NAMA KELOMPOK :
I = P i N
Dimana :
I = bunga yang terjadi ( rupiah )
P = induk yang dipinjam atau diinvestasikan
i = tingkat bunga per periode
N = Jumlah perioede yang dilibatkan
Contoh 2.1
Aliran kas keluar : bila suatu pihak mengeluarkan uang tunai, cek
dan sejenisnya.
Bila suatu pihak menerima dan mengeuarkan uang tunai sekaligus maka
alirankas nettonya dapat direpresntasikan:
dari satu atau lebih aliran kas pada suatu titik yang di definisikan
sebagai waktu saat ini
Jika
uang sejumlah P diinvestasikan saat ini (t=0) dengan tingkat bunga efektif sebesar i% per
periode & dimajemukkan tiap periode maka jumlah uang tersebut pada waktu akhir periode 1 akan
menjadi :
= P + bunga dari P
= P + P.i
= P (1+i)
Pada akhir periode 2 akan menjadi
= F1 + bunga dari F1
= P (1+i) + P (1+i) . i
= P (1+i)(1+i)
=
Senada dengan itu, pada akhir periode 3 akan menjadi :
=
= P +P
=P
=P
Dengan
analogi diatas maka pada akhir periode ke N,
jumlah uang tersebut akan menjadi
F=
SPCAF ) dan akan menhasilkan jumlah F dari nilai awal sejumlah P setelah dibungakan secara majemuk selama N
periode dengan tingkat i% per periode. Jelasnya, SPCAF bisa di definisikan sebagai berikut :
Dengan melakukan perumusan seperti ini maka dengan mudah kita akan mendapatkan nilai-nilai F pada berbagai
nilai P, i, dan N yang berbeda karena faktor (F/P, i%, N) telah tersedia dalam bentuk tabel untuk berbagai nilai i dan
N.
CONTOH 2.3
Contoh Soal :
Seorang karyawan meminjam uang di bank sejumlah Rp. 1
juta dengan bunga 12% per tahun dan akan dikembalikan
sekali dalam lima tahun mendatang.
(a) Gambar diagram alir kas dari persoalan tersebut.
(b)Hitunglah jumlah yang harus dikembalikan dengan rumus
(c) Hitunglah jumlah yang harus dikembalikan dengan tabel
P=?
5
0 1 2 3 4
F
Jawab
:
(a)
Rp 1 juta = P
0 1 2 3 4 5
(c) Dengan tabel, lihat tabel berikut ini pada i=12% dan
N=5, pada tabel berikut akan tampak angka 1.762
Dengan demikian maka nilai F,
F = Rp. 1 juta (F/P, 12%, 5)
F = Rp. 1 juta (1.762)
F= Rp. 1.762 juta
Perbedaan angka kedua hitungan diatas disebabkan karena
pembulatan yang dilakukan pada pembuatan tabel.
Sebetulnya angka-angka dalam tabel merupakan
perhitungan rumus faktor SPCAF.
2.6 Faktor Nilai Sekarang dari Pembayaran Tunggal ( Mencari P Bila
Diketahui F)
Dari
persamaan (2.4) di atas, kita juga bisa menulis persamaan P sebagai
berikut :
..................... (2.8)
Pada dasarnya harga dari kedua faktor diatas (SPCAF dan SPPWF) saling berkebalikan pada i
dan N yang sama. Secara matematis dapat dirumuskan :
(F/P, i%, N) = .................. (2.10)
Atau
F/P = .................. (2.11)
Adalah penting untuk ditekankan bahwa kedua jenis rumus yang diturunkan di atas
merupakan rumus pembayaran tunggal, yang mana rumus ini hanya digunakan untuk
mendapatkan nilai sekarang atau nilai mendatang bila hanya satu pembayaran atau
penerimaan diketahui. Konversi dari pembayaran atau penerimaan yang lebih dari satu akan
dibahas pada sub bab selanjutnya.
CONTOH SOAL 2. 4
0 5
1 2 3 4
P=?
(a) Dengan menggunakan rumus :
P=F[
= Rp. 10 juta [ = Rp. 10 Juta [
= Rp 10 juta (0.4371) = 4.371 juta
(b) Dengan tabel . Lihat pada lampiran diperoleh nilai (P/F , 18%, 5 ) = 0.4371 sehingga
hasilnya sama dengan jawaban (a) diatas. Jadi, untuk mendapatkan Rp. 10 juta lima tahun
mendatang dengan tingkat bunga 18% maka harus di depositokan sebanyak Rp. 4.371 juta
saat ini.
Bila kita meminjam sejumlah yang sama (A) setiap tahun selama N tahun dengan bunga i% maka
besarnya pinjaman pada tahun ke N tersebut adalah
F=A + A(1+i) + A(1+i)+.....+ A(1+i) N-1 (2.12)
Dengan mengalikan kedua ruas dengan (1+i) akan diperoleh:
F(1+i)=A(1+i) + A(1+i)2 + A(1+i)3 ++ A(1+i)N (2.13)
Apabila kita mengurangkan persamaan (2.12) pada persamaan (2.13) maka akan didapatkan:
F(1+i) - F =A(1+i)N A
Atau
F(1+i-1)=A [(1+i)N 1 ]
F= A[ ] (2.14)
Atau
F/A = [ ] (2.15)
Faktor ini dinamakan faktor pemajemukan deret seragam
(Uniform Series Compound Amount Factor = USCAF)
dan secara fungsional dapat dinyatakan dengan :
(F/A,i%,N) = (2.16)
Atau
F = A(F/A,i%,N) (2.17)
CONTOH 2.6
A = F[ ] (2.18)
Atau
A/F = [ ] (2.19)
Diagram alir kas dari contoh ini ditunjukkan pada
Gambar 2.11
F = A (F/A,i%,N)
= Rp 100.000 (F/A,1%,25)
= Rp 100.000 (28,243)
= Rp 2.824.300