Anda di halaman 1dari 24

Laporan Kasus

Malaria

dr. Robby Effendy Thio


Identitas Pasien

Nama: Tn. Samson


No RM : 06 51 23
Usia: 40 th
Jenis Kelamin: Laki-laki
Anamnesis : Autoanamnesis
Keluhan Utama: Demam 3 hari SMRS
Keluhan tambahan: sakit kepala menjalar ke tengkuk
terasa berdenyut, menggigil(+), tidak nafsu makan.
Mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), perdarahan (-) BAK
& BAB normal.
RPD: (-)

Riwayat Keluarga: (-)


Pemeriksaan Fisik

Kepala: CA -/-, SI -/-,


THT: Typhoid tounge (-), mimisan (-), tonsil T1/T1
tenang, faring tidak hiperemis.
Leher: dbn
Thorax: c/ BJ1, BJ2 reguler, murmur (-), gallop (-)
p/ Sn. vesikuler, wh -/-, rh -/-
Abdomen: supel, BU (+) N
Ekstremitas: akral hangat, peteki (-)
Pemeriksaan tambahan
Laboratorium: DDR

Malaria ICT: Reaktif P. vivax


Diagnosis
Malaria

DD/ : Thypoid fever


Penatalaksaan
Bed Rest
IVFD RL / RA 20 tpm makro
inj. ranitidine 2 x 1 ampul
Oral:
Kuinin 5 x 1 tab selama 7 hari
Paracetamol 3 x 1 tab
Domperidon 3 x 1tab
Prognosis
Ad Vitam: Dubia ad bonam
Ad Fungsionam: Dubia ad bonam
Ad Sanationam: Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA

MALARIA
Malaria
Definisi:
Penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium,
yang transmisinya melalui gigitan nyamuk yang
terinfeksi.
Di dalam tubuh, parasit tersebut bermulltiplikasi di liver
dan kemudian menyerang sel darah merah.
Tanda & gejala
Muncul antara 10 - 15 hari setelah gigitan nyamuk
Demam
Mengigil
Sakit kepala
muntah
Anemia (telapak tangan pucat)
Diangosis Malaria
Gambaran klinis
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan parasitology (apusan darah tepi)
Rapid Diagnostic test (serologi)
(WHO) Guideline
Penatalaksaan Malaria
yang disebakan P. vivax, P.
ovale or P. malariae
P. vivax, P. ovale atau P. malariae
Diantara keempat spesies Plasmodium, hanya P. Vivax
dan P.Ovale yang membentuk hypnozoit di liver, yang
dimana dapat menyebabkan kekambuhan bebarapa
minggu sampai beberapa bulan setelah infeksi primer.

Tujuan pengobatan malaria yang disebabkan oleh


P.vivax dan P.ovale ada pengobatan radikal untuk kedua
fase infeksi (darah dan liver).
Kerentanan P.ovale dan P. malariae
terhadap antimalaria
P.ovale dan P. malariae dianggap masih sangat sensitif
terhadap chloroquine, amodiaquine mefloquine dan
derivat artemisinin. Sedangkan kerentanan terhadap
anti-folat anti-malaria seperti sulfadoksine-
pyrimethamine diragukan.
Kerentanan P.vivax terhadap
antimalaria
P. vivax secara umum sensitif terhadap obat
semua anti-malaria, kecuali mefloquin kurang
sensitif, tapi masih efetif
Masih sensitif terhadap chloroquine, walau
resistensi meningkat pada beberapa daerah
(Indonesia, Peru, Oceania).
Resistensi terhadap pyrimethamine terus
meningkat, dan sulfadoksine-pyrimethamine
dianggap tidak lagi efektif.
Fase asexual (hypnozoit) P.vivax masih sensitif
terhadap obat golongan 8-aminoquinolines:
buloquine, primaquine, tafenoquine.
Pengobatan : chloroquine-sensitive
vivax malaria
Dosis efektif oral chloroquine 25 mg/kg BB.
Dosis inisial chloroquine10 mg base/kgBB diikuti
dengan 5 mg/kgBB pada 6 jam, 24 jam dan 48
jam atau, umumnya10 mg/kgBB pada hari
kedua dan 5 mg/kgBB pada hari ketiga.
Penurunan dosis tidak dianjurkan, karena dapat
menyebabkan munculnya resistensi.
Pengobatan: Chloroquine-resistant
vivax malaria
Rekomendasi: Artemisinin-based combination
therapy
ACTs dikombinasikan dengan salah satu
amodiaquine, mefloquine atau piperaquine,
rather than monotherapy.
Malaria vivax, ovale, malariae
Untuk mencapai penyebuhan yang radikal,
mencegah kekambuhan, pada Malaria vivax
diberikan Primakuin.
Dosis 15 mg base (0.25 mg/kgBB/hari), tetapi
pada Asia Tenggara dan Oceania dosis lebih
tinggi diperlukan (0.5 mg/kgBB/hari).
Primakuin menyebabkan rasa tidak nyaman
pada GI bila diminum dengan perut kosong;
sehingga harus diminum setelah makan.
Primakuin dikontraindikasikan pada Ibu hamil
dan menyusui, dan pada anak usia <4 tahun.
Severe malaria vivax
Pengobatan parenteral
1. cinchiona alkaloid (kuinin dan kuinidine)
2. Derivat artesunat (artesunat, artemether dan artemotil), terdapat
sediaan rectal

Dosis dewasa artesunate 2.4 mg/kgBB IV / IM diberikan


pada (t = 0), kemudian pada 12 jam dan 24 jam,
kemudian sehari sekali.
Artemether / quinine, adalah alternatif jika parenteral
artesunate tidak tersedia.
Artemether 3.2 mg/kgBB IM pada saat MRS kemudian
diikuti 1.6 mg/kgBB/hari ; atau quinine 20 mg/kgBB pada
saat MRS (IV infus D5 atau inj. IM dibagi dalam
beberapa dosis), kemudian 10 mg/kgBB every 8 h;
infusion rate tidak boleh > 5 mg/kgBB/jam.
Severe malaria vivax
Dosis Anak: artesunate 2.4 mg/kgBB IV / IM
pada saat MRS (t = 0), kemudian pada 12 jam
dan 24 jam, kemudian 1x/hari
Artemether / quinine, adalah alternatif jika
parenteral artesunate tidak tersedia.
Artemether 3.2 mg/kgBB IM pada saat MRS
kemudian diikuti 1.6 mg/kgBB/hari ; atau quinine
20 mg/kgBB pada saat MRS (IV infus D5 atau
inj. IM dibagi dalam beberapa dosis), kemudian
10 mg/kgBB every 8 h; infusion rate tidak boleh
> 5 mg/kgBB/jam.
Severe malaria vivax
Complete treatment dengan 7 hari:
artemether + lumefantrine,
artesunate + amodiaquine,
dihydroartemisinin + piperaquine,
artesunate + sulfadoxine-pyrimethamine,
artesunate + clindamycin / doxycycline,
quinine + clindamycin / doxycycline.
Sekian

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai