Anda di halaman 1dari 93

KTSP

Untuk
Untuk
Kelas
Kelas XI
XI
Semeste
Semeste
rr 2
2
YUYUN YULINA PUTRI 1 23/02/17
Waktu : 8 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)

Kompetensi Dasar :
4.1. Mendeskripsikan pengertian,
penting-nya, dan sarana-sarana
Standar hubungan internasional bagi
Kompetensi : suatu negara.
4. 4.2. Menjelaskan tahap-tahap
Menganalisi perjanjian internasional.
s hubungan 4.3. Menganalisis fungsi Perwakilan
Internasiona Diplomatik.
l dan 4.4. Mengkaji peranan organisasi
Organisasi interna-sional (ASEAN, AA, PBB)
Internasiona dalam me-ningkatkan hubungan
l internasional.
YUYUN YULINA PUTRI 4.5. Menghargai
2 kerja sama dan23/02/17
perjanjian internasional yang
Mampu menguraikan pengertian hubungan
internasional.
Mendeskripsikan pentingnya dan sarana-sarana
hubungan internasional bagi suatu negara.
Menguraikan pengertian perjanjian internasional.
Mengklasifikasikan macam-macam istilah, tahap-
tahap dan hal-hal penting dalam pembuatan
perjanjian internasional.
Menjelaskan berlaku dan berakhirnya perjanjian
internasional serta jenis-jenis perjanjian
internasional.
YUYUN YULINA PUTRI 3 23/02/17
Renstra RI

Pendapat
Pengertian Hub. Para Ahli
Internasional
Pentingnya
HUBUNGAN DAN
Bentuk
PERJANJIAN Hubungan
Internasional
INTERNASIONAL Sarana-sarana

Dampak
Mengucilkan
Diri
Perjanjian Internasional (Makna, Pengertian,
kedudukan, macam-macam Istilah, Tahap-tahap,
Hal-hal penting, Berlaku dan berakhirnya, serta
YUYUN YULINA PUTRI 4 Jenis-jenisnya). 23/02/17
1. Hubungan Internasional

a. Pengertian
Renstra
Menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan
Politik Luar Negeri RI (Renstra), hubungan
internasional adalah hubungan antar bangsa
dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh
suatu negara untuk mencapai kepentingan
nasional negara tersebut. Hubungan ini
dalam Encyclopedia Americana dilihat
sebagai hubungan politis, budaya, ekonomi
ataupun pertahanan dan keamanan.

YUYUN YULINA PUTRI 5 23/02/17


Pengertian Menurut
Para Ahli
1.Hugo de Groot, hubungan
internasional didasarkan pada
kemauan bebas dan persetujuan dari
beberapa atau semua negara.
2.Tygve Nathiessen, hubungan
internasional mrp bagian dari ilmu
politik dan karena itu komponen-
komponen hubungan internasional
meliputi politik internasional,
organisasi dan administrsi
internasional dan hukum
internasional.
YUYUN YULINA PUTRI 6 23/02/17
3.Charles A. MC. Clelland, hubungan
Dapat disimpulkan bahwa Hubungan
internasional atau hubungan
antarbangsa merupakan interaksi
manusia antarbangsa baik secara
individu maupun kelompok, dilakukan
baik secara langsung maupun secara
tidak langsung dan dapat berupa
persahabatan, persengketaan,
permusuhan ataupun peperangan.
YUYUN YULINA PUTRI 7 23/02/17
Pentingnya hubungan
internasional bagi suatu
negara adalah sebagai
berikut.
a. Memelihara dan menciptakan hidup
berdampingan secara damai dan adil dengan
bangsa lain.
b. Mencegah & menyelesaikan konflik /
persengketaan yang mengancam perdamaian
dunia.
c. Mengembangkan cara penyelesaian masalah
secara damai melalui perundingan dan diplomasi.
d. Membangun solidaritas dan sikap menghormati
antar bangsa.
e. Membantu bangsa lain yang terancam
kemerdekaannya.
YUYUN YULINA PUTRI 8 23/02/17
Bentuk Hubungan
Internasional
Bentuk dari hubungan internasional dapat
berupa hubungan-hubungan sebagai
berikut:
a.Hubungan individual, berbentuk kontak-
kontak pribadi yang disadari oleh
kepentingan individual.
b.Hubungan antar kelompok, dapat
berbentuk hubungan antara lembaga-
lembaga keagamaan, sosial, lembaga-
lembaga ekonomi dan perdaganagn antar
negara.
c.Hubungan
YUYUN YULINA PUTRI antar
YUYUN YULINA PUTRI 9 negara,
9 biasanya 23/02/17 23/02/17

melibatkan kepentingan nasional atau


Sarana-sarana hubungan Internasional

Sarana atau media dalam pelaksanaan


hubungan/ kerja sama internasional disebut agen transaksi
internasional. Pada umumnya, kepala negara dan menteri luar
negerilah yang mempunyai kewenngan bertindak atas nama negara
atau menteri luar negeri. Oleh karena itu, perlu dibentuk badan-
badan perwakilan luar negeri, yaitu sebagai berikut:
a.Departemen Luar negeri
b.Perwakilan Diplomatik Permanen
c.Perwakilan Konsuler
d.Misi Khusus
e.Perwakilan pada organisasi internasional
f.Perwakilan nondiplomatik
YUYUN YULINA PUTRI 10 23/02/17
DAMPAK SUATU NEGARA YANG MENGUCILKAN DIRI
DARI HUBUNGAN INTERNASIONAL

Dampak positif Dampak Negatif


Bisa menumbuhkan Tidak akan mendapatkan
rasa kemandirian bagi barang atau jasa yang
warga Negara dibutuhkan di Negara itu
tersebut sendiri
Tidak akan Tidak akan tahu informasi
menimbulkan rasa di dunia yang sedang
ketergantungan hangat dierbincangkan

YUYUN YULINA PUTRI 11 23/02/17


a. Makna Perjanjian
Internasional
Perjanjian internasional tersusun dari dua kata, yaitu perjanjian
dan internasional. Perjanjian adalah persetujuan dari beberapa
pihak untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan hukum.
Dalam hubungan antar bangsa, perjanjian internasional
mempunyai kedudukan sangat penting, karena merupakan salah
satu sumber hukum internasional.

YUYUN YULINA PUTRI 12 23/02/17


Lanjutan .

Beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli :


Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.M ., perjanjian
internasional adalah perjanjian yang diadakan antar bangsa
yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.

Oppenheimer-Lauterpacht, perjanjian internasional adalah suatu


persetujuan antar negara yang menimbulkan hak dan kewajiban
di antara pihak-pihak yang mengadakannya.

G. Schwarzenberger, perjanjian internasional adalah suatu


persetujuan antara subjek-subjek hukum internasional yang
menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum
internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral
maupun multirateral. Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain
lembaga-lembaga internasional, juga negara-negara.

YUYUN YULINA PUTRI 13 23/02/17


Lanjutan .
Konferensi Wina tahun 1969, perjanjian internasional
adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau
lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat
hukum tertentu.
Dalam arti etis normatif, setiap subjek pembuat
perjanjian hendaknya secara moral dan hukum benar-
benar bertanggungjawab terhadap apa yang telah
dilakukannya.
Pendapat Accademy of Sciences of USSR, suatu per-
janjian Internasional adalah suatu persetujuan yang
dinyatakan secara formal antara dua atau lebih
negara-negara mengenai pemantapan, perubahan
atau pembatasan dari pada hak-hak dan kewajiban
mereka secara timbal balik.
YUYUN YULINA PUTRI 14 23/02/17
Kedudukan
Kedudukan perjanjiana
perjanjiana internasional
internasional dianggap
dianggap sangat
sangat penting
penting
karena
karena ada
ada beberapa
beberapa alasa
alasa yang
yang perlu
perlu kita
kita pahami,
pahami, yaitu
yaitu
sebagai
sebagai berikut:
berikut:

a. Perjanjian internasional lebih menjamin


kepastian hukum sebab perjanjian
internasional diadakan secara tertulis,
b. Perjanjian internasional mengatur masalah-
masalah kepentingan bersama diantara para
subyek hukum internasional.

Dari
Dari dua
dua alasan
alasan tersebut,
tersebut, suatu
suatu perjanjian
perjanjian internasional
internasional yang
yang
dibuat
dibuat secara
secara sepihak
sepihak atau
atau karena
karena ada
ada unsur
unsur paksaan
paksaan dianggap
dianggap
tidak
tidak sah
sah (batal
(batal demi
demi hukum).
hukum).

YUYUN YULINA PUTRI 15 23/02/17


b. Macam-macam Istilah Perjanjian
Internasional
No Nama Uraian
1. Traktat Yaitu, perjanjian paling formal yang
(Treaty) merupakan persetujuan dari dua negara
atau lebih.
2. Konvensi Yaitu persetujuan formal yang bersifat
(Conven- multilateral, dan tidak berurusan dengan
tion) kebijaksanaan tingkat tinggi (high policy).

3. Protokol Yaitu persetujuan yang tidak resmi dan pada


(Protocol) umumnya tidak dibuat oleh kepala negara.

4. Persetujua Yaitu prjanjian yang berifat teknis atau


n (Agree- admistratif
ment)
YUYUN YULINA PUTRI 16 23/02/17
Lanjutan .

5. Perikatan Yaitu istilah yg digunakan untuk transaksi-


(Arrange- transaksi yang bersifat sementara.
ment)
6. Proses Yaitu catatan-catatan atau ke-simpulan
Verbal konferensi diplomatik, atau suatu
permufakatan.
7. Piagam Yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan oleh
(Statute) persetujuan internasional baik mengenai
pekerjaan maupun kesatuan-kesatuan tertentu
seperti pengawasan internasional yang
mencakup tentang minyak atau mengenai
lapangan kerja lembaga-lembaga internaional.

YUYUN YULINA PUTRI 17 23/02/17


Lanjutan .

8. Deklarasi Yaitu perjanjian internasional yg berbentuk


(Declara- traktat, dan dokumen tidak resmi. Deklarasi
tion) sebagai traktat bila menerang-kan suatu
judul dr batang tubuh ketentuan traktat,
dan sebagai dokumen tidak resmi apabila
merupakan lampiran pd traktat /konvensi.

9. Modus Yaitu dokumen untuk mencatat persetujuan


Vivendi internasional yang bersifat sementara,
sampai ber-hasil diwujudkan perjumpaan
yang lebih permanen, terinci, dan
sistematis serta tidak me-merlukan
ratifikasi.

YUYUN YULINA PUTRI 18 23/02/17


Lanjutan .

10. Pertukaran Yaitu metode yang tidak resmi, tetapi akhir-


Nota akhir ini banyak digunakan. Biasanya,
pertuka-ran nota dilakukan oleh wakil-wakil
militer dan negara serta dapat bersifat
multilateral.
11. Ketentuan Yaitu ringkasan hasil konvensi yang
Penutup menyebutkan negara peserta, nama utusan
(Final Act) yang turut diundang, serta masalah yang
disetujui konferensi dan tidak memerlukan
ratifikasi.
12. Ketentuan Yaitu traktat yang dapat bersifat resmi dan
Umum tidak resmi.
(General
Act),

YUYUN YULINA PUTRI 19 23/02/17


Lanjutan .

13. Charter Yaitu istilah yang dipakai dalam perjanjian


internasional untuk pendirian badan yang
melakukan fungsi administratif.

14. Pakta Yaitu istilah yang menunjukkan suatu


(Pact) persetujuan yang lebih khusus (Pakta
Warsawa).

15. Covenant Yaitu anggaran dasar LBB (Liga Bangsa-


Bangsa).

YUYUN YULINA PUTRI 20 23/02/17


d.Tahap-tahap Perjanjian Internasional

Menurut Undang-Undang nomor 24 Tahun


2000 tentang Perjanjian Internasional,
tahap-tahap Perjanjian Internasional
(proses pembuatan perjanjian
Internasional) adalah sebagai berikut :
a. Penjajakan
b. Perundingan
c. Perumusan Naskah
d. Penerimaan
e. Penandatanganan
f. Pengesahan

YUYUN YULINA PUTRI 21 23/02/17


Tahap-tahap menurut
konvensi Wina tahun
1969 :

Perundingan
Penandatanganan
Ratifikasi
YUYUN YULINA PUTRI 22 23/02/17
Persyaratan
Persyaratan Perjanjian
Perjanjian Internasional
Internasional

Unsur-unsur
Unsur-unsur penting
penting dalam
dalam persyaratan
persyaratan perjanjian
perjanjian internasional
internasional
adalah
adalah ::
a.
a. Harus
Harus dinyatakan
dinyatakan secara
secara resmi
resmi
b.
b. Bermaksud
Bermaksud untukuntuk membatasi,
membatasi, meniadakan
meniadakan atau atau mengubah
mengubah
akibat
akibat hukum
hukum daridari ketentuan-ketentuan
ketentuan-ketentuan yang
yang terdapat
terdapat dalam
dalam
perjanjian
perjanjian tersebut.
tersebut.
Berkaitan
Berkaitan dengan
dengan persyaratan
persyaratan perjanjian
perjanjian internasional
internasional tersebut,
tersebut,
terdapat
terdapat 22 teori
teori yang
yang berkembang
berkembang ::
Unanimity
Unanimity Principle
Principle (teori
(teori kebulatan
kebulatan suara),
suara), yaitu
yaitu persyaratan
persyaratan
yang
yang diajukan
diajukan hanya
hanya berlaku
berlaku bagi
bagi negara
negara yang
yang mengajukan
mengajukan
apabila
apabila diterima
diterima oleh
oleh negara
negara peserta
peserta lainnya.
lainnya.
Teori
Teori Pan
Pan Amerika,
Amerika, yaitu
yaitu bahwa
bahwa perjanjian
perjanjian itu
itu mengikat
mengikat negara
negara
yang
yang mengajukan
mengajukan persyaratan
persyaratan dengan
dengan negara
negara yang
yang
menerima.
menerima.

YUYUN YULINA PUTRI 23 23/02/17


Berlakunya perjanjian internasional
sejak tanggal yang ditentukan dalam
piagam perjanjian, atau menurut yang
disetujui oleh peserta perjanjian
Berlaku jika tidak ditentukan maka perjanjian
nya ulai berlaku sejak adanya pernyataan
perjanj persetujuan
ian jika persetujuan suatu negara untuk
Interna diikat oleh perjanjian timbul setelah
sional perjanjian itu berlaku, maka perjanjian
mulai berlaku bagi negara itu pada
tanggal tersebut, kecuali jika
ditentukan lain.

YUYUN YULINA PUTRI 24 23/02/17


Berakhirnya Perjanjian Intenasional
Prof. DR. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., mengatakan bahwa
suatu perjanjian berakhir karena :
1. Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional itu.
2. Masa beraku perjanjian internasional itu sudah habis.
3. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau
punahnya objek perjanjian itu.
4. Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk
mengakhiri perjanjian itu.
5. Adanya perjanjian baru antara peserta yang kemudian
meniadakan perjanjian yang terdahulu.
6. Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai
dengan ketentuan perjanjian itu sudah dipenuhi.
7. Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta
dan pengakhiran itu diterima oleh pihak lain.
YUYUN YULINA PUTRI 25 23/02/17
Pelaksanaan Perjanjian
Internasional :
Ketaatan Terhadap
Perjanjian
a. Perjanjian harus dipatuhi
(pacta sunt servada).
b.Kesadaran hukum
nasional.

Penerapan Perjanjian
a. Daya berlaku surut
(retroactivity).
b.Wilayah penerapan
(teritorial scope).
c. Perjanjian penyusul
YUYUN YULINA PUTRI 26 23/02/17
(successive treaty).
Pembatalan Perjanjian Internasional

Berdasarkan konvensi Wina Tahun 1969, perjanjian


internasional dapat dibatalkan karena hal berikut :
Negara atau wakil kuasa penuh melakukan pelanggaran
terhadap hukum nasionalnya
adanya unsur kesalahan (error) dalam pembuatan
perjanjian internasional
adanya unsur penipuan dari negara peserta yang satu
kepada negara peserta lainnya
terdapat penyalahgunaan atau kecurangan melalui
kelicikan atau penyuapan
adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara oleh
wakil negara yang lain
bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional
YUYUN YULINA PUTRI 27 23/02/17
Jenis-jenis Perjanjian
Internasional
Perjanjian Bilateral, bersifat khusus (treaty
contract) dan tertutup, ada beberapa contoh :
1. Perjanjian antara Republik Indonesia dengan RRC
(Republika Rakyat Cina) pada tahun 1955 tentang
penyelesaian dwikewarganegaraan.
2. Perjanjian antara Indonesia dengan Muangthai
tentang Garis Batas Laut Andaman di sebalah utara
Selat Malaka pada tahun 1971.
3. Perjanjian ekstradisi antara Republik Indonesia dan
Malaysia pada tahun 1974.
4. Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia
mengenai pertahanan dan keamanan wilayah kedua
negara pada tanggal 16 Desember 1995.
YUYUN YULINA PUTRI 28 23/02/17
Lanjutan .

Perjanjian Multilateral, sering disebut sebagai law


making treaties karena biasanya mengatur hal-hal
yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat
terbuka.
Ada
Ada beberapa
beberapa contoh
contoh ::
Konvensi
Konvensi Jenewa,
Jenewa, tahun
tahun 1949
1949 tentang
tentang
Perlindungan
Perlindungan Korban
Korban Perang.
Perang.
Konvensi
Konvensi Wina,
Wina, tahun
tahun 1961,
1961, tentang
tentang Hubungan
Hubungan
Diplomatik.
Diplomatik.
Konvensi
Konvensi Hukum
Hukum Laut
Laut Internasional
Internasional tahun
tahun 1982
1982
tentang
tentang Laut
Laut Teritorial,
Teritorial, Zona
Zona Bersebelahan,
Bersebelahan, Zona
Zona
Ekonomi
Ekonomi Eksklusif,
Eksklusif, dan
dan Landas
Landas Benua.
Benua.
YUYUN YULINA PUTRI 29 23/02/17
Waktu : 2 x 45
Menit
Standar Kompetensi :
Menganalisis hubungan
Internasional dan Organisasi
Internasional
Kompetensi Dasar :
4.3. Menganalisis fungsi
Perwakilan
Diplomatik..

YUYUN YULINA PUTRI 30 23/02/17


Mendeskripsikan perwakilan negara RI di luar
negeri.
Menganalisis perwakilan negara di negara lain dalam
arti politis (diplomatik) dan non politis (konsuler).

YUYUN YULINA PUTRI 31 23/02/17


Pengertian Perwakilan Diplomatik

Tingkatan
Tingkatan Perwakilan
Perwakilan Diplomatik
Diplomatik

PERWAKILAN Perwakilan Pengangkatan


Pengangkatan
dalam arti politis Kronologis
Kronologis
DIPLOMATIK (diplomatik) Tugas
Tugas &
& Fungsi
Fungsi
Perangkat
Perangkat
Perwakilan dalam Kekebalan
Kekebalan &&
arti non politis Keistimewaan
Keistimewaan
(konsuler)
Tugas
Tugas && Fungsi
Fungsi
Mulai
Mulai dan
dan
berakhirnya
berakhirnya
YUYUN YULINA PUTRI 32 23/02/17
1. Pengertian Perwakilan Diplomatik

Diplomasi dalam arti luas, meliputi seluruh


kegiatan politik luar negeri masing-masing
negara. Perwakilan RI di luar negeri merupakan
aparatur negara yang mewakili kepentingan
negara RI di negara penerima. Perwakilan RI di
luar negeri dapat berbentuk Perwakilan
Diplomatik dan Perwakilan Konsuler. Badan-
badan perwakilan pada umumnya selalu
melakukan diplomasi melalui berbagai
perundingan untuk membuat kebijakan. Oleh
karena itu seorang Diplomat harus memiliki
kemampuan berbicara sehingga. dapat
mtmpengaruhi orang lain, pengetahuan dan
wawasan yang luas. Menurut Oppenheim,
YUYUN YULINA PUTRI 33 23/02/17
perwakilan diplomatik memperjuangkan
Lanjutan......

Jadi perwakilan diplomatik lebih menjurus ke


segi politik. Bagi Indonesia, sesuai dengan
Keputusan Presi den Republik Indonesia Nomor
51 tahun 1976, tugas pokok Perwakilan
Diplomatik adalah:
a. Mewakili Negara Republik Indonesia dalam
melaksanakan hubungan diplomatik dengan
negara penerima atau organisasi internasional.
b. Melindungi kepentigan negara dan warga
negara Republik Indonesia dengan penerima
sesuai dengan kebijaksanaan pemerintahan
yang ditetapkan dengan berdasarkan
perundangan-undangan
YUYUN YULINA PUTRI yang berlaku.
34 23/02/17
2. Tingkatan Perwakilan Diplomatik

YUYUN YULINA PUTRI 35 23/02/17


b.Perwakilan Diplomatik Republik
Indonesia
N Diplomati Uraian
N Diplomati Uraian
o k
1. Tugas Menyelenggarakan hubungan dengan negara
Pokok lain atau hubungan kepala negara dengan
Perwakilan pemerintah asing.
Diplomatik Mengadakan perundingan ttg masalah yang
dihadapi kedua negara dan berusaha untuk
menyelesaikannya.
Mengurus kepentingan negara serta warga
negaranya di negara lain.
Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai
tempat pencatatan sipil, pemberian paspor, dsb.
2. Fungsi Mewakili negara pengirim di dalam negara
Perwakilan penerima.
Diplomatik Melindungi kepentingan negara pengirim dan
Berdasarka warga negaranya di negara penerima di dalam
n Kongres batas-batas yang diijinkan oleh hukum
Wina 1961 internasional.
Mengadakan persetujuan dgn pem. negara
YUYUN YULINA PUTRI 36 23/02/17
penerima.
Memberikan keterangan tentang kondisi dan
Lanjutan .
3. Peranan Dlm membina hubungan internasional, diperlukan
Perwakilan taktik
Diplomatik dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan
nasional
suatu negara, sehingga kepentingannya dapat
diperke-
nalkan kepada negara lain dengan jalan diplomatik.
Dalam arti luas, diplomasi meliputi seluruh kegiatan
politik luar negeri sebagai berikut:
Menentukan tujuan dengan menggunakan semua
daya dan tenaga dalam mencapai tujuan tersebut.
Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dgn
kepentingan nasional sesuai dengan tenaga dan
daya yang ada.
Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau
berbeda dengan kepentingan negara lain.
Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada
dengan sebaik-baiknya. Pada umumnya dalam
menjalankan tugas diplomasi antar bangsa, setiap
negara menggunakan sarana diplomasi ajakan,
konferensi, dan menunjukkan kekuatan militer dan
YUYUN YULINA PUTRI 37 23/02/17
ekonomi.
Lanjutan .
4. Tujuan Memelihara kepentingan negaranya di negara
Diadakan penerima, sehingga jika terjadi sesuatu urusan,
Perwakilan perwakilan tersebut dapat mengambil langkah-
Diplomatik langkah untuk menyelesaikannya.
Melindungi warga negara sendiri yang bertempat
tinggal di negara penerima.
Menerima pengaduan-pengaduan untuk
diteruskan kepada pemerintah negara penerima.

Istilah
Istilah diplomatik
diplomatik ((diplomacy
diplomacy),
), dalam
dalam hubungan
hubungan internasional
internasional
berarti
berarti sarana
sarana yang
yang sah
sah (legal),
(legal), terbuka
terbuka dan
dan terang-terangan
terang-terangan
yang
yang digunakan
digunakan oleh
oleh sesuatu
sesuatu negara
negara dalam
dalam melaksanakan
melaksanakan politik
politik
luar
luar negerinya
negerinya.. Untuk
Untuk menjalin
menjalin hubungan
hubungan diantara
diantara negara-negara
negara-negara
itu,
itu, biasanya
biasanya negara
negara tersebut
tersebut saling
saling menempatkan
menempatkan perwakilannya
perwakilannya
(Keduataan
(Keduataan atau
atau Konsuler).
Konsuler).

YUYUN YULINA PUTRI 38 23/02/17


2. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti
Politis (Diplomatik)
a. Pembukaan/Pengangkatan
Persyaratan yg harus dipenuhi dalam
pembukaan/pertukaran
perwakilan diplomatik (politis) maupun konsuler (non-
politis) :
Harus ada kesepakatan kedua belah pihak (mutual
conceat) yang akan mengadakan pembukaan atau
pertukaran diplomatik maupun konsuler. Berdasarkan
Pasal 2 Konvensi Wina 1961, harus dituangkan dalam
bentuk : Persetujuan bersama (joint agreement) dan
Komunikasi bersama (joint declaration).
Prinsip-prinsip yang beraku, yaitu setiap negara dapat
melakukan hubungan atau pertukaran perwakilan
YUYUN YULINA PUTRI 39 23/02/17
diplomatik berdasarkan atas prinsip-prinsip timbal
b. Kronologi Pengangkatan Diplomatik

I II
Kedua belah pihak sa- Mendapat
ling tukar informasi persetujuan
ten-tang akan (demende,
dibukanya perwakilan agregation) dari
oleh Deparlu masing- negara yang
masing Negara. menerima.

Surat kepecayaan Diplomat yg akan di-


dise-rahkan kepada tempatkan,
kepala negara menerima surat
penerima (lettre de kepercayaan ( lettre
rapple) dlm suatu de creance) yang
upacara dimana ditanda tangani
seorang diplomatik kepala negara
berpidato.IV pengirim.III
YUYUN YULINA PUTRI 40 23/02/17
c. Klasifikasi Perwakilan Diplomatik

CORPS DIPLOMATIQUE
(PERWAKILAN
DIPLOMATIK)

KONGGRES WINA KONGGRES AIX LA KONGGRES WINA


(1815) CHAPELLA (1961)
(1818)
a. Ammbassador a. Ammbassador
Papa Legates a. Ammbassador (Nuncios) diakre-detasi
Nuncios (Duta and Legates Or pada Kepala Negara
Besar, Perwakilan Nuncious. dan kepala misi yang
Kunci). b. Envoys and lain yang sederajat.
b. Envoys Extra Minister Pleni b. Envoys, Minsiter dan
Ordinary and Petentiary. Inter-nuncios
Minister Pleni diakreditasikan pada
c. Minister Resident.
Petentiary (Duta Kepala Negara.
d. Charge de c. Charge D Affaires,
Besar Luar biasa
Affaires. diakredi-tasikan
dan Berkuasa
YUYUN YULINA PUTRI
Penuh) Catatan : 41
disebut kepada Menteri Luar
23/02/17

juga konggres Negeri.


d. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik

Tugas umum a.Representa


seorang si
perwakilan b.Negosiasi,
diplomatik c.Observasi,
d.Proteksi,
e.Relationshi
p.
Dalam melaksanakan tugasnya, diplomat dapat
berfungsi sebagai lambang prestise nasional
negaranya di luar negeri dan mewakili Kepala
Negaranya di negara penerima
YUYUN YULINA PUTRI 42 23/02/17
Lanjutan .

Fungsi Perwakilan diplomatik, menurut


Konggres
Wina 1961, mencakup hal-hal berikut :
1. Mewakili negara pengirim di dlm negara
penerima.
2. Melindungi kepentingan negara pengirim
dan warga negaranya di negara penerima di
dalam batas-batas yang diijinkan oleh
hukum internasional.
3. Mengadakan persetujuan dgn pemerintah
negara penerima.
4. Memberikan keterangan tentang kondisi
dan perkembangan negara penerima, sesuai
dengan undang-undang
YUYUN YULINA PUTRI 43
dan melaporkan 23/02/17
e. Perangkat Perwakilan Diplomatik

Perwakilan diplomatik menurut ketetapan Konggres Wina Tahun


1815 dan Konggres Aux La Chapella 1818 (Konggres Achen),
dilakukan oleh :
No Nama Uraian Keterangan
1. Duta Besar Adalah tingkat tertinggi Ambassador ditempatkan pada
Berkuasa dalam perwakilan diplomatik negara yang banyak menjalin
Penuh yang mempunyai kekuasaan hubungan timbal balik.
(Ambassador) penuh dan luar biasa.
2. Duta Adalah wakil diplomatik yang Dalam menyelesaikan persoa-
(Gerzant) pangkatnya lebih rendah dari lan kedua negara, hrs berkon-
duta besar. sultasi dgn pemerintahnya.
3. Menteri Seorang Menteri Residen Mereka ini pada dasarnya tidak
Residen dianggap bukan sebagai wakil berhak mengadakan
pribadi kepala negara. Dia pertemuan dengan kepala
hanya mengurus urusan negara di mana mereka
negara. bertugas.

YUYUN YULINA PUTRI 44 23/02/17


Lanjutan .
4. Kuasa Usaha Kuasa Usaha yang tidak
(Charge de diperbantukan kepada kepala
Affair) negara dapat dibedakan atas :
Kuasa Usaha tetap menjabat
kepala dari suatu perwakilan,
Kuasa Usaha sementara yang
melaksanakan pekerjaan dari
kepala perwakilan, ketika
pejabat ini belum atau tidak
ada di tempat.

Duta besar yang diangkat menjadi ketua perwakilan


asing,
disebut doyen. Tingkat perwakilan suatu negara
ditentukan
berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Penting tidaknya kedudukan negara pengutus dan
negara penerima perwakilan itu.
2. Erat tidaknya hubungan antar negara yang
mengadakan hubungan itu.
YUYUN YULINA PUTRI 45 23/02/17
3. Besar kecilnya kepentingan bangsa / negara yang
Lanjutan .

5. Atase-Atase Adalah pejabat pembantu dari Tugasnya yaitu memberikan


Duta Besar berkuasa penuh. nasihat di bidang militer dan
Terdiri atas 2 (dua) bagian : pertahanan keamanan
Atase Pertahanan kepada duta besar berkuasa
Atase ini dijabat oleh seorang penuh.
perwira TNI yang diperban-
tukan Departemen Luar Negeri
dan ditempatkan di Kedutaan
Besar Republik Indonesia
(KBRI), serta diberikan kedudu-
kan sebagai seorang diplomat.
Atase Teknis Dia berkuasa penuh dalam
Atase ini, dijabat oleh seorang melaksanakan tugas-tugas
pegawai negeri sipil tertentu teknis sesuai dengan tugas
yang tidak berasal dari lingku- pokok dari departemennya
ngan Departemen Luar Negeri sendiri. Misalnya, Atase Per-
dan ditempatkan di salah satu dagangan, Atase Perindus-
KBRI untuk membantu Duta trian, Atase Pendidikan dan
Besar. Kebudayaan.

YUYUN YULINA PUTRI 46 23/02/17


f. Kekebalan dan Keistimewaan Perwakilan Diplomatik
Asas kekebalan dan keistimewaan diplomatik, disebut
(exteritoriallity atau extra teritoriallity). Para diplomatik
hampir dalam segala hal harus diperlakukan sebagaimana mereka
berada di luar wilayah negara penerima.

Para diplomat beserta stafnya, tidak tunduk pada kekuasaan


peradilan pidana dan sipil dari negara penerima.

Perwakilan diplomatik diberikan Keke-


balan dan keistimewaan, dgn maksud :
Menjamin pelaksanaan tugas negara
Menurut
Konvensi perwakilan diplomatik sebagai wakil
Wina negara.
1961 Menjamin pelaksana fungsi perwaki-
YUYUN YULINA PUTRI lan diplomatik
47 secara efisien. 23/02/17
Lanjutan .

Kekebalan Perwakilan Diplomatik atau


Involability
(tidak dapat diganggu gugat), yaitu kekebalan
terhadap alat-alat kekuasaan negara
penerima dan
kekebalan dari segala gangguan yang
merugikan
para pejabat diplomatik.
Kekebalan diplomatik (Immunity), mencakup :
Pribadi Pejabat Diplomatik.
Kantor Perwakilan (Rumah Kediaman),
disebut jg daerah ekstrateritorial. Para
diplomat tdk memiliki hak asylum, yaitu hak
untuk
YUYUN YULINA PUTRImemberi kesempatan
48 kpd suatu 23/02/17

negara dalam memberikan perlindungan


Lanjutan .

Keistimewaan Perwakilan Diplomatik


Pemberian keistimewaan kepada perwakilan diplomatik,
atas dasar timbal balik sebagaimana diatur di dalam
Konvensi Wina 1961 dan 1963, yaitu mecakup :
Pembebasan dari kewajiban membayar pajak, antara
lain pajak penghasilan, kekayaan, rumah tangga,
kendaraan bermotor, radio, bumi dan bangunan,
televisi dan sebagainya.
Pembebasan dari kewajiban pabean, antara lain bea
masuk, bea keluar, bea cukai, terhadap barang-barang
keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan
sendiri, keperluan rumah tangga dan sebagainya.
YUYUN YULINA PUTRI 49 23/02/17
3. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti
Non Politis (Konsuler)

Diwakili oleh Korps Konsuler dalam


kepangkatan :
Konsul Jenderal
Konsul dan Wakil Konsul
Agen Konsul

YUYUN YULINA PUTRI 50 23/02/17


a. Fungsi Perwakilan Konsuler
1. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan
dengan negara penerima di bidang
perekonomian, perdagangan, perhubungan,
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
2. Melindungi kepentingan nasional negara dan
warga negara yang berada dalam wilayah
kerjanya.
3. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan
pelaporan.
4. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan
terhadap warga negara di wilayah kerjanya.
5. Menyelenggarakan urusan pengamanan,
penerangan, konsuler, protokol, komunikasi dan
persandian.
YUYUN YULINA PUTRI 51 23/02/17

6. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian,


b. Tugas-tugas Yang Berhubungan dengan Kekonsulan

1. Bidang Ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi dunia


baru dengan menggalakkan ekspor komoditas nonmigas,
promosi perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan
perjanjian perdagangan dan lain-lain.
2. Bidang Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, seperti; tukar-
menukar pelajar, mahasiswa, dan lain-lain. Bidang-bidang
lain seperti :
Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada
warga pengirim dan visa atau dokumen kepada orang
yang ingin mengunjungi negara pengirim;
Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta
menyelenggarakan fungsi administratif lainnya;
Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan
prosedur pengadilan atau badan lain di negara
penerima.
YUYUN YULINA PUTRI 52 23/02/17
c. Persamaan dan Perbedaan Diplomatik dan Konsuler
Persamaan antara perwakilan diplomatik dan konsuler adalah bahwa
kedua-duanya merupakan utusan dari suatu negara tertentu untuk
mewakili negaranya di negara lain.

PERBEDAAN
No Perwakilan Diplomatik Perwakilan Konsuler
1. Kedudukan di ibu kota negara Kedudukan di kota-kota tertentu
penerima
2. Kekuasaan dan ruang Kekuasaan dan ruang
geraknya seluruh wilayah geraknya hanya pada kota
negara penerima tempat bertugas
3. Perwakilan diplomatik hanya satu Perwakilan konsuler dapat lebih
dari satu
4. Memiliki hak kekebalan penuh Memiliki hak kekebalan terbatas

YUYUN YULINA PUTRI 53 23/02/17


d. Mulai dan Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan
Diplomatik-Konsuler
HAL DIPLOMATIK KONSULER
Mulai Yaitu saat menyerahkan (Pasal dan Konvensi Wina
berlakuny surat 1963)
a kepercayaan (Lettred memberitahukan dengan
Fungsi Creance/ menurut pasal layak
13 kepada negara penerima.
Konvensi Wina 1961)
Berakhirn 1) Sudah habis masa (Pasal 23, 24, dan 25
ya jabatan. Konvensi
Fungsi 2) Ia ditarik (recalled) Wina 1963)
oleh Pemerintah 1) Fungsi seorang pejabat
negaranya. konsuler telah berakhir.
3) Karena tidak 2) Penarikan dari negara
disenangi (dipersona pengirim
non Grata). 3) Pemberitahuan bahwa ia
4) Kalau negara bukan lagi sebagai
penerima perang 54
YUYUN YULINA PUTRI 23/02/17
anggota staf Konsuler.
dengan negara
Waktu : 4 x 45
Menit
Standar Kompetensi :
Menganalisis hubungan Internasional
dan Organisasi Internasional

Kompetensi Dasar :
4.4. Mengkaji peranan organisasi interna-
sional (ASEAN, AA, PBB) dalam me-
ningkatkan hubungan internasional.
4.5. Menghargai kerja sama dan perjanjian
internasional yang bermanfaat bagi
YUYUN YULINA PUTRI Indonesia. 55 23/02/17
Menguraikan pengertian organisasi
internasional.
Mengkaji Organisasi Internasional : ASEAN,
KTT AA, dan PBB.
Mendeskripsikan tentang politik luar negeri
republik Indonesia.
Menganalisis kerja sama dan perjanjian
internasional yang bermanfaat
YUYUN YULINA PUTRI 56
bagi 23/02/17
Indonesia.
Pengertian Org.
Internasional
ASEAN
ASEAN
ORGANISASI Macam-
KTT
macam Org. KTT AA
AA
INTERNASIONAL Internasional PBB
PBB

Kerja sama dan Pol


Pol Luar
Luar
Perjanjian Negeri
Negeri RI
RI
Internasional
Kerja
Kerja sama
sama & &
Perjanjian
Perjanjian
Internasional
Internasional
YUYUN YULINA PUTRI 57 23/02/17
1. Peranan Organisasi Internasional (ASEAN,
AA, PBB) dalam Meningkatkan Hubungan
Internasional
a. Pengertian

Organisiasi internasional atau disebut


Multilateralisme adalah suatu istilah
hubungan internasional yang menunjukkan kerjasama
antar beberapa negara.

Dalam filosofi politis, lawan dari


multilateralisme adalah unilateralisme.

YUYUN YULINA PUTRI 58 23/02/17


b. Organisasi Internasional ASEAN

ASEAN adalah singkatan dari "Association of


Southeast Asian Nations" atau Persatuan Negara-
Negara Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal
8 Agustus 1967 di Bangkok.

ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa,


yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan
Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok.
Menteri luar negeri penandatangan Deklarasi
Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia),
Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak
(Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan
Thanat Khoman (Thailand).
YUYUN YULINA PUTRI 59 23/02/17
Lanjutan .

Pembentukan ASEAN, didasarkan pada prinsip-


prinsip :
1. Saling mengormati terhadap kemerdekaan,
kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional
dan identitas nasional setiap negara,
2. Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan
nasional yang bebas dari campur tangan luar,
subversif dan intervensi dari luar,
3. Tidak saling turut campur urusan dlm negeri
masing-masing,
4. Penyelesaian perbedaan atau pertengkaran dan
persengketaan secara damai,
5. Tidak mempergunakan ancaman (menolak
penggunaan kekuatan) militer, dan
YUYUN YULINA PUTRI 60 23/02/17
6. Menjalankan kerjasama secara efektif antara
anggota.
Lanjutan .

Organisasi ASEAN didirikan dengan tujuan :


1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial,
dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia
Tengggara,
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan
jalan menghormati keadilan dan tertib hukum,
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dlm bidang ekonomi,
sosial, budaya, teknik, iilmu pengetahuan & adminsitrasi,
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana
latihan dan penelitian,
5. Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdaga-
ngan, jasa dan meningkatkan taraf hidup, dan
6. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat
dengan organisasi-organisasi
YUYUN YULINA PUTRI 61
internasional dan regional.
23/02/17
Lanjutan .
Struktur ASEAN

Sebelum KTT Bali 1976 Setelah KTT Bali


1976
1. ASEAN Mininsterial 1. Summit Meeting
Mee-ting (Sidang (Pertemua kepala
Tahunan Para Menteri). pemerintahan)
2. Standing Committe yang merupakan
(Badan yang bersidang otoritas /
di antara dua sidang kekuasaan
Menlu negara ASEAN tertinggi di dalam
untuk menangani ASEAN.
persoalan-persoalan 2. ASEAN Ministering
yang memerlukan Meeting (Sidang
keputusan para tahunan para
menteri). menteri luar
3. Komite-komite tetap negeri).
dan komite-komite 3. Sidang para
khusus. menteri lainnya
4. Sekretariat nasional (non-ekonomi).
ASEAN
YUYUN YULINA pada setiap ibu
PUTRI 62 4. Standing Commite.
23/02/17
kota negara-negara 5. Komite-komite.
c. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia - Afrika

KTT Asia-Afrika disebut juga Konferensi Bandung, mrp


konferensi tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika
, kebanyakan dari negara yang baru saja memperoleh
kemerdekaan.
Diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri
Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan yang dikoordinasi
oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Roeslan Abdulgani.
Berlangsung dari tgl. 18 s.d. 24 April 1955, di Gedung
Merdeka Bandung (Indoensia) dengan tujuan mempromosikan
kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan
kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni
Soviet, atau negara imperialis lainnya.
YUYUN YULINA PUTRI 63 23/02/17
Lanjutan .
Dasasila Bandung adalah 10 (sepuluh) poin hasil pertemuan KTT
AA yang dilaksanakan pada bulan April 1955 di Bandung. Dengan
substansi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi
kedamaian dan kerjasama dunia"

1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta


asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa).
2. Menghormati kedaulatan & integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan
semua bangsa, besar maupun kecil.
4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam
persoalan-persoalan dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri
sendiri secara individu maupun secara kolektif, yang sesuai
dengan Piagam PBB.
YUYUN YULINA PUTRI 64 23/02/17
Lanjutan .

6. (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan


kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah
satu negara-negara besar, (b) Tidak melakukan campur
tangan terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun
penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau
kemerdekaan politik suatu negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara
damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau
penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai,
menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai
dengan Piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10.Menghormati hukum dan kewajibankewajiban internasional
YUYUN YULINA PUTRI 65 23/02/17
Lanjutan .
Gerakan Non-Blok (GNB) (Non-Aligned
Movement/NAM) adalah suatu organisasi
Internasional yang dibentuk pada tahun 1961
oleh Josep Broz Tito (presiden Yugoslavia),
Sekarno (presiden Indonesia), Gamal Abdul
Nasser (presiden Mesir), Pandit Jawaharlal
Nehru (perdana menteri India), Kwane
(Presiden Ghana).

GNB membawa negara-negara lain yang tidak ingin


beraliansi dengan negara-negara adidaya peserta Perang
Dingin bersama. Anggota-anggota penting termasuk India,
Mesir, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Tiongkok.
Brasil tidak pernah menjadi anggota resmi gerakan
tersebut.

YUYUN YULINA PUTRI 66 23/02/17


Lanjutan .

Dalam KTT Gerakan Negara-negara Non-


Blok, telah dihasilkan asas-asas :

1.Gerakan Non Blok, bukan merupakan blok


tersendiri dan tidak termasuk salah satu blok
yang ada.
2.Gerakan Non Blok, merupakan wadah perjuangan
negara-negara yang sedang berkembang.
3.Gerakan Non blok, memegang teguh prinsip
perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme,
neokolonialisme, rasialisme dan zonisme.

YUYUN YULINA PUTRI 67 23/02/17


Lanjutan .

Tujuan Gerakan Non Blok adalah :


1. Mendukung perjuangan dekolonialisasi dan
memegang teguh perjuangan melawan
imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme,
rasialisme apartheid, dan zionisme.
2. Wadah perjuangan negara-negara yang
sedang berkembang.
3. Mengurangi ketegangan blok Barat yang
dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok
Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet (Rusia).
4. Tidak membenarkan usaha penyelesaian
sengketa dengan kekerasan senjata.
YUYUN YULINA PUTRI 68 23/02/17
d. Perserikatan Bangsa-Bangsa

Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB
(United Nations/UN) mrp organisasi
internasional yang anggotanya hampir
seluruh negara di dunia.

PBB dibentuk untuk memfasilitasi dalam


hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan
perlindungan sosial.
Bahasa
Bahasa Resmi
Resmi :: Inggris,
Inggris, Mandarin,
Mandarin, Perancis,
Perancis, Rusia,
Rusia, Arab,
Arab,
Spanyol.
Spanyol. Sekretaris
Sekretaris Jenderal
Jenderal :: Ban
Ban Ki-Moon
Ki-Moon (sejak
(sejak 2006).
2006).
Didirikan,
Didirikan, 24
24 Oktober
Oktober 1945.
1945. Jumlah
Jumlah Anggota
Anggota :: 192
192
Negara,
Negara, Bermarkas
Bermarkas di
di New
New York
York City
City (AS)
(AS)
YUYUN YULINA PUTRI 69 23/02/17
Lanjutan .

Tujuan PBB adalah berikut ini.


Memelihara perdamaian dan keamanan
internasional.
Mengembangkan hubungan-hubungan
persaudaraan antara bangsa-bangsa.
Menciptakan kerjasama dalam memecahkan
masalah usaha internasional dalam bidang
ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi.
Menjadikan PBB sebagi pusat usaha dalam
mewujudkan tujuan bersama cita-cita di atas.

YUYUN YULINA PUTRI 70 23/02/17


Lanjutan .

Asas-asas PBB adalah sebagai berikut :


1. Berdasarkan persamaan kedaulatan dari
semua anggotanya.
2. Semua anggota harus memenuhi dengan
ikhlas kewajiban-kewajiban mereka
sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB.
3. Semua anggota harus menyelesaikan
persengketaan-persengketaan
internasional dengan jalan damai tanpa
membahayakan perdamaian, kemanan dan
keadilan.
4. Dalam hubungan-hubungan internasional
semua anggota harus menjauhi
penggunaan ancaman
YUYUN YULINA PUTRI 71
atau kekerasan 23/02/17
Lanjutan .

Konferensi San Fransisco menghasilakan suatu


piagam yang menyebutkan organ utama PBB sebagai
berikut :

DEWAN EKONOMI DEWAN SEKRETARIS


DAN SOSIAL KEAMANAN

DEWAN MAJELIS MAHKAMAH


PERWALIAN UMUM INTERNASIONAL

YUYUN YULINA PUTRI 72 23/02/17


Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB,
terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota
dan bertemu setiap tahun dibawah seorang
Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari
wakil-wakil.

Tugas dan kekuasaan Majelis Umum :


1. Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional,
2. Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan,
pendidikan, kesehatan dan perikemanusiaan,
3. Berhubungan dgn perwakilan internasional termasuk daerah yang
belum mempunyai pemerintahan sendiri yg bukan daerah strategis,
4. Berhubungan dengan keuangan,
5. Penetapan keanggotaan,
6. Mengadakan perubahan piagam,
7. Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Ekonomi, dan
Sosial,
YUYUN Dewan Perwalian, Hakim73Mahkamah Internasional, dsb.
YULINA PUTRI 23/02/17
Dewan Keamanan PBB bertugas untuk
menjaga perdamaian dan keamanan
antar negara. Dewan ini mempunyai
kekuatan untuk mengambil keputusan
yang harus dilaksanakan para anggota
di bawah Piagam PBB.

Dewan Keamanan terdiri dari lima anggota tetap yang


mempunyai hak veto, yakni: Amerika Serikat, Inggris,
Rusia, Prancis, dan Cina, ditambah dengan 10
anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa 2 tahun
oleh Majelis Umum. Hak veto sampai dengan
sekarang, hanya dimiliki negara-negara anggota tetap
Dewan Keamanan PBB.
YUYUN YULINA PUTRI 74 23/02/17
Dewan Ekonomi dan Sosial dipilih
oleh Sidang Umum untuk masa 3
(tiga) tahun dan bersidang sedikitnya
tiga kali dalam setahun.
Tugas ECOSOC :
1. Bertanggung jawab dlm menyelenggarakan kegiatan
ekonomi dan sosial yang digariskan oleh PBB.
2. Mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya.
3. Memupuk hak asasi manusia.
4. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang
khusus dengan berkonsultasi dan menyampaikannya
pada sudang umum kepada mereka & anggota PBB.
YUYUN YULINA PUTRI 75 23/02/17
Dewan Perwalian (Trusteeship Council), mrp lembaga
PBB yang dibentuk dalam rangka untuk mendorong,
membantu mengusahakan kemajuan penduduk
Daerah perwalian untuk mencapai kemerdekannya.

Fungsi Dewan Perwalian


adalah:
Mengusahakan kemajuan
penduduk daerah perwalian
dalam negara untuk mencapai
kemerdekaan sendiri,
Memberikan dorongan untuk
menghormati hak-hak manusia,
YUYUN YULINA PUTRI Melaporkan
76 hasil pengawasan
23/02/17

kepada Sidang Umum PBB.


Mahkamah Internasional (MI) ialah
badan perlengkapan PBB yang
anggotanya terdiri atas ahli hukum dari
berbagai negara anggota dengan masa
jabatan selama 9 tahun.
Tugas pokok Mahkamah Internasional :
1. Memeriksa perselisihan atau sengketa antara negara-
negara anggota PBB yang diserahkan kepada MI.
2. Memberi pendapat kepada Majelis Umum tentang penyele-
saian sengketa antara negara-negara anggota PBB.
3. Menganjurkan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak
terhadap salah satu pihak yang menghiraukan keputusan
Mahkamah Internasional.
4. Memberi nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis
Umum dan Dewan Keamanan.
YUYUN YULINA PUTRI 77 23/02/17
Sekretariat PBB adalah salah satu badan
utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang
Sekretaris Jendral PBB, dibantu oleh seorang
staff pembantu pemerintah sedunia.

Yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal :


Trygve Lie, Norwegia (1945 1953)
Dag Hammarskjold, Swedia (1953 - 1961)
U Thant, Burma (1961 - 1971)
Kurt Waldhaim, Austria (1972 - 1981)
Javier Prez de Cullar, Peru (1982 - 1991)
Boutros Boutros-Ghali, Mesir (1992 - 1996)
Kofi Annan, Ghana (1997 2006)
YUYUN YULINA PUTRI Ban Ki-Moon,78 Korea Selatan (2006 - ...... )
23/02/17
2. Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang
bermanfaat bagi Indonesia
a. Politik Luar Negeri Republik
Indonesia
Artinya kita bebas menentukan
sikap dan pandangan kita terhadap
BEBAS masalah-masalah internasio-nal dan
terlepas dari ikatan kekuatan-
kekuatan raksasa dunia secara
INDONESIA

POLITIK ideologis bertentangan (Timur


LUAR dengan komunisnya dan Barat
NEGERI dengan
Artinya liberalnya).
kita dalam politik luar
negeri senantiasa aktif
memperjuangkan terbinanya
AKTIF perdamaian dunia. Aktif
memperjuangkan kebebasan dan
kemerdekaan, aktif
memperjuangkan ketertiban dunia,
YUYUN YULINA PUTRI dan
79 aktif ikut serta menciptakan
23/02/17
keadilan sosial dunia.
Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas
dan aktif, didasarkan pada landasan hukum :
1. Landasan idiil adalah Pancasila
2. Landasan konstitusional UUD 1945 Pasal 11 dan 13.
3. Landasan operasional adalah sebagai berikut.
Ketetapan MPR mengenai Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN) terutama dibidang hubungan luar
negeri.
Keputusan Presiden (Keppres) yang menyangkut
politik luar negeri Indonesia.
Kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh menteri
luar negeri.
YUYUN YULINA PUTRI 80 23/02/17
Prinsip-prinsip -pokok yang menjadi dasar politik
luar negeri Indonesia :
1. Negara kita menjalani politik damai.
2. Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar
saling menghargai dengan tidak mencampuri soal
susunan dan coroak pemerintahan negeri masing-
masing.
3. Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional
dan organisasi internsional untuk menjamin perdamaian
yg kekal.
4. Negara kita berusaha mempermudah jalannya
pertukaran pembayaran internasional.
5. Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial
internasional dengan berpedoman pada Piagam PBB.
6. Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong
perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih
YUYUNdijajah,
YULINA PUTRIsebab tanpa kemerdekaan,
81 persaudaraan dan23/02/17
perdamaian internasional itu tidak akan tercapai.
b.Kerja Sama dan Perjanjian
Internasional Yang Bermanfaat bagi
Indonesia
No Jenis/Bentu Keterangan/Uraian Manfaat Yang Diperoleh
k
1. Bilateral Persetujuan RI dan RRC Ada kejelasan dalam
mengenai Dwi penga-turan
Kewarganegaraan, kewarganegaraan
telah disahkan dengan keturunan Cina yang
keluarnya Undang- sudah berumur 18 tahun,
Undang No. 2 Tahun apakah mau menjadi WNI
1958. atau kembali menjadi
warga negara Cina dgn
sukarela.
Perjanjian RI Malaysia Ada kejelasan (terhindar
tentang Penetapan dari konflik) dalam
Garis Landas Kontinen pemanfaatan laut baik
kedua nega-ra (di selat sebagai sarana
Malaka dan Laut Cina transportasi air maupun
Selatan) ditandatangani untuk kepentingan
pada tanggal 27 penangkapan ikan,
YUYUN YULINA PUTRI 82 23/02/17
Oktober 1969 dan eksplorasi kekayaan laut,
mulai berlaku tanggal 7 mineral dan tambang.
2. Regional Pembentukan ASEAN yang Mempercepat proses
diprakarsai oleh pemimpin pertum-buhan ekonomi,
Indonesia, Malaysia, kemajuan sosial dan
Filipina, Singapura dan pengembangan budaya.
Thailand melalui Deklarasi Demikian juga, jika terjadi
Bangkok pada tanggal 8 konflik hal ini dapat
Agustus 1967. dengan mudah dilesaikan
melalui jalan damai.
Persetujuan dibentuknya Dapat meningkatkan
kawasan perdagangan investasi langsung ke
bebas ASEAN yaitu AFTA negara-negara ASEAN,
(ASEAN Free Trade Area), dan khususnya nega-ra
yang ditandatangani pada Indonesia.
tahun 1995 oleh negara- Meningkatkan daya saing
negara Indonesia, dan penghapusan bea
Malaysia, Filipina, ekspor impor bagi
Singapura dan Thailand. negara-negara yang
berada di kawasan ASEAN
(termasuk negara
Indonesia).
YUYUN YULINA PUTRI 83 23/02/17
3. Multilatera Masuknya negara RI Mempercepat proses
l menjadi anggota PBB penyele-saian konflik
(pertama kali pada Indonesia Belanda
tanggal 28 Sep 1950), (penjajah), sehingga mau
kemudian keluar pada mengakui kedaulatan
tanggal 7 Januari 1965 Indonesia pada tanggal 27
dan masuk kembali pada Desember 1949.
tanggal 28 September
1966.
Pembentukan Gerakan Sebagai wadah dalam
Negara-negara Non Blok upaya menumbuhkan
me-lalui KTT yang pertama sikap solideri-tas negara-
pada tahun 1961 di negara di kawasan Asia
Beograd (Yugoslavia) dan Afrika dalam memper-
dipelopori oleh negara juangkan kemerdekaannya
Indonesia, Yugos-lavia, sekaligus melawan
Mesir, India dan Ghana. kolonia-lisme, rasialisme
dan zionisme.
Pengesahan Konvensi Inter- Masyarakat Indonesia
nasional tentang akan lebih memahami
Penghapusan segala bentuk bahwa seba-gai bagian
YUYUN YULINA PUTRI diskriminasi rasial84 1965, masyarakat internasional
23/02/17
dengan dikeluar-kannya harus menghor-mati,
Undang-Undang No. 29 menghargai, dan
YUYUN YULINA PUTRI 85 23/02/17
Kunci Jawaban
BAB 4

YUYUN YULINA PUTRI 86 23/02/17


Kunci Jawaban Bab 4

YUYUN YULINA PUTRI 87 23/02/17


Kunci Jawaban Bab 4

YUYUN YULINA PUTRI 88 23/02/17


Kunci Jawaban Bab 4

YUYUN YULINA PUTRI 89 23/02/17


Kunci Jawaban Bab 4

YUYUN YULINA PUTRI 90 23/02/17


Kunci Jawaban Bab 4

YUYUN YULINA PUTRI 91 23/02/17


Kunci Jawaban Bab 4

YUYUN YULINA PUTRI 92 23/02/17


YUYUN YULINA PUTRI 93 23/02/17

Anda mungkin juga menyukai