Anda di halaman 1dari 21

o l og i

En to m
r e n si k
Fo

DISUSUN OLEH : PEMBIMBING :


Cindi Neriza Dwi Putri Prof. Dr. Amri Amir Sp.F (K), DFM,
Agus F. Sitanggang SH, Sp. Ak
Sari Agustina
2

Defenisi Entomologi Forensik

Entomologi forensik:
ilmu tentang serangga
dalam bidang forensik.
3

Memperkirakan Waktu Post


Mortem dengan Teknik Entomologi

1. Succesional Waves of Insects (Gelombang


Perubahan
Jenis Serangga)
2. Maggot Age & Development (Perkembangan
Belatung)
Succesional Waves of Insects (Gelombang Perubahan Jenis
1 Serangga)

Mengidentifikasi serangga pada


mayat .

Mayat yang masih baru (lalat mayat


(blow flies) atau Calliphoridae & lalat
daging (flesh flies) atau Sarcophagidae),

Mayat yang sudah membusuk:


Piophilidae

4
5
Maggot Age and Development (Perkembangan
2 Belatung)

Melalui telur, larva, pupa,


maupun imago pada mayat.

6
Dasar Penggunaan Serangga Sebagai Indikator
7 Memperkirakan Waktu Kematian

Tubuh yang membusuk sumber makanan hewan


pemakan bangkai.
Serangga yang tertarik pada mayat :

Memakan jaringan tubuh mayat.


Diptera (Caliiphoridae &
1. Spesies Necrofagus Sarcophagidae)
Coleoptera (Silphidae dan
Dermestidae).

signifikan untuk memperkirakan


waktu kematian pada awal pembusukan
8
9
2. Parasit dan predator
yang memakan spesies
necrofagus

Kelompok kedua terbanyak


yang ditemukan pada mayat.

Coleoptera
(Silphidae, Staphylinidae,
dan
Histeridae)
Diptera (pada akhir perkembahangn)
(Calliphoridae &
Stratiomyidae),
Hymenoptera.
10
11

3. Spesies Omnifora

Semut
Tawon
Kumbang yang memakan jaringan tubuh
mayat serta serangga tertentu.
12

3. Spesies lainnya

Mayat sebagai habitat


Acari yang memakan jamur pada mayat.
Gamasida dan Actinedida yang memakan
kelompok Acarine dan Nematoda
Perkembang Calliphori Sarcophagida
an dae e

13 Siklus Hidup Telur Menetas 16- 24 jam Larva (vivipar)


Larva Instar I 1-2 hari 2- 3 hari

Blowfly Larva Instar II


Larva Instar III
2- 3 hari
3- 6 hari
3- 4 hari
4- 5 hari

(Lalat) Prepupa
Pupa
4- 7 hari
5- 10 hari
5- 7 hari
6- 9 hari
Lalat 8- 13 hari 8- 11 hari
14

Tahap Dekomposisi
(Pembusukan)

1. Fresh Stage Dimulai saat kematian dan


berakhir dengan
(Stadium awal)
pembengkakan.

Gas diproduksi oleh bakteri


2. Bloated Stage anaerobik pengembangan
( Stadium dari abdomen dan akhirnya
Pembengkakan) mayat tampak seperti balon.
Pengelupasan kulit,
15
keluarnya gas dan mayat mulai
3. Decay
mengempis.
Stage(Stadium
penghancuran) Pada akhir dari stadium ini,
larva Diptera
menghabiskan hampir
seluruh daging mayat.

Yang tertinggal: kulit,


4. Post Decay
Stage (Stadium
kartilago dan tulang.
setelah Diptera dominan &
penghancuran) Coleoptera dominan.
Peningkatan parasit dan
predator dari kumbang.
16 5. Skeletal Hanya tinggal tulang
Stage (Stadium dan rambut. Binatang
skeletal) tanah
17

Teknologi DNA
Pemeriksaan DNA menentukan jenis
serangga.
Juga dapat memeriksa darah dalam
serangga pengisap ( Blood feeding insect )
identifikasi darah korban & tersangka.
18

Kesimpulan

Perkiraan saat kematian dapat dilakukan


pemeriksaan aktifitas serangga (entomologi
forensik). Entomologi forensik digunakan untuk
memperkirakan waktu kematian dengan
mengidentifikasi umur serangga maupun telur
yang ada pada mayat,
DAFTAR PUSTAKA

1. Saka Laksmita, Ayu, dkk. 2012. Jurnal Biologi XVII (1) :


Prediksi Lama Kematian Berdasarkan Keberadaan Serangga
Genus Lucilia (Calliphoridae) pada bangkai Mencit di Lokasi
hutan Mangrove. Bali: Universitas Udayana

2. Singh, Surjit. Ilmu Kedokteran Forensik. Medan: Bagian


Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUPM

3. Forensic Entomology. 2009. Forensic Entomology.


Diakses dari situs:
http://scienceinscholl.org/repository/docs/issue2_forensic.pdf
(Akses pada 20 Februari 2015)

4. Anderson, G.S. 2001. Forensic Entomology in British Columb


ia: a brief history. Canada: Simon Fraser University.
19
5. Anderson, G.S. FORENSIC ENTOMOLOGY : THE USE OF INSECTS IN
DEATH INVESTIGATIONS. Canada: School of Criminology, Simon Fraser
University
Diakses dari situs:
http://www.sfu.ca/~ganderso/forensicentomology.htm (Akses pada 20
Februari 2015)

6. Forensic Entomology (insects[online].


Diakses dari situs:
http://www.what-when-how.com (Akses pada 20 Februari 2015)

7. Forensic Entomology. 2011. Insects in Legal Investigations.


Diakses dari situs :
http://forensicentomology.com/definition.htm (Akses pada 20 Februari 2015)

8. Amri Amir Sp.F (K). 2005. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik.


Entomologi Forensik. Ed 2. Medan. Percetakan Ramadhan, 226-233
20
21

Anda mungkin juga menyukai