Anda di halaman 1dari 19

PPh PASAL

21
Potput pph
PER-32/PJ/2015

PER-31/PJ./2012

PMK-206/PMK.011/2012

PMK-162/PMK.011/2012
Pengertian
PPh
PPh Pasal
Pasal 21
21

Dikenakan atas Penghasilan


berupa :
Gaji
Sehubungan
dengan :
Upah Pekerjaan / Jabatan
Diterima oleh :
Honorarium Jasa
Orang
Orang Pribadi
Pribadi
Tunjangan Kegiatan SPDN
SPDN
Subjek Pajak Dalam
Pembayaran Lainnya Negeri

Dengan nama dan dalam bentuk


apapun
Pokok Permasalahan

Pokok
Pokok Permasalahan
Permasalahan

Pemberi Kerja
Pemotong

Bendahara Inst. Pemerintah


Jenis Penghasilan

Penerima Penghasilan Dana Pensiun, Penyelenggara Jamsostek

OP yang melakukan Usaha dan Pek. Bebas

Penyelenggara Kegiatan

PER-31/PJ./2012
Pokok
Pokok
Pokok Permasalahan
Permasalahan Permasalahan

Pemotong Diberikan oleh : wp yg ph-nya terutang pph final


atau wp yang pph-nya dihitung menggunakan
norma penghitungan khusus.
Termasuk : Natura dan Kenikmatan *

Jenis Penghasilan
Ph. Teratur
Ph. Tidak Teratur

Pegawai Tetap Upah *) Upah harian, mingguan, satuan,


borongan, bulanan
Peg. Tidak Tetap

Penerima Penghasilan Penerima Pensiun Uang Pensiun

Bukan PegawaiHonorarium,Komisi, Fee


Penerima Pesangon
Uang Pesangon, dsb
Pegawai
Tetap
Mekanisme Perhitungan
Perhitungan PPh Pasal
Pegawai 21 -
Pegawai Tetap
Tetap
Per Bulan

Penghasilan Bruto Sebulan

Diberikan Pengurangan : Penghasilan Neto Sebulan

Biaya Jabatan
Penghasilan Neto
Iuran Pensiun THT JHT yg
dibayar sendiri Peg. Setahun/Disetahunkan

Dikurangi : PTKP

5% x Jml. Bruto
Penghasilan Kena pajak
Maks : 500.000 - sebulan

Maks : 6.000.000 - setahun


PPh Terutang Setahun/Disetahunkan

PPh Terutang Sebulan


PTKP

Mulai 1 Januari 2013

Diri Wajib Pajak Orang Pribadi Rp 24.300.000,- per tahun

Tambahan WP yang Kawin Rp 2.025.000,- per tahun

Tambahan Untuk Setiap Anggota Keluarga


Rp 2.025.000,- per tahun

Sedarah semenda dalam garis keturunan


lurus satu derajat, serta anak angkat
paling banyak 3 orang

SEBELUM 1 Januari 2013

Diri Wajib Pajak Orang Pribadi Rp 15.840.000,- per tahun

Tambahan WP yang Kawin Rp 1.320.000,- per tahun

Tambahan Untuk Setiap Anggota Keluarga


Rp 1.320.000,- per tahun

Sedarah semenda dalam garis keturunan


lurus satu derajat, serta anak angkat
paling banyak 3 orang

PMK-162/PMK.011/2012
Mulai 1 Januari 2015

Diri Wajib Pajak Orang Pribadi Rp 36.000.000,- per tahun

Tambahan WP yang Kawin Rp 3.000.000,- per tahun

Tambahan Untuk Setiap Anggota Keluarga


Rp 3.000.000,- per tahun

Sedarah semenda dalam garis keturunan


lurus satu derajat, serta anak angkat
paling banyak 3 orang
P T K P bagi
KARYAWATI

Karyawati Tidak Kawin

PTKP untuk Dirinya Sendiri dan Keluarga yang menjadi Tanggungann

Karyawati Kawin

PTKP untuk Dirinya Sendiri.

PTKP sebenarnya, dalam hal suami tidak memperoleh Penghasilan.


Berdasarkan surat keterangan
tertulis dari pemda setempat
serendah-rendahnya
kecamatan
Tarif Umum Pasal 17
UU PPh
Atas Penghasilan Kena Pajak

Sampai Dengan Rp 50.000.000,- 5%

Diatas Rp 50 juta Rp 250 juta 15 %

Diatas Rp 250 juta Rp 500 juta 25 %

Diatas Rp 500 juta 30 %

Bagi Penerima Penghasilan Yang Tidak Memiliki


NPWP, dikenakan Pemotongan PPh Pasal 21
dengan Tarif lebih Tinggi 20% daripada tarif
yang diterapkan thd WP yang memiliki NPWP.
(Pasal 20-PER-31/2012)
Perhitungan PPh Pasal
Pegawai 21 -
Pegawai Tetap
Tetap
Masa Pajak Terakhir

Penghasilan Neto Sebulan *)

Penghasilan Neto Satu Tahun


(sebenarnya)

Dikurangi : PTKP

Penghasilan Kena pajak

PPh Terutang Satu Tahun

Dikurangi : PPh Pasal 21 yang telah dipotong Sebelumnya

PPh Yang harus Dipotong pada Masa Pajak Terakhir


Pegawai
Tidak Tetap
Mekanisme Perhitungan
Pegawai Tidak Tetap

Upah Harian Upah Mingguan

Uang Saku Harian Upah Borongan

Upah Satuan

Pegawai Tidak Tetap

Tenaga Kerja Lepas

Tidak Dibayar Secara Bulanan ; (ATAU)


Jumlah Kumulatif 1 bulan Kalender 3.000.000 ; (DAN)

Jumlah sehari/rata2 sehari 300.000

Tidak Dilakukan Pemotongan PPh Pasal 21


Pegawai Tidak Tetap

Ph Sehari/Rata2 sehari > 300.000 Ph Sehari/Rata2 sehari 300.000

PPh
PPh Pasal
Pasal 21
21 Terutang
Terutang Per
Per hari
hari Tidak Dipotong PPh 21

Trf. Ps, 17 X (Ph Bruto sehari 300.000)

1
Kumulatif
Kumulatif 1
1 Bln
Bln
Telah
Telah Melebihi
Melebihi

2
Tidak 3.000.000 Tidak
3.000.000

Ya

3
PPh Pasal 21 Terutang

Trf. Ps.17 X (Jml Bruto (kumulatif) PTKP (Jml Hari Kerja Sebenarn
Bukan
Pegawai
Mekanisme Perhitungan
Peserta Kegiatan

Peserta Perlombaan
Olah raga, seni, ketangkasan,
Iptek
Peserta Rapat, Konferensi
PPh Pasal 21 Terutang
Anggota Kepanitiaan
Trf. Ps. 17 X Jumlah Bruto
Peserta Diklat

Peserta Kegiatan Lainnya


Bukan Pegawai

Trf.
Trf.
Ps.1
Ps.1
77 X
X Penghasilan
Penghasilan Bruto
Bruto
(kumulatif)
(kumulatif)

Honorarium & Imbalan Tidak Teratur

Anggota Dewan Komisaris Non Peg.

JasProd, Tantiem, Bonus, Imbalan Tdk


Teratur
Mantan Pegawai

Penarikan Dana Pensiun


Peserta Pensiun SEBELUM Pensiun
KUMULATIF :
Lapisan Tarif PPh pada
pembayaran
penghasilan/imbalan
BERIKUTNYA didasarkan pada
jumlah penghasilan yang
telah dibayarkan
SEBELUMNYA.
Bukan Pegawai

Trf.
Trf. XX 50%
50% xx Penghasilan
Penghasilan Bruto
Bruto Jika ber-NPWP DAN
Ps.1
Ps.1 hanya memperoleh
penghasilan dari
77 X ( 50% x Penghasilan Bruto ) PTKP hubungan kerja dengan
(bulanan) Pemotong PPh Pasal 21
dan/atau PPh Pasal 26
serta tidak memperoleh
Kumulatif Jika bersifat
penghasilan lainnya.
berkesinambungan (Dibayar >1x
Pemberi Jasa segala bidang
dlm setahun)
tenaga ahli Agen Iklan
pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan,
notaris, penilai, dan aktuaris
Pengawas atau Pengelola Proyek
Pemain Musik, MC, Artis, sutradara, dsb

Pembawa Pesanan, Perantara


Olahragawan

Penasihat, Pengajar,
Petugas Penjaja Barang Dagangan
Pelatih,penceramah dsb

Pengarang,peneliti,penerjemah. Petugas Dinas Luar Asuransi

Distributor Perusahaan MLM atau Direct


Selling
Pesangon

Atas Penghasilan Kena Pajak

Sampai Dengan Rp 50.000.000,- 0%

Diatas Rp 50 juta Rp 100 juta 5%

Diatas Rp 100 juta Rp 500 juta 15 %

Diatas Rp 500 juta 25 %

Tarif Pajak Penghasilan atas Pesangon


berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
68 Tahun 2009.

Anda mungkin juga menyukai