Anda di halaman 1dari 28

DASAR DASAR PEMODELAN

Model airtanah dan aplikasinya


Masalah-masalah seperti pemompaan yang
berlebihan,polusi airtanah oleh limbah dan intrusi
airlaut merupakan contoh fenomena-fenomena
regional. Fenomena-fenomena regional tersebut
sulit dipelajari dengan model fisik skala
laboratorium. Model matematis adalah salah satu
alat yang dapat digunakan untuk membantu
menganalisa masalah-masalah regional tersebut.
Secara umum penggolonganmodel dalam analisa
airtanah dapat dibagi menjadi empat yaitu:
1. Model aliran airtanah, diterapkan pada :

- Optimasi pemompaan pada suatu wilayah


- Analsa akuifer secara regional
- Analisa interaksi antara airtanah dangkal
airtanah dalam
- Operasi penirisan (dewatering)
- Analisa pola aliran airtanah dekat sumur
pemompaan
2. Model transport larutan, diaplikasikan
untuk mempelajari:

- Intrusi airtaut
- Pengaruh menyimpanan buangan bahan
radio aktif terhadap aairtanah
- Polusi airtanah terhadap limbah-limbah
industri
3. Model perpindahan panas,
diterapkan
untuk menkaji:

- Distribusipanas geothermal
- Polusi akibat panas
- Cadangan thermal
- Distribusi panas pemompaan
4. Model deformasi

- Gejala-gejala yang erat


hubungannya
dengan geoteknik
- Penurunan permukaan tanah
akibat
pemompaan airtanah yang
berlebihan
Siklus Hidrologi
PEMODELAN AIRTANAH
( GROUNDWATER MODELLING )

Pemodelan airtanah adalah suatu penyajian berbasis


komputer yang penting pada sistem hidrogeologi yang
menggunakan hukum ilmu pengetahuan dan matematika.
Model konseptual adalah suatu gambaran kerja dinamika
dan karakteristik sistem fisik yang ditinjau.
Model matematik adalah persamaanpersamaan
matematik sistem fisik (termasuk di dalamnya asumsi-asumsi
yang disederhanakan), dan keterwakilan sistem fisik oleh
pernyataan matematik mengenai perilaku dari sistem
tersebut.
Ada dua, yaitu :
Groundwater-Flow Model : besar & arah aliran
airtanah
Transport Model : konsentrasi unsur kimia airtanah
Pendefinisian Sasaran Langkah
Studi
Tidak

Data Persiapan dan Koleks


cukup? i Data
K
O
Ya Pengembangan N
Model Konseptual** S
E
P
T
Penyusunan Progra U
m Komputer A
L

Pembentukan Model*
*

Kalibrasi K
Bandingkan Tinjau kembali A
Model*
dengan data kalibrasi atau L
lapangan konseptual I
sampai model atau B
Tidak koleksi banyak
kalibrasi atau R
Verifikasi* data
verifikasi OK A
Model OK?**
S
I
Ya

Simulasi Predi P
ksi* R

Langkah-langkah E
D
I
Pemodelan Airtanah
Laporan**
K
S
I
Post-audit
*perlu analisis sensitiv/tak
tentu
Pendefinisian Sasaran
Studi
Pendefinisian sasaran studi merupakan
suatu langkah penting di dalam penerapan
model aliran air tanah. Sasaran ini sangat
membantu di dalam penetapan tingkat
kerincian dan ketelitian yang dibutuhkan di
dalam simulasi model. Oleh karena itu,
lengkapi dan rinci sasaran yang dimaksud
yang bisa ditentukan sebelum dilakukan
aktivitas pemodelan.
Persiapan dan Koleksi Data
No. Tipe Data Sumber Data
1.
Kerangka Hidrogeologi Peta hidrogeologi
Sistem fisik (geologi, stratigrafi, lithologi, Peta topografi
topografi, drainase permukaan) Laporan pekerjaan sebelumnya, termasuk program
Luas akuifer, tipe batas, ketinggian, pengeboran, pumping tests dan analysisnya,
ketebalan, batas lapisan, konfigurasi bedrock studi geofisik, hidrologi, dll.
Hidraulik akuifer dan parameter storage serta Konstruksi bor dan log lithologi, cross-sections,
variabilitas spasial (konduktivitas hidrolik, laporan bor lengkap
transmissivitas, anisotrop, specific yield, Jurnal dan konferensi paper, tesis mahasiswa
koefisien storage, porositas) Database pemerintah, laporan dan database suatu
Lokasi lubang bor, infrastruktur perusahaan

2. Penekanan Hidrologi
Data untuk menghitung efek pada aliran dan Curah hujan dan evaporasi
level akuifer Aliran sungai
Daerah recharge dan discharge yang natural, Data level untuk pompa dan observasi lubang bor
rata-rata, pola dan durasi Abstraksi dari airtanah dan air permukaan
Interaksi sungai-akuifer Daerah irigasi, tipe panen dan daerah distribusi
Abstraksi, injeksi dan jenis drainase serta Proyeksi pertumbuhan permintaan air dan discharge
prosesnya air sisa
Tata guna lahan,irigasi, evapotranspirasi, Kualitas airtanah dan air permukaan
vegetasi Database pemerintah, laporan dan database suatu
perusahaan serta beberapa arsip landholde

3. Faktor-faktor Lain
Faktor ekonomi penyediaan air
Faktor administrasi dan aspek hukum
-
Aspek lingkungan
Perubahan rencana dalam pemakaian lahan
dan air
Pengembangan Model Konseptual

merupakan interpretasi atau deskripsi kerja


karakteristik dan dinamika sistem hidrogeologi
fisik
untuk mengonsololidasikan data hidrogeologi
dan geologi regional dan setempat ke dalam
suatu rangkaian asumsi-asumsi dan konsep-
konsep yang dapat dievaluasi secara kuantitatif
diidentifikasi aspek-aspek penting dari sistem
hidrogeologi fisik termasuk kerangka geologi dan
hidrologi, tipe media (retakan atau porus),
proses-proses fisik dan kimia, sifat-sifat hidraulik,
serta besar pengambilan dan pemasukan air
Gambar 2.2 Tipikal diagram blok tipe model konseptual
Penyusunan Program
Komputer
merupakan proses pemilihan algoritma
perangkat lunak yang paling sesuai
untuk menirukan karakteristik sistem
hidrogeologi fisik seperti yang
teridentifikasi dalam model konseptual
harus diuji untuk keperluan
penggunaan yang sudah ditetapkan
dan didokumentasikan sebaik mungkin.
Pembentukan
Model Aliran Airtanah
merupakan proses mentransformasi model
konseptual menjadi suatu bentuk matematik
terdiri dari dua bagian: serangkaian data dan
program komputer
Komponen-komponen dasar :
pendimensian,

diskretisasi atau pengeratan


(discretization),
kondisi batas

dan kondisi awal serta sifat-sifat hidraulik.


Kondisi No. Tipe Batas
Uraian
Teknis
Aplikasi
Umum

Batas 1. Specified Head


(harga tinggi
Tipe pertama
atau batas
Sungai, tepi
pantai, danau,
tekan head Dirichlet pembagian
tetap dan model airtanah,
menghitung pemompaan
aliran yang level air
memotong batas dalam bor,
dari atau ke target
model asal) dewatering.

2. Specified Flow Tipe kedua Batas


(harga aliran atau batas Impermeable,
flow tetap dan Neumann Pembagian
model airtanah atau
menghitung garis sungai,
head pada sumber
batas) infiltrasi,
evaporasi,
lateral inflow
atau outflow,
sumber fluxes

3. Head- Tipe ketiga Sungai bocor,


dependent atau batas saluran, aliran
Flow Cauchy dari atau ke
(model (campuran) akuifer
menghitung bersebelahan,
flow untuk basement
diberikan head) leakage,
mataair.
Kalibrasi
(Calibration)
merupakan proses pengaturan parameter-
parameter hidraulik, kondisi batas, dan
kondisi awal pada kisaran yang bisa
diterima agar bisa diperoleh tingkat
kecocokan yang cukup antara tinggi tekan
yang diamati dan yang disimulasi
kalibrasi model sering diselesaikan melalui
pengaturan coba-coba (trial and error)
Kalibrasi dievaluasi melalui analisis nilai
sisa atau nilai residual
Verifikasi
(Verification)
Verifikasi program adalah pengujian
perangkat lunak atau program komputer
dengan cara melakukan pembandingan hasil
penerapannya terhadap hasil pemecahan
analitis dan hasil penerapan program serupa
lainnya untuk memeragakan bahwa program ini
mempunyai dasar matematik yang kuat
Verifikasi penerapan adalah penggunaan
serangkaian nilai-nilai parameter dan kondisi
batas dari model yang dikalibrasi terhadap
serangkaian data lapangan yang diukur di
bawah kondisi hidrologi yang sama
Prediksi (Prediction)
Digunakan pada model aliran airtanah
untuk persoalan spesifik setempat
merupakan analisis skenario yang
ditetapkan sebagai bagian dari sasaran
studi
perlu didokumentasikan dengan ilustrasi
yang cukup di dalam laporan model
Pada simulasi prediksi ataupun kalibrasi
perlu dilakukan analisis tak tentu
(uncertainty analysis) atau analisis
sensitiv (sensitivity analysis)
Analisis Tak Tentu (Uncertainty Analysis)
atau
Analisis Sensitiv (Sensitivity Analysis)

untuk menguantifikasi ketidakpastian di


dalam perkiraan parameter akuifer, tekanan-
tekanan yang berlangsung terhadap akuifer
dan kondisi-kondisi batas
dilakukan selama berlangsungnya kalibrasi
model dan selama analisis prediksi
dinyatakan sebagai laju perubahan relatif
dari perhitungan model yang dipilih
Laporan (Report)
untuk mengomunikasikan temuan-
temuan dan mendokumentasikan
prosedur serta asumsi yang terkait di
dalam studi serta menyediakan informasi
rinci untuk kaji ulang oleh rekan lainnya
Laporan harus dibuat serinci mungkin
Laporan model harus menggambarkan
seluruh aspek studi pemodelan
Laporan perlu peer review
Peer Review
melibatkan tinjauan ulang yang
detail dari laporan studi pemodelan
harus dikerjakan oleh seorang
pembuat model airtanah yang
berpengalaman
dilakukan sampai proses pemodelan
(conceptualisasi, akhir kalibrasi, akhir
prediksi, dan setelah penyelesaian
laporan)
Post-audit
menguraikan proses peninjauan kembali
studi pemodelan beberapa tahun
setelah diselesaikan, untuk menilai
ketelitian prediksi model
metoda alternatif verifikasi model yang
utama untuk menaksir ketidak-pastian
model
tetapi tidak begitu penting untuk setiap
studi pemodelan
HASIL MODEL

Lokasi Penelitian di Kawasan Industri Pasuruan


Gambar 3.2. Model 2D daerah potensi airtanah kawasan industri Pasuruan

Gambar 3.3. Model 3D daerah potensi airtanah kawasan industri Pasuruan


GROUNDWATER FLOW MODEL
Particle
Tracking
3D CONTAMINANT TRANSPORT MODEL

Anda mungkin juga menyukai