Dessy Rosita
112015037
Koass Anestesi RS Tarakan
Latar Belakang
Nyeri pada orang tua sering diremehkan dan tidak
diterapi dengan baik
Penerimaan pasien ke bangsal medis dan bedah
tiga kali lebih umum untuk orang berusia diatas 65
tahun daripada pasien dengan usia yang lebih
muda
Pasien Tua lebih sering mengalami nyeri kronik
yang saling tumpang tindih dengan nyeri pasca
operasi yang akut
Kurangnya kemampuan untuk mengkaji dan
menterapi nyeri dengan tepat
Nyeri
Nyeri itu bersifat subjektif, pengalaman pribadi dan
diketahui hanya bagi orang yang menderitanya.
Bervariasi, berdasarkan:
1. Sensoris (intensitas lokasi dan karakter)
2. Afektif (presepsi emosi)
3. Fungsional (gangguan pada kemampuan fungsi)
.Proses dari peninjauan nyeri mungkin lebih sulit
bila pasien memiliki gangguan kognitif yang berat
atau adanya kesulitan komunkasi atau hambatan
pada bahasa dan budaya.
Pengkajian Nyeri
Skala intensitas nyeri :
1. Skala angka (0 tidak ada nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-
6 nyeri sedang, 7-10 nyeri berat)
2. Deskripsi secara verbal dari pasien itu sendiri
menggunakan visual analog scale (VAS)