Anda di halaman 1dari 29

CAIRAN

DAN
ELEKTROLIT
BLOK PERNCERNAAN
A.Konsep Dasar
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air
(pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut)
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion
jika berada dalam larutan.
Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
makanan, minuman, dan cairan intravena dan
didistribusikan ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling
bergantung satu dengan yang lainnya.
Cairan tubuh meliputi :
cairan darah
plasma jaringan
cairan sinovial pada persendian
cairan serebrospinal pada otak dan medula spinalis
cairan dalam bola mata (aquaeous humor dan vitrous
humor)
cairan pleura dan
berbagai cairan yang terkandung dalam organ
60 % berat badan total orang dewasa berupa
cairan
FUNGSI CAIRAN TUBUH
Sebagai pembawa zat-zat nutrisi dan oksigen ke sel-sel
tubuh
Mengeluarkan produk samping hasil metabolisme
Pelembab jaringan-jaringan tubuh (mata, mulut & hidung)
Pelumus dalam cairan sendi
Katalisator reaksi biologik sel
Pelindung organ dan jaringan tubuh
Membantu menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat
terlarut
Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
Membantu memelihara suhu tubuh
Membantu pencernaan
Interstisial
Interstisial
(antarsel)
(antarsel)

Intravaskuler
Intravaskuler
Ekstraseluler
Ekstraseluler (plasma)
(plasma)

cairan
cairan Transeluler
Transeluler

Intraseluler
Intraseluler cairan serebrospinal,
sekresi saluran pencernaan,
Cairan intraokuler,
Perikardium,
Rongga sinovial,
peritonium
B. Proportion of Body Fluid
Prosentase dari total cairan tubuh
bervariasi sesuai dengan individu dan
tergantung beberapa hal antara lain:
Umur
Kondisi lemak tubuh
Sex
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH
DIBANDINGKAN BERAT BADAN
Umur Total cairan tubuh (%)
terhadap BB
Bayi BL 80
6 Bulan 72
1 Tahun 70
16 Tahun 60
20-39 Tahun:
Pria/Wanita 60/50
40-60 Tahun:
Pria/Wanita 55/47
Body fluid
60% water

Intracelluler extracelluler
2/3(40%) 1/3(20%)
(28 lt in 70 kg (14 lt in 70 kg
young adult) young adult)

Transcelluler
Interstitial Plasma
1-3%
15% (10.5 lt in 70 kg 5% (3.5 lt in
(Cerebrospinal)
young adult) 70 kg young adult)
(aqueous humor)
C. Keseimbangan Air
KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT
DIPERTAHANKAN MELALUI INTEGRASI
DARI FUNGSI :

GINJAL
HORMONAL
SARAF
D. Transpor cairan dalam tubuh
1. Difusi
Pergerakan molekul melintasi membran

semipremeabel dari kompartemen berkonsentrasi


tinggi menuju kompartemen rendah
Difusi cairan berlangsung melalui pori-pori tipis
membran kapiler
Laju difusi dipengaruhi oleh :
Ukuran molekul

Konsentrasi larutan

Temperatur larutan

Tekanan

Ketebalan membran

Jarak yang harus ditempuh partikel


2. Filtrasi
Proses perpindahan cairan dan solut
melintasi membran bersama-sama dari
kompartemen bertekenan tinggi menuju
kompartemen bertekanan rendah.
Contoh filtrasi adalah pergerakan cairan dan
nutrien dari kapiler menuju cairan interstisial
di sekitar sel
3. Osmosis
Pergerakan dari solven (pelarut) murni (air)
melintasi membran sel dari larutan berkonsentasi
rendah (cairan) menuju berkonsentrasi tinggi
(pekat)
4. Transpor aktif
Proses transpor aktif memerlukan energi metabolisme
Proses transpor aktif penting untuk mempertahankan
keseimbangan natrium dan kalsium antara cairan
intraseluler dan ekstraseluler.
Dalam kondisi normal konsentasi natrium lebih tinggi
pada cairan intraseluler dan kadar kalium lebih tinggi
pada cairan ekstraseluler
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit
Usia
Aktivitas
Iklim
Diet
Stress
Penyakit
Tindakan medis
Pengobatan
Pembedahan
F. Komposisi cairan tubuh
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri
dari elektrolit dan nonelektrolit.
Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak
terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik,
seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon
dioksida dan asam-asam organik.
elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+), kalium
(K+), Kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), Klorida
(Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (PO42-), sulfat
(SO42-).
Zat Non-elektrolit dalam plasma
Fosfolipid 280 mg/dl
Kolesterol 150 mg/dl
Lemak netral 125 mg/dl
Glukosa 100 mg/dl
Urea 15 mg/dl
Asam laktat 10 mg/dl
Asam Urat 3 mg/dl
Kreatinin 1,5 mg/dl
Bilirubin 0,5 mg/dl
G. Ketidakseimbangan cairan
Ketidakseimbangan isotonis terjadi ketika
cairan dan elektrolit hilang bersamaan
dalam proporsi yang seimbang.
Ketidakseimbangan osmolar terjadi ketika
kehilangan cairan tidak diimbangi dengan
kadar elektrolit dalam proporsi yang
seimbang sehingga menyebabkan
peubahan pada konsentrasi dan osmolalitas
serum.
Terdapat 4 kategori ketidakseimbangan
cairan
Kehilangan cairan dan elektrolit isotonik
Kehilangan cairan (hanya air yang
berkurang)
Peningkatan cairan dan elektrolit isotonis
Peningkatan osmolal (hanya air yang
meningkat)
G.1. Defisit volume cairan
Defisit volume cairan terjadi ketika tubuh
kehilangan cairan dan elektrolit
ekstraseluler dalam jumlah yang
proporsional (isotonik) hipovolemia
G.2 Dehidrasi
Dehidrasi disebut juga ketidak seimbangan
hiper osmolar, terjadi akibat kehilangan
cairan yang tidak dimbangi dengan
kehilangan elektrolit dalam jumlah yang
proporsional, terutama natrium.
Kehilangan cairan menyebabkan
peningkatan kadar natrium, peningkatan
osmolalitas serta dehidrasi intraseluler
G.3. Kelebihan volume cairan
(Hipervolimea)
Penyebabnya :
Usapan natrium yang berlebihan
Pemberian infus berisi natrium terlalu cepat dan
banyak terutama pada klien dengan gangguan
regulasi cairan
Penyakit yang mengubah mekanisme regulasi
seperti gangguan jantung, gagal ginjal, sirosis
hati, sindrom cushing
Kelebihan steroid
G.4. Edema
Pada kasus kelebihan cairan, jumlah cairan dan
natrium yang berlebihan dalam kompartemen
ekstraseluler meningkatkan tekanan osmotik.
Akibatnya cairan keluar dari sel sehingga
menimbulkan penumpukan cairan dalam ruang
interstitial (Edema)
Edema sering terlihat di mata, kaki dan tangan

Anda mungkin juga menyukai