Anda di halaman 1dari 22

OPERASI DAN

PEMELIHARAAN
HIDROMETRI

OPERASI DAN PEMELIHARAAN


HIDROMETRI
Siklus Hidrologi
Siklus Hidrologi
Awan

Matahari
Presipitasi
Transpirasi
Intersepsi
Angin

Evaporasi (Es) Infiltrasi

Evaporasi Aliran
permukaan (Ro)

Perkolasi
Streamflow (Rt)
Interflow (Gi) GWS
(Sgw)
Soil
Moisture
Aliran
Intrusi Air
MAT Air
Laut Laut Tanah
Under Flow (Gg)
MENGAPA DATA CURAH HUJAN
PENTING ?
Data hujan dipergunakan untuk
bahan perencanaan pembangunan :
1. Bidang Pengairan
2. Bidang Bina Marga ( Jalan )
3. Bidang Cipta Karya ( Permukiman )
4. Bidang Pertanian
5. Bidang Perkebunan
6. Bidang Perhubungan
Contoh :

1. Contoh dibidang Pengairan ::


a. Pembangnan Jaringan Irigasi

2. Contoh dibidang Pertanian :


a. Pencetakan sawah
Alat Pengukur Curah Hujan :

Ada 2 macam tipe alat pengukur


hujan:
1 Tipe Biasa
2. Tipe Otomatis
Pengukur Curah Hujan Tipe Biasa

Ciri ciri :
1. Pengukuran curah dilakukan dengan cara
menakar curah hujan dengan menggunakan
gelas ukur hujan dengan satuan mm
( milimeter )
2. Corong penangkap curah hujan berdiameter
( garis Tengah ) = 11, 3 cm
3. Tidak menggunakan alat bantu lainnya seperti
batry aliran listrik dll.
4. Curah hujan diukur setiap hari ( tiap jam 07.00
pagi )
PENGUKUR HUJAN TIPE BIASA
Pengukur Curah Hujan Tipe Otomatis

Ada 2 macam pengukur curah hujan


otomatis yaitu :

1. Curah hujan terukur secara otomatis diatas


kertas dalam bentuk grafik
2. Curah hujan terukur secara otomatis dengan
menggunkan logger/sensor kemudian direkam
dalam suatu kartu ( masih jarang digunakan )
PENGUKUR HUJAN TIPE OTOMATIS
PERSYARATAN PENEMPATAN ALAT :
( Pengukur curah hujan biasa maupun
otomatis )

1. Ada ruang bebas di lingkungan lokasi


2. Tidak ada pohon atau bangunan tinggi di
sisi-sisinya
3. Tinggi alat dari atas permukaan tanah 120
cm
4. Terbuka bebas dari atas corong 45 0
5. Diusahakan ada pagar pengaman
6. Diberi kunci pada alat maupun pagar
45 0

120 cm
PROSEDUR PENGUKURAN CURAH HUJAN
PADA ALAT TIPE BIASA

1. Bukalah pintu pagar pengaman


2. Bukalan kunci pada alat
3. Bukalah kran dan ukur curah hujan
yang lewat melalui kran
4. Periksa pada gelas ukur jumlah
curah dalam satuan mm
( milimeter )
5. Catat hasil pengukuran curah hujan
kedalam buku catatan dengan
contoh sbb :
a. Pengukuran pada tanggal 10
Nopmber 2012 pada jam 07.00
pagi.
b . Maka penulisan laporan ditulis
dalam kolom tanggal 9 Nopember
2012.
6. Pengukuran curah hujan dengan
alat tipe biasa dilakukan tiap
hari pada jam 07.00
PROSEDUR PENGUKURAN CURAH
HUJAN PADA ALAT TIPE OTOMATIS
1. Bukalah pintu pagar pengaman
2. Bukalan kunci pada alat
3. Bukalah kertas grafik dalam tabung pengukur
4. Pasanglah kertas grafik yang baru
5. Periksalah ; pena, tinta, pelampung dll semuanya
harus berfungsi dengan baik dan benar
6. Selanjutnya kertas grafik dibawa kekantor untuk
dibaca grfiknya
7. Putarlah jam sampai kira-kira 7 kali putaran
7. Pemasangan dan pelepasan kertas grafik
dilakukan setiap minggu ( tiap hari senin )
Bentuk Grafik sebagai berikut
CARA PEMELIHARAAN ALAT
1. Penakar Hujan
Biasa
1. Bersihkan corong atas dari kotoran
maupun debu.
2. Periksa gelas ukur dalam satuan
mm
3. Periksa corong bagian dalam
4. Bersihkan kran dari kotoran
kotoran
5. Bersihkan lingkungan yang
mempengaruhi terhadap
kebebasan ruang penakar
Dalam keaadan baik
11,3 cm

Bersihkan dari kotoran


2. Penakar Hujan
Biasa

1. Bersihkan corong atas dari


kotoran maupun debu.
2. Bersihkan pena dan ganti
pena baru jika tinta kering
3. Periksa pipa kapiler
4. Bersihkan jam dari kotoran
dan beri pelumas secukupnya
5. Bersihkan lingkungan yang
mempengaruhi terhadap
kebebasan ruang penakar
1. Corong Penangkap
2. Pelampung
3. Pipa kaca/syphon
4. Jam
5. Kertas Grafik
6. Penampung
Jam dan kertas
Grafik

Sipon

Pelampung
Terimakasih
SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai