Anda di halaman 1dari 29

Hubungan dokter

dan pasien
Dr. Meivy Isnoviana,SH
Dahulu
Hubungan bersifat
paternalistik
Superioritas dokter

Pasien pasif
Saat ini
bersifatpartnership
Kedua belah pihak
sama sama akfit
Hubungan dokter dan
pasien
1. Medik
2. Moral
3. Hukum
HUBUNGAN MEDIK
Dokter adalah orang yang
sehat dan ahli dalam bidang
kedokteran
Sehat : sehat jasmani dan
rohani tidak dalam gangguan
kejiwaan
Pasien membutuhkan keahlian
dokter
Sifatnya tidak seimbang
HUBUNGAN MORAL

Interaksi sosial antara


dokter dan pasien terjadi
komunikasi timbal balik
Dokter sebagai penyembuh
pasien butuh kesembuhan
CIRI CIRI KAIDAH MORAL

adalah tekanan
kewajiban dari satu pihak
kepihak yang lain tanpa
membicarakan tentang
hak seseorang terhadap
pihak lainnya
HUBUNGAN HUKUM
Dokter pasien adl hubungan
kontraktual dimana masing2
punya hak dan kewajiban
Pihak pertama : dokter

mengikatkan diri memberikan


pelayanan
Pihak ke dua : pasien

menerima pemberian
pelayanan
KONTRAK
pertemuan pikiran (meeting of
minds) dari dua orang
mengenai suatu hal (solis).Yang
mana pihak pertama
mengikatkan diri untuk
memberikan pelayanan ,
sedangkan pihak kedua
menerima pemberian
pelayanan tersebut.
( J.Guwandi,SH, 1996,h 19)
SYARAT HUBUNGAN
KONTRAK DOKTER DAN
PASIEN
1. Harus adanya persetujuan
(consent) dari pihak pihak yang
berkontrak , ( sukarela )
2. Harus suatu obyek yang
merupakan substansi dari
kontrak
3. Harus ada suatu sebab (cause)
atau pertimbangan
(consideration)
unsur pemaksaan batal demi
hukum
BENTUK KONTRAK DOKTER
DAN PASIEN
Kontrak yang nyata
( Expressed Contract )
bentuk dan luas jangkauan
sudah ditawarkan oleh dr
Kontrak yang tersirat
( Implied Contract )
timbul bukan karena
persetujuan
AKIBAT PERSETUJUAN

TIMBUL PERIKATAN ANTARA


DOKTER DAN PASIEN
Hubungan Hukum
antara dua orang atau
lebih menuntut sesuatu
Prestasi dimana pihak
lain wajib memenuhi
prestasi tersebut .
PRESTASI MENURUT
UNDANG-UNDANG
Menyerahkan suatu barang
Melakukan suatu perbuatan
( ikatan antara dokter
dengan pasien )
Tidak melakukan suatu
perbuatan ( DR.AMRI.DSF ,
1997, h 14)
TRANSAKSI TERAPEUTIK

KAPAN TERJADINYA ???


1. Dimulai dengan anamnesa
dokter-pasien
2. Dilakukan pemeriksaan fisik
3. Kadang dibutuhkan
pemeriksaan lab,rongent, dll
untuk menegakkan
diagnosa
Setelah di diagnosa
dibutuhkan terapi bisa
berupa suntikan atau saat
pemeriksaan membuat rasa
tidak nyaman
Dibutuhkan informed
consent / persetujuan
PERSETUJUAN (1313 KUH
PER)
Suatu persetujuan
adalah suatu perbuatan
dengan mana satu orang
atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu
orang atau lebih .
JENIS PERJANJIAN

1. RESULTAATSVERBINTENIS
, yang berdasarkan hasil
kerja
2. INSPANNINGSVERBINTEN
IS , yang berdasarkan upaya
yang maksimal
jadi hasil belum pasti :
resiko ditanggung ke dua
belah pihak
PERBEDAANNYA
Terletak pada beban pembuktian
INSPANNINGVERBINTENNIS :
penggugat harus
membuktikan kelalain dokter
sebagai tergugat
RESULSTAATVERBINTENNIS :
Beban pembuktian pada hasil
kerja dokter
DALAM TRANSAKSI
TERAPEUTIK
terjalin komunikasi intensif
antara dokter-
pasien/keluarga pasien
akibatnya lahir hak dan
kewajiban yang diperoleh
melalui tahapan-tahapan
secara terbuka dan jujur
TRANSAKSI TERAPEUTIK

BERTUMPU PADA DUA


MACAM HAK AZAZI
MANUSIA
1. Hak untuk menentukan
nasibnya sendiri.
2. Hak atas informasi
Sehingga akan menemukan
terapi yang paling tepat
TRANSAKSI TERAPEUTIK
berlaku kententuan pasal
1320 KUHPerdata
1. Kesepakatan dari pihak
Kesepakatan dari pihak
pihak yang bersangkutan .
2. Kecakapan untuk mebuat
suatu perikatan .
3. Suatu hal tertentu .
4. Suatu sebab yang halal .
KECAKAPAN

orang dewasa yang


waras dimana mampu
bertindak secara
hukum
Pasien menuntut
seorang dokter yang
cakap
UU NO.29 Th 2004 ttg
praktik kedokteran
kecakapan atau ketrampilan
seorang dokter dibuktikan
dengan ijasah serta sertifikat
uji kompetensi yang dilakukan
oleh kolegium terkait yakni
kolegium kedokteran dan
kolegium kedokteran gigi yang
dibentuk oleh organisasi
profesi.
BERAKHIRNYA HUB
DOKTER DAN PASIEN
1. Sembuhnya pasien atau
dokter menganggap tidak
diperlukannya lagi pengobatan
, sehingga pasien tidak akan
menemukan manfaat bila
pengobatan tetap dijalankan .
2. Dokter mengundurkan diri
3. Pengakhiran oleh pasien
4. Meninggalnya pasien .
5 Meninggalnya dokter atau
tidak mampu lagi
menjalaninya profesinya
(incapacity) profesinya dari
sang dokter .
6. Sudah selesainya kewajiban
dokter seperti yang
ditentukan dalam kontrak.
8 Lewatnya jangka waktu ,
apabila kontrak ditentukan
untuk jangka waktu tertentu .(
dr asuransi / dr kontrak ).
9. Persetujuan kedua belah pihak
antara dokter dan pasiennya
bahwa hubungan dokter dan
pasien itu sudah diakhiri.
PEMBATALAN
PERSETUJUAN
Bisa dilakukan baik secara
lisan maupun tertulis

Bisa dengan alasan tidak


sesuai atau tidak adanya
kecocokan
Dasar hukum nya pasal 1338
KUHPer
Semua persetujuan yang dibuat
secara sah berlaku sebagai
undang undang bagi mereka
yang membuatnya. Persetujuan
itu tidak bisa ditarik kembali
selain dengan sepakat kedua
belah pihak atau alasan-alasan
yang oleh undang dinyatakan
cukup untuk itu . Persetujuan
harus dilakukan dengan itikat
baik .

Anda mungkin juga menyukai