1 tethadini
Definisi
2 tethadini
PROSEDUR PENERAPAN P3B
Memastikan
definisi
Mutual
istilah
Agreement
Procedure
Shall be
taxable only
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3
Person covered
Penentuan hak Menghilangkan
Taxes covered pemajakan dampak
States covered berdasarkan pasal pemajakan
Effective date substantive yg dibatasi berganda
berlaku
Tidak dibatasi
3 tethadini
TAHAP 1-person covered
Menentukan apakah subjek pajak yg ingin menerapkan P3B
termasuk dalam subjek pajak yg dicakup dalam P3B tsb atau tidak.
Tie breake
r rule
Dual Article 4
resident
Person dan
resident
Article 1 &
article 3
4 tethadini
Tie Breaker Rule Orang Pribadi
Permanent
Permanent home
home
Dimaksudkan
Dimaksudkan untuk
untuk digunakan
digunakan sebagai
sebagai tempat
tempat tinggal
tinggal secara
secara terus
terus menerus
menerus ..
Bukan
Bukan tempat
tempat tinggal
tinggal yg
yg hanya
hanya digunakan
digunakan untuk
untuk sementara
sementara misalnya
misalnya sebagai
sebagai tempat
tempat berlibur
berlibur atau
atau dalam
dalam rangka
rangka
perjalanan
perjalanan bisnis
bisnis atau
atau training.
training.
Baik dengan
Baik dengan cara
cara dimiliki
dimiliki sendiri
sendiri ataupun
ataupun disewa.
disewa.
Centre
Centre of
of vital
vital interests
interests (personal
(personal and
and economic
economic relations
relations are
are closet)
closet)
personal
personal relation
relation :: hubungan
hubungan pribadi
pribadi (keluarga)
(keluarga)
economic
economic relation : pusat ekonomi atau
relation : pusat ekonomi atau sumber
sumber penghasilan
penghasilan
Habitual
Habitual abode
abode
kebiasaan
kebiasaan berdiam
berdiam (lebih
(lebih banyak
banyak tinggal
tinggal dimana)
dimana)
Citizen
Citizen
kewarganegaraan
kewarganegaraan
Mutual
Mutual agreement
agreement
persetujuan
persetujuan bersama
bersama
5 tethadini
Tie Breaker Rule Badan
P3B Indonesia
6 tethadini
back
TAHAP 1-taxes covered
Menentukan apakah objek pajak yg dipersengketakan termasuk
dalam pengertian objek pajak yg dicakup dalam P3B tsb atau tidak.
7 tethadini back
TAHAP 1-state covered
Menentukan territory atau yurisdiksi pemajakan untuk menentukan
apakah subjek pajak merupakan resident dari suatu state atau negara
seperti yg didefinisikan dalam P3B, juga untuk menentukan apakah
sumber dari penghasilan tsb berasal dari negara yg memang memenuhi
kualifikasi untuk menjadi negara sumber penghasilan.
Contoh :
Jika Indonesia bertransaksi dengan badan yg didirikan dan berkedudukan
di Hongkong. Apakah bisa menggunakan P3B Indonesia China ?
Jawab :
Harus melihat definisi China dalam pasal 3 ayat 1 huruf a P3B Indonesia-
China.
Istilah "China" meliputi wilayah Republik Rakyat China seperti dirumuskan
dalam Undang-undangnya dan daerah sekitarnya yang berbatasan atas
mana Republik Rakyat China memiliki kedaulatan, hak-hak kedaulatan atau hak-
hak lainnya sesuai dengan hukum internasional;
Berdasarkan ketentuan perundang-undangan domestik China, Hongkong bukan
bagian dari China, sehingga tidak bisa menggunakan P3B Indonesia-China
8 tethadini back
TAHAP 1-effective date
Sudah
Belum berlakunya
tidak
berlaku P3B
berlaku
9 tethadini back
TAHAP 2-definisi istilah
Person
Company
Definisinya diatur dalam enterprise
Enterprise of a contracting state dan Enterprise of the other contracting state
satu pasal tertentu dalam International Traffic
Competent authority
P3B (Pasal 3) National
Business
10 tethadini back
TAHAP 3-Pembagian hak pemajakan
dalam pasal-pasal substantive
11 tethadini
Penggolongan Penghasilan
Penghasilan yg berasal dari kegiatan usaha dan pekerjaan
Bussines profit
PASSIVE
Penghasilan dari dividen, bunga, royalti
Capital gain
pensiun
INCOME
Passive income secara prinsip diperoleh dengan tidak ikut terlibat secara
langsung untuk mendapatkan penghasilan tsb.
13 tethadini
back
Pembagian Hak Pemajakan
14 tethadini
back
TAHAP 4-Menghilangkan dampak
pemajakan berganda
15 tethadini
TAHAP 4-Menghilangkan dampak
pemajakan berganda-lanjutan
16 tethadini
back
TAHAP 5-Mutual Agreement
Procedure
Masalah
pemajakan
Dalam penerapan tahap 1, 2, berganda dapat
3, dan 4 tsb masih terdapat diselesaikan
persengketaan antara negara melalui
yg satu dengan negara yg persetujuan
lainnya
bersama (Mutual
Agreement
Procedure)
17 tethadini
DISTRIBUTIVE RULES
Pasal-pasal yg mengatur
tentang hak pemajakan
suatu negara atas jenis-
jenis penghasilan
tersebut
Business Profit
Perkapalan & Penerbangan (
Penghasilan
Harta TakDividend,
Bergerak
Orang
Other
Capital
Pribadi
Bunga,
(Immovable
Income
Gain
(Personal
Royaltiproperty)
Services)
Shipping, inland waterways transport and air transport)
18 tethadini
BUSINESS PROFIT
Laba usaha hanya akan dikenakan pajak oleh negara domisili, kecuali
perusahaan tsb memiliki Permanent Establishment (BUT) di negara
sumber.
Negara sumber juga dapat mengenakan pajak atas laba usaha jika di
negara sumber tsb terdapat Permanent Establishment (BUT).
19 tethadini
Bentuk Permanent
Establishment
OECD MODEL UN MODEL
Bentuk dasar (Basic Rule PE)
Bentuk dasar
(Basic Rule PE)
Konstruksi (Construction PE)
20 tethadini
Bentuk Dasar PE
Kondisi yg harus dipenuhi agar terbentuk PE (kumulatif):
21 tethadini
Bentuk Dasar PE-lanjutan
Kondisi yg harus dipenuhi agar terbentuk PE (kumulatif):
activity test
kegiatan usaha yg diatur dalam UU domestik maupun
P3B.
22 tethadini
Tempat Usaha yg Dikecualikan
Sebagai PE
23 tethadini back
PE Konstruksi
24 tethadini
PE Konstruksi-lanjutan
Kegiatan supervisi
Kegiatan supervisi
(pengawasan) atas
(pengawasan) atas
proyek konstruksi atau
proyek konstruksi atau
instalasi dapat
instalasi bukanlah PE
membentuk PE
25 tethadini
PE Konstruksi-lanjutan
Hal-hal yg harus diperhatikan terkait pembentukan PE melalui
konstruksi :
Suatu proyek konstruksi dianggap telah selesai jika proyek tsb benar-benar telah
diselesaikan.
27 tethadini
back
PE Atas Pemberian Jasa
28 tethadini
PE Atas Pemberian Jasa-lanjutan
Permasalahan terkait PE atas pemberian jasa :
Istilah personnel
Diartikan sebagai orang pribadi saja atau orang pribadi dan badan ?
Jika terminologinya person maka diartikan sebagai orang pribadi dan
badan sesuai definisi person di P3B.
Perhitungan hari
16 April 30 April 15 2 30
1 Mei 20 Mei 20 4 80
Total 55 170
31 tethadini
back
PE Agen
32 tethadini
Elemen PE Agen
33 tethadini
Pengujian Atas Elemen PE Agen
Pengujian atas person (dependent agent)
34 tethadini
Pengujian Atas Elemen PE Agen-
lanjutan
Pengujian atas pembuatan (penutupan) kontrak
Apakah kontrak yg di ttd oleh pihak lain selain agen yg telah mengatur kontrak
tsb dapat menimbulkan PE agen ? PE agen masih dapat terpenuhi sepanjang
pihak lain yg melakukan penandatanganan kontrak tidak memiliki hak &
kewajiban yg bersifat material thd isi kontrak yg telah dinegosiasikan oleh agen.
Apakah lokasi/tempat penandatanganan kontrak menentukan ada atau tidaknya
PE agen ? Lokasi dimana tempat penandatanganan kontrak dilakukan tidak
berpengaruh terhadap penentuan ada tidaknya PE agen. Faktor yg mempengaruhi
adalah frekuensi dari aktivitas yg dilakukan dalam pembuatan kontrak atas nama
principal yg diwakili oleh agen.
35 tethadini
Pengujian Atas Elemen PE Agen-
lanjutan
Pengujian atas kegiatan usaha pokok
36 tethadini
back
PE Asuransi
37 tethadini
Penentuan Laba Usaha PE
Penentuan laba usaha PE diatur dalam Pasal 7 OECD Model
maupun UN Model.
Indirect Method
39 tethadini
Penentuan Laba Usaha PE-lanjutan
Penentuan laba usaha PE diatur dalam Pasal 7 OECD Model
maupun UN Model.
Kantor pembelian (mere purchase)
OECD Model : Apabila di negara sumber terdapat suatu tempat tetap yg dipergunakan sebagai tempat
untuk menjalankan kegiatan usaha, akan tetapi apabila kegiatan usaha tsb semata-mata untuk melakukan
pembelian barang dagangan, maka kegiatan pembelian tsb tidak menimbulkan penghasilan bagi PE.
UN Model : Rumusan di atas tidak diadopsi oleh UN Model, karena UN Tax Expert Group berkesimpulan
bahwa suatu kegiatan pembelian dari suatu PE mempunyai kontribusi dalam membentuk laba dari
keseluruhan perusahaan.
Konsistensi
OECD Model & UN Model sama-sama menyatakan bahwa apabila metode alokasi dipergunakan dalam
menghitung laba usaha PE maka sebaiknya digunakan secara konsisten, kecuali terdapat alasan yg kuat
dan cukup untuk menyimpang dari cara penghitungan tsb.
Subordination
OECD Model dan UN Model menegaskan bahwa apabila terdapat pasal lain juga mengatur jenis-jenis
penghasilan yg termasuk bagian dari penghasilan PE, maka ketentuan dalam pasal lain tsb yg
diberlakukan.
Akan tetapi, apabila penghasilan yg diatur dalam pasal lain tsb di atas terkait secara efektif (effectively
connected) dengan PE maka pasal 7 (laba usaha) yg diberlakukan.
40 tethadini
back
PENGHASILAN DARI
PERKAPALAN & PENERBANGAN
OECD Model UN Model
Memberikan dua alternatif
Menganut prinsip tempat bentuk rumusan :
manajemen efektif (place of
effective management)
sebagai dasar hak pemajakan
atas laba usaha dari jasa
Alternatif pertama
transportasi di jalur Rumusan UN Model sama dengan
internasional. OECD Model.
Alternatif kedua
Membedakan operasi pesawat
Membedakan hak pemajakan udara dengan operasi kapal laut
antara laba usaha dari di jalur internasional dengan
pengoperasian kapal laut dan
memberikan hak pemajakan lebih
pesawat terbang dengan laba
usaha dari pengoperasian besar ke negara sumber ketika
perahu untuk angkutan kegiatan pelayaran tsb sifatnya
sungai. teratur (more than casual).
41 tethadini
PENGHASILAN DARI PERKAPALAN &
PENERBANGAN-lanjutan
Hal-hal yg perlu diperhatikan terkait dengan penerapan pasal 8 OECD
Model (OECD Model Tax Convention on Income and on Capital
Condensed Version 2008) :
Laba usaha dari kegiatan pelayaran & penerbangan di jalur internasional
tidak hanya terbatas pada angkutan orang & barang (liner services). Akan
tetapi juga mencakup semua laba usaha yg berkaitan dengan pengoperasian
kapal laut & pesawat terbang.
P3B hanya berlaku dalam hal kegiatan pelayaran dan penerbangan dilakukan
pada jalur internasional bukan jalur nasional atau domestik. Jika perusahaan
pelayaran atau penerbangan asing melakukan operasi di jalur nasional maka
tunduk sepenuhnya kepada ketentuan perpajakan domestik.
42 tethadini
Laba usaha yg berkaitan dengan pengoperasian kapal
laut & pesawat terbang
Penyewaan kapal laut & pesawat terbang beserta perlengkapan, awak kapal dan
perbekalannya (fully manned basis) ;
Penghasilan dari usaha perhotelan yg merupakan satu kesatuan dengan harga tiket dari
penerbangan atau pelayaran tsb.
43 tethadini
PENGHASILAN DARI PERKAPALAN &
PENERBANGAN-lanjutan
Hubungan Pasal 7 (Business Profit) dan Pasal 8 (Shipping, Inland
waterways Transport and Air Transport) OECD Model :
Definisi dividen
45 tethadini
DIVIDEN-lanjutan
Beneficial ownership
Istilah branch profit tax tidak terdapat dalam OECD Model tetapi
muncul dalam revisi UN Model.
Berdasarkan rumusan UN Model, branch profit tax hanya berlaku
dalam konteks P3B jika negara sumber memiliki ketentuan
tentang branch profit tax dalam ketentuan perpajakan
domestiknya.
47 tethadini
BUNGA
Hak pemajakan
Definisi bunga
Beneficial ownership
Fasilitas penurunan tarif pajak atas penghasilan bunga hanya dapat diberikan
jika pihak yg menerima penghasilan bunga adalah SPDN dari negara mitra P3B
dan SPDN tsb merupakan beneficial owner dari penghasilan bunga tsb.
48 tethadini
BUNGA-lanjutan
Hubungan efektif antara Bunga dengan PE di negara
sumber
OECD Model menyatakan bahwa penghasilan bunga akan diperlakukan
sebagai laba usaha (business profit) jika klaim utang yg memunculkan
kewajiban pembayaran bunga itu memiliki hubungan efektf (effectively
connected) dengan PE yg berada di negara sumber.
49 tethadini
ROYALTI
Hak Pemajakan
Definisi Royalti
Beneficial Ownership
Fasilitas penurunan tarif pajak atas royalti hanya dapat diberikan jika
pihak yg menerima penghasilan royalti adalah SPDN dari negara mitra
P3B dan SPDN tsb merupakan beneficial owner dari penghasilan royalti
tsb.
50 tethadini
ROYALTI
Hubungan efektif antara Royalti dengan PE di negara
sumber
Royalti akan diperlakukan sebagai laba usaha (business profit) jika
royalti tsb memiliki hubungan efektif (effectively connected)
dengan PE yg berada di negara sumber.
Negara sumber
52 tethadini
Back
HARTA TAK BERGERAK
Negara sumber berhak mengenakan pajak sepanjang memenuhi
persyaratan situs test, yaitu harta tak bergerak yg memberikan
penghasilan tsb terletak (situated) di negara sumber.
Pada dasarnya, penghasilan dari harta tak bergerak timbul dari 2 sumber,
yaitu :
Penghasilan sehubungan dengan pemanfaatan asset (seperti sewa), dan
Penghasilan sehubungan dengan pengalihan asset, yang dalam kasus ini dapat diperlakukan
sebagai laba usaha (business profit) ataupun laba atas pengalihan harta tak bergerak (capital gain).
53 tethadini
back
CAPITAL GAIN
Laba atas pengalihan harta tak bergerak
54 tethadini
CAPITAL GAIN-lanjutan
55 tethadini back
PENGHASILAN ORANG PRIBADI
Penghasilan direktur (
Director's fees)
Penghasilan pensiun (
Penghasilan dari pekerjaan ( Pensions)
income from employment)
Penghasilan pegawai
pemerintah (
Government services)
Penghasilan
orang pribadi
Penghasilan Akademisi (
Teachers)
Penghasilan dari kegiatan
pekerjaan bebas (
independent personal services) Penghasilan pelajar & peserta
magang (
student & business apprentice
s
)
Penghasilan Diplomat (
Diplomatic Agents)
56 tethadini
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Income from Employment
Ketentuan umum (general rule) dalam pasal 15 ayat (1) penerapannya dibatasi dan tunduk terhadap
pasal lain yg lebih spesifik yaitu pasal 16 (Directors fee), Pasal 18(Pensions), Pasal 19 (Government
services).
Negara sumber memiliki hak pemajakan atas penghasilan dari pekerjaan jika pekerjaan
dilakukan di negara sumber.
Hak eksklusif pemajakan hanya diberikan kepada negara domisili jika persyaratan cumulative
terpenuhi.
Jika negara sumber memiliki hak pemajakan, maka pengenaan pajaknya mengikuti ketentuan UU
domestik negara sumber (tarifnya tidak dibatasi oleh P3B).
Khusus atas imbalan yg diperoleh sehubungan dengan pekerjaan yg dilakukan di atas kapal laut atau
pesawat udara yg beroperasi di jalur internasional diatur bahwa negara tempat efektif manajemen dari
perusahaan penerbangan atau pelayaran itu berada memiliki hak pemajakan yg penuh atas
penghasilan itu.
57 tethadini
back
Hak pemajakan hanya diberikan
kepada negara domisili jika :
Imbalan itu dibayarkan oleh atau atas nama pemberi kerja yang bukan
merupakan resident negara sumber; dan
Gaji tsb tidak menjadi beban BUT yg dimiliki oleh pemberi kerja di negara
sumber
58 tethadini back
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Penghasilan Direktur (Directors fees)
Dapat memasukkan
Hak pemajakan di benefit in kind
negara domisili dan (natura) sebagai
negara sumber bagian dari
penghasilan.
Dalam hal
menjalankan fungsi
Imbalan yg diterima day to day
atau diperoleh direktur management (fungsi
yg tidak melakukan manajerial), imbalan
day to day yg diterima tunduk
management. pada article 15
(Income from
employment).
59 tethadini
back
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Penghasilan Artis (Artistes) dan Olahragawan (Sportsman)
60 tethadini
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Penghasilan Artis (Artistes) dan Olahragawan (Sportsman)-
lanjutan
61 tethadini
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Penghasilan Artis (Artistes) dan Olahragawan (Sportsman)-
lanjutan
62 tethadini
back
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Penghasilan Pensiun (Pensions)
63 tethadini
back
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Penghasilan Pegawai Pemerintah
(Government Service)
64 tethadini
back
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Penghasilan Akademisi (Profesor atau Guru)
65 tethadini
back
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Penghasilan Pelajar (Students) dan Peserta Magang
(Business Apprentices)
66 tethadini back
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Penghasilan Pejabat Diplomatik dan Konsulat
67 tethadini
back
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Penghasilan dari Pekerjaan Bebas
(Independent Personal Services)
68 tethadini
PENGHASILAN ORANG PRIBADI-
Penghasilan dari Pekerjaan Bebas
(Independent Personal Services)-lanjutan
69 tethadini
back
OTHER INCOME
70 tethadini
Terima
kasih
71 tethadini