Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH

PERHITUNGAN
PENDAPATAN PREMI
BERDASARKAN PSAK 62
TERHADAP RISK BASED
CAPITAL DAN
DAMPAKNYA PADA
LABA PERUSAHAAN
ASURANSI KERUGIAN
YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK
INDONESIA

FACHRI RIZKY MUHAMMAD


21109035
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia
(AAUI) Julian Noor menjelaskan sebanyak 70 persen dari 84
perusahaan asuransi umum/kerugian atau sekitar 60
perusahaan menyatakan belum siap untuk menerapkan
Penerapan Standar Akuntansi dan Keuangan (PSAK) 62 atau
International Financial Reporting Standard (IFRS) no. 4.
Sehingga AAUI meminta untuk menunda aturan IFRS
tersebut. Pertimbangan asosiasi yang menginginkan
permohonan penundaan adalah PSAK 62 belum sepenuhnya
dipahami khususnya terkait perhitungan cadangan teknis
dengan metode gross premium valuation. Karena dengan
penyajian cadangan teknis yang semula dilakukan dengan
pendekatan netto menjadi gross. Ini akan membuat baik aset
maupun kewajiban meningkat, sehingga bisa mengganggu
solvabilitas, Risk Based Capital mepet, modal mepet,
akibatnya bisa tidak solvent. (Kompas.com).
Muljono Tjandra, Chief Finance Officer PT Asuransi Adira Dinamika
juga mengungkapkan Penerapan International Financial reporting
Standard (IFRS) no. 4 berpotensi menurunkan rasio solvabilitas (risk
based capital/RBC) perusahaan asuransi umum. Sebab, komponen
premi reasuransi (premi asuransi yang dilimpahkan ke perusahaan
reasuransi) yang selama ini dihitung nilai retensinya saja (premi
bruto dikurangi premi reasuransi), di dalam pelaporan IFRS dihitung
secara bruto. Dalam IFRS, premi reasuransi nantinya akan dihitung
secara bruto dengan istilah utang reasuransi, sehingga bisa
menambah nominal di liabilitas. Sementara itu, dari sisi asset, premi
reasuransi dihitung secara bruto dengan nama piutang reasuransi.
Apabila, liabilitas lebih tinggi dibanding asset dengan adanya IFRS,
tentunya RBC bisa menurun bahkan minus. Perolehan laba
perusahaan asuransi juga akan berpengaruh. Sebab, komponen
pembentukan laba perusahaan asuransi yaitu hasil underwriting
dimasukkan dalam komponen di luar klaim terjadi yang belum
dilaporkan (incurred but not reporting). Perhitungan cadangan klaim
yang baru tersebut tentunya bisa mempengaruhi hasil underwriting
sebagai pembentuk hasil investasi dan laba
(www.asuransi.adira.co.id).
TUJUAN PENELITIAN
Seperti yang telah di sebutkan dalam Latar
Belakang Penelitian, Tujuan Penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Perhitungan Pendapatan
Premi Berdasarkan PSAK 62 (Kontrak Asuransi)
terhadap Risk-Based Capital Pada Perusahaan
Asuransi Kerugian yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Untuk mengetahui Perhitungan Pendapatan
Premi Berdasarkan PSAK 62 (Kontrak Asuransi)
terhadap Laba Perusahaan Asuransi Kerugian
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui Dampak Risk-Based Capital
terhadap Laba Perusahaan Asuransi Kerugian
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
TEORI KETERKAITAN VARIABEL
1. Keterkaitan Antara Pendapatan Premi dengan Risk-Based Capital
Ludovicus Sensi (2006) menyatakan bahwa Perusahaan yang
telah berhasil meningkatkan pendapatan premi yang diperoleh dari
tertanggung, agen dan broker, akan mengalami peningkatan Risk
Based Capital optimal.

2. Keterkaitan Antara Pendapatan Premi dengan laba


Marisi Purba (2010:59) menyatakan bahwa Penerapan IFRS
sebagaimana dijelaskan sebelumnya berdampak terhadap
perusahaan dalam banyak hal. Aspek pelaporan interim dan basis
penilaian adalah hal yang paling banyak terkena dampak. Dalam
kasus penerapan IFRS dengan cara adopsi penuh, hal yang paling
signifikan yang harus diperhatikan adalah koreksi Laba sebagai
akibat penerapan pertama IFRS. Biasanya manajemen banyak
yang kaget dengan konsekuensi efek laba yang begitu signifikan
sebagai akibat adopsi IFRS khususnya pendapatan premi karena
efeknya bisa menambah laba atau mengurangi laba.
3. Keterkaitan Antara Risk Based Capital terhadap
Laba
Ludovicus Sensi (2006) menyatakan bahwa
tingkat solvabilitas dan profitabilitas mempunyai
keterkaitan satu dengan lainnya, dimana
profitabilitas akan menaikkan tingkat kesehatan
perusahaan asuransi demikian sebaliknya tingkat
kesehatan perusahaan asuransi dengan metode
Risk Based Capital akan berdampak terhadap
laporan keuangan yaitu menambah laba
perusahaan asuransi.
OPERASIONAL VARIABEL
VARIAB KONSEP INDIKATOR SKALA
EL
Pendap Pendapatan yang Premi Neto = Premi Bruto Rasio
atan diperoleh dari - Premi Reasuransi +/
Premi aktivitas pokok kenaikan/penurunan
(X) perusahaan asuransi. Premi yang Belum
Komponen-komponen Merupakan Pendapatan
pendapatan
underwriting (premi (PSAK 62)
tanggungan sendiri)
terdiri dari: Premi
Bruto, dikurangi:
Premi Reasuransi dan
dikurangi/ditambah:
kenaikan/penurunan
Premi yang Belum
Merupakan
Pendapatan.
(PSAK 62)
VARIAB KONSEP INDIKATOR SKAL
EL A
Risk- Risk based capital adalah Risk Based Capital = Rasio
Based modal minimum yang harus Tingkat Solvabilitas
Capital disediakan oleh setiap Batas Tingkat
(Y) perusahaan asuransi atau Solvabilitas
perusahaan reasuransi untuk minimum
menutup setiap
kemungkinan kegagalan (Keputusan Menteri
pengelolaan asset dan Keuangan
berbagai resiko lainnya. No.424/KMK.06/2004
)
(Ludovicus Sensi, 2006)

Laba Laba adalah kelebihan Laba = Pendapatan - Rasio


(Z) penghasilan diatas biaya Beban pajak
selama satu periode penghasilan
akuntansi
Soemarso
(Harahap (2008:113)) (2005:230)
SUMBER DAN TEKNIK PENENTUAN DATA
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan Perusahaan
Asuransi Kerugian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2012
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi
kerugian yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun
2012 yaitu sebanyak 11 perusahaan.
Cara pengambilan sampel yang gunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling
(pertimbangan tertentu), yaitu laporan keuangan PT Asuransi
Bina Dana Arta, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi Dayin Mitra,
PT Harta Aman Pratama, PT Asuransi Jasa Tania, PT Asuransi
Multi Artha Guna, PT Asuransi Ramayana, PT Lippo General
Insurance, dan PT Panin Insurance selama 2 tahun dari 2011-
2012.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Jalur (Path Analysis).
HASIL PENGUJIAN STATISTIK PENDAPATAN
PREMI TERHADAP RISK BASED CAPITAL
Nilai standardized coefficients sebesar 0,867
merupakan nilai koefisien jalur Pendapatan premi
(X) terhadap Risk based capital (Y). Koefisien jalur
adalah bobot pengaruh langsung variabel
Pendapatan premi terhadap Risk based capital
(Y).
Korelasi antara Pendapatan Premi dengan Risk
Based Capital adalah sebesar 0,867 dengan arah
positif. Artinya Pendapatan Premi memiliki
hubungan korelasi tinggi dengan Risk Based
Capital. Arah positif menunjukkan bahwa ketika
Pendapatan Premi meningkat maka laba bersih
perusahaan akan meningkat pula.
Pendapatan premi (X) memberikan pengaruh
sebesar 75,1% terhadap Risk based capital (Y),
sementara sisanya sebesar 24,9% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain diluar Pendapatan premi
(X).
Untuk uji hipotesis pengaruh antara pendapatan
premi (X) terhadap risk based capital (Y) diperoleh
nilai signifikansi < 5% (0,000<0,05) atau t hitung
> t tabel (6,946>2,12) maka Ho ditolak, artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara
pendapatan premi (X) terhadap risk based capital
(Y).
HASIL PENGUJIAN STATISTIK
PENDAPATAN PREMI TERHADAP LABA
Nilai standardized coefficients sebesar 0,978
merupakan nilai koefisien jalur Pendapatan Premi
(X) terhadap Laba (Z). Koefisien jalur adalah bobot
pengaruh langsung variabel Pendapatan Premi
terhadap Laba.
Korelasi antara Pendapatan Premi dengan Laba
adalah sebesar 0,978 dengan arah positif. Artinya
Pendapatan Premi memiliki hubungan korelasi
tinggi dengan Laba. Arah positif menunjukkan
bahwa ketika Pendapatan Premi meningkat maka
laba bersih perusahaan akan meningkat pula.
Pendapatan Premi (X) memberikan pengaruh
sebesar 95% terhadap Laba (Z), sementara
sisanya sebesar 5% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain diluar Pendapatan Premi (X).
Untuk uji hipotesis pengaruh antara Pendapatan
Premi (X) terhadap Laba (Y) diperoleh nilai
signifikansi < 5% (0,004<0,05) atau t hitung > t
tabel (18,676>2,12) maka Ho ditolak, artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara
Pendapatan Premi (X) terhadap Laba (Z).
HASIL PENGUJIAN STATISTIK RISK
BASED CAPITAL TERHADAP LABA
Nilai standardized coefficients sebesar 0,768
merupakan nilai koefisien jalur risk based capital
(X) terhadap Laba (Y). Koefisien jalur adalah bobot
pengaruh langsung variabel risk based capital
terhadap Laba (Y).
Korelasi antara Risk Based Capital dengan Laba
adalah sebesar 0,768 dengan arah positif. Artinya
Risk Based Capital memiliki hubungan cukup
tinggi dengan Laba. Arah positif menunjukkan
bahwa ketika Risk Based Capital meningkat maka
laba bersih perusahaan akan meningkat pula.
risk based capital (Y) memberikan pengaruh
sebesar 59,0% terhadap Laba (Z), sementara
sisanya sebesar 41% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain diluar risk based capital (X).
Untuk uji hipotesis pengaruh antara risk based
capital (Y) terhadap Laba (Z) diperoleh nilai
signifikansi < 5% (0,000<0,05) atau t hitung > t
tabel (4.80>2,12) maka Ho ditolak, artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara risk
based capital (Y) terhadap Laba (Z).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai