujud cenderung
memiliki kecepatan angin tinggi dan
pemanfaatan ruang, konsisten namun berada di sisi bukit
mengikuti beberapa kecepatan angin menjadi stagnan
aspek termasuk
BUILDING pembentukan citra fisik Untuk mengatasi ekspos
FORM AND lingkungan,besaran dan matahari ialah rencana
2. Shading
MASSING konfigurasi dari elemen- Massing dan orientasi untuk
(Tata elemen: Pengaturan blok meminimalkan fasad
lingkungan; Pengaturan menghadap Timur dan
Bangunan) Barat. Fasad menghadap
kaveling; Pengaturan
bangunan; pengaturan Utara dan Selatan memiliki
ketinggian & elevasi paparan lebih sedikit untuk
lantai bangunan cahaya
Untuk proyek dengan matahari.
beberapa
PERMEN-PU NO. bangunan, gunakan Massing
06/PRT/M/2007 untuk naungan satu sama lain,
tentang Pedoman terutama untuk fasad
Umum RTBL menghadapTimur dan Barat.
Untuk
ganda,proyek dengan bangunan
menggunakan Massing untuk
tunggal atau.
menaungi ruang luar atau semi-outdoor

(Building Planning and Massing,


Green Building Platinum Guidebooks)
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN Perencanaan untuk periode yang
PENGERTIAN menyeluruh untuk mencapai dari hidup dalam keseimbangan
melampaui horizon perencanaan
RANCANG keseimbangan antara sosial, dengan alam. Hal ini terkait dengan
UMUM dalam bentuk kondisi yang
KOTA kebutuhan ekonomi masyarakat, dan budaya di masyarakat yang
diharapkan di masa depan.
konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(EBSCOhost connection)
(Sustainable city concept, City of (Nakorntap et. al., 1996)
Brampton)
Adalah produk dari Massa Bangunan berhubungan dengan Dalam hubungannya dengan massa Lihat di lampiran studi
penyelenggaraan KDB, KB, KLB dengan KDH. Hal tersebut ataupun bentuk bangunan, local wisdom
juga berhubungan dengan kepejalan terkait erat dengan pemahaman
banding
bangunan gedung
beserta lingkungannya bangunan. Vernacular architecture.
beserta lingkungannya Dalam perencanaan untuk mencapai Vernacular Architecture adalah
Semakin
keseimbangan lingkungan, ramping
terdapat banyak Bangunan rakyat (folk building) tumbuh
sebagai wujud
hal untuk diperhatikan,massa
yakni :bangunannya, dalam menanggapi kebutuhan yang
pemanfaatan ruang, 1. Cahaya Matahari semakin mudah sebenarnya, dipasang ke lingkungan oleh
mengikuti beberapa menyerap cahaya orang-orang yang tahu tidak lebih baik
aspek termasuk alami. Bangunan yang dari sesuai dengan mereka dengan
pembentukan citra fisik memiliki lebar >27,5 perasaan aslinya.
lingkungan,besaran dan m kesulitan mendapat (oleh Norman Foster, dari buku
konfigurasi dari elemen- cahaya alami Hongkong Today : Culture in
elemen: Pengaturan blok Vernacular Architecture)
lingkungan; Pengaturan
BUILDING kaveling; Pengaturan 2. Penghawaan Alami
FORM AND bangunan; pengaturan
ketinggian & elevasi
MASSING
lantai bangunan
(Bentuk/ PERMEN-PU NO.
Massa Penghawaan alami dapat dicapai dengan
06/PRT/M/2007 tentang
mengosongkan lantai dasar, membuat
Bangunan) Pedoman Umum RTBL ruang hampa di antara bangunan untuk
memungkinkan angin yang lewat

(Building Planning and Massing,


Green Building Platinum Guidebooks)
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN Perencanaan untuk periode yang
PENGERTIAN menyeluruh untuk mencapai dari hidup dalam keseimbangan
melampaui horizon perencanaan
RANCANG keseimbangan antara sosial, dengan alam. Hal ini terkait dengan
UMUM dalam bentuk kondisi yang
KOTA kebutuhan ekonomi masyarakat, dan budaya di masyarakat yang
diharapkan di masa depan.
konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(EBSCOhost connection)
(Sustainable city concept, City of (Nakorntap et. al., 1996)
Brampton)
Fasad bangunan berhubungan dengan Dalam hubungannya dengan fasad, local Lihat di lampiran studi
tampak bangunan (Building envelope). wisdom terkait erat dengan pemahaman
Untuk mencapai keberlanjutan, terdapat Vernacular architecture.
banding
faktor yang mempengaruhi hal tersebut : Vernacular Architecture adalah
1. Window to Wall Ratio
Menyesuaikan rasio Bangunan rakyat (folk building) tumbuh
Window-to-Wall (WWR) dalam menanggapi kebutuhan yang
dari selubung bangunan sebenarnya, dipasang ke lingkungan oleh
mempengaruhi orang-orang yang tahu tidak lebih baik
jumlah panas yang dari sesuai dengan mereka dengan
masuk ruangan perasaan aslinya.
(oleh Norman Foster, dari buku
Hongkong Today : Culture in
Ketika memilih kaca untuk setiap proyek, Vernacular Architecture)
Adalah produk dari yang
2. paling
Glass penting pertimbangan selain
Properties
penyelenggaraan biaya adalah sifat kinerja, baik termal dan Prinsip Prinsip Penataan
bangunan gedung visual. Kinerja kaca bisa ditunjukkan FISIK
beserta lingkungannya melalui sejumlah properti, seperti 1. Ekspresi bangunan dimana penetapan
beserta lingkungannya transmitansi Cahaya Terlihat (VLT), ekspresi bangunan tersebut
sebagai wujud Shading sien sien (SC) dan U-value memperkaya arsitektur khas
pemanfaatan ruang, Indonesia berkolerasi dengan nilai-
mengikuti beberapa nilai budaya setempat serta
BUILDING aspek termasuk 3. Shading Device penentuan langgam/gaya arsitektur
FORM AND yang mengacu pada konstektualitas
pembentukan citra fisik
bangunan setempat
MASSING lingkungan,besaran dan
PERMEN-PU NO. 06/PRT/M/2007
(Fasad konfigurasi dari elemen- tentang Pedoman Umum RTBL
Bangunan) elemen : pengaturan blok
lingkungan; pengaturan Setelah mempertimbangkan pilihan Gaya bangunan di Kebayoran baru
kaveling; pengaturan terbaik untuk kaca, langkah berikutnya adalah Art deco, namun tidak
bangunan; pengaturan dalam mengurangi keuntungan panas sepenuhnya karena beradaptasi dengan
ketinggian & elevasi adalah menggunakan sunshade. lingkungan sekitar dengan karakteristik
lantai bangunan Eksternal kerai sering dapat digunakan jendela kecil yang panjang dan
PERMEN-PU NO. sebagai fitur desain tetapi tujuan berornamen sederhana
06/PRT/M/2007 tentang utamanya adalah untuk mengurangi
Pedoman Umum RTBL keuntungan panas matahari. fungsi
sekunder akan mengontrol pandangan ke
dalam dan keluar dari bangunan,
mengurangi silau matahari, memberikan
perlindungan hujan untuk membuka
jendela
sebagai strategi pengendalian
4. Material fasad memainkan peran
lingkungan,
besar dalam mengurangi transmisi
panas. Dari sudut pandang
berkelanjutan, pemilihan material dan
desain selubung bangunan harus
mempertimbangkan : insulasi,
LAMPIRAN
LANJUTAN PENJELASAN FASAD BANGUNAN DENGAN SUSTAINABLE CITY
5. Shading

Fasad menghadap Timur dan Barat, pertimbangkan meminimalkan jumlah


dan ukuran bukaan. Semakin buram area dinding, semakin baik karena itu
hampir selalu mengurangi keuntungan panas matahari lebih baik dari kaca.
Sebuah strategi yang baik adalah untuk merencanakan tangga, lift, kamar
mandi atau ruang 'non-inti' lainnya terhadap Timur dan Barat.

Untuk bukaan di Timur dan Barat fasad, menggabungkan


beberapa jenis shading ke dalam desain faade untuk memblokir
paparan matahari langsung untuk mengurangi keuntungan
panas. Shading dapat mengambil banyak bentuk termasuk,
proyeksi horizontal atau vertikal, rak cahaya, skrining eksterior,
dan / atau balkon.
Rancanglah balkon untuk berada di Timur dan Barat fasad.
Balkon adalah perangkat shading efektif yang juga
menyediakan akses outdoor (kemudahan) ke bangunan

Dimana strategi yang


khusus
dicatat untuk Fasad Timur
dan Barat, menggunakan ini
(seperti gambar disamping)
untuk fasad Utara dan
Selatan juga harus (Building Planning and Massing, Green Building
dipertimbangkan. Platinum Guidebooks)
ELEM
Woolloongabba, Brisbane,
EN Northgate City, Seattle, US Health City Novena, Singapore
Australia (Central Part)
KOTA
KOMPONEN PENATAAN MASSA
BANGUNAN

STATION

S
T KOMPONEN PENATAAN MASSA
1.Pengaturan Blok lingkungan dimana pada
Pembangunan yang juga mengedepankan
1.Pengaturan Blok daerah ini blok-blok terbagi dengan bentuk
U BANGUNAN
lingkungan dimana pada jalur konfigurasi grid sehingga membentuk pemaksimalan KDH dan GSB yang dimanfaatkan
sebagai jalur pejalan kaki dan daerah resapan air
D daerah ini blok-blok terbagi ruang persegi serta adanya open space
dengan bentuk jalur serta penanaman vegetasi di setiap bloknya
I konfigurasi grid sehingga 2. Pengaturan Bangunan, dimana Orientasi
KOMPONEN PENATAAN1.Pengaturan
MASSA BANGUNAN
Blok
membentuk ruang persegi lingkungan dimana
kawasan blok ini sisi terpanjangnya
serta open space yang pada daerah ini blok-
P mengarah pada sisi timur-barat
BUILDI terbentuk saling blok terbagi dengan
2. Pengaturan Blok Bangunan ,sisi 3. Pengaturan Ketinggian,pada area didekat
R NG berhubungan
terpanjang bangunan di blok-blok tersebut stasiun, bangunan tidak terlalu tinggi, area
bentuk jalur konfigurasi
FORM grid sehingga
E AND
mengarah ke utara-selatan tertinggi berada di sebelah barat kawasan
membentuk ruang yang
3. Pengaturan Ketinggian,pada area di depan Area tertinggi di
S MASSIN Jln. Pacific Motorway tinggi bangunan paling
saling bertemu di sisi-
2. Pengaturan Blok Bangunan ,sisi terpanjang
dekat jalan arteri sisinya
E G tinggi lalu menurun perlahan hingga ke 20 bangunan di blok tersebut berorientasi ke
lantai di depansting Stanley ST timur laut-barat daya
D 3. Pengaturan Ketinggian, di depan Jalan
E PRINSIP
Pola PENATAAN
hubungan kawasan MASSA utama, bangunan tidak tinggi dengan
PRINSIP PENATAAN MASSA
N dibentuk oleh grid dengan FUNGSIONAL
semua ketinggian sama, namun menuju ke
massa antar bangunan belakang tapak, tinggi bangunan semakin
1. Keragaman fungsi dan perwadahan
saling berhubungan melalui tinggi sesuai dengan peruntukannya (hunian
aktifitas yang diwujudkan melalui fungsi
adanya open space lebih dari satu pada setiap blok kawasan PRINSIP PENATAAN MASSA
2. Pola hubungan kawasan dibentuk oleh FUNGSIONAL
Walaupun adanya grid dengan massa antar bangunan a. Pengoptimalan dan efisiensi kawasan baik
permainan massa saling berhubungan melalui adanya dari segi fungsional,kualitas visual serta
bangunan (maju open space kualitas lingkungan
mundur massa)
b. Keragaman fungsi yang dicapai dengan
tetap terletak di . FISIK DAN NON FISIK
1. Estetika kawasan yang ditinjau dari pembangunan massa mixed use
belakang GSB
demi merespon bentuk pola kawasan yang tidak simetri c. Skala dan proporsi bangunan yang
dan hirarki yang ditemukan pada blok mengacu pada pejalan kaki yakni
ialah pada blok tertinggi sehingga berhubungan dengan jarak antar
FAKTA
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM
Pengembangan berkelanjutan mendorong Pengetahuan dasar yang diperoleh dari hidup
ELEMEN pendekatan secara menyeluruh untuk mencapai dalam keseimbangan dengan alam. Hal ini terkait
PENGERTIAN UMUM
RANCANG KOTA keseimbangan antara sosial, kebutuhan ekonomi dengan budaya di masyarakat yang
masyarakat, dan konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(Sustainable city concept, City of Brampton) (Nakorntap et. al., 1996)
1. Penghawaan Alami
Jalan Pakubowono merupakan salah satu jalan yang
bersifat terbuka dengan tata bangunan renggang
Adalah produk dari
(open bebouwings). Tata bangunan renggang
penyelenggaraan bangunan merupakan warisan arsitektur pasca kemerdekaan
gedung beserta lingkungannya yang berkonsep kota taman dan gaya bangunannya
beserta lingkungannya sebagai bergaya arsitektur Jengki. Bangunan ini merupakan
wujud pemanfaatan ruang, deretan bangunan dengan tata bangunan terbuka
mengikuti beberapa aspek (renggang), yang memiliki taman pada setiap kavling
BUILDING termasuk pembentukan citra fisik sehingga tipologi jalan yang terbentuk adalah jalan
FORM AND lingkungan,besaran dan Tata Bangunan diletakkan secara sejajar, sehingga angin
terbuka
MASSING konfigurasi dari elemen-elemen: bergerak satu arah (Jurnal TIPOLOGI BANGUNAN
(Tata Pengaturan blok lingkungan; KEBAYORAN BARU, oleh Yosica
Pengaturan kaveling; Pengaturan 2. Shading
Bangunan) Letak bangunan saling
Mariana)
bangunan; pengaturan ketinggian
& elevasi lantai bangunan berdempetan satu sama lain
PERMEN-PU NO. sehingga saling membayangi satu
06/PRT/M/2007 tentang sama lain. Pada bangunan yang
menghadap Barat dan Timur
Pedoman Umum RTBL
banyak ditanami pepohonan
tinggi, sehingga bangunan tidak
terpapar cahaya matahari
langsung Atap rumah pada
1. Cahaya Matahari
Rata rata bentuk rumah di kawasan kebayoran baru berbentuk
Adalah produk dari jengki dengan bentuk
Kebayoran baru berbentuk persegi maupun
penyelenggaraan bangunan persegi panjang dan agak ramping. Di denah lantai atas
gedung beserta jalan Pakubuwono bangunan rumah berbentuk trapezium.
lingkungannya beserta tersebut termasuk daerah preservasi kelas Gaya Jengki merupakan
azas azas arsitektur Kolonial dan Indis , seperti
A dimana banguan berbentuk trapezium penolakan terhadap
lingkungannya sebagai Bentuk bangunan pendidikan
penolakan terhadap simetris serta penolakan
(rumah jengki), di bentuk bentuk detail yang stereotip untuk jendela
wujud pemanfaatan ruang, kawasan ini berbentuk ramping dan
maupun pintunya
mengikuti beberapa aspek persegi panjang memungkinkan TRANSFORMASI BENTUK RUMAH
BUILDING cahaya masuk ke dalam bangunan JENGKI
termasuk pembentukan citra
FORM AND semaksimal mungkin
fisik lingkungan,besaran dan
MASSING Bentuk bangunan instansi pemerintah
konfigurasi dari elemen- di kawasan kebayoran baru berbentuk
(Bentuk/ Massa
elemen: Pengaturan blok persegi panjang dan ramping
Bangunan)
lingkungan; Pengaturan
kaveling; Pengaturan
2. Penghawaan Alami
bangunan; pengaturan Bangunan di kawasan Kebayoran baru tidak memiliki
ketinggian & elevasi lantai ruang hampa di bagian lantai dasar maupun di antara
bangunan bangunannya
PERMEN-PU NO.
06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum RTBL
FAKTA
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM
Pengembangan berkelanjutan mendorong Pengetahuan dasar yang diperoleh dari hidup
ELEMEN pendekatan secara menyeluruh untuk mencapai dalam keseimbangan dengan alam. Hal ini terkait
PENGERTIAN UMUM
RANCANG KOTA keseimbangan antara sosial, kebutuhan ekonomi dengan budaya di masyarakat yang
masyarakat, dan konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(Sustainable city concept, City of Brampton) (Nakorntap et. al., 1996)
Fasad bangunan di daerah kawasan kebayoran beberapa Fasad bangunan yang hingga kini
masih mengikuti gaya arsitektur lama dan tidak dipugar
sebab masih dalam preservasi kelas A, namun di
dipertahankan keasliannya berada di Jl
beberapa jalan, bentuk rumah sudah diubah mengikuti pakubuwono dan ditetapkan area
perkembangan jaman preservasi lelas A

Kondisi Jl. Kondisi Jl.


Pakubuwono tahun Pakubuwono
Adalah produk dari 1950
RUMAH 1 sekarang
penyelenggaraan bangunan
gedung beserta 1. Atap berbentuk jengki,
lingkungannya beserta bahan penutup atap dari
genteng tanah liat
lingkungannya sebagai (plentong).
wujud pemanfaatan ruang, 2. Dinding tampak muka dari
mengikuti beberapa aspek kaca dengan kusen
termasuk pembentukan citra aluminium berwarna putih.
BUILDING 3. Terdapat lubang angin berbentuk lingkaran dan
fisik lingkungan,besaran dan segitiga pada dinding samping.
FORM AND
konfigurasi dari elemen- 4. Tampak muka bangunan mempergunakan tiang besi
MASSING berwarna putih dengan elemen
elemen : pengaturan blok
(Fasad Aplikasi photovoltaic pada fasad bangunan 5. Elemen dekoratif lubang angin berbentuk lingkaran
lingkungan; pengaturan kecil terdapat pada tampak muka dan tampak samping
Bangunan) Co-operative Insurance Tower( Sutjadi,
kaveling; pengaturan
2011)
bangunan; pengaturan 6. Finishing dinding plester-aci dan dicat putih
Konsep penggunaan panel surya pada
ketinggian & elevasi lantai RUMAH 2
bagiian fasad bangunan gedung tinggi 1. Atap berbentuk pelana, bahan
bangunan untuk memanfaatkan energi matahari penutup atap dari genteng beton
PERMEN-PU NO. yang mengarah ke gedung. pres warna
06/PRT/M/2007 tentang hitam keabuan.
2. Dinding tampak muka dari
Pedoman Umum RTBL kaca dengan kusen aluminium
berwarna putih.
3. Terdapat lubang angin
4. Tampak muka bangunan mempergunakan tiang
berbentuk
besi berwarna
lingkaran pada dinding samping
hitam tanpa elemen dekoratif besi seperti railing
Gedung wisma Dharmala Surabaya dengan balkon.
bentuk fasad yang mampu menahan 5. Elemen dekoratif lubang angina berbentuk
lingkaran kecil hanya terdapat pada tampak
matahari/ sun shadding yang mampu (Jurnal TIPOLOGI BANGUNAN KEBAYORAN
samping.
menahan matahari masuk ke dalam utk
6. BARU, oleh
Finishing Yosica
dinding Mariana)
plester-aci dan dicat putih
mengurangi penggunaan AC dlm ruangan
(penghematan energi listrik).
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN Perencanaan untuk periode yang
PENGERTIAN menyeluruh untuk mencapai dari hidup dalam keseimbangan
melampaui horizon perencanaan
RANCANG keseimbangan antara sosial, dengan alam. Hal ini terkait dengan
UMUM dalam bentuk kondisi yang
KOTA kebutuhan ekonomi masyarakat, dan budaya di masyarakat yang
diharapkan di masa depan.
konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(EBSCOhost
Health connection)
City Novena,
(Sustainable city concept, City of (Nakorntap et. al., 1996)
Brampton) Singapore

Teori : Elemen untuk evaluasi infrastruktur


Jalur pejalan kaki pejalan kaki yang diusulkan di Brasil :
terdiri atas: Bangku dan pencahayaan yang
Trotoar memadai untuk pejalan kaki
Penyebrangan sebidang Pedestrian yang dinaungi oleh pohon
Fitur utama dari pembangunan
(zebra & pelican cross) Buffer strip minimal 1 meter antara
adalah konektivitas, dengan
Penyebrangan tak jalur dan pinggir jalan
(Jalan Panglima Polim Raya) memastikan bahwa orang-orang
sebidang (jembatan & Pemeliharaan
Pedestrian disalah satu titik daerah dan arus lalu lintas lancar, aman
terowongan) Kedua sisi jalan pedestriannya
menyambung kebayoran baru ini masih sangat dan nyaman. Jalur pejalan kaki
Pelengkap jalur Lebar efektif lebih besar dari 1,53 jauh dari kriteria/standar. menghubungkan open space
pejalan kaki terdiri meter Tidak mewadahi/menampung (taman, plaza, central park) pada
dari: Terisolasi dari jalur mobil pengguna jalan yang difabel kawasan.
Lapak tunggu (tiap 300 Adanya garis garis (Zebra Cross) Terletak pohon ditengah tengah
m) untuk menyambung dua sisi jalan pedestrian
Lampu penerangan (menyebrang) Level pedestrian setara dengan
(tiap 10 m) Chichago, Amerika jalan kendaraan
Rambu Serikat : Pedestrian Infrastructures
(Sumber Tidak ada penerangan di Pelengkap jalur pejalan kaki
Pagar pembatas And Sustainable Mobility In Developing pedestrian, ini akan pada perancangan kawasan
PEDESTRIA Marka jalan Countries: The Cases Of Brazil And membahayakan pengguna terdiri dari :
N PATH Pelindung / peneduh Malaysia ) pejalan kaki pada malam hari - Bangku untuk pejalan kaki
Tempat duduk (tiap 10 Lebar pedestrian hanya - Lampu penerangan
m) menambung 2 orang jika - Marka jalan
Tempat sampah (tiap bersamaan. - Pembatas antara pejalan kaki
20 m) dan jalur kendaraan bermotor
dengan perbedaan ketinggian
- Vegetasi sebagai peneduh
(Sumber: lampiran Proyek ini menggunakan solar reflektif
peraturan menteri atau tinggi trotoar albedo. Hal ini
pekerjaan umum nomor : dikombinasikan dengan peningkatan
03/prt/m/2014) 131% dalam lansekap dan tutupan
kanopi sepanjang bentangan dua mil
untuk mengurangi efek Urban Heat
Island (UHI). UHI dianggap sebagai
penyumbang suhu yang tinggi di daerah
perkotaan, Lawrence Berkeley National
Laboratory memperkirakan bahwa efek
pulau panas dapat meningkatkan suhu Pada konsep perancangan jalur
sebanyak 8% di atas orang-orang dari pejalan kaki Health City Novena,
daerah pinggiran kota dan pedesaan terdiri atas :
yang berdekatan. - Trotoar khusus pejalan kaki
- Koneksi pejalan kaki bawah tanah
FAKTA
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM
Pengembangan berkelanjutan mendorong Pengetahuan dasar yang diperoleh dari hidup
ELEMEN pendekatan secara menyeluruh untuk mencapai dalam keseimbangan dengan alam. Hal ini terkait
PENGERTIAN UMUM
RANCANG KOTA keseimbangan antara sosial, kebutuhan ekonomi dengan budaya di masyarakat yang
masyarakat, dan konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(Sustainable city concept, City of Brampton) (Nakorntap et. al., 1996)
( Street Furniture and Amenities- Gken Firdevs
Ycel PDF )
1. Tempat Duduk

Di daerah aktivitas tinggi harus ada akses ke tempat


duduk setiap 60m (atau setiap 50 m jika ada aktivitas
yang intensif).
Street Furniture atau yang sering
disebut perabotan jalan Pertimbangan berikut harus diperhitungkan:
merupakan salah satuelemen -.Menghindari menyebabkan obstruksi jalur utama
pendukung kegiatan pada suatu gerakan.
ruang publik berupa ruas jalan -.Pertimbangkan implikasi keamanan yang mungkin
yang akan memperkuat karakter untuk sebelah property.
suatu blok perancangan yang -.Hindari duduk yang sangat terisolasi, atau tempat
lebih besar. duduk di mana ada pandangan yang buruk.
-.Posisi cerah umumnya disukai tapi berbayang tempat
duduk juga diperlukan di musim panas.
Perabot/perlengkapan jalan
-.Jika tempat duduk diusulkan di bawah pohon, periksa
(street furniture), harus saling
bahwa pohon ini cocok
terintegrasi dengan elemen -.Hindari sesuai penentuan tapak di dekat sumber
OPEN SPACE wajah jalan lainnya untuk polusi mana mungkin
(Street menghindari ketidakteraturan -.Menyediakan ruang di dekat kursi di mana kursi roda
Furniture) dan ketidakterpaduan dapat diposisikan
lingkungan.
2. Tempat Sampah
(Permen PU No.6 Tahun 2007
tentang RTBL)

Sistem prasarana adalah Kondisi jl. Asia


Afrika,
kelengkapan dasar fisik suatu
Wadah limbah harus sangat terlihat dan dapat diakses Bandung
lingkungan yang pengadaannya untuk meminimalkan sampah sembarangan. Mereka
memungkinkan suatu lingkungan harus berada di daerah ramai seperti persimpangan
dapat beroperasi dan berfungsi sibuk, dekat dengan penyeberangan, dll.. Front mereka
sebagaimana semestinya. harus diatur kembali setidaknya 30cm dari jalan setapak

2. Pagar
Pagar hias adalah fitur penting dari townscape dan yang
paling biasanya pada lahan pribadi. Sedangkan, pagar
fungsional seperti guardrailing biasanya dipasang di
lahan publik untuk membatasi akses kendaraan dan
alasan keamanan.
FAKTA
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM
Pengembangan berkelanjutan mendorong Pengetahuan dasar yang diperoleh dari hidup
ELEMEN pendekatan secara menyeluruh untuk mencapai dalam keseimbangan dengan alam. Hal ini terkait
PENGERTIAN UMUM
RANCANG KOTA keseimbangan antara sosial, kebutuhan ekonomi dengan budaya di masyarakat yang
masyarakat, dan konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(Sustainable city concept, City of Brampton) (Nakorntap et. al., 1996)
Menurut Carr (1992 : 3), ruang Bandung
terbuka merupakan wadah
1. Secara signifikan mengurangi konsumsi Pengamatan terhadap sejumlah taman kota di
kegiatan fungsional maupun
masyarakat secara keseluruhan, khususnya kota Bandung, dikategorikan sebagai : 1.
aktivitas ritual yang
konsumsi bahan non-lokal, non-terbarukan, non- Taman Kota yang masih dapat digunakan anak.
mempertemukan sekelompok
masyarakat, dalam rutinitas daur ulang dan non-daur ulang, air, dan energi Kondisi Taman
normal kehidupan sehari-hari dan bahan bakar. Ganesha
maupun dalam kegiatan periodik. Kota harus mengambil peran kepemimpinan
dalam mendorong pengadaan berkelanjutan,
Beberapa jenis ruang terbuka tanggung jawab produser diperpanjang dan
menurut Peraturan Menteri harus model strategi inovatif untuk menjadi kota
Pekerjaan Umum Nomor: zero waste.
Taman ini sebetulnya memiliki potensi untuk
05/PRT/M/2008 sebagai berikut: dapat digunakan oleh seluruh kalangan usia,
a. Ruang terbuka hijau (RTH) 3. Dalam batas-batas terbarukan, mendorong
tetapi elemen fisik yang ada, tidak
adalah area memanjang/jalur dan penggunaan sumber daya lokal, non-polusi,
memungkinkan aktifitas anak berkembang
atau mengelompok, yang terbarukan dan daur ulang (air, energi, dan
sesuai kategori usia. Anak yang datang pada
penggunaannya lebih bersifat sumber daya material).
taman ini, sekedar mendampingi orang tua
terbuka, tempat tumbuh olahraga pagi. Kondisi Taman
tanaman, baik yang tumbuh Lansia
tanaman secara alamiah maupun
yang sengaja ditanam. Ruang
terbuka hijau terbagi menjadi 2,
yaitu ruang terbuka hijau privat
dan ruang terbuka hijau publik. b.
OPEN SPACE Ruang terbuka non hijau adalah Taman ini sebetulnya memiliki potensi untuk
(Ruang Terbuka ruang terbuka di wilayah dapat digunakan oleh seluruh kalangan usia,
dan Sistem perkotaan yang tidak termasuk tetapi elemen fisik yang ada, tidak
dalam kategori RTH, berupa lahan memungkinkan aktifitas anak berkembang
Tata Hijau)
yang diperkeras maupun yang sesuai kategori usia. Anak yang datang pada
berupa badan air. taman ini, sekedar mendampingi orang tua olah
raga pagi atau naik kuda di luar area taman.
Menurut Peraturan Menteri Saat ini, pemerintah setiap kota termasuk Kota
Pekerjaan Umum Nomor: Bandung diharuskan untuk meningkatkan
05/PRT/M/2008, ruang terbuka luasan RTHnya hingga mencapai 30 % dari
hijau terbagi menjadi ruang total luas wilayah seperti yang disebutkan
terbuka hijau publik dan ruang dalam Undang- Undang Nomor 26 tentang
terbuka hijau privat, keduanya Penataan Ruang (UU No. 26/2007) yang
memiliki fungsi utama (intrinsik) mengharuskan kota/kabupaten memiliki RTH
dan fungsi tambahan (ekstrinsik). seluas 30 persen di wilayahnya yang mencakup
Fungsi utama ruang terbuka 20 % RTH publik dan 10 % RTH privat. Hal ini
publik adalah sebagai berikut: (1) menjadi tantangan bagi pemerintah kota
Memberi jaminan pengadaan Bandung dalam melakukan pengembangan
ruang terbuka; (2) pengatur iklim RTH di Kota Bandung.
mikro agar sistem sirkulasi udara
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN menyeluruh untuk mencapai dari hidup dalam keseimbangan Perencanaan untuk periode yang
PENGERTIAN melampaui horizon perencanaan
RANCANG keseimbangan antara sosial, dengan alam. Hal ini terkait dengan
UMUM dalam bentuk kondisi yang
KOTA kebutuhan ekonomi masyarakat, dan budaya di masyarakat yang
konservasi lingkungan. diharapkan di masa depan.
terakumulasi dan diteruskan.
(Sustainable city concept, City of (EBSCOhost connection)
Menurut RTBL (Rencana FAKTA (Nakorntap et. al., 1996)
Tata Bangunan dan Sudah terdapat semua jenis sarana pendidikan yg lengkap di kebayoran
Brampton)
ACTIVITY Lingkungan), memiliki baru seperti SD, SMP, SMA dan Universitas yg sudah terbagi disetiap
Rwnya. Kegiatan pendukung di
SUPPORT komponen penataan tata
- ruang terbuka merespon
kualitas lingkungan
pada tingginya volume
dengan prinsip:
1. mewadahi fungsi pengguna pada waktu
kegiatan pendukung berbeda.
Terdapat beberapa kegiatan
secara formal dan
pendukung di beberapa titik yang Didukung oleh
informal (supporting
activities) timbul akibat fungsi bangunan kemudahan yang cepat
Pengendalian berbagai seperti halte, tempat bermain anak, dan aman menuju rute
pendukung kegiatan tempat makan dll. transportasi umum.
Taman
yang terpadu dan Dari beberapa kegiatan dipusatkan mewadahi
STUDI BANDING
saling melengkapi pada titik kegiatan utama berupa fungsi fisik dan
1. HOLLAND VILLAGE, SINGAPORE
antara kegiatan sektor open space. visual link
formal dan informal di antara area
ruang publik yang berbeda
Penciptaan ruang yang dengan aktivitas
mengadaptasi dan
mengadopsi berbagai Kegiatan pendukung
aktivitas interaksi Pusat keg.
sosial Pendukung Memfasilitasi pedagang-pedagang
Penetapan kualitas Mid. Rise kecil dan pembuatan taman
ruang melalui Plaza sebagai aktivitas penunjang
penyediaan lingkungan aktivitas uatama.
yang aman, nyaman,
sehat dan menarik

2. Dari sisi pemangku


kegiatan, meliputi:
Kepentingan Kegiatan pendukung terdapat
bersama antar
pada tiga
pelaku kota:
titik yang merespon blok
pendekatan penataan
disekitarnya.
kegiatan khusus 2. CITY CREEK CENTER, US Masing-masing titik
seperti PKL,
diorientasikan menuju
manajemen Plaza
bagian tengah blok.
pengelolaan Sebagai
bersamaruang publik, sarana
atau pun elemen berkumpul
rancang kota lain komunitas,
Berorientasi pada aktivitas
kepentingan publik: umum,
Penentuan berbagai hiburan
budaya,
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN Perencanaan untuk periode yang
PENGERTIAN menyeluruh untuk mencapai dari hidup dalam keseimbangan
melampaui horizon perencanaan
RANCANG keseimbangan antara sosial, dengan alam. Hal ini terkait dengan
UMUM dalam bentuk kondisi yang
KOTA kebutuhan ekonomi masyarakat, dan budaya di masyarakat yang
diharapkan di masa depan.
konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(EBSCOhost connection)
(Sustainable city concept, City of (Nakorntap et. al., 1996)
Brampton) Woolloongabba, Brisbane,
Signage merupakan sistem tanda hasil Australia
Konsep Identitas kombinasi simbol dan teks pada daerah
Lingkungan : dengan mobilitas tinggi, tanpa
tergantung bahasa verbal yang
Tata Karakter terbatas.
bangunan /
Peran Signage :
lingkungan, yaitu
Signage Sebagai Public Image
pengolahan elemen- Signage Sebagai Street Advertising
elemen fisik
bangunan/lingkungan Central Park, New
(Whitbread York104)
(2009: City, , The
untuk mengarahkan Amerika
Design Manual) Signage berupa bangunan yang
atau memberi tanda menjadi landmark di kawasan
pengenal suatu Woolloongabba yang terletak di
lingkungan/bangunan, setiap depan jalan utama,dimana
sehingga pengguna landmark bangunan tersebut
dapat mengenali berupa perbedaan bentuk,
karakter lingkungan ketinggian maupun material
yang dikunjungi atau arsitektural
dilaluinya sehingga
Taman Ayodia Blok M Plaza
memudahkan
pengguna kawasan Central Park, sebuah taman kota di
untuk berorientasi dan daerah Manhattan, Kota New York.
bersikulasi. Taman ini selain menjadi tempat
Tata penanda rekreasi juga menjadi filter udara di
identitas bangunan, kawasan yang padat. Central Park juga
SIGNAGE yaitu pengolahan menjadi sebuah tanda karena letaknya
elemen-elemen fisik di pusat kawasan dengan harga tanah Gor Bulungan
bangunan/lingkungan yang tinggi. Taman Ayodia, sebuah taman
untuk mempertegas
yang bisa menjadi sebuah wadah
identitas atau
rekreasi di sekitar kawasan
penamaan suatu
kramat pela.
bangunan sehingga
Blok M Plaza, Bangunan pusat
pengguna dapat Central Park mempunya luasan 3,41
perbelanjaan yang bisa
mengenali bangunan km dengan lahan berbentuk persegi
menunjang kebutuhan
yang menjadi panjang, taman ini setiap tahunnya
tujuannya. masyarakat sekitar kramat pela.
dikunjungi 25 juta orang. Gor Bulungan, Bangunan yang
Tata kegiatan
pendukung secara bisa menjadi tempat social yang
formal dan informal, bisa menampung banyak orang
yaitu pengolahan
secara terintegrasi
seluruh aktivitas
informal sebagai
FAKTA
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM
Pengembangan berkelanjutan mendorong Pengetahuan dasar yang diperoleh dari hidup
ELEMEN pendekatan secara menyeluruh untuk mencapai dalam keseimbangan dengan alam. Hal ini terkait
PENGERTIAN UMUM
RANCANG KOTA keseimbangan antara sosial, kebutuhan ekonomi dengan budaya di masyarakat yang
masyarakat, dan konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(Sustainable city concept, City of Brampton) (Nakorntap et. al., 1996)
Undang-undang Nomor 5 Singapore Kota tua,
Tahun 1992 tentang Benda Sustainibility jauh lebih daripada membangun Jakarta
Berdasarkan Rencana Induk Kotatua Jakarta
Cagar Budaya (BCB) memberi infrastruktur atau melestarikan lingkungan. Ini (DTK, 2007), ditengah-tengah Kawasan Cagar
definisi bahwa BCB adalah benda adalah tentang membangun masyarakat Budaya Kotatua terdapat zona inti, yaitu area
buatan manusia yang mewakili berakar dan kohesif, serta melestarikan yang memiliki nilai sejarah yang lebih
masa gaya yang khas dan karakter lokal dan rasa identitas melalui bernilai, yang dahulunya sebagian besar
sekurang-kurangnya 50 tahun, pelestarian warisan kita dibangun dan alami. adalah kota di dalam dinding. Kawasan Cagar
serta dianggap mempunyai nilai Melalui Program Konservasi Singapura, lebih Budaya Kotatua dibagi menjadi 5 (lima) zona,
penting bagi sejarah, ilmu dari 7.000 bangunan dan struktur telah yaitu: kawasan Sunda Kelapa, kawasan
pengetahuan dan kebudayaan, dilestarikan sampai saat ini. Singapore juga Fatahillah, kawasan Pecinan, kawasan
atau memiliki nilai penting lain, di telah dilindungi empat Cagar Alam untuk Pekojan, dan kawasan Peremajaan
antaranya kelangkaan atau melindungi hutan hujan tropis dan hutan bakau
pesisir dan terus lain 18 Area Wisata Alam
bahkan sebagai satu-satunya
untuk selama mungkin. Bangunan di Kawasan Cagar Budaya Kotatua
yang masih ada dalam hal
terdiri dari 3 (tiga) tipe, yaitu:
gaya/langgam atau estetika.
Seringkali, perencana telah menemukan cara- 1 bangunan besar yang berdiri sendiri pada
cara kreatif untuk memastikan bahwa bangunan satu blok kota atau lebih dari setengah
Upaya pelestarian di Jakarta terus menjadi layak dan relevan. Kadang- blok kota,
didasarkan kepada UU No. 5 kadang, mempertahankan warisan kita bukan 2 bangunan di kavling pojok
tahun 1992 Tentang Benda hanya tentang melestarikan bangunan utama 3 bangunan-bangunan deret yang bersama-
Cagar Budaya dan Peraturan saja tapi tentang melindungi dan meningkatkan sama membentuk satu blok
Daerah No. 9 tahun 1999, yang lingkungan dengan identitas yang unik.
menggolongkan kawasan cagar Terdapat empat tipologi bangunan, yang
budaya menjadi 3 (tiga) Singapore yg hanya memiliki luas 714 km dibedakan sesuai masyarakat dan zamannya
golongan, yaitu: kawasan cagar persegi, lebih dari 7.000 bangunan warisan dan yaitu: 1. Bangunan masyarakat kolonial
Preservation
budaya golongan I sampai struktur di lebih dari 100 daerah telah ditebang Eropa ( Colonial Indische, Neo-Klasik
dengan III, dan menggolongkan untuk konservasi. Sekitar 6.500 di antaranya Eropa, Art Deco, dan Art Nouveau). 2.
bangunan cagar budaya menjadi adalah ruko. Ruko pertama yang dilestarikan Bangunan masyarakat Cina ( Gaya Cina
3 (tiga) golongan, yaitu: dan dipulihkan di Singapura berada di Tanjong Selatan dan campuran dengan gaya
bangunan cagar budaya Pagar pada tahun 1987. kolonial Eropa). 3. Bangunan masyarakat
golongan A, B, dan C. pribumi (Colonial Indische). 4. Bangunan
modern
Golongan A
Bangunan dilarang dibongkar dan
atau diubah
Golongan B
Bangunan dilarang dibongkar
secara sengaja, dan apabila
kondisi fisik bangunan buruk,
roboh, terbakar atau tidak layak
tegak dapat dilakukan
pembongkaran untuk dibangun
kembali sama seperti semula
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN Perencanaan untuk periode yang
PENGERTIAN menyeluruh untuk mencapai dari hidup dalam keseimbangan
melampaui horizon perencanaan
RANCANG keseimbangan antara sosial, dengan alam. Hal ini terkait dengan
UMUM dalam bentuk kondisi yang
KOTA kebutuhan ekonomi masyarakat, dan budaya di masyarakat yang
diharapkan di masa depan.
konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(EBSCOhost connection)
(Sustainable city concept, City of (Nakorntap et. al., 1996)
Brampton)
Pengoperasian prasarana Drainase berwawasan lingkungan Pemeliharaan dilakukan untuk Sumur Resapan adalah soluysi
dan Sarana Drainase adalah pengelolaan drainase yang tidak mencegah kerusakan dan/atau termurah.
INFRASTRUKT perkotaan dilakukan menimbulkan dampak yang merugikan penurunan fungsi Prasarana Drainase Sumur resapan adalah salah satu
UR untuk memfungsikan lingkungan dan perbaikan terhadap kerusakan solusi termurah dan tercepat untuk
DRAINASE secara optimal prasarana drainase. Meliputi : masalah banjir. Umumnya sumur
pengaturan aliran air dan Terdapat 2 pola yang dipakai: a. Pemeliharaan rutin; resapan berbentuk bundar dengan
pengelolaan sedimen. -Pola detensi (menampung air b. Pemeliharaan berkala; diameter minimal 1 meter.
Meliputi : sementara) misalnya dengan membuat c. Rehabilitasi; Kedalaman sumur resapan relatif
a. Pintu air manual dan kolam penampungan d. Pemeliharaan khusus tergantung kondisi formasi batuan
otomatis; -Pola retensi (meresapkan), antara lain dan muka air tanah. Untuk daerah
b. Saringan sampah dengan membuat sumur resapan, yang muka air tanahnya dalam,
manual dan otomatis; saluran resapan, bidang resapan atau kedalaman sumur resapan dapat
c. Pompa; kolam resapan dibuat hingga mencapai 5 meter.
d. Sistem Polder; Idealnya dalam perencanaan
e. Sistem pembuangan (Sumber: Dinas Pekerjaan Umum) drainase di suatu wilayah perlu
sedimen. direncanakan adanya sumur
JARINGAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH resapan sehingga dimensi saluran
drainase dapat lebih diminimalkan.

MAKRO MIKRO

FAKTA
Jalur saluran makro kawasan ini berada pada batas kecamatan bagian Timur
dan Barat Keb. Baru
Jaringan pembuangan air limbah akan mengalir ke saluran makro yang akan
dibawa ke polder (kolam penampungan air) untuk mengatasi banjir
MASALAH
Pada kecamatan ini hanya terdapat satu waduk yang menampung air hujan
Banjir akan tetap menjadi masalah pada kota
Jakarta, meskipun menurut data banjir kawasan
Jakarta Selatan tidak memiliki titik banjir,
namun tetap saja terjadi dikawasan Kemang
beberapa waktu lalu.
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN Perencanaan untuk periode yang
PENGERTIAN menyeluruh untuk mencapai dari hidup dalam keseimbangan
melampaui horizon perencanaan
RANCANG keseimbangan antara sosial, dengan alam. Hal ini terkait dengan
UMUM dalam bentuk kondisi yang
KOTA kebutuhan ekonomi masyarakat, dan budaya di masyarakat yang
diharapkan di masa depan.
konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(EBSCOhost connection)
(Sustainable city concept, City of (Nakorntap et. al., 1996)
Brampton)
Pengembangan SPAM Cara pemasangan Pipa dalam tanah Pengembangan SPAM diselenggarakan
adalah kegiatan yang salah satunya adalah penggalian untuk berdasarkan atas kelestarian,
INFRASTRUKT bertujuan membangun, mendapatkan lebar dan kedalamannya keseimbangan, kemanfaatan umum,
UR memperluas dan/atau yang cukup. Minimum 75 cm dibawah keterpaduan dan keserasian,
meningkatkan sistem tanah, dibawah pipa air minum. keberlanjutan, keadilan, kemandirian,
JARINGAN serta transparansi dan akuntabilitas.
AIR BERSIH fisik(teknik) dan non fisik
Pengaturan pengembangan SPAM
(kelembagaan, bertujuan untuk :
manajemen, keuangan, a. terwujudnya pengelolaan dan
peran masyarakat, dan pelayanan air minum yang berkualitas
hukum) dalam kesatuan dengan harga yang terjangkau;
yang utuh untuk b. tercapainya kepentingan yang
melaksanakan seimbang antara konsumen dan
penyediaan air minum penyedia jasa pelayanan; dan c.
kepada masyarakat tercapainya peningkatan efisiensi dan
menuju keadaan yang cakupan pelayanan air minum.
lebih baik.
.Unit distribusi terdiri dari sistem
Penyelenggaraan
perpompaan, jaringan distribusi,
pengembangan SPAM
bangunan penampungan, alat ukur dan
adalah kegiatan peralatan pemantauan.
merencanakan, .Unit distribusi wajib memberikan
melaksanakan kepastian kuantitas, kualitas air, dan
konstruksi, mengelola, kontinuitas pengaliran.
memelihara, .Kontinuitas wajib memberikan jaminan
merehabilitasi, pengaliran 24 jam per hari.
memantau, dan/atau
mengevaluasi sistem fisik
(teknik) dan non fisik
penyediaan air minum.
PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM
NOMOR : 41 /PRT/M/2007
TENTANG PEDOMAN MAKRO MIKR
KRITERIA TEKNIS O
KAWASAN BUDI DAYA

MASALAH
Melihat dari akan direncanakannya pemasangan pipa
FAKTA
primer air bersih di sepanjang Jl. Panglima Polim dengan
Akan ada rencana tambahan jaringan pipa primer air bersih pada kecamatan
standart pengerjaan pipa tersebut tidak mengganggu
Kebayoran baru ini kedepannya pada jalan Panglima Polim.
rencana desain kawasan nantinya.
SUSTAINABLE CITY LOCAL WISDOM FUTURISTIK
Pengembangan berkelanjutan
mendorong pendekatan secara Pengetahuan dasar yang diperoleh
ELEMEN Perencanaan untuk periode yang
PENGERTIAN menyeluruh untuk mencapai dari hidup dalam keseimbangan
melampaui horizon perencanaan
RANCANG keseimbangan antara sosial, dengan alam. Hal ini terkait dengan
UMUM dalam bentuk kondisi yang
KOTA kebutuhan ekonomi masyarakat, dan budaya di masyarakat yang
diharapkan di masa depan.
konservasi lingkungan. terakumulasi dan diteruskan.
(EBSCOhost connection)
(Sustainable city concept, City of (Nakorntap et. al., 1996)
Brampton)
Lokasi tempat Menurut Direktorat Jendral PPM dan PLP Menyediakan TPS baru
pengumpulan dan Departemen Kesehatan RI (1989) bila Menyediakan TPS baru yang fokus
INFRASTRUKT pengolahan sampah TPS (Tempat Penampungan Sementara) mengumpulkan sekaligus dapat
UR serta TPA, wajib tersebut berupa bak/kontainer maka mengolah sampah kawasan
SAMPAH memperhatikan: jarak dari rumah yang dilayani 10 Kramat Pela dengan sistem mesin
a. jarak dengan sumber meter dan terjauh 500 meter. gas GE.
air baku;
b. hasil kajian analisa TPS nantinya akan ditanam
mengenai dampak didalam area taman kota sehingga
lingkungan; tidak mengambil space penting
c. rencana tata ruang; untuk keperluan lain.
d. daya dukung
lingkungan dan Pengolahan Limbah Hujan
kondisi hidrogeologi Pada taman kota nantinya juga
daerahnya; serta akan ditempatkan pengolahan air
e. kondisi sosial budaya limbah hujan yang kemudian akan
masyarakat.. dipergunakan untuk menyiram
Dalam rangka tanaman, dll.
perlindungan air baku,
TPA ;
f. wajib dilengkapi
dengan zona
penyangga; MIKR
g. menggunakan metode O
lahan urug terkendali MAKRO
untuk kota sedang
dan kecil;
h. menggunakan
metode lahan urug Hanya terdapat 1 TPS dikelurahan Gunung dan 1 TPS di kelurahan Gandaria
saniter untuk kota Utara.
besar dan Kelurahan Kramat Pela memiliki satu mesin insenerator yang dapat mengolah
metropolitan. MASALAH
sampah menjadi pupuk kompos (lokasi lebih jelasnya belum diketauhi)
Jangkauan TPS dari 2 kelurahan sekitar Keramat
Pela masih lebih dari 500 meter, sehingga
dibutuhkan satu TPS pada area yang tidak
terjangkau tersebut.
MATRIKS PERMASALAHAN
PROBLEM
OBSERVAT SEEKING
ION PROBLEM
GOALS FACT POTENTIAL
STATEMENT

PENGEMBANGA EKSISTING
N KAWASAN TOD CONDITIO
N CONCEPT
PARAMETER
DESIGN
CONCEPT
KRITERIA TOD ADA PADA HALAMAN
BERIKUTNYA
ELEME
FAKTA PERMASALAHAN KONSEP
N
Land use Kawasan studi kelompok kurang merespon akan Pada kawasan ini, konsep yang cocok untuk diusung
Pada kawasan A, perkembangan Kebayoran Baru. Pada RTRW Jakarta 2030, ialah pengembangan Transit Oriented
A fungsi bangunan
tidak lagi berfungsi
Pusat kegiatan sekunder akan dipusatkan di kawasan Blok Development. Potensi kawasan yang berada tepat
M, dimana letak kawasan tersebut tepat di Batas timur di pemberhentian stasiun MRT Blok M dan pada
sebagai hunian, kawasan studi. bagian utara terdapat dua pemberhentian stasiun
namun berganti Kawasan A sudah sekaligus sehingga memungkinkan pembangunan
menjadi kantor A
mengalami ketidaksesuaian yang memusatkan pada kegiatan komersil di
maupun pelayanan peruntukkan lahan sebab kawasan ini. Kawasan A akan
jasa, namun
A berubah zona menjadi
kawasan A berhadapan
dengan tipologi langsung dengan Jalan zona campuran,
LAND USE

bangunan hunian arteri Kyai Maja, dimana di merespon land value


Bagian B akan
dibangun stasiun
Jalan tersebut terdapat
jalur layang Busway
c di tanah ini dimana
terletak didepan jalan
B MRT Blok M, dimana
Jalan Panglima
Tendean-Ciledug sehingga
memiliki land value yang
arteri
Kawasan B berubah
Polim akan dilewati B cukup tinggi. zona menjadi
oleh jalur MRT Kawasan B sudah kawasan komersil,
Secara keseluruhan mengalami ketidaksesuaian
B merespon dengan
kawasan didominasi peruntukkan lahan sebab dekatnya kawasan
(area berwarna biru merupakan lokasi stasiun MRT Blok M).
oleh zona dengan stasiun transit
Dimana kawasan ini sekarang untuk area campuran dan350 m
berada dalam radius
permukiman
permukiman. Namun dengan akandari pusat
adanya transitMRT di
stasiun
Penambahan lahan hijau di titik C sebagao
kawasan ini, peruntukan tersebut sudah tidak mendukung
pertimbangan lahan tersebut sebagai plaza di
perkembangan kawasan.
kawasan permukiman sekitarnya, sebagai area
Kurangnya ketersediaan lahan hijau di kawasan dengan
komunitas masyarakat yang tinggal di kawasan
persentase 5% dari seluruh jumlah kawasan studi tersebut.
kelompok (idealnya RTH kawasan setidaknya 20-30% dari
UMUM keseluruhan luas kawasan)
Ke Cawang Pergerakan Arus Menerus (Through traffic) dan Arus
Ke Jl. Panglima Polim dan Jl. Kyai
Maja berperan sebagai daerah Aternatif (escape routes) membebani kawasan.
Senayan Jalur Perlintasan Kebayoran Baru
Ke Ciledug penghubung antara daerah menghubungkan antara Jakarta dengan
pinggiran di sekitar Jakarta daerah pinggiranya dan sebagai jalan
Ke menuju area pusat perniagaan alternatif menuju pusat ibukota/perniagaan
Fatmawati Jakarta serta menjadi jalur serta sebagai pusat moda transportasi
alternatif ada saat-saat sibuk menyebabkan timbulnya titik-titik
(peak hour). BRT kemacetan di kawasan ini,yakni:
Dekat dengan Terminal Blok M
Jl. Kyai
Areamaja,
palingJl. Panglima Polim,
macet Jl. tertentu
Macet jam
menyebabkan jaringan transportasi dan
Bulungan, Jl. Mahakam, Jl.
Macet biasa Barito, dan Jl.
aksesibilitas di kawasan yang mudah
Melawai
serta terjadi peningkatan volume lalu
CIRCULATION

lintas serta ditambah adanya jalur MRT


yang melewati sepanjang jalan MRT Pergerakan Internal di
ANGKUTAN
Sisingamaraja
BRT danMRT
Jl. Panglima Polim dalam kawasan padat
UMUM
LAIN dengan Trayek Angkutan
PERATURAN JALAN Umum yang terkadang
Alat Pemberi Isyarat Lalin membebani jalan dengan
1 kelas jalan yang tidak
2 sesuai (metromini dan
bus kota)
3 1. Perempatan Jl.Kyai Maja
dan Jl. Panglima Polim
PERATURAN JALAN
2. Pertemuan Jl. Kyai Maja
dan Jl. Barito Alat Pemberi Isyarat Lalin pada area pertemuan jalan
3. Perempatan Jl. Barito dan sudah tersedia dan cukup memadai, namun tidak ada
Jl. Melawai timer pada lampu merah. Pada kawasan ini dimana
Setiap pertemuan jalan terdapat merupakan pusat aksesibilitas kota tentu dibutuhkan
lampu merah. timer pada lampu merah. Selain itu, tidak adanya fasilitas
audio tech pada lampu merah dapat menyulitkan
Marka Jalan
Di sepanjang jalur arteri maupun kolektor penyebrangan bagi pejalan kaki difabel
memiliki marka jalan (Jl. Kyai Maja, Jl. Marka Jalan pada kawasan sudah memadai
Panglima Polim, Jl. Barito II, Jl. Melawai, Jl.
ELEME
FAKTA PERMASALAHAN KONSEP
N
Rambu Jalan Rambu Jalan berupa palang penanda jalan, serta
Rambu Jalan pada kawasan cukup banyak ditemui pada larangan dan lain-lain pada kawasan cukup memadai,
setiap pertemuan jalan besar. Pada area Jalan lingkungan (Jl. namun beberapa kondisinya sudah tidak layak.
Lamandau dan Jl. Mendawai) tidak terdapat rambu jalan Fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, dan
sama sekali.
penyandang cacat masih belum memenuhi. Jalur
Fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan penyandang
cacat sepeda pada kawasan makro Kebayoran baru hanya
Fasilitas untuk sepeda dan penyandang cacat di kawasan terdapat pada Jl. Iskandarsyah Raya dan Jl. Melawai
masih sulit ditemui. Untuk pejalan kaki, sudah tersedia jalur Raya. Pada kawasan studi, jalur sepeda tidak
CIRCULATION

pedestrian yang cukup memadai dengan lebar 3 m dan disediakan secara khusus. Jalur pejalan kaki cukup
ditumbuhi pepohonan dan disediakan street furniture untuk memadai dan sesuai dengan lebar minimal jalan yakni
menciptakan kenyamanan pejalan kaki. 2m
POLA JALAN Secara makro, kawasan Pola Jalan kawasan Kebayoran baru tidak boleh diubah
Kebayoran Baru memiiki pola sebab merupakan bagian dari preservasi kawasan
jalan curvalinier, sementara
serta merupakan karakteristik kawasan
Peran Kebayoran
dan fungsi jalan yang
pada kawasan studi,
Baru sejak lama. tidak jelas
Kebayoran Baru memiliki pola
jalan grid Hirarki perpindahan kelas
jalan yang tidak jelas (arteri,
kolektor dan lokal baik primer
maupun sekunder)
Jl. Kyai Maja dan Jl. Panglima
Hubungan antara daya
Polim merupakan jalan arteri
dan masuk ke dalam jalan Kelas
tamping jalan dengan
HIERARKI JALAN kapasitas lalu lintas yang
II
Jalan kolektor terdiri dari Jl. dilaluinya tidak seimbang.
Bulungan, Jl. Mahakam, Jl. Contohnya adalah jalan local
Barito, dan Jl. Melawai dan dilintasi dengan volume
masuk ke dalam jalan Kelas II kendaraan yang cukup tinggi
Jalan Lingkungan terdiri dari Jl.
Mendawai dan Jl. Lamandau

On-site parking di kawasan Kebayoran baru


berada di muka bangunan
PARKING
ANALISIS SITE
ELEMEN
FAKTA PERMASALAHAN KONSEP
RANCANG KOTA

bangunan
jengki yang
sudah ada
lama
kelamaan
dapat punah
seiring
perkembanga
n model
arsitektur di
Desain bentuk atap pelana ,
era modern.
dinding , teritisan yang berfungsi
Desain fasad bangunan Desain fasad jengki
sbg sun shading sudah memiliki
kolonial diterapkan Jl. modern diterapkan
desain yang suistanable dan baik,
BUILDING Lamandau 3 untuk pada beberapa
hanya kurang terawat sehingga
mewujudkan kembali spirit bangunan di
FORM AND desain dan bentuk keseluruhan kolonial Jakarta tempo dulu sepanjang jalan
MASSING Masih Terdapat bangunan bangunan terlihat kumuh. yg asri dan khas. Mendawai yang
(Fasad bangunan jengki dan kolonial di Banyak
umumnya
beberapa kompleks perumahan bangunan yang
Bangunan) yang tersebar di Kawasan merupakan
sudah beralih
Kebayorana Baru. perumahan dengan
fungsi menjadi
kavling lebar dan
komersial area
bertingkat.
dengan
merubah fasad Menata kembali dan
menjadi menertibkan bangunan
modern yang melanggar aturan dan
minmalis. fungsi bangunan sesuai
Banyak bangunan yang sudah dengan zonasi aslinya,
beralih fungsi menjadi komersial agar lebih tertata dengan
area dengan merubah fasad tertib dan mengurangi
menjadi modrn minmalis. keramaian di zoan hunian.
Khususnya
Penertiban kembali
kawasan sepanjang jl.
Lamandau 4 yang sudah
berubah fungsi melanggar
aturan zonasi.
ANALISIS SITE

ELEMEN
RANCANG FAKTA PERMASALAHAN KONSEP
KOTA

3 1

6 2

5
Skyline di Jl. Panglima Polim
1 berbeda, sebab memiliki
4
ketinggian yang berbeda (13-2/3 Kurangnya keterkaitan diantara garis
lt). 13 lt pada Plaza Blok-M dan langit bangunan dikarenakan ada
mengalami elevasi lebih rendah
beberapa bangunan yang memiliki
pada kawasan didepan.
2 3 fungsi berbeda yang menyebabkan
Terdapat ruko perkantoran
dengan ketinggian 2-3 lt
perbedaan sangat tinggi diantar
Skyline di Jl. Bulungan & bangunan sampingnya sehingga
Jl. Kyai Maja memiliki menimbulkan kurangnya komposisi
ketinggian elevasi garis tata langit bangunan yang
BUILDING skyline yang merata harmonis
FORM AND dengan ketinggian 1-2 lt
MASSING 4 Skyline di Jl. Panglima Polim Pemusatan
(Pengatura berbeda -beda, sebab kompeksitas di titik
memiliki ketinggian yang pertemuan jalan
n ketingian berbeda (12-3/2/1 lt). 12 lt Mahakam dan jl
dan elevasi pada hotel mahakam dan
bulungan merupakan
mengalami elevasi sangat
lantai jauh pada kawasan
letak bangunan
bangunan disamping. Serta Terdapat
tertinggi dengan
fungsi mixedfungsi
Keragaman use
) ruko perkantoran dan resto
dibuat berbeda-beda
5 dengan ketinggian 2-3 lt
sesuai dengan
Skyline daerah perwadahan
pemukiman di Jl. kebutuhan ruang di
Mendawai memiliki Orientasi pusat kegiatan
kawasan Blok M
ketinggian elevasi
sehingga memperkaya berada di titik berupa area
skyline yang merata
dengan ketinggian 1-2 lt
irama bangunan mixed use dengan didukung
sekitar dengan kontinuitas ruang
publik meningkatkan daya
6
Skyline daerah tarik pedestrian path dan
pemukiman di Jl. Barito membuka entrance para
memiliki ketinggian pendatang dari terminal
skyline sama rata Skala bangunan yang
dengan ketinggian 2 lt berorientasi pada pejalan
kaki yang didukung dengan
jarak antar bangunan yang
cukup jauh (minimal
setengah dari tinggi
bangunan)
ANALISIS SITE
ELEMEN
FAKTA PERMASALAHAN KONSEP
RANCANG KOTA

b
c

Pola kawasan yang dibentuk


melalui peraturan GSB, Pola kawasan yang terbentuk
dimana pada kawasan blok M kurang memiliki keharmonisan
GSB yang seharusnya dalam nilai estetik sebuah
BUILDING setengah dari lebar jalan kawasan terkait dari titk Pembentukan dimensi blok-blok massa
menjadi hanya sebesar 3 m sumbu yang kurang jelas, bangunan diatur melalui setback
FORM AND
yang digunakan untuk pejalan bangunan yang dimanfaatkan untuk
MASSING Pola sumbu simetri yang tidak penanaman vegetasi, dan open space
kaki
(fisik non fisik berbentuk keselarasan yang bersifat hardscape
) Estetika kawasan dilihat dari : kawasan
Estetika kawasan yang dibentuk dari :
- Sumbu : tidak memilik a. sumbu : yang dibentuk oleh Titik
sumbu yang jelas point a pada taman ayodya dan plaza blok
- Simetri : jika diambil garis m titik b
tengah pd Blok M Square, b. Simetri : dibagi garis tengah oleh
berbentuk asimetris titk c dan d
- Hirarki tertinggi pada c. Hirarki : terdapat pada titik x ,
kawasan ini adalah Plaza Blok M ditilik dari bentuknya paling berbeda dari
yang lain serta merupakan bangunan
sebab peletakkan berada di tertinggi menjadikan bangunan di
tengah dan memiliki bentuk kawsasan titik x menjadi
yang berbeda dengan yang lain bangunan yang paling penting

DAFTAR PUSTAKA

http://connection.ebscohost.com/c/reference-entries/26741159/futuristic-planning
International Journal of Humanities and Social Science Vol. 2 No. 13; July 2012 174 Knowledge and Local
Wisdom: Community Treasure Miss Roikhwanphut Mungmachon PhD Candidate in Integral Development
Studies Ubon Ratchathani University, Thailand
ANALISIS SITE
ELEMEN
FAKTA PERMASALAHAN KONSEP
RANCANG KOTA

1. Dulu, Kebayoran Baru dikenal 1. Ukuran danau yang terlalu besar untuk 1. Menjadikan masing masing taman memiliki
sebagai Garden City tapak Ayodia. konsep dan tema agar menarik.
Padahal sebenarnya, lahan bisa
2. Terdapat banyak taman di sekitar digunakan untuk fungsi ruang public yang
kawasan Kebayoran Baru, dua diantara lain.
yang terbedsr ialah Taman Marta
Tiahahu dan Taman Ayodia. Taman
Ayodia merupakan taman yang masuk Source : Taman2 di Bandung
Terdapat beberapa kesempatan yang bisa dilakukan
dalam kawasan yang kelompok kami dengan kondisi yang ada sekarang. Seperti taman
olah. kecil 1 yang berhadapan dengan TK dapat diciptakan
Taman Ramah Anak / Playground.
2. Taman taman tidak dikembangkan
dan dipagari, sehigga tidak bisa di akses.

Taman Ayodia Taman Marta


Tiahahu

3. Kedua taman ini memiliki danau


buatan yang cenderung besar, Kondisi taman yang tidak dikembangkan 2. Taman kecil 3 di pinggir jalan arteri dan depan
dan di pagari. stasiun MRT dapat kembangkan menjadi Taman
4. Taman taman kecil banyak yang Transit.
berada di lokasi strategis.
3. Banyak PKL di sekitar dan pinggiran
a) Taman kecil 1 berada di komplek taman, mengganggu kenyamanan.
Open Space
perumahan dan berhadapan dengan
( Ruang taman kanak kanak.
Terbuka Hijau) b) Taman kecil 2 berada di pertigaan
jalan, dan diantara Ploza Blok M 3. Taman Ayodia dapat dijadikan sebagai Central Park
dengan SMA 60 Jakarta Kebayoran Baru. Dengan dikembangkan dan
c) Taman kecil 3 berada di pinggir jalan direnovasi agar penggunaan lahan taman dapat
arteri, selain itu ia berada di depan 4. Banyaknya kendaraan yang parkir di maksimal.
stasiun MRT dan membelakangi sekeliling taman sehingga taman tidak
Plaza Blok M cantik.

Akses masuk
wilayah langsung
menuju Taman
4. Perumahan di wilayah ini cenderung Ayodia
asri dan teduh, Karena dipenuh dengan
banyak pepohonan dimasing2 4. Penambahan beberapa taman baru, dan
rumahnya. penghijauan di sisi jalan agar memenuhi syarat RTH
yaitu 30%

5. Taman taman cukup terawat


ANALISIS SITE
ELEMEN
FAKTA PERMASALAHAN KONSEP
RANCANG KOTA

1. Tempat sampah cukup banyak. 1. Tempat sampah tidak merata di semua 1. Tempat sampah yang terbagi dengan baik dan
lokasi. Tempat sampah juga tidak terlihat berjarak minimal setiap 10-15 meter sekali.
baik.

2. Terdapat beberapa halte bus di


beberapa titik wilayah.
2. Halte bus tidak nyaman dan tidak
memiliki estetika. Selain itu, halte bus
tidak tersebar dibanyak wilayah.
2. Shelter bus yang besar, nyaman dan berestetika.
Selain itu, penambahan titik titik penempatan shelter
di berbagai lokasi.
3. Tidak ada pelanggaran kendaraan
menaiki pedestrian di wilayah ini.

3. Railing/ Bollards tetap dibutuhkan


untuk mencegah kendaraan melanggar
peraturan dengan menaiki pedestrian. Penambahan titik titik
peletakkan halte
OPEN SPACE
ditambahkan di
(Street 4. Lampu jalan lebih mengandalkan sekeliling lahan.
Furniture) cahaya dari bangunan di se sekitar
jalna. Sehingga lampu jalan tidak 3. Railing jalan sebagai pembatas antar pedestrian
merata, dengan jalan kendaraan. Agar menghindari kendaraan
kendaraan yang naik ke pedestrian.
4. Lampu jalan lebih mengandalkan
cahaya dari bangunan di se sekitar jalna.
Sehingga lampu jalan tidak merata,

Tidak ada lampu jalan di berapa


lokasi 4. Berhubunga wilayah Blok M adalah wilayah yang
Tidak ada lampu jalan di berapa
lokasi ramai, kebutuhan lampu jalan tidak begitu dibutuhkan
Karena sudah terang oleh bangunan di sekelilingnya.
Penggunaan lampu jalan diletakka di pedestrian dan
sekitar taman.
ANALISIS SITE
ELEMEN
FAKTA PERMASALAHAN KONSEP
RANCANG KOTA

1. Tempat sampah cukup banyak 5. Street Bench


namun tidak merata di semua lokasi.
Tempat sampah juga tidak terlihat baik.

2. Halte bus tidak nyaman dan tidak


memiliki estetika. Selain itu, halte bus
tidak tersebar dibanyak wilayah.

3. Railing jalan tidak di banyak lokasi.


Namun banyak juga kendaraan yang
naik ke pedestrian.

OPEN SPACE
(Street
Furniture)

4. Lampu jalan lebih mengandalkan


cahaya dari bangunan di se sekitar
jalna. Sehingga lampu jalan tidak
merata,

Tidak ada lampu jalan di berapa


lokasi
ANALISIS SITE
ELEME
FAKTA ANALISIS KONSEP
N
Sumber : Calthorpe, 1993
Beberapa pedestrian Jalan di kawasan TOD
sudah mempunyai lebar merupakan elemen
yang melebihi standar. paling vital dalam
menentukan kualitas
ruang publik. Jalan di
Jl. Mahakam dan Jl. Bulungan, kawasan TOD harus
Sekeliling Blok M Squere dibuat
Jalan yang lebih sempit dapat mengurangi pedestrian-
lebar jalan
friendly.
Kondisi Landscape sudah dan jumlah lajur memberikan ruang yang lebih besar
mendukung pejalan kaki untuk penataan lansekap. Dimensi jalan yang relative
karena keadaan yang kecil ditujukan untuk menciptakan skala manusia.
rindang.
Sidewalk secara virtual terbagi atas beberapa zona
yaitu; zona tepi yang berbatasan langsung dengan Kebudayaan masyarakat jakarta
Jl. Mendawai
jalur mobil (minimal 1,2 meter untuk kawasan TOD, yang memilih jajan di gerobak
untuk menyediakan ruang menunggu). Lebar diatas pedestrian -> bisa diberi
Perawatan yang kurang sidewalk minimum yang disarankan adalah 3 meter
diperhatikan, membuat (pada area komersial minimum 4 meter), tidak batas space khusus untuk pedagang
level ketinggian dari kaki lima di pedestrian
maksimum untuk lebar sidewalk namun jika terlalu
pedestrian sudah tidak
lebar menyebabkan ketidaknyaman karena terkesan
terlihat
kosong dan tidak mengundang. Lebar zona sidewalk
minimal untuk dilalui pejalan kaki adalah 1,5 meter
(dapat dialui dua orang sekaligus).
Beberapa Pedestrian
kurang dari Standar

PEDES
TRIAN
Pedestrian tidak
mendukung difable

zona furnishing yang mengakomodasi perletakan


Beberapa pedestrian diganggu oleh Pohon
street furniture seperti pohon atau fasilitas transit.
pohon besar dan Rambu jalan
Street furniture pada pedestrian sangat diperlukan
bagi pejalan kaki. Untuk menciptakan sense of
community dapat melalui pemilihan desain street
furniture yang mencerminkan karakter lokal.
Pepohonan untuk peneduh diperlukan disepanjang.
Jarak antara pohon-pohon tersebut tidak boleh lebih
dari 9 meter. Jenis pohon dan teknik penanaman
harus diperhatikan.
Pedagang kaki lima yang menetap pada
pedestrian, menutup semua akses pejalan
kaki
ANALISIS SITE
ELEME
FAKTA ANALISIS KONSEP
N

Pembangunan shelter MRT, nantinya shelter ini


akan menjadi titik terbanyak untuk para
pendatang, shelter ini juga mempunyai peluang
untuk menjadi sebuah welcome point untuk
kawasan ini.
3

4
5

2 7
Taman Ayodia cukup terkenal karena taman ini
memiliki landscape yang cukup tertata, 6
1. Taman
membuat taman ini menjadi solusi masyarakat
Ayodia
sekitar melepas penat 1 2. Blok M
SIGNAGE

Squere
3. Kejaksaan
Agung Menjadikan daerah ini sebagai titik awal
4. Gor Bulungan dalam menju kawasan. Nantinya akan
5. SMAN 6 dibuat public space yang besar untuk
Jakarta menampung dan mewadahi masyarakat.
6. Hotel Grand
Terletak pada titik terluar, ketiga tempat ini Titik ini juga akan menjadi gate pada
Mahakam
memunyai posisi yang bisa menjadi penanda kawasan, titik ini nantinya juga akan
7. Shelter
pada kawasan ini. Selain karena posisinya ketigaMRT
terhubungndengan beberapa taman.
tempat ini juga memiliki suatu nilai yang
membedakan dari tempat lain disekelilingnya.
Plaza Blok M juga Taman Ayodia, memiliki daya Tarik untuk
merupakan membawa orang kedalamnya. Taman ini selain
bangunan yang menjadi taman kota juga menyjadi tempat
cukup dikenal, rekreasi pada daerah sekita.
karena umur dari Kejaksaan Agung, bangunan yang menjulang
bangunan ini juga tinggi dan menjadi sebuah bangunan penting
sudah cukup lama di negara.
(1990). Blok M Squere, sebuah mall yang bisa menjadi
tempat rekreasi masyarakat seitar, selain itu
bangunan ini juga memiliki nilai sejarah.
ANALISIS SITE
ELEMEN
FAKTA PERMASALAHAN KONSEP
RANCANG KOTA
Kebayoran Baru memiliki
kekayaanwarisan budaya arsitektur 1. Danau di Taman Ayodia cukup Taman Ayodia dapat dijadikan sebagai Central Park
bangunan yang sederhana,modern, memakan tempat. Seharusnya banyak Kebayoran Baru. Dengan dikembangkan dan
dan tropis yang semestinyaharus lahan yang dapat digunakan untuk direnovasi agar penggunaan lahan taman dapat
dilindungi. Salah satunya ialah Gereja kegiatan lain. maksimal.
Santo Yohanes

Gereja Santo Yohanes

Kebayoran Baru disebut sebagai


PRESERVATION Garden City dan oleh karenanya
dikelilingi sabuk hijaubantaran Kali
Grogol di Barat dan Kali Krukutdi timur,
serta kompleks Gelora BungKarno di
utara. Fasilitas ruang publik
dengankonsep taman-taman
penghubung (connectorpark).

Taman Ayodia Taman Marta


Tiahahu
ANALISIS SITE
ELEMEN
RANCANG FAKTA PERMASALAHAN KONSEP
KOTA

Sumur Resapan adalah soluysi termurah.


Sumur resapan adalah salah satu solusi termurah dan
JARINGAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
tercepat untuk masalah banjir. Umumnya sumur
resapan berbentuk bundar dengan diameter minimal
1 meter.
Kedalaman sumur resapan relatif tergantung kondisi
formasi batuan dan muka air tanah. Untuk daerah
yang muka air tanahnya dalam, kedalaman sumur
resapan dapat dibuat hingga mencapai 5 meter.
Idealnya dalam perencanaan drainase di suatu
MAKR
wilayah perlu direncanakan adanya sumur resapan
INFRAS MIKR
sehingga dimensi saluran drainase dapat lebih
O O
TRUKT Banjir akan tetap menjadi masalah diminimalkan.
UR pada kota Jakarta, meskipun menurut
DRAINASE & AIR LIMBAH data banjir kawasan Jakarta Selatan
(Prasar
tidak memiliki titik banjir, namun tetap
ana, saja terjadi dikawasan Kemang
Jalur saluran makro kawasan ini berada pada
Sarana, batas kecamatan bagian Timur dan Barat Keb. beberapa waktu lalu.
Utilitas Baru Beberapa saluran air terlihat rapi
) Jaringan pembuangan air limbah akan mengalir dan terawat tetapi tidak sedikit pula
ke saluran makro yang akan dibawa ke polder yang kotor, kecil dan tidak enak
(kolam penampungan air) untuk mengatasi dipandang
Komponen banjir
penataann Pada kecamatan ini hanya terdapat satu waduk Pengolahan Limbah Hujan
ya meliputi yang menampung air hujan Pada taman kota nantinya juga akan ditempatkan
: pengolahan air limbah hujan yang kemudian akan
- Sistem dipergunakan untuk menyiram tanaman, dll.
air
bersih & Menyambungkan setiap bangunan dengan air PAM &
limbah membuat sumur resapan di area2 terbuka untuk
- Drainas menjaga kelestarian air tanah.
e&
sampah
- Listrik &
Telepon
- Evakuasi
bencana
.
MAKR MIKR
O O

AIR BERSIH Minimnya area khsusus untuk


memebangun area suplai air daur
Bangunan di daerah tersebut didominasi ulang.
menggunakan suplai PAM atau air tanah.
Akan ada rencana tambahan jaringan pipa
primer air bersih pada kecamatan Kebayoran
baru ini kedepannya pada jalan Panglima Polim.
(potensi)
ELEMEN
FAKTA PERMASALAHAN KONSEP
ANALISIS SITE
RANCANG KOTA
JARINGAN PENERANGAN, LISTRIK & Peletakkan tiang-tiang yang Menempatkan titik-titik lamu jalan dan PJU pada
TELFON sembarangan, berada pada tengah- area green side, agar tidak menghalangi sirkulasi
tengah pedestrian dan sangat pejalan kaki maupun pengendaran kendaraan.
Prasarana listrik di kawasan mengganggu.
kebayoran terdapat PLN yang
mengurus aspek kelitrikan yang ada
di kebayoran baru, distribusi listrik di
kawasan kebayoran menggunakan
INFRASTRUKTU cara konvensional dengan tiang
R listrik dan kemudian di distribusikan
(Prasarana, ke bangunan.
Sudah tidak ada telfon umum
Sarana, disekitar jalan
Utilitas) Banyak tiang-tiang listrik maupun
lampu jalan yang malah
Prasarana merupakan mengganggu jalur pepdestrian
kelengkapan dasar
fisik lingkungan yang
pengadaannnya
memungkinkan suatu Pemadam kebakaran cukup jauh Menyediakan mobil damkar berukuran sedang yang
JALUR & RUANG-RUANG EVAKUASI
lingkungan dapat Sulit untuk mencapai jalan-jalan kecil dapat melewati jalan kecil
beroperasi dan Menempatkan hydran pada area :
berfungsi Terdapat pos pemadam kebakaran di
-Prioritas area tepi jalan yg ramai dan di lokasi yang
sebagaimana Kel. Kramat Pela tetapi tidak pada
sulit dijangkau mobil damkar.
mestinya. lahan ini
-Di sepanjang jalan di dalam kawasan setiap 50 / 100
Sudah terdapat pos-pos satpam
m
Guna meningkatkan
kualitas dan
kesimbangan anatara
kawasan dgn kegiatan
fisik yang ada.

Komponen
penataannya Merawat daan mempertahankan pos satpam yang
meliputi : sudah ada dan menambahkan beberapa titik untuk
- Sistem air bersih & pos satpam
limbah
- Drainase & sampah SAMPAH Jangkauan TPS dari 2 kelurahan sekitar Merawat dan memepretahankan keberadaan
- Listrik & Telepon Keramat Pela masih lebih dari 500 bak sampah yg sudah tersebar di sepanjang tepi
- Evakuasi bencana. Terdapat 1 TPS dikelurahan Gunung meter, sehingga dibutuhkan satu TPS jalan baik di dlm maupun di luar kawasan.
dan 1 TPS di kelurahan Gandaria pada area yang tidak terjangkau
(Peraturan Menteri Utara. tersebut. Mendukung program pemprov dengan
Pekerjaan Umum Kelurahan Kramat Pela memiliki satu Bak sampah diletakkan tidak teratur menempatkan tong2 sampah pada sudut-sudut, tepi
Nomor: 06/Prt/M/2007 mesin insenerator yang dapat jalan yang ramai, di kawasan perumahan dan
Tanggal 16 Maret
mengolah sampah menjadi pupuk komersial di setiap RW.
2007 Tentang
Pedoman Umum
kompos (lokasi lebih jelasnya belum
Rencana Tata diketauhi) Menyediakan TPS baru
Bangunan Dan Sudah banyak terdapat bak sampah Menyediakan TPS baru yang fokus mengumpulkan
Lingkungan) pada daerah ini tetapi belum sekaligus dapat mengolah sampah kawasan Kramat
tersusun rapi. Pela dengan sistem mesin gas GE.
TPS nantinya akan ditanam didalam area taman kota
sehingga tidak mengambil space penting untuk
keperluan lain.
ANALISIS SITE
ELEMEN
FAKTA KONSEP
RANCANG KOTA
SARANA PENDIDIKAN Mmepertahankan pusat-pusat
pendidikan yang sudah ada karena
Terdapat sarana pendidikan baik swasta maupun negeri dengan cakupan kawasn Kebayoran sudah memeilki potensi yang baik
Baru hingga luar area Kebayoran Baru diantaranya adalah : terhadap sarana pendidikan.
Memperlebar akses-akases menuju ke
-SDN Kramat Pela (negeri) area gedung-gedung pendidikan untuk
-SD & SLTP Tarakanita (swasta) mencegah kepadatan di sekitar
-SDN 01 (negeri) bangunan pendidikan tsb.
-SLTP 19, 11, 29, 12 (negeri)
-TK
-SMA 6, 70, pangudi Luhur
-STIE Triguna
-Universitas Muhamadyah
-Univ Al Azhar
INFRASTRUKTU
-Labschool, dll
R
(Prasarana, SARANA KESEHATAN Mepertahankan keberadaan bangunan
sarana kesehatan yang sudah ada krn
Sarana,
Terdapat banyak sarana kesehatan yang tersebar di kawasan Kebayoran Baru yang mudah memiliki potensi baik dlm mendukung
Utilitas) dijangkau mulai dari apotik hingga rumah sakit & rumah sakit bersalin diantaranya adalah : kesehatan di kawasan Kebayoran Baru.

Sarana
pemerintahan dan -RS Pertamina
pelayanan umum -Rs THT Bedah Ciranjang
adalah: -RS Gandaria
a) kantor -RS Bersalin Asih, dll
pemerintahan
dan
administrasi Serta berbagai klinik & apotik yang tesebar di berbagai area baik di Keluarahn maupun
b) kantor Kecamatan.
pelayanan
umum dan jasa; Mengembangkan kawasan BLOK M &
PAM, PLN, sekitarnya krn memeiliki potensi untuk
telepon, dan menjadi kawasan pusat niaga lengkap
pos; dengan fasilitasnya yang terintegrasi
SARANA PERDAGANGAN DAN NIAGA
c) Pos keamanan dengan prinsip TOD sesuai renacana
Area Blok M sebagai kawsan komerial perbelanjaan dan niaga yang terintegrasi dengan kantor
dan pemadam Pemerintah.
bank dll terintegrasi dengan berbagai moda nagkutan masal spt:
kebakaran Menata ruko-ruko dan bangunan
- Terminal dan stasiun dan halte MRT.
komersialkomerisal lainya sesaui
- Pasar Mayestik yg menjadi pusat pertokoan tekstil yg ramai di kawasan Kebayoran Baru dan
dengan zonasinya dan
sekitarnya.
mengintegrasikan dengan sarana
angkutan masal antara perumahan dgn
pusat komersial utk mencegah
penyalahgunaan lahan.
SARANA PERIBADATAN Mepertahankan keberadaan bangunan
Terdapat musholla pada setiap bangunan komersial (mall, pusat perbelanjaan) dan pendidikan banguna peribadatan dan melestarikan
(mushola sekolah ) dan terdapat masjid warga di masing-masing RW yang dapat digunakan beberapa bangunan bangunan
bersama2 oleh warga. peribadatan yang dinataranya masuk ke
dalam area konservasi
OPPORTUNITY THREAT
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN TRANSPORTASI DEGRADASI LINGKUNGAN
DAN JARINGAN JALAN. HILANGNYA AREA PRESERVASI YANG MENYEBABKAN
INTEGRASI ANTAR MODA TRANSPORTASI PUBLIK (KERETA HILANGNYA SUATU KEBUDAYAAN
API,BRT, MRT) TINGGINYA HARGA ASET TANAH

S.W.O.T


MENGEMBANGKAN KAWASAN YANG TERPADU YANG MEMILIKI
IMAGE YANG BERKARAKTER SEBAGAI PUSAT KEGIATAN
KOMERSIL
MERUPAKAN KAWASAN PEMUGARAN.


TINGGINYA HARGA BARANG AKIBAT KETIDAKLANCARAN
DISTRIBUSI BARANG
INDIVIDUALISME ANTAR MASYARAKAT DAN KELOMPOK
MASYARAKAT

STRENGH S-O STRATEGY S-T STRATEGY


LOKASI YANG STRATEGIS BERADA DI PUSAT KOTA PENGEMBANGAN KAWASAN MENJADI TITIK PUSAT KOTA PERENCANAAN RELOKASI MASYARAKAT MELALUI SISTEM
KAWASAN BERADA DI ANTARA ZONA PEMERINTAHAN, JAKARTA (DOWNTOWN) BANGUN-PINDAH
PERDAGANGAN, PERKANTORAN, REKREASI DAN OLAHRAGA MEMBUAT TEMPAT PERGANTIAN MODA TRANSPORTASI YANG PEMUGARAN DENGAN CARA RENOVASI DAN
MEMILIKI AREA PRESERVASI TERPADU (STASIUN TRANSIT TERPADU) PEREMAJAAN STRUKTUR DAN FASAD BANGUNAN
KAWASAN DILINTASI JALUR INFRASTRUKTUR MRT DAN BRT. MEMBENTUK LINKAGE/ KETERHUBUNGAN ANTAR ZONA MERANCANG SISTEM TRANSPORTASI KHUSUS ANTAR
TERDAPAT KOMUNITAS TERSENDIRI PADA TIAP-TIAP KAWASAN BANGUNAN UNTUK TRANSPORTASI PENUMPANG DAN
SKAKEHOLDER, KOMUNITAS DISINI TERJADI DIMULAI KARENA PENGEMBANGAN TRANSPORTASI PENUMPANG DAN DISTRIBUSI DISTRIBUSI BARANG.
ADANYA , KESAMAAN RAS,SUKU DAN BUDAYA, KEBUTUHAN BARANG MELALUI JALUR KERETA KHUSUS KE BANDARA DAN PEMBERIAN INSENTIF KHUSUS BAGI PENGEMBANG
INFORMASI SATU SAMA LAIN, SERTA LESAMAAN NASIB. PELABUHAN SERTA PENGEMBANGAN ASET KERETA API COMMUNITY DEVELOPMENT BERUPA BANGUNAN
BANYAK AKTIFITAS YANG TIDAK DAPAT DIWADAHI OLEH RTH, MENJADI STASIUN TERPADU (TOD) KOMUNITAS
MISALNYA TEMPAT BERINTERAKSI, DAN TEMPAT REKREASI PENEKANAN BUDAYA MELALUI PARSIPATORY RESEARCH RTH YANG YANG BERFUNSI SEBAGAI AREA RESAPAN
BERPOTENSI MENINGKATKAN NILAI JUAL AREA SEKITAR RTH SEHINGGA MENCIPTAKAN FUNGSI BANGUNAN BERDASARKAN
YANG DIJADIKAN SEBAGAI KOMUNAL SPACE KARAKTER STAKEHOLDERS
PENGEMBANGAN SUPERBLOCK
PEMBANGUNAN RTH DAN PROMANADE YANG BERFUNGSI
SEBAGAI CUMMUNAL SPACE DAN REKREASI.

WEAKNESS W-O STRATEGY W-T STRATEGY


TINGKAT KEMACETAN YANG TINGGI PEMANFAATAN VALUE LANDUSE YANG TINGGI SEBAGAI PENGEMBANGAN APARTEMEN DENGAN FASILITAS
KURANGNYA FASILITAS PEJALAN KAKI APARTEMEN UNTUK MENINGKATKAN DENSITAS PERDAGANGAN
JARINGAN MODA TRANSPORTASI PUBLIK TIDAK TERINTEGRASI DIPERLUKAN INTEGRASI ANTAR BLOK BAIK SECARA LANDED MEMBANGUN PUSAT PERGUDANGAN TERPADU YANG
BLOCK MASSA YANG BELUM TERINTEGRASI ATAUPUN SKYBRIDGE DIKELOLA OLEH PEMERINTAH
RTH YANG ADA KURANG DARI 10% DAN VEGETASI YANG MENINGKATKAN AKSESIBILITAS MELALUI TRANSPORTASI PERBAIKAN INFRASTRUKTUR DAN PERENCANAAN
TERBATAS PUBLIK DAN MENGUBAH SISTEM DISTRIBUSI BARANG DARI KEMBALI SIRKULASI JALAN DENGAN MELIHAT KONDISI
MENINGKATNYA PERGUDANGAN DAN MOBILISASI TRUK TRUK EKSPEDISI MENJADI KERETA BARANG. EKSISTING
EKSPEDISI BARANG YANG MENGAKIBATKAN KEMACETAN PENATAAN KEMBALI SISTEM JARINGAN JALAN SERTA PENERAPAN KONSEP PARK N RIDE
LALULINTAS PENGEMBANGAN JALAN KOLEKTOR SEBAGAI PENGHUBUNG
AKSESIBILITAS BARANG TIDAK LANCAR DAN ORIENTASI DARI/KE KAWASAN
PENCAPAIAN BELUM JELAS MENGEMBANGKAN BEBERAPA BANGUNAN SEBAGAI TITIK
ORIENTASI (LANDMARK).
PEMBUATAN PEDESTRIAN DENGAN DILENGKAPI OLEH STREET
FURNITURE
RELOKASI PKL
PERBAIKAN DAN PELENGKAPAN JALUR PEJALAN KAKI
MEMBUAT JALUR PEJALANKAKI DAPAT DIAKSES OLEH KAUM 43
DIFABEL
PENERAPAN STREET VENDOR
FUNGSI KAWASAN
STUDI
Dari Analisa maka terpilih 11 APARTEMENT
tipologi, bangunan yang Merupakan kamar atau beberapa kamar
dibutuhkan, diantaranya: (ruangan) yang diperuntukkan sebagai tempat
tinggal, terdapat di dalam suatu bangunan yang
1. Apartemen biasanya mempunyai kamar atau ruangan-
2. Rumah susun ruangan lain semacam itu atau beberapa
3. Gedung parkir susunan ruangan dalam beberapa jenis yang
4. Mixed use building memiliki kesamaan dalam suatu bangunan yang
5. Community building digunakan sebagai rumah tinggal
6. Security building COMMUNITY BUILDING
7. Retail
Bangunan yang berfungsi sebagai
8. Fasilitas public tempat berkumpul dari sebuah
9. Hotel transit komunitas, sebagai pusat kegiatan
dari sebuah komunitas tertentu.

RUMAH SUSUN
GEDUNG PARKIR
Bangunan gedung
bertingkat yang Bangunan yang
distrukturkan secara berfungsi sebagai
fungsional baik dalam tempat pemberhentian
arah vertical maupun kendaraan dalam jangka
horizontal, dan waktu lama atau pendek
merupakan satuan , sesuai dengan
satuan yang dapat kebutuhan pengendara.
dimiliki setiap individu
serta dapat digunakan
secara terpisah.
MIXED USE BUIDING
Mixed Use Building adalah konsep
RETAIL pendekatan perancangan yang berusaha
menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi
Retail adalah yang berada di bagian area suatu kota (luas
penjualan dari area terbatas, harga tanah mahal, letak
sejumlah kecil strategis, nilai ekonomi tinggi) sehinnga
komoditas kepada terjadi keterkaitan antar fasilitas dan
konsumen.Retail fungsinya.
berasal dari bahasa
Perancis yaitu
Retailer yang berarti HOTEL
TOWERS
Memotong menjadi THEATR
kecil kecil (Risch, SKY ES CASINO
HOTEL TRANSIT
1991 ). FASILITAS PUBLIK PARK

Bangunan yang berupa EVENT


MARINA
BAY
fasilitas yang berfungsi PIAZZA
CRYSTAL SANDS
EXPO &
untuk kepentingan PAVILION
CONVENTI
umum. Yang bersifat ON
MARINA BAY SANDS, SINGAPORE
CENTER
mempermudah atau ARTSCIE
memperlancar NCE
MUSEUM
terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan bersama SECURITY BUILDING
Suatu bentuk mulai dari individu,
akomodasi yang kelompok atau komunitas Merupakan bangunan
menampung atau tertentu. yang menjadi pusat
menerima tamu yang kontrol dan pantau
transit (singgah keamanan disuatu
sementara), permukiman/kawasan
Berfungsi untuk
mengamankan dan
mengawasi keadaan
suatu permukiman dari
ancaman kejahatan
hingga kecelakaan.
45
KONSEP
PERANCANGAN
Kebayoran Baru terletak di kotamadya Jakarta
Selatan dan merupakan kawasan yang
dulunya dirancang oeh Belanda sebagai kota MACRO DATA
satelit dengan konsep taman kota dengan
Luas: 12,58 km dan memiiki 10 kelurahan.

KOTAMADYA KECAMATAN KAWASAN


PROVINSI DKI JAKARTA
JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU LAHAN STUDI

Kecamatan :
SARANA PRASARANA Kebayoran Baru
KAWASAN Kelurahan : Kramat
Pela
Luas Kawasan :
Kejaksaan Agung Rencana Stasiun
RI MRT BLOK M
330.000m
Batas Kawasan
Utara : Jl Kyai Maja
Selatan : Jl.Mendawai
SMAN 70 Jakarta Barat : Jl.Panglima
Plaza Blok M
Polim
Timur : Jl. Barito II

SMAN 6 Jakarta

Gereja Santo
Taman Ayodya VIEW FROM Yohanes Penginjil
MASTERPLAN KAWASAN
KAWASAN STUDI 33 Ha
Ke
ALTERNATIF 1 Senayan ALTERNATIF 2 Ke
Senayan

Ke Ke
Cawang Cawang

Ke Ke
Ciledug Ciledug

MRT

MRT
Ke Kebayoran Lama
Ke Ke Kebayoran Lama
Ke
Fatmawati Fatmawati
Peruntukan Lahan :
Perumahan Vertikal Ruang Terbuka Hijau Komersial
Perumahan Landed Fasilitas umum dan sosialCampuran
Pemerintah
an
Alternatif masterplan
Peruntukan Lahan :
Alternatif
Perumahan Vertikal Ruang Terbuka Hijau Komersial
1 Penentuan zona komersil di area dekat stasiun
Perletakan perumahan vertikal, mengacu pada Perumahan Landed Fasilitas umum dan sosialCampuran
kebutuhan mendatang Pemerintah
an
Peralihan dari zona stasiun ke zona hunian ALTERNATIF Ke ALTERNATIF 2 Ke Senayan
berupa RTH/open space dan komersil 1 Senayan
Aksesibilitas mixed use langsung ke jalan Ke Ke
Cawang Cawa
utama, yaitu Jl. Kyai Maja ng
Terdapat inner court di area hunian
Alternatif Ke Ke
Ciledu Ciledu
2 Penentuan zona mixed use pada pusat kawasan g g
Zona mixed use yang memiliki akses langsung
ke zona stasiun
Zona mixed use tidak memiliki akses langsung

MR

MR
T

T
dari jalan utama (zona private)
RTH terpusat

ASPE FAKTOR Alt Alt Ke Kebayoran Lama


Ke
Ke Kebayoran Lama
Ke
Fatmawat Fatmawati
K 1 2 i

Perti Hubungan antar fungsi yang 3 3


mba berdekatan
ngan Masterplan Kawasan
Aksesibilitas fungsi campuran 3 2
Terpilih
Berdasarkan scoring terhadap
Aksesibilitas fasilitas umum dan 3 2 alternatif masterplan
sosial kawasan, maka masterplan
Peletakan RTH 3 1 yang terpilih adalah
Tata Ruang 3 2 Alternatif masterplan 1

Kemungkinan perkembangan 3 3
SCORE 18 13
Peruntukan Lahan :
Perumahan Vertikal Ruang Terbuka Hijau Komersial MASTERPLAN TERPILIH
Perumahan Landed Fasilitas umum dan sosialCampuran
KAWASAN STUDI 33 Ha
Pemerintah
an
Ke
Senayan

Ke Cawang

Ke
Ciledug

MRT
Ke Kebayoran Lama
Ke
Fatmawati
Transit Oriented Development (TOD)

TOD adalah konsep desain suatu kawasan yang dapat mengurangi fenomena
pemekaran kota yang tidak beraturan yang mungkin akan berdampak negatif
terhadap budaya, ekonomi, lingkungan, dan sosial yang dirasakan baik di tengah kota
ataupun di pinggiran kota. Konsep penggunaan lahan dan transportasi yang saling
terintegrasi dan beragam (mixed-use) mempermudah masyarakat untuk mengakses
kawasan dengan berjalan kaki dari halte maupun stasiun.
Tujuan TOD untuk menyatukan manusia dengan kegiatan dan fasilitas yang dirancang
agar lebih efisien, aman, dan nyaman hanya dengan berjalan kaki, bersepeda, atau
dengan kendaraan umum.
Konsep Transit Oriented Development (TOD) ini menawarkan alternatif menuju pola
pengembangan dengan menyediakan fungsi-fungsi working, living, leisure dalam
populasi yang beraneka ragam, dalam kepadatan yang rendah sampai dengan tinggi,
dengan konfigurasi fasilitas pedestrian dan akses transit. Konsep Transit Oriented
Development (TOD) di awali dengan konsep aktivitas pergerakan manusia, baik
dengan moda maupun berjalan. Pusat-pusat aktivitas dihubungkan antara satu
dengan yang lain dalam jarak tempuh berjalan yang nyaman dan aman sebagai
upaya untuk mengurangi pergantian antar moda (Wijaya, 2009).
Tujuan adanya peningkatan kualitas kawasan yaitu :
1. menciptakan sistem transportasi yang efektif yang meningkatkan mobilitas di
seluruh wilayah, bagaimana mengakses suatu kawasan atau tempat, baik dengan
berjalan, naik kereta api, maupun bersepeda.
2. Melindungi sumber daya alam sehingga tersedianya ruang terbuka hijau dengan
manfaatnya berupa air dan udara bersih.
3. Meningkatkan kualitas ekonomi suatu kawasan salah satunya dari bisnis yang
berjalan.
4. Banyaknya pilihan dan jenis tempat tinggal yang terjangkau.
5. Menjaga ciri khas lingkungan dengan mempertahankan lingkungan dan tempat
khusus atau bersejarah.
6. Meningkatkan rasa keadilan sosial dalam bermasyarakat
7. Mengikutsertakan semua warga/masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut
Transit Oriented Development (TOD)

Elemen dan karakteristik TOD (Calthorpe, 3. Area Residensial


Taolin, 2008) 4. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
1. Kriteria umum 5. Berdekatan dengan area komersial dan transit
a. Bangunan memiliki akses langsung ke jalan 6. Mengutamakan pejalan kaki
dengan entrance, balkon, serambi, dll 7. Ada berbagai tipe residensial
b. Intensitas, orientasi, dan bangunan harus 8. Mendukung pengguna transit
mendukung area komersial yang aktif,
mendukung pengguna transit, dan
memperkuat ruang publik
2. Area Komersial
a. Tata guna lahan yang dikembangkan dengan
prinsip mixed-use
b. Menggabungkan fungsi retail dan
perkantoran yang membuat kawasan aktif
sepanjang hari, dengan cara yaitu secara
vertikal dan horizontal
c. Kawasan dibuat atraktif, aman, dan aksesibel
dengan berjalan kaki
d. Adanya penambahan jumlah parkir 4. Parkir
e. Memiliki karakter urban yang kuat dan 5. Sangat direkomendasikan parkir on street dengan
menarik secara visual/fasadnya lebarnya antara 2,1-2,4 m yang berfungsi sebagai
buffer antara trotoar dan lajur mobil
6. Parkir di sudut direkomendasikan untuk area
komersial
7. Parkir paralel dapat membuat aktivitas di ruang
jalan hidup
8. Lahan parkir disarankan di belakang bangunan
Transit Oriented Development (TOD)

4. Pedestrian
a. Merupakan hal paling vital dalam
menentukan kualitas ruang publik
b. Harus dibuat se-friendly mungkin dan
dilengkapi dengan street furniture
c. Harus ditentukan luas yang diperlukan,
dan seimbang dengan ruang parkir, jalur
sepeda, dan pergerakan kendaraan Tujuan Konsep TOD
d. Lebar jalan dan jumlah lajur kendaraan Mengintegrasikan jaringan jalan
harus dikurangi tanpa mengorbankan denganbangunan sekitarnya dikaitkan
parkir paralel dan akses sepeda dengan manusia sebagai penggunanya
e. Jalan dirancang untuk dilalui dengan sehingga tercipta lingkungan yang
kecepatan mobil tak lebih dari 24 walkable, aman, dan nyaman.
km/jam
1. Tujuan lingkungan
f. Side walk minimal 3-4 m yang terbagi
beberapa zona, yaitu
a. Meningkatkan kualitas udara,
. zona tepi : berbatasan langsung menghemat penggunaan energi,
dengan jalur mobil (min. 1,2 m) menciptakan lingkungan
. zona furnishing : mengakomodasi berkelanjutan
perletakan street furniture b. Mengurangi ketergantungan pada
. zona melintas : jalur dapat dilalui kendaraan bermotor
tanpa gangguan 2. Tujuan perencanaan/transportasi
. Zona frontage : ruang bersih antara
a. Menciptakan pola pembangunan
fasad dan zona melintas
kota untuk pengembangan kawasan
secara terintegrasi
b. Menciptakan variasi perumahan
dengan berbagai kepadatan dalam
jarak tertentu dari lokasi transit
c. Merencanakan lingkungan dengan
fungsi campuran dan walkable
Transit Oriented Development (TOD)

Struktur Transit Oriented Oriented Development (TOD)


1. Fungsi ruang publik
. Berupa taman, plaza, tata hijau
. Memberi layanan bagi lingkungan kerja dan permukiman di dalam kawasan TOD dan
sekitarnya
. Lokasinya berjarak dekat dengan titik transit pada jangkauan 5 menit berjalan kaki.
2. Area komersial pusat
. Berupa retail, perkantoran skala regional, supermarket, komersial, dan hiburan
. Adanya hunian di lantai atas
. Lokasi yang berada pada jangkauan 5 menit berjalan kaki.
3. Area hunian
. Ada berbagai tipe (tunggal, apartemen, town house)
. Jaraknya dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari area pusat komersial dan titik
transit
4. Area sekunder
. Berjarak 1 mil dari daerah pusat dan memiliki jaringan jalan sebagai penghubung
. Ada beberapa jalan/akses langsung dan jalur sepeda menuju titik transit dan area
komersil dengan seminimal mungkin terbelah oleh jalan arteri
. Densitas lebih rendah
5. Fungsi-fungsi lain/fungsi campuran
. Adanya fungsi publik, pusat komersial dan hunian
. Ekstensinya bergantung pada kendaraan bermotor, truk atau intensitas perkantoran
yang sangat rendah yang berada di luar kawasan TOD dan area sekunder.
Transit Oriented Development (TOD)

Struktur Transit Oriented Oriented Development (TOD)


AREA LOKASI KARAKTER FASILITAS
Area Publik Berada pada Ukuran dan bentuknya sesuai Taman kota, Plaza,
pusat TOD jenis TOD, fungsi untuk umum, dekat kantor
mudah digapai, dekat dengan pemerintahan maupun
taman dan plaza kantor polisi
Area Paling dekat Ukuran dan bentuk seperti pasar Retail, perkantoran,
Komersial dengan fungsi dan berkembang. Dilengkapi supermarket, restoran,
transit ruang hijau service, hiburan
Area Berada di luar Ada berbagai tipe hunian, Single family housing,
permukiman daerah jangkauan 10 menit dengan town house,
komersial, berjalan kaki dari komersial area apartement
Area Berada di luar Jangkauan 20 menit dengan Sekolah umum, Single
sekunder daerah TOD berjalan kaki, kepadatan lebih family housing
rendah dan banyak jalan menuju
area transit
Fungsi Berada di luar Daerah cukup dekat dengan Perumaha n
lainnya daerah TOD transit yang mendukung fungsi desa/pinggiran, area
transit industri & komersial
Transit Oriented Development (TOD)

Komponen Utama Konsep TOD jaringan jalan yang padat


Penggunaan lahan dengan benar Intensitas penggunaan dan jumlah orang yang
Mengutamakan pejalan kaki dan penggunaan menggunakan jalan, serta tersedianya fasilitas
angkutan umum yang multi-tujuan sarana prasarana
Mengutamakan bangunan dengan multi-fungsi Blok berjarak 300-500 kaki dan memberikan pilihan
(mixed-use) rute alternatif
Memperhatikan fungsi yang harus dekat Pola jalan grid yang menawarkan kemudahan menuju
denganBanyak
Hunian stasiun atau halte
Hunian Satu Keluarga fasilitas transportasi umum
Keluarga Bangunan cluster untuk memberikan kesempatan
tinggal yang mudah akses kemana saja
Kantor Hotel Meninggalkan ruang untuk tumbuh dan berkembang
Fasilitas Kesehatan Klinik Kesehatan sehingga daerah yang kepadatan awalnya rendah di
sekitar stasiun bisa berkembang seiring berjalannya
SMA & Universitas Fasilitas Hidup
waktu
Institusi Kebudayaan Fasilitas
Olahraga/Rekreasi
Toko/Ruko Restoran
Desain tata kota yang baik
Toko Obat Kedai Kopi Membuat jalan yang berkualitas tinggi yang membuat
Institusi Keuangan Cafe Ruang Luar nyaman penggunanya
Membuat jalur pejalan kaki yang baik yang dilengkapi
Fasilitas Lingkungan Bisnis pohon, tanaman, dan street furniture
Jalur pejalan kaki yang berhubungan
entertaiment Membuat tempat atau wadah untuk
dengan mudah bersantai/beristirahat
Jarak yang dekat Menciptakan citra arsitektur dari segi fasad atau bentuk
Saling bersambungan
bangunan
Adanya penunjuk arah Membuat adanya perbedaan ketinggian untuk jalur
Adanya perbedaan ketinggian/kontur
pejalan kaki sehingga tidak digunakan untuk parkir dan
Berguna sesuai fungsinya
mempermudah akses orang ke toko/retail
Adanya pencahayaan, permainan kontur yang baik, dan
penandaan
Transit Oriented Development (TOD)

Mengatur Parkir Tipologi


Harus mencukupi namun jangan TOD
1. Neighborhood TOD
berlebihan Berlokasi pada jalur bus feeder (pemberhentian bis)
Melokasikan parkir di samping Jarak jangkauan 10 menit berjalan (kurang dari 3mil) dari titik
atau belakang bangunan agar transit
mengarahkan orang untuk Berada di lingkungan hunian dengan densitas menengah
berjalan kaki Adanya fasilitas umum, servis, retail, dan rekreasi
Lebih baik permukaan parkir Memiliki fasilitas publik dan ruang terbuka hijau
yang kecil dan banyak daripada
besar dan sedikit
Membuat setiap stasiun adalah
Menyediakan parkir sepeda
Tempat
Orientasi bangunan ke jalan
sehingga menarik dan ramah
publik
Menyediakan jalur pejalan kaki
yang nyaman dan area drop-off 2. Urban TOD
Adanya ruang terbuka dekat dari . Skala pelayanan kota
stasiun . Berlokasi di jalur sirkulasi utama kota (dekat halte bus
Menempatkan taman atau plaza di antar kota, stasiun kereta api, dll)
. Berkembang sejalan dengan fungsi komersial dengan
dekat atau sekitar stasiun
intensitas tinggi
. Adanya blok perkantoran, hunian
. Mengikuti karakter lingkungannya
Transit Oriented Development (TOD)

Tipe pengembangan TOD Tahap penerapan konsep TOD


1. Memperkuat investasi publik dalam angkutan umum
1. Redevelopment SIte
dengan memastikan bahwa pengembangan angkutan
Peremajaandengan memberikan fungsi-
umum berpusat pada stasiun
fungsi baru serta penataan lingkungan
2. Mengetahui bahwa area stasiun adalah daerah
dengan melengkapi fasilitas transit.
khusus dan seluruh wilayah yang berada di
sekitarnya berkesempatan untuk mengembangkan
pembangunan tradisional.
3. Mengambil kesempatan yang diberikan oleh
angkutan umum untuk mempromosikan TOD sebagai
bagian dari strategi manajemen pertmbuhan yang
lebih luas
2. Infill Site
4. Rezoning daerah-daerah yang berpengaruh di sekitar
Pengembanganberbagai daerah kosong yang
stasiun untuk hanya menggunakan moda angkutan
umumnya terletak pada perbatasan daerah
umum dalam melakukan perjalanannya
pengembangan lain.
5. Fokus pada investasi instansi publik dan uapaya
perencanaan di daerah stasiun dengan peluang
pembangunan terbesar
6. Membangun broad-based core untuk mendukung
TOD melalui pejabat-pejabat terpilih, staf pemerintah
daerah, pemilik tanah, dan lingkungan
Contoh penerapan konsep TOD
7. Menyiapkan kerangka kerja mandiri untuk lebih
3. New Growth Area
mempromosikan TOD setelah perencanaan selesai.
Pembukaan daerah baru yang luas dan
umumnya terletak di daerah perbatasan
pinggir kota.
Studi banding konsep kawasan TOD

Kawasan TOD Sengkang, Buangkok, Singapore


Kawasan TOD Guatemala City, Guatemala

Jalanan yang jarang dilewati kendaraan


pribadi, mengutamakan kendaraan umum.
Adanya parkir paralel di dekat bangunan Dalam upaya untuk mengontrol
komersil dan tempat transit di Stasiun pertumbuhan yang cepat dari Guatemala
Buangkok. Adanya pedestrian yang nyaman City, pemerintah kota (Municipalidad de
disekeliling bangunan, khususnya bangunan Guatemala) yang dipimpin oleh Walikota
komersial. lama Alvaro Arzu, telah menerapkan sebuah
rencana untuk mengendalikan pertumbuhan
berdasarkan transek sepanjang jalan arteri
penting dan exhibitting Transit berorientasi
pembangunan karakteristik. Rencana ini POT
Adanya pelebaran jalan di lokasi transit mata (Plan de Ordenamiento Teritorial)
kendaraan umum, disediakannya street bertujuan untuk memungkinkan struktur
furniture berupa bangku untuk menunggu, gedung yang lebih tinggi dari menggunakan
yang dilengkapi kanopi atap agar terhindar campuran yang akan dibangun di sebelah
dari hujan dan panas. Dilengkapi juga jalan arteri besar dan secara bertahap
dengan vegetasi berupa pepohonan dan penurunan kepadatan tinggi dan saat Anda
rerumputan. bergerak menjauh dari seperti Hal ini secara
bersamaan sedang dilaksanakan bersama
dengan Bus Rapid Transit sistem BRT disebut
Transmetro.
Studi banding konsep kawasan TOD

Kawasan TOD Curitiba, Brazil Kawasan TOD Kowloon, Hong Kong

Pedestrian terintegrasi dengan bangunan


& RTH

Tujuan perencanaan Stasiun Kowloon adalah


Jalan utama di Curitiba, membuat pejalan
untuk menciptakan sebuah sistem transport
kaki-eksklusif pada tahun 1972. Salah
kelas dunia yang terintegrasi dengan tata
satu contoh paling awal, dan paling
guna lahan, moda transportasi dan titik
sukses PTK Curitiba, di Brazil. Curitiba
transit. Kawasan ini tidak hanya direncanakan
diorganisir menjadi koridor transportasi
sebagai titik transit, tetapi juga
yang sangat awal dalam sejarahnya.
merencanakan bengunan-bangunan mixed-
Selama bertahun-tahun, telah terintegrasi
use pada lokasi transit. Dengan begitu, maka
zonasi dan transportasi untuk
peminat penumpang terhadap kereta bawah
menempatkan pembangunan kepadatan
tanah yang disediakan semakin tinggi. Hal ini
tinggi di samping transportasi kapasitas
menyebabkan penggunaan kendaraan pribadi
tinggi. Sejak kegagalan pertama, rencana
berkurang. Jalur pedestrian juga dirancang
agak megah, kota karena kurangnya
senyaman dan seaman mungkin, sehingga
dana, Curitiba telah berfokus pada
banyak manusia yang memilih berjalan kaki.
bekerja dengan bentuk ekonomis
Selain lebih cepat karena adanya tempat
infrastruktur, sehingga memiliki diatur
transit, juga dapat dengan mudah mengakses
adaptasi unik, seperti rute bus
gedung/bangunan langsung dari jalur
(infrastruktur murah) dengan sistem
pedestrian.
routing, akses terbatas dan mirip dengan
sistem kereta bawah tanah kecepatan.
Tipologi HUNIaN

Tipologi Perumahan Menurut SNI 03- Tipologi Perumahan di Perkotaan


1733-2004 Perumahan yang direncanakan sepenuhnya
1. Rumah Tunggal (hunian tidak bertingkat) (real estate, perumnas)
Rumah kediaman yang mempunyai persil Perumahan di rencanakan sebagian (site and
sendiri dan salah satu dinding bangunan services)
induknya tidak dibangun tepat pada batas Perumahan tumbuh spontan & incremental
persil. Perumahan kampung yang mengalami
2. Rumah Kopel (hunian gandeng dua) pemadatan dan pertumbuhan.
Dua buah tempat kediaman lengkap,
dimana salah satu sisi bangunan induknya Tipologi Permukiman
menyatu dengan sisi satu bangunan lain Permukiman adalah bagian dari lingkungan
atau satu tempat kediaman lain, dan masing- hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa
masing mempunyai persil sendiri. kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan
3. Rumah Deret (hunian gandeng banyak) yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
Beberapa tempat kediaman lengkap tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
dimana satu atau lebih dari sisi bangunan kegiatan yang mendukung peri-kehidupan dan
induknya menyatu dengan sisi satu atau penghidupan.
lebih bangunan lain atau tempat kediaman
lain, tetapi masing-masing mempunyai persil Tipologi Permukiman Berdasarkan Ukuran
sendiri. a. Permukiman Tunggal (Homogen)Adalah
4. Rumah Susun (hunian bertingkat) sebuah permukiman yang terdiri dari
Bangunan gedung bertingkat yang kumpulan unit yang kohesif seperti :
dibangun dalam suatu lingkungan yang permukiman petani, permukiman militer,
terbagi dalam bagian-bagian yang permukiman biara dll.
distrukturkan secara fungsional dalam arah b. Permukiman Campuran (Heterogen)Adalah
horizontal maupun vertikal dan merupakan sebuah permukiman yang terdiri dari banyak
satuan- satuan yang masing-masing dapat kumpulan unit yang kohesif danada campuran
dimiliki dan digunakan secara terpisah, dengan unit lain seperti perumahan petani
terutama untuk tempat hunian, yang dengan perumahan militer dll
dilengkapi dengan bagian-bersama, benda-
Tipologi HUNIAN

Tipologi Permukiman Berdasarkan Tipologi Permukiman Berdasarkan


Permanency Karakteristik ukuran, fungsi, struktur, dan
a. Permukiman temporer (sementara), seperti bentuk
penampungan korban tsunami, a. Permukiman nomaden
penampungan korban bencana alam b. Permukiman campuran
lainnya c. Towns dan Cities
b. Permukiman permanen (tetap), seperti d. Metropolis
permukiman transmigrasi, permukiman e. Dinapolis
anggota DPR, dll f. Dynametropolis
g. Megalopolis
Tipologi Permukiman Berdasarkan h. Eunocopolis
Metoda Penciptaan Permukiman
c. Permukiman natural , seperti permukiman Tipologi Perkantoran Berdasarkan Bentuk
sepanjang bantaran sungai, sepanjang rel Bangunan
kereta, dll 1. SOHO (Small Office Home Office)
d. Permukiman terencana, seperti Kantor kecil / rumah kantor mengacu pada
permukiman pantai indah kapuk, kelapa kategori industri rumahan atau yang
gading, dll melibatkan dari 1 sampai 10 pekerja
2. Coworking
Tipologi Permukiman Berdasarkan Gaya kerja yang melibatkan lingkungan
Fungsi dan Tujuan bersama dan kegiatan mandiri. Tidak seperti
e. Permukiman rural (perdesaan), seperti di lingkungan kantor biasanya, coworking
permukiman nomaden, permukiman biasanya tidak dipekerjakan oleh organisasi
komposit permanen, dll yang sama
f. Permukiman yang dibangun oleh institusi,
seperti permukiman anggota DPR, Tipologi Tujuan Usaha dan Lingkungan
permukiman karyawan, dll Kerja
g. Permukiman Urban, seperti kota statis, kota 3. Kantor administrasi pemerintah
dinamis 4. Kantor administrasi perusahaan
5. Kantor administrasi sosial
Tipologi PERKANTORAN

Tipologi Perkantoran Berdasarkan Ciri-ciri bangunan komersial


Organisasi Lokasi strategis,sehingga mudah dilihat,
1. Commercial office, yaitu seperti dicari dan dijangkau
perkantoran yang digunakan untuk Pandangan kearah bangunan menyajikan
perdagangan dan asuransi. facade yang menarik serta membuat fungsi
2. Industrial office, yaitu jenis kantor ini bangunan terlihat jelas
mempunyai hubungan dengan pabriknya. Bentuk bangunan menekankan pada fungsi
3. Professional office , yaitu jenis kantor dan bersifat ekonomis
yang hanya digunakan dalam jangka Jendela dan bukaan dapat memberikan kesan
waktu tertentu saja transparan yang memperlihatkan aktivitas
4. Institutional office, yaitu jenis kantor didalam bangunan untuk memberi sedikit
yang digunakan dalam jangka waktu informasi visual tentang kegiatan didalam
panjang. bangunan bagi pengguna jalan yang lewat.

Klasifikasi Perkantoran Tipologi Bangunan Komersial Berdasarkan


5. Kelas A : paling bergengsi, untuk Bentuk/Organisasi Ruang
pengguna klas atas, harga sewa di atas 1. strip commercial centers
rata-rata dgn finis di berkelas atas, 2. roadside franchises
sistem terbaru, aksesibilitas terdepan, 3. shopping villages
dgn pasar yang pasti 4. pedestrian malls
6. Kelas B : untuk beragam pengguna dgn
harga sewa menengah untuk areanya Tipologi Bangunan Komersial Berdasarkan
dan sistem yang cukup baik untuk ukuran Ukuran dan Wilayah
area kotanya 5. convenience centers
7. Kelas C : untuk penyewa yang 6. neighborhood centers
membutuhkan sekedar ruang fungsional 7. community centers
dgn harga sewa di bawah rata-rata di
areanya

Anda mungkin juga menyukai