Anda di halaman 1dari 50

PRESENTASI KASUS

VERTIGO
Pembimbing :
dr.Hj. Sasmoyohati, Sp. S. (K)
Di susun oleh:
Difa Amelia 1320221150
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama: Ny. K. N
Umur : 58 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama: Islam
Status pernikahan: Menikah
Alamat: Jalan. Uranus Blok C III No.
30 08/06
Tanggal pemeriksaan: 02-11-2015
ANAMNESA
Auto/ Allo Anamnesa: Auto
anamnesa

Keluhan Utama: Pusing berputar

Keluhan Tambahan: Pingsan dan


mual
Riwayat Penyakit
Sekarang
Satu hari sebelum masuk rumah sakit
pasin mengatakan adanya pusing
berputar setelah itu pasien langsung ke
puskesmas dan di beri obat lalu pulang.
6 jam sebelum masuk rumah sakit
pasien merasakan pusing berputar
kembali. Pasien merasa pusing
berputar seperti mau jatuh, keluhan
timbul secara mendadak, hilang timbul
dan keluhan bertambah jika pasien
berubah posisi dari duduk berdiri.
Dan membaik jika memejamkan mata
dan berbaring. Pasien mengatakan saat
pusing terjadi pasien sempat pingsan
kurang lebih 1-2 menit. terdapat mual
tetapi tidak sampai muntah.
Saat diperiksa pasien merasakan
lemas, pasien menyangkal adanya
pandangan kabur, penglihatan ganda,
kelemahan anggota gerak, telinga
berdenging, penurunan pendengaran,
demam, kejang, ataupun sakit kepala
Riwayat Pnyakit Dahulu
Hipertensi: (-)
Diabetes Melitus: (-)
Sakit Jantung: (-)
Trauma Kepala: Pasien
mengatakan pernah kecelakaan
sebanyak 3 kali
Kegemukan : (-)
Pada tahun 1993 pasien kecelakaan mobil
dengan kepala terbentur stir mobil, pada
saat itu pasien sadar, tidak ada muntah.
Pada tahun 2003 pasien kecelakaan
terlempar dari angkot dengan kepala
terbentur aspal, pada saat itu keadaan
pasien sadar, dan tidak ada muntah.
Pada tahun 2008 pasien terjatuh dari kursi
dengan kepala terbentur, pasien mendapat
jahitan dikepala, pada saat kejadian pasien
sadar,dan tidak ada muntah.
Sakit kepala sebelumnya:
Pasien mengatakan sudah pernah
mengalami pusing berputar ini
sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Di keluarga pasien tidak ada yang
mengalami gejala yang sama.
Riwayat pengobatan:
Panadol extra
Valdimex 5 mg
Betahistine 6 mg
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: tampak sakit sedang.
Gizi :cukup
Tanda vital:
TD. Kanan : 130/80
TD. Kiri : 130/80
Nadi kanan : 80 x/menit
Nadi kiri : 80 x/menit
Pernafasan : 18 x/menit
Limfanodi : tidak tampak kelainan.
Jantung : BJ I & II reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru : Suara dasar vesikuler, wheezing (-), rhonchi (-)
Hepar : tidak terteraba pembesaran hepar.
Lien: tidak teraba pembesaran lien.
Ekstremitas: crt < 2 dtik, tidak ada edema pada kedua
lengan dan tungkai, ikterik tidak ada.
Status psikiatris
Tingkah laku: sesuai.
Perasaan hati: merasa khawatir
tentang penyakit yang dialami.
Orientasi: tepat
mengorientasikan waktu dan
tempat.
Jalan fikiran : sesuai dengan yang
ditanyakan
Daya ingat: mampu mengingat
kejadian masa lampau dan
Status neurologis
Kesadaran : compos mentis,
GCS : E4 M6 V5 GCS: 15
Sikap tubuh : tidak dapat dinilai.
Cara berjalan: tidak dapat dinilai.
Gerakan Abnormal: tidak ada.
Kepala
Bentuk : normocephal.
Simetris : simetris
Pulsasi: terdapat pulsasi
Nyeri tekan : tidak ada
Leher
Sikap : di tengah.
Gerakan Tidak ada hambatan.
Vertebra: tidak dapat dinilai
Nyeri tekan: tidak terdapat nyeri tekan pada
leher.
Gejala rangsang
meningeal
Nervus cranialis
Motorik
Gerakan : tidak terbatas
Kekuatan :
5555 5555
5555 5555
Tonus: normotonus
Trofi: eutrofi
Refleks fisiologis
Refleks tedon:
Refleks Biceps : normal pada
lengan kanan dan kiri.
Refleks Triceps: normal pada
lengan kanan dan kiri.
Refleks patella : normal pada
tungkai kanan dan kiri.
Refleks Archiles : normal pada
tungkai kanan dan kiri.
Refleks Patologis:
Tidak terdapat refleks patologis.
Koordinasi dan
Keseimbangan:
Test Romberg: tidak dilakukan.
Test Tandem: tidak dilakukan.
Test Fukuda: tidak dilakukan.
Uji Dix Hallpike: + dan membaik
setelah diulang.
Fungsi luhur:
Fungsi bahasa: dapat mengutarakan apa
yang dirasakan pasien dalam bahasa
yang dapat di mengerti.
Fungsi orientasi : dapat mengetahui
waktu dan tempat.
Fungsi memori: mampu mengingat
kejadian masa lampau dan sekarang.
Fungsi emosi : mampu menceritakan
dengan baik kondisi yang sedang dialami
pasien.
Pemeriksaan penunjang:
Rontgen Thoraks:
Tidak tampak kelainan radiologi
pada jantung dan paru.
CT-Scan:
Tidak tampak infark, perdarahan,
maupun SOL intrakranial.
Penebalan mukosa sinus maksila
kanan.
RESUME
Dari anamnesis didapatkan keterangan
mengenai seorang pasien perempuan,
umur 58 tahun datang ke IGD RSPAD
GATOT SUBROTO dengan keluhan 6
jam sebelum masuk rumah sakit
pasien merasakan pusing berputar. .
Pasien merasa pusing berputar seperti
mau jatuh, keluhan timbul secara
mendadak, hilang timbul dan keluhan
bertambah jika pasien berubah posisi
dari duduk berdiri.
Pusing dirasakan ketika beraktifitas dan
terasa lebih baik jika pasien beristirahat
tiduran. Pasien mengatakan saat
pusing terjadi pasien sempat pingsan
kurang lebih 1-2 menit. Terdapat mual.
Pasien juga pernah mengalami trauma
kepala sebanyak 3 kali. Dan
mempunyai riwayat penyakit seperti ini
sebelumnya. Pada pemeriksaan
didapatkan pada uji Dix Hallpike positif.
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis: pusing berputar
onset berulang, mual.
Diagnosis topis: organ vestibuler
Diagnosis etiologi : vertigo
perifer dd/ central.
TERAPI
Asering 20 tpm
Ranitidine 21 amp IV
Flunarizine 5 mg 2 x 1 tab PO
Betahistin 8 mg 31 tab PO
Clobazame 2x 5 mg PO
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam: dubia ad bonam
Ad sanam : dubia ad bonam
Ad cosmeticum : dubia ad
bonam.
TINJAUAN PUSTAKA
Vertigo adalah halusinasi gerakan
lingkungan sekitar serasa
berputar mengelilingi pasien atau
pasien serasa berputar
mengelilingi lingkungan sekitar.
Vertigo bisa disebabkan oleh
kelainan didalam telinga, didalam
saraf yang menghubungkan
telinga dengan otak dan didalam
otak itu sendiri
VERTIGO SENTRAL
Penyebab vertigo jenis sentral
biasanya ada gangguan di
batang otak atau di serebelum.
Untuk menentukan gangguan di
batang otak, apakah terdapat
gejala lain yang khas misalnya
diplopia, parestesia, perubahan
sensibilitas dan fungsi motorik,
rasa lemah.
VERTIGO PERIFER
Vertigo vestibular menyebabkan
nausea dan muntah, setidaknya
pada awalnya, serta
kecenderungan untuk jatuh ke
sisi lesi. Nistagmus yang
menyertainya menginnduksi ilusi
pergerakan lingkungan.
Penyebab vertigo perifer
Benign Paroxysmal Positional
Vertigo (BPPV)
Mnires disease
Vestibular Neuritis
DIAGNOSIS
Langkah-langkah sistematis
manajemen pasien vertigo,
antara lain:
Memastikan keluhan
Memastikan jenis dan letak lesi
Mencari penyebab
Memantau terapi
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
Pemeriksaan fisik diarahkan ke
kemungkinan penyebab sistemik,
tekanan darah, bising karotis,
irama (denyut jantung) dan
pulsasi nadi perifer juga perlu
diperiksa.
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Fungsi vestibuler/serebeler
Uji Romberg
Tandem gait
Tes fukuda
PEMERIKSAAN KHUSUS OTO-
NEUROLOGI
FUNGSI VESTIBULER
Uji Dix Hallpike
Tes Kalori
Elektronistagmogram
FUNGSI PENDENGARAN
Tes Garpu Tala
Audiometri
TERAPI
Terapi kausal

Terapi simptomatik
Calcium entry blocker
Antihistamin
Antikolinergik
Bensodiasepin
Histaminik
Analisa kasus
Dari data anamnesis didapatkan
keterangan mengenai seorang pasien
perempuan, umur 58 tahun datang ke
IGD RSPAD GATOT SUBROTO dengan
keluhan berupa suatu kumpulan gejala
berupa pusing berputar, mual,
bertambah jika pasien berubah posisi,
membaik jika pasien memenjamkan
mata dan berbaring, tidak disertai
penglihatan ganda, telinga berdenging,
gangguan pendengaran.
Keluhan utama yang dialami
pasien adalah pusing berputar
atau yang disebut dengan
vertigo. Vertigo adalah halusinasi
gerakan lingkungan sekitar
serasa berputar mengelilingi
pasien atau pasien serasa
berputar mengelilingi lingkungan
sekitar.
Keluhan vertigo harus benar-benar
dicermati pada saat anamnesis
karena sering kali dikacaukan dengan
nyeri kepala atau keluhan lain yang
bersifat psikosomatis. Riwayat sakit
serupa sebelumnya serta adanya
rasa berdengung yang diabaikan
pasien mungkin dapat menjadi salah
satu faktor risiko terhadap beratnya
penyakit yang dialami pasien saat ini.
Pada anamnesis ditemukan
pasien mengalami pusing
berputar, disertai mual dan
muntah, pusing dipengaruhi oleh
perubahan posisi kepala,
terdapat riwayat trauma, tidak
ada penglihatan kabur atau
penglihatan ganda sehingga dari
anamnesis lebih menguatkan
kepada vertigo perifer.
Pemeriksaan fisik harus difokuskan
pada nistagmus, beratnya ataksia, ada
tidaknya gejala yang berhubungan
dengan gangguan serebellum
misalnya dismetri dan abnormalitas
nervus kraniales misalnya
ophtalmoplegi, diplopia atau disartri.
Pada pemeriksaan juga didapatkan
sistem motoric dalam batas normal
sehingga melemahkan ke arah vertigo
sentral.
Dan pada pemeriksaan test dix
hallpike maneuver (+) pada saat
keadaan pasien membaik maka
hasil ini mendukung ke arah
vertigo perifer (BPPV).
Terapi
Injeks ranitidine 21 amp
Ranitidin merupakan antagonis
reseptor H2 (AH2) yang bekerja
menghambat sekresi asam
lambung. Ranitidin diberikan
sebagai gastroprotektor dan
mencegah efek samping dan
interaksi obat lain.
Flunarizine 5 mg 2 x 1 tab PO
Yaitu calcium entry blocker yang
berfungsi mengurangi aktivitas
eksitatori SSP dengan menekan
pelepasan glutamat dan bekerja
langsung sebagai depresor
labirin, bisa untuk vertigo perifer
dan sentral.
Betahistin 8 mg 31 tab PO
Betahistin merupakan obat antivertigo
yang bekerja dengan memperlebar
sphincter prekapiler sehingga
meningkatkan aliran darah pada telinga
bagian dalam. Betahistin juga
memperbaiki sirkulasi serebral dan
meningkatkan aliran darah arteri karotis
interna. Pemberian betahistin di
indikasikan untuk mengurangi vertigo
yang berhubungan dengan gangguan
sirkulasi darah atau sindroma meniere
dan vertigo perifer.
Clobazame 2x 10 mg tab PO
Clomazam merupakan golongan
benzodiazepine yang bekerja
berdasarkan potensial inhibisi neuron
dengan asam gama-aminobutirat
(GABA) sebagai mediator. Clobazam
memiliki efek antikonvulsi, ansiolitik,
sedative, dan relaksasi otot.
Pemberian obat ini diindikasikan untuk
mengatasi ansietas dari psikoneuroti.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai