Anda di halaman 1dari 27

PSIKOPATOLOGI

Definisi
Psikopatologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelejari tentang tanda dan gejala dari suatu
gangguan jiwa (mental disorder).
Gangguan jiwa adalah sindroma atau pola
pikiran atau psikologik seseorang, secara klinis
cukup bermakna, dan secara khas berkaitan dengan
suatu gejala penderitaan (distress) dan hendaya
(disability) di dalam satu atau lebih fungsi penting
dalam manusia
Dalam psikiatri perlu pengenalan dan definisi tanda
dan gejala perilaku emosional:

Tanda (Sign) adalah pengamatan dan temuan objektif


yang di peroleh Dokter (sebagai contohnya afek yang
terbatas dan retardasi psikomotor)

Gejala (symptom) adalah pengalaman subjektif yang


digambarkan atau dideskripsikan oleh pasien
(sebagai contohnya mood yang tertekan dan
berkurangnya tenaga)

Sindrom adalah kumpulan tanda & gejala yang terjadi


bersama-sama sebagai suatu kondisi yang dapat
dikenali yang mungin kurang spesifik dibandingkan
gangguan atau penyakit yang jelas
Kesadaran (Sensorium)

Keadaan fungsional dari individu untuk


mengadakan relasi dan limitasi terhadap dunia
sekitarnya, terdiri dari manusia, benda, atau
faham, seperti yang tertangkap oleh panca
indera
Sensorium yang baik Ia dapat mengenal,
mengerti, dan mengetahui keadaan tentang
dirinya ataupum keadaan sekitarnya
GANGGUAN KESADARAN

Apersepsi persepsi seseorang


yang dimodifikasi oleh emosi dan
pikirannya sendiri

Gangguan Kesadaran paling sering


disebabkan oleh patologi otak
Disorientasi : gangguan orientasi waktu, tempat, orang

Kesadaran Berkabut: kejernihan ingatan atau pikiran yang


tidak lengkap atau sempurna disertai dengan gangguan
persepsi dan sikap

Stupor : kurang atau hilangnya reaksi dan ketidaksadaran


terhadap lingkungan
sekitar

Delirium : Kebingungan, gelisah, reaksi disorientasi yang


disertai dengan rasa
takut dan halusinasi

Koma : Derajat ketidaksadaran yang berat

Koma Vigil : koma dimana pasien tampak tertidur tetapi


dapat segera
Dibangunkan (juga dikenal sebagai mutismeakinetik)
Keadaan seperti mimpi (dreamlike state): seringkali digunakan secara
sinonim
dengan kejang parsial kompleks atau epilepsi psikomotor

Somnolen : mengantuk yang abnormal yang paling sering ditemukan pada


proses
organik

Kebingungan (Confusion) : gangguan kesadaran ditandai dengan reaksi


yang tidak tepat terhadap rangsangan lingkungan, bermanifestasi sebagai
gangguan orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang

Mengantuk (Drowsiness) : keadaan siaga terganggu, berkaitan dengan


suatu keinginan atau kecenderungan untuk tidur

Sundowing : sindrom pada lansia, biasa terjadi pada malam hari, ditandingi
rasa ngantuk, bingung, ataksia (kegagalan koordinasi otot, ketidakmampuan
mengkoordinasi gerakan otot) dan terjatuh akibat sedasi (rasa mengantuk)
berlebihan karena obat, dikenal sebagai Sundowners Syndrome
GANGGUAN PERHATIAN (ATENSI)

Perhatian adalah :
jumlah usaha yang dikeluarkan untuk
memfokuskan diri pada bagian
tertentu dari pengalaman
kemampuan untuk mempertahankan
fokus pada suatu aktivitas
Kemampuan berkonsentrasi
Distraktibilitas (perhatian mudah teralih): ketidakmampuan untuk
memusatkan perhatian; keadaansaat perhatian teralihkan ke stimulus
eksterna yang
tidak penting atau tidak relevan

Inatensi selektif (gangguan perhatian selektif): hanya mengabaikan


hal
yang menimbulkan kecemasan

Hipervigilensi : perhatian & fokus yang berlebihan pada semua stimuli


internal
dan eksternal, biasanya sekunder dari keadaan waham atau paranoid

Keadaan tak sadarkan diri (trance) : perhatian yang terpusat dan


kesadaran
yang berubah, biasanya pada keadaan hipnosis

Disinhibisi : penghilangan efek inhibisi sehingga memungkinkan seseorang


menjadi lepas kendali terhadap impuls seperti yang terjadi pada intoksikasi
alkohol
GANGGUAN SUGESTIBILITAS
Kepatuhan atau respon sesuai pertanyaan dan
respon
yang tidak kritis terhadap gagasan atau pengaruh,

Folie a deux ( atau folie a trois ): keadaan


emosional yang berhubungan antara dua (atau
tiga) orang

Hipnosis : modifikasi kesadaran yang


ditimbulkan secara buatan yang ditandai dengan
peningkatan sugesti
EMOSI (Emotion)

Keadaan perasaan kompleks dengan


komponen psikis,
somatik, dan perilaku yang terdiri dari
afek dan mood
AFEK
Ekspresi emosi yang terlihat, mungkin tidak sesuai
dengan dekripsi
pasien tentang emosinya,

Afek yang sesuai ( appropriate affect ) : kondisi ketika


nada emosi selaras dengan ide, pikiran, atau gaya bicara yang
menyertai; dapat dijelaskan sebagai afek yang luas atau penuh
: ketika kisaran emosi yang penuh diekspresikan dengan tepat

Afek yang tidak sesuai (inappropriate affect) :


ketidakharmonisan antara irama perasaan emosional dengan
ide, pikiran, atau pembicaraan yang menyertainya

Afek yang tumpul (blunted affect) : gangguan pada afek


yang bermanifestasi sebagai sangat berkurangnya intensitas
irama perasaan yang diungkapkan keluar
Afek yang terbatas atau menyempit
(restricted or constricted affect) : penurunan
intensitas nada perasaan yang kadarnya tidak
begitu parah dibandingkan afek datar namun
jelas menurun

. Afek yang datar (flat affect) : tidak adanya


atau hampir tidak adanya tanda ekspresi afek,
suara yang monoton, wajah tidak bergerak

. Afek yang labil (labile affect) : perubahan


nada perasaan yang cepat dan tiba-tiba, yang
tidak berhubungan dengan stimulus eksternal
MOOD
Suatu emosi yang menetap dan telah meresap yang dialami dan dilaporkan
secara subjektif oleh pasien dan teramati oleh orang lain;

1. Mood disforik : mood yang tidak menyenangkan


2. Mood eutimik : mood dalam rentang normal menyatakan tidak adanya
mood yang tertekan atau elevasi mood
3. Mood yang meluap-luap (expansive mood) : ekspresi perasaan
seseorang tanpa ditahan, seringkali disertai perasaan bahwa dirinya
amat berharga dan penting
4. Mood yang iritabel (irritable mood): keadaan ketika seseorang
dengan mudah diganggu atau dibuat marah
5. Pergeseran mood (mood yang labil) : suasana perasaan yang
berubah-ubah dari waktu kewaktu, pergantian perasaan dari sedih,
cemas, marah, eforia, muncul bergantian dan tak terduga
6. Mood yang meninggi (elevated mood) : aura percaya diri dan
keriangan, mood yang lebih ceria dari biasanya
6. Euforia: suasana perasaan yang gembira dan
sejahtera secara berlebihan
7. Kegembiraan yang luar biasa (ectasy) :
perasaan kegairahan yang meluap-luap; sering
terjadi pada orang-orang yang menggunakan
psikostimulansia
9. Depresi : perasaan kesedihan yang psikopatologis
10. Anhedonia : hilangnya minat dan menarik diri dari
semua aktifitas rutin dan menyenangkan, seringkali
disebabkan oleh depresi
11. Duka cita atau berkabung : kesedihan yang
sesuai dengan kehilangan yang nyata; juga disbut
kehilangan akibat kematian
12. Aleksitimia : ketidakmampuan seseorang untuk
mendeskripsikan atau kesulitan mendeskripsikan
atau menyadari emosi atau moodnya
Ide bunuh diri : pikiran atau tindakan mengakhiri
13.
hidupnya sendiri

Elasi
14. : Perasaan gembira, eforia, kemenangan,
kepuasan diri yang intens atau optimisme

Hipomania : abnormalitas mood yang ditandai ciri


15.
kualitatif mania namun kurang intens

Mania : keadaan mood yang ditandai elasi, agitasi,


16.
hiperaktivitas, hiperseksualitas, serta percepatan
berpikir dan berbicara

17.Melankolia : keadaan depresi berat

18.La belle indifference : sikap kalem yang tidak tepat


atau kurang perhatian terhadap ketidakmampuan
seseorang
EMOSI YANG LAIN
Kecemasan : perasaan takut yang timbul akibat
antisipasi terhadap bahaya, yang dapat bersifat internal
maupun eksternal
Kecemasan yang mengambang bebas (free floating
anxiety) : rasa takut yang meresap dan tidak terpusatkan
yang tidak berhubungan dengan suatu gagasan
Ketakutan : Kecemasan yang disebabkan oleh bahaya
yang dikenali secara sadar dan realistik
Agitasi : kecemasan berat yang disertai dengan
kegelisahan motorik
Ketegangan (tension) : peningkatan aktivitas motorik
dan psikologis yang tidak menyenangkan
Panik : serangan kecemasan yang akut, eposodik, dan
kuat yang disertai dengan perasaan ketakutan yang
berlebihan dan pelepasan otonom
Apati : irama emosi yang tumpul yang disertai dengan
rasa terlepas atau tak acuh
Ambivalensi : terdapatnya secara bersama-sama dua
impuls yang berlawanan terhadap hal yang sama, pada
satu orang yang sama, pada waktu yang sama
Abreaksional : pelepasan atau pelimpahan emosional
setelah mengingat pengalaman yang menakutkan
Rasa malu : kegagalan untuk mencapai hal yang
diharapkan oleh diri sendiri
Rasa bersalah : emosi yang timbul akibat melakukan
sesuatu yang dianggap salah
Inefabilitas : keadaan ekstasi yang tidak dapat di
jelaskan, tidak dapat diungkapkan, dan mustahil
disampaikan keorang lain
Gangguan Fisiologis yang Berhubungan
dengan Mood
Tanda disfungsi somatik (biasanya otonomik) pada seseorang,
paling sering berhubungan dengan depresi (juga disebut tanda
vegetatif)

1. Anoreksia : hilangnya atau menurunnya nafsu makan


2. Hiperpagia : meningkatnya nafsu makan dan asupan makanan
3. Insomnia : hilangnya atau menurunnya kemampuan untuk tidur
a. Awal : kesulitan jatuh tertidur
b. Pertengahan : kesulitan tidur sepanjang malam terbangun dan
kesulitan kembali tidur
c. Terminal : terbangun pada dini hari
4. Hipersomnia : tidur yang berlebihan
5. Variasi diurnal : mood yang secara teratur terburuk pada pagi
hari, segera setelah terbangun, dan membaik dengan semakin
siangnya hari
6. Penurunan libido : penurunan minat, dorongan, dan daya
seksual (peningkatan libido sering dikaitkan dengan keadaan
manik)
7. Kontipasi : ketidakmampuan atau kesulitan defekasi
8. Kelelahan : rasa letih, mengantuk, atau iritabilitas yang timbul
setelah suatu periode aktivitas tubuh atau mental
9. Pika : mengidam dan memakan bahan yang bukan makanan,
contohnya cat atau tanah liat
10.Pseudosiesis : kondisi yang jarang; pasien menunjukkan tanda
dan gejala kehamilan, seperti distensi abdomen, pembesaran
payudara, pigmentasi, terhentinya menstruasi
11.Bulimia : lapar yang tak terpuaskan dan makan berlebih
12.Adinamia : kelemahan dan kelelahan
Perilaku Motorik (konasi)

Aspek jiwa yang termasuk impuls,


motivasi, harapan, dorongan, instink,
dan idaman, seperti yang
diekspresikan oleh perilaku atau
aktivitas motorik seseorang
1. Ekopraksia : peniruan pergerakan yang patologis
seseorang pada orang lain
2. Katatonia : kelainan motorik dalam gangguan
non organik (sebagai lawan dari gangguan
kesadaran dan aktivitas motorik sekunder dari
patologi organik)
1. Katalepsi : istilah umum untuk suatu posisi
yang tidak bergerak yang dipertahankan terus
menerus
2. Eksitasi katatonik : aktivitas motorik yang
teragitasi, tidak bertujuan, dan tidak
dipengaruhi oleh stimuli eksternal
3. Stupor katatonik : penurunan aktivitas
motorik yang nyata sering kali sampai titik
imobilitas dan tampaknya tidak menyadari
sekeliling
4. Rigiditas katatonik : mempertahankan postur
yang kaku yang secara volunter, menentang
usaha untuk digerakkan
5. Posturing katatonik : penerimaan postur
yang tidak sesuai atau kaku seacara volunter,
3. Negativisme : tahanan tanpa motivasi
terhadap semua usaha untuk menggerakan
atau terhadap semua intruksi
4. Katapleksi : hilangnya tonus otot dan
kelemahan secara sementara yang dicetuskan
oleh berbagai keadaan emosional
5. Strereotipik : pola tindakan fisik atau bicara
yang terfiksasi dan berulang
6. Mannerisme : pergerakan tidak disadari yang
mendarah daging dan kebiasaan
7. Otomatisme : tindakan atau tindakan-tindakan
yang otomatis yang biasanya mewakili suatu
aktivitas simbolik yang tidak disadari
8. Otomatisme perintah : otomatisme mengikuti
sugesti (juga disebut kepatuhan otomatik)
9. Mutisme : tidak bersuara tanpa
kelainan struktural
10.Overaktivitas :
Agitasi psikomotor : overaktivitas
motorik dan kognitif yang berlebihan,
biasanya tidak produktif dan sebagai
respon dari ketegangan dalam
Hiperaktivitas : (hiperkinesis):
kegelisahan, agresif, aktivitas destruktif,
seringkali disertai dengan patologi otak
dasar
Tik : pergerakan motorik yang spasmodik
dan tidak disadari
Tidur berjalan (sleepwalking) (somnambulisme):
aktivitas motorik saat tertidur
Akathisia: perasaan subjektif tentang tegangan motorik
sekunder dari medikasi antipsikotik atau medikasi lain, yang
dapat menyebabkan kegelisahan, melangkah bolak-balik,
duduk dan berdiri berulang-ulang, dapat disalah artikan
sebagai agitasi psikotik
Ataksia: kegagalan koordinasi otot, iregularitas gerakan otot
Folifagia: makan berlebihan yang patologis
Kompulsi: impuls yang tidak terkontrol untuk melakukan
suatu tindakan secara berulang
Dipsomania: kompulsi untuk minum alkohol
Kleptomania: kompulsi untuk mencuri
Nimfomania: kebutuhan untuk koitus yang kuat dan
Satiriasis : keinginan komfulsif pada seorang wanita
untuk melakukan koitus pada pria
Trikotilomania: kompulsi untuk mencabut rambut
Ritual: aktivitas kompulsif otomatis sifat menurunkan
kecemasan yang orisinil
11.Hipoaktivitas (hipokinesis): penurunan aktivitas motorik
dan kognitif, seperti pada retardasi psikomotor, perlambatan
pikiran, bicara, dan pergerakan yang dapat terlihat
12.Mimikri: aktivitas motorik tiruan dan sederhana pada anak-
anak
13.Agresi: tindakan yang kuat dan diarahkan tujuan yang
mungkin verbal atau fisik, bagian motorik dari afek kekasaran,
kemarahan, atau permusuhan
14.Memerankan (acting out): ekspresi langsung dari suatu
harapan atau impuls yang tidak disadari dalam bentuk
gerakan, fantasi yang tidak disadari dihidupkan secara
impulsif dalam perilaku
15.Abulia: penurunan impuls untuk bertindak dan berfikir,
disertai dengan ketidak acuhan tentang akibat tindakan,
disertai dengan defisit neurologis
16.Anergia : tidak berenergi
Astasia abasia : Kridakmampuan untuk berdiri atau
17.
berjalan secara normal, meski gerakan tungkai normal
dapat dilakukan pada posisi duduk atau berbaring
Koprofagia : memakan kotoran atau feses
18.
Diskinesia : Kesulitan melakukan gerakan volunter
19.
seperti gangguan ekstrapiramidal
Rigiditas Otot : keadaan ketika otot tetap tak dapat
20.
digerakkan
Berputar : tanda yang terdapat pada anak autistik
21.
yang terus menerus berputar kearah kepala yang
dimiringkan
Bradikinesia : kelambanan aktivitas motorik disertai
22.
penurunan gerakan spontan normal
Khorea : gerakan acak, menyentak, cepat, involunter,
23.
dan tak bertujuan
24. Konvulsi : kontraksi atau spasme otot
hebat dan involunter
25.Kejang : Serangan atau awitan gejala
tertentu yang mendadak; ditemukan pada
epilepsi dan dapat diinduksi oleh zat
26. Distonia : Kontraksi badan atau
ekstermitas yang lambat dan tertahan,
dapat ditemui pada distonia akibat obat
27. Aminia : ketidakmampuan untuk
membuat gerakan isyarat atau
memahami gerakan isyarat yang
dilakukan oleh orang lain

Anda mungkin juga menyukai