Anda di halaman 1dari 20

Pertemuan 4

Organisasi Internasional dan


Diplomasi Multilateral
Abad 20 dan 21 > OI ( IGO ) menjadi arena
utama dalam diplomasi dan pengambilan
kebijakan.
OI > aktor utama dalam mempromosikan
global governance, mekanisme kerjasama
dallam penyelesaian masalah > aktor
independen dalam menjalankan aktivitas
diplomasi agar mendapatkan perhatian
internasional > dengan mandat yang dimiliki
mampu bekerja dengan pemerintah, NGO dan
IGO lain.
OI > keinginan negara-negara untuk bekerjasama
dalam mencapai common interest > ruang
lingkup global atau regional.
Peningkatan permasalahan internasional =
peningkatan dari peran IGO dan perluasan berbagai
global governance > diplomasi internasional
banyak dijalankan dalam IGO.
IGO > membantu negara membentuk perilaku >
kooperatif = pertemuan rutin dan mekanisme
penyelesaian sengketa > mengkonstruksikan dunia
sosial dimana kerjasama dan pilihan berada
didalamnya.
Evolusi Diplomasi dalam IGO
Diplomasi multilateral dalam IGO > menggunakan
pertemuaan dalam IGO, menjalankan diplomasi
bilateral > awal abad 20 negosiasi multilateral menjadi
kunci untuk instrumen untuk mengelola politik
internasional.
Memahami diplomasi multilateral = memahami
bagaimana OI berfungsi > proses pembahasan
keputusan dan outcome yang dihasilkan.
Abad ke-19 > bermunculan komisi dan perserikatan
( union ) untuk menangani masalah yang spesifik ( ex :
UPU dan ITU ) serta Concert of Europe > gagasan
mekanisme konsultasi terbuka yang ada dalam UNSC
dapat ditemui juga dalam G7/G20 > keterlibatan pihak
di luar kemlu seperti kelompok-kelompok kepentingan.
UN > pusat utama dalam diplomasi
multilateral > keanggotaan dan isu yang
tercakup.
Ramesh Takur menyatakan bahwa UN menjadi
arena sangat penting dimana negara
melakukan kodifikasi norma dalam bentuk
resolusi dan deklarasi sebagaimana halnya
konvensi dan perjanjian internasional.
OI dan ROI, KTT, Konferensi > menjadi arena
baru bagi dijalankannya Diplomasi Multilateral.
Multilateralisme abad 21 lebih kompleks >
dilakukan dalam multilevel, keterlibatan aktor
sub-nasional, nasional dan transnasional,
meningkatnya arena dan peserta didalamnya >
masa lalu diplomasi dalam IGO sangat eksklusif >
saat ini gabungan antara diplomasi ekslusif dan
diplomasi jaringan/ koneksi.
Meninkatnya jumlah peserta = meningkatnya
kepentingan, aturan, isu dan tingkatan secara
berkelanjutan > kompleksitas yang perlu untuk
dikelola dengan baik oleh para partisipan dalam
diplomasi multilateral.
Komplesitas > ct saat UN mensponsori Global
Conferences : delegasi dari 193 negara,
berbicara dalam 5 bahasa resmi UN +
kehadiran NGO dan kelompok civil society >
kepentingan peserta menjadi tema diskusi,
semua menginginkan informasi detail, dan
hampir seluruhnya hadir dalam setiap sesi.
NGO > aktif dalam pertemuan2 UN dan IGO
lain > aktor penting dalam badan khusus UN
> penanganan krisis kemanusiaan, peace
building .
Diplomasi Multilateral dan Proses
Pengambilan Kebijakan di IGO
Teknik pengambilan kebijakan IGO > serupa dengan
parlemen disebuah negara > voting, konsensus, voting
berbobot dll. > berpengaruh terhadap proses diplomasi
multilateral.
Kemampuan yang diperlukan dalam diplomasi multilateral
dalam IGO :
1. Bagi sebuah negara/ pemimpinnya : wibawa sebagai
pemimpin, membangun kelompok negosiasi dalam skala
kecil dan formal, kemampuan sebagai broker,
2. Sebagai pribadi/ Individu : kecerdasan, kesabaran,
reputasi, kemampuan negosiasi dan kemampuan bahasa.
. Gaya negosiasi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
kebiasaan dalam IGO.
Diplomasi dalam IGO berbentuk
Forum
IGO memainkan peran sebagai forum > pertemuan
rutin > perwakilan diplomatik yang merepresentasikan
negara.
Dalam OI yang berkategori/ berperan dalam
menyelenggarakan forum, terdapat 6 hal yang harus
diperhatikan :
1. Diplomasi dalam menentukan agenda setting
2. Membangun koalisi
3. Peran dari Ketua Komite
4. Karakteristik dari Forum
5. Diplomasi dalam pembentukan norma
6. Dampak dari forum diplomasi.
Agenda Setting
Forum IGO > memperkenalkan agenda/
masalah yang akan diangkat sebagai topik >
India 1946 mengangkat masalah apartheid di
Afsel, dan Malta 1967 mengajukan isu
eksplorasi lautan bebas dan dasar laut untuk
menjadi agenda yang dibahas dalam
renegosiasi hukum laut internasional.
IGO > overload isu > tindakan diplomasi
untuk mengakomodasi isu baru, kepentingan
dan strategi mengenai mana isu yang
memerlukan perhatian.
Membangun Koalisi
Forum IGO > seringkali beroperasi sebagai badan
legislatif > urgensi dari koalisi > bila berakhir
dengan voting > dilakukan dengan bilateral dan
multilateral.
Diplomasi bilateral dan multilateral > negosiasi
posisi bersama, mengelola sikap dan mencegah
berbelot ke pihak lawan > melibatkan komunikasi
dengan pemerintah dari anggota koalisi.
Diplomasi multilateral > ditentukan oleh
kemampuan menentukan dasar kesepakatan dan
identifikasi terhadap sikap dari kelompok negara
mayoritas.
Peran dari Ketua Komite
Forum OI > bersifat permanen ataupun sementara > ketua
komite harus dipilih berdasarkan pengaruh diplomasi yang
dimiliki didalam komite > menjalankan peran tidak
memihak dan mengesampingkan nasionalismenya.
Ketua Komite > memfasilitasi operasional dari Organisasi
dibandingkan dengan kepentingan negara > menyusun
agenda, bekerja dengan struktur birokrasi Organiasi,
mendorong anggota dalam membuat resolusi, memutuskan
untuk melanjutkan dan menghentikan negosiasi,
menengahi pembahasan kesepakatan.
Meski terikat dalam aturan Organisasi > mampu untuk
mempengaruhi negosiasi > akses informasi, kontrol atas
prosedur negosiasi dan kemampuan melanjutkan proses
negosiasi.
Tanggungjawab besar > terlebih bila menjadi kepala/ ketua
pertemuan tahunan > contoh Presidan UNGA >
keterlibatan dalam menjalankan pertemuan dalam forum OI
dan mengelola proses diplomasi.
Karakteristik dari Forum
Jumlah anggota > mempengaruhi operasional, kesulitan
melakukan agenda setting dan hubungan kerja dengan
komite > IGO jumlah anggota kecil = berjalan lebih
informal dengan agenda yang longgar dan kebutuhan
membangun koalisi kecil.
Forum shopping > praktek diplomasi dalam IGO dimana
sebuah negara dapat memilih isu tertentu untuk dibahas >
meskipun sebagian isu dianggap sebagai fokusi dari
Organisasi lain atau diangggap telah kadaluarsa.
Negara dan aktor memilih forum IGO > mendapatkan hasil
terbaik atas masalah mereka > ct negara-negara Afrika
lebih memilih UN daripada AU, AS lebih memilih WTO
daripada WIPO untuk menyelesaikan masalah Hak Paten.
Diplomasi dalam pembentukan
Norma
UN > tempat berkumpulnya berbagai gagasan > forum
unik = artikulasi nilai dan norma global > norma dapat
diperdebatkan dan dikompromikan > R2P, Declaration of
HR etc = gagasan dan norma produk dari UN.
Diplomasi dalam pembentukan norma > memerlukan
kemampuan agenda setting serta membangun dan
mengelola koalisi dalam menghasilkan resolusi dan
deklarasi dalam setiap sesi pembahasan > melibatkan
aktivitas yang sangat ekstensif baik secara multilateral dan
bilateral didalam UN maupun dengan IGO lain.
Forum IGO terasosiasi dengan Diplomasi multilateral >
Diplomasi bilateral antara negara anggota, sekertariat
dengan negara anggota, diantara negara didalam koalisi
dan ketua komite dengan perwakilan negara.
Kebiasaan/ Budaya Diplomasi
Forum
IGO > membantu representasi atau negara itu
sendiri dalam menjalankan diplomasi
multilateral > membantu berbagai kesulitan
secara teknis dari sebuah negara.
Diplomat > bersosialisasi melalui bahasa,
tatakrama dan tata bahasa yang berlaku di
UN/ OI > OI yang berbentuk forum komunikasi
dan pengetahuan mengenai kebiasaan
didalamnya menjadi sangat penting.
Diplomasi dalam Service
Organizaton
Service Organization > FAO, UNDP >
kewenangan diberikan oleh negara untuk
memberikan bantuan kepada negara yang
tidak mau dan mampu menyediakan bagi
warga negaranya > Diplomasi yang dijalankan
berfokus pada pendanaan, program dan
priotas.
UNHCR dan OI kemanusiaan > diplomasi yang
dijalankan terkait dengan upaya
mengamankan pasokan dan dukungan
kegiatan yang diperlukan.
Diplomasi dalam Technical
Organization
Permasalahan teknis > isu lingkungan ( Climate
Change dan Kepunahan Flora/Fauna ) >
dukungan politik dalam pembuatan kebijakan dan
aturan baru.
Diplomasi > keterlibatan dalam formal dan
informal working group, jaringan/ koneksi dengan
pakar dari negara yang memiliki peran besar.
Semakin tinggi tingkat teknis sebuah IGO >
semakin independen untuk menjalankan
diplomasi yang diperlukan untuk memenuhi
mandat.
Diplomasi dalam Regulatory
Organization
Beberapa IGO diberdayakan oleh negara =
memberikan daya ikat aturan dimana
anggotanya akan mematuhi > penyesuaian
berbagai kelengkapan dan syarat dalam
sebuah bidang ct telekomunikasi ( ITU ) dan
pemanfaatan nuklir ( IAEA ).
Diplomasi dalam konteks penciptaan aturan >
melibatkan para pakar dalam berbagai bidang
tersebut, dari negara anggota dan IGO atau
NGO lain.
IGO dan Network Diplomacy
Network Diplomacy = diplomasi yang dilaksanakan
untuk memobilisasi jaringan internasional baik aktor
dalam sektor privat maupun publik untuk menangani/
menyelesaikan permasalahan tertentu.
UN dan IGO lain > menjadi jantung dari banyak
jaringan dalam menjalankan network diplomacy.
Tiga tipe jaringan/ network yang ditawarkan dalam
OI :
1. OI dengan pemerintah
2. Jaringan didalam OI itu sendiri
3. Jaringan antara aktor luar dan interaksinya dengan
badan politik OI.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai