Anda di halaman 1dari 49

REFERAT/CLINICAL SCIENCE SESSION

KONTRASEPSI HORMONAL
Oleh :
Yuniasih Restu P, S. Ked
G1A215030

Pembimbing:
dr. Panggayuh, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN OBSTETRI DAN
GYNEKOLOGI
RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
Pendahuluan
Kontrasepsi kontra dan
konsepsi.
Kontra berarti mencegah,
konsepsi berarti
terjadinya pertemuan
antara sel telur yang
matang dan sel sperma
sehingga menyebabkan
terjadinya kehamilan.
Dari 61,4 % pengguna
metode kontrasepsi di
Indonesia, sebanyak
31,6% menggunakan
suntik, sedangkan yang
memakai pil hanya 13,2%,
memakai IUD atau spiral
4,8%, implant 2,8% dan
1,3% kondom, sisanya
vasektomi dan tubektomi
Tinjauan Pustaka
Kontrasepsi adalah
upaya yang dilakukan
untuk mencegah
terjadinya pertemuan
antara sel telur dan sel
sperma sehingga tidak
terjadi kehamilan.
Metode
Kontrasepsi
1. Metode Sederhana
2. Metode Kontrasepsi
Hormonal
3. Metode Kontrasepsi dengan
Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR).
4. Metode Kontrasepsi Mantap
5. Metode Kontrasepsi
Darurat
Kontrasepsi

Hormonal
Dibawah
Hormon ini pengaruh
hipotalamus,ovarium
merangsang hipofisis
mengeluarkan
untuk hormon
membuat estrogen
progesteron Follicle
gonadotropin
dan
Stimulating
menumbuhkan Hormone
(FSH), Luteinizing
endometrium padaHormone
waktu
daur
(LH).haid, dalam
keseimbangan yang
tertentu menyebabkan
ovulasi, dan penurunan
kadarnya mengakibatkan
Estrogen maupun progesteron
dapat mencegah ovulasi.
Pengetahuan ini menjadi
dasar untuk menggunakan
kombinasi estrogen dan
progesteron sebagai cara
kontrasepsi dengan jalan
mencegah terjadinya ovulasi.
Kontrasepsi hormonal
adalah kombinasi
antara estrogen dan
progestin atau hanya
progestin.
Mekanisme Kerja Estrogen dan
Progesteron
Estrogen
Fungsi khusus meliputi:

1. Endometrium

Estradiol memicu proliferasi

endometrium dan memperkuat

kontraksi otot uterus.

2. Serviks

Sawar (barrier) yang terutama

menghalangi masuknya

spermatozoa ke dalam uterus adalah

getah serviks yang kental.


3.Vagina
Estradiol menyebabkan
perubahan selaput
vagina, meningkatkan
produksi getah dan
meningkatkan kadar
glikogen.
4. Ovarium
Estradiol memicu sintesis
reseptor FSH di dalam
sel-sel granula, juga
reseptor LH di sel-sel
teka.
Estrogen dalam
kontrasepsi bekerja
menghambat ovulasi
dengan menghambat
sekresi gonadotropin.
Estrogen akan
menghambat sekresi
follicle stimulating
hormone (FSH) yang
berfungsi mencetus
terjadinya ovulasi dan
menyiapkan uterus untuk
implantasi hasil konsepsi.
Progesteron
Diproduksi dan disekresi di
ovarium, terutama di korpus
luteum pada fase luteal atau
sekretoris siklus haid. Sintesis dan
sekresinya dirangsang oleh
Luteinizing Hormone (LH).

Progesterone memiliki fungsi


utama mempersiapkan saluran
genitalia wanita untuk implantasi
dan maturasi dari fertilisasi sel
telur dan menghambat kehamilan.
menekan
sekresi
Luteinizing
Hormone (LH) merangsang
melalui sekresi dari
penghambatan LH yang
Progesterone sekresi berfungsi
gonadotropin di mempersiap
kelenjar kan ovulasi.
pituitari dan
sentral
hipotalamus
Jenis-Jenis Kontrasepsi
Hormonal
1. Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi Oral Kombinasi
Kontrasepsi oral kombinasi
terdiri dari kombinasi antara
estrogen dan progesterin.

Terdapat 3 jenis pil kombinasi,


yaitu :
a. Monofasik
b. Bifasik
c. Trifasik
Mekanisme Kerja

1. Bekerja dengan mencegah


implantasi,
2. mengentalkan mukosa
serviks (menurunkan
penetrasi sperma),
3. menebalkan endometrium
(membatasi implantasi) dan
4. menurunkan motilitas tuba
falopii.
4. Gangguan fungsi tuba (Progestin)

1. Inhibisi
ovulasi
(Estrogen)

3. Perubahan fase 2. Mengentalkan


sekresi lendir
endometrium serviks/mengh
(Progestin): ambat gerakan
Inhibisi sperma
implantasi (Progestin)
Komposisi Kontrasepsi
Oral Kombinasi
Hormon dalam Kontrasepsi Oral
Kombinasi (KOK)
Estrogen:
- Ethinyl estradiol (EE)

Progestogen:
- derivat 19 nortestosterone
- derivat 17 alpha-
hydroxyprogesterone
- derivat 17 alpha-spironolactone
Pil Progestin (Mini Pil)
Pil yang hanya mengandung progestin 350
g atau kurang yang diminum setiap hari.

Jenis-Jenis Pil Progestin


Mekanisme kerja
Indikasi
Perempuan menyusui
Pasca keguguran atau hamil
ektopik
Dengan hipertensi < 180/110,
mengalami masalah
pembekuan darah atau
anemia bulan sabit (sickle cell)
Dengan dismenore sedang
hingga berat.
Kontrasepsi
Suntik
Mengandung hormon
progesterone dan
estrogen. 1. golongan
progestin dan
2. golongan
kombinasi.
Jenis-jenis kontrasepsi
suntik
1. Golongan Progestin
Depo-Provera
diberikan setiap 3
bulan.
Noristerat
diberikan setiap 2 bulan
2. Golongan Kombinasi
Cyclofem (25 mg Depo
Medroksiprogesteron
Asetat (DMPA) dan 5 mg
Estradiol cypionate)
Mesigyna 50 mg
Norethisterone Enantate
(Net-En) dan 5 mg
Estradiol valerate
Mekanisme Kerja
Primer : mencegah
ovulasi
menghalangi
pengeluaran FSH dan LH
pelepasan ovum tidak
terjadi
Sekunder
Mengentalkan lendir
serviks
Indikasi
1. Kontrasepsi Suntik Progestin
Usia Subur atau Jumlah
ParitasTertentu
Menderita dismenore sedang
hingga berat
Mengkonsumsi obat
epilepsi/tuberkulostatik
Mengidap hipertensi atau
gangguan pembekuan darah
Tidak sesuai/tak boleh memakai
estrogen
Pelupa/tak teratur minum pil setiap
hari
Kontrasepsi Suntik
Kombinasi
Menyusukan bayi > 6
bulan
Pascapersalinan dan tidak
menyusukan bayinya
Yang mengalami
dismenore/nyeri haid
hebat
usia reproduksi
Pasca keguguran
Anemia
varises
Implant
Diletakkan
subdermal, yang
memiliki keefektivitas
yang cukup tinggi,
kontrasepsi jangka
panjang 5 tahun yang
tergolong sbg
kontrasepsi progestin
dan tdk mengandung
estradiol.
Mekanisme
Kerja
1. menekan ovulasi,
2. penebalan lendir
serviks,
3. mengganggu
pematangan
endometrium.
Jenis-Jenis Implant :
4. Norplant
5. Implanon
Waktu Pemasangan

a. Selama haid ( dalam


waktu 7 hari pertama
siklus haid )
b. Pasca persalinan (3-4
minggu) bila tidak
menyusukan bayi nya
c. Pasca keguguran
IUD Hormonal
Berbentuk rangka plastik
berbentuk T yang
dikelilingi oleh silinder
pelepas hormon yang
mengandung
progesterone atau
levonorgestrel.
Jenis-Jenis IUD
Hormonal
a. Progestasert-T=
Alza T
b. LNG-20
c. Mirena
Mekanisme Kerja

menguran
gi jumlah
menghalan sperma
Mencegah
gi yang
terjadinya
bersatunya mencapai
pembuaha
ovum tuba falopii
n
dengan dan
(fertilisasi)
sperma menginakti
fasikan
sperma.
Waktu Pemasangan

Pada akhir menstruasi


karena serviks terbuka
pada waktu ini, yang
membuat pemasangan
menjadi lebih mudah.
Setelah keguguran
Sekitar 4-6 minggu
setelah melahirkan
Keuntungan dan Kerugian
Kerugian :
Keuntungan: Jauh lebih mahal daripada Cu
mengurangi volume darah IUD
Perubahan siklus haid
haid (dapat sampai dibawah
tingkat pra-insersi) Haid lebih lama dan banyak
AKDR dapat efektif segera Lebih sering menimbulkan
perdarahan mid-siklus dan
setelah pemasangan
perdarahan bercak/spotting.
Metode jangka panjang Tidak mencegah IMS termasuk
Tidak mempengaruhi HIV/AIDS
hubungan seksual Tidak baik digunakan pada
Tidak mempengaruhi kualitas perempuan dengan IMS atau
ASI perempuan yang sering berganti-
Dapat dipasang segera setelah ganti pasangan.
melahirkan atau sesudah Penyakit radang panggul sering
terjadi
abortus (apabila tidak terjadi
infeksi) Klien tidak dapat melepas AKDR
oleh dirinya sendiri
Mirena
IUD yang
dimasukkan ke
dalam rahim.
Berbentuk T dengan
bingkai plastik yang
melepaskan jenis
progestin.
Karakteristik:
- Bentuk T- batang polyethylene
- Melepas levonorgestrel 20
g/hari
- Proteksi kontrasepsi: 5 tahun
- Pearl index 0.1 - 0.2
- Perubahan atrofik
endometrium
- Menurunkan jumlah darah dan
lama haid
- 25% amenore (year 1-5)
- 60% amenore (year 6-10)

> 500,000 klien menggunakan


Mirena
Kelebihan
1.Dapat tetap di tempat sampai
lima tahun
2. Dapat dilepas setiap saat
3. Mengurangi perdarahan
menstruasi setelah 3-6 bulan
penggunaan
4. Mengurangi nyeri haid dan
sakit yang berhubungan dengan
endometriosis
5. Mengurangi risiko penyakit
radang panggul 6. Mengurangi
risiko kanker endometrium dan
kanker serviks
7. Dapat digunakan saat
menyusui
8. Tidak membawa risiko efek
samping yang berkaitan dengan
KESIMPULAN
Kontrasepsi
merupakan upaya
untuk mencegah
terjadinya
kehamilan.
Metode tersebut
salah satunya adalah
metode hormonal
yang mencangkup
kontrasepsi oral,
injeksi, implan, dan
IUD hormonal.
Daftar Pustaka
1. Wiknjosastro H. Ilmu Kandungan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
2. Cunningham F G, Gant NF. Williams Obstetri 23 rd edition. United States. McGraw Hill.2010
3. Kronenberg MH, Shlomo M, Kenneth SP, Reed PL. Williams textbook of endocrinology eleventh
edition. Philadephia. Elseivers.2008
4. Despopulus S, Stefan S. Color Atlas of physiology. New York. Thieme.2005
5. Koolman J, KH Roehm. Color Atlas of biochemistry 2 nd edition. New York. Thieme.2005
6. Guyton, Hall. Textbook of medical physiology 12nd edition. Philadephia. Elseiver.2010
7. Lewis V. Reproductive Endocrinology and Infertility. USA. Landes Publisher.2007
8. Alan, Lauren N, Murphy G, Neri L. Current diagnosis and treatment in obstetric ang
gynecology. United State. McGraw Hill. 2007
9. Norwitz ER. Arulkumar, Symond, Fowlie. Oxford America handbook of obstetric and
gynecology 1st edition. United State. Oxford University Press.2007
10.Sabatini R, Cagiano R. Journal of Reproductive Medicine and Endocrinology. 2011 (Diakses 15
desember 2014 ) Diunduh dari:URL: www.kup.at/kup/ pdf/10167.pdf
11.Metode kontrasepsi berdasarkan saran. 2007. (Diakses 18 Desember 2014) Diunduh dari:
URL: www.bkkbn.go.id
12.Sherwood, L. Human Physiology : From Cells to system. 2nd.Ed. Division of International
Thomson Publishing,Inc. 2001
13.Baziad, A. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008
14.Saifuddin. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.2006
15.Speroff, Darney. Pedoman Klinis Kontrasepsi. Jakarta : EGC. 2005
16.Everett, Suzanne. Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi. Ed 2.
Penerjemah Nike Budhi Subekti. Jakarta: EGC.2007
17.Mayo Clinic Staff. Mayo Clinic Family Health Book,4th Edition. Mirena (Hormonal IUD).2014.
(Diakses 18 desember 2014 ) Diunduh dari:URL: www.
Mayoclinic.org/Mirena/basics/definition/prc.
18.Adriqansz, G. Affandi B. Pelatihan Klinik Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive
Technology Update) Bagi Profesional Kesehatan. Jakarta.Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-
Kesehatan Reproduksi Perkumpulan Obstetri-Ginekologi Indonesia.2012
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Rokok Elektronik dan Kanker Mulut
    Rokok Elektronik dan Kanker Mulut
    Dokumen11 halaman
    Rokok Elektronik dan Kanker Mulut
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • 58 Langkah APN
    58 Langkah APN
    Dokumen2 halaman
    58 Langkah APN
    Yayex Sri Bangsa
    Belum ada peringkat
  • Case
    Case
    Dokumen1 halaman
    Case
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Depresi Dan TTH
    Depresi Dan TTH
    Dokumen5 halaman
    Depresi Dan TTH
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Fish Oil
    Fish Oil
    Dokumen18 halaman
    Fish Oil
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • 58 Langkah APN
    58 Langkah APN
    Dokumen2 halaman
    58 Langkah APN
    Yayex Sri Bangsa
    Belum ada peringkat
  • Kasus
    Kasus
    Dokumen34 halaman
    Kasus
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Tempel
    Tempel
    Dokumen1 halaman
    Tempel
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Tempel
    Tempel
    Dokumen1 halaman
    Tempel
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Tempel
    Tempel
    Dokumen1 halaman
    Tempel
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • SESAK NAFAS DAN GANGGUAN JANTUNG
    SESAK NAFAS DAN GANGGUAN JANTUNG
    Dokumen47 halaman
    SESAK NAFAS DAN GANGGUAN JANTUNG
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen2 halaman
    Abstrak
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • TTH
    TTH
    Dokumen36 halaman
    TTH
    Yuniasih Restu Putri
    100% (1)
  • Katarak
    Katarak
    Dokumen30 halaman
    Katarak
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Tempel
    Tempel
    Dokumen1 halaman
    Tempel
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • 18.1 Draf Standar Kompetensi Dokter Indonesia 16 Mei 2012
    18.1 Draf Standar Kompetensi Dokter Indonesia 16 Mei 2012
    Dokumen18 halaman
    18.1 Draf Standar Kompetensi Dokter Indonesia 16 Mei 2012
    Michael Griffin
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Esensial
    Hipertensi Esensial
    Dokumen27 halaman
    Hipertensi Esensial
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Case Report Session KNF
    Case Report Session KNF
    Dokumen45 halaman
    Case Report Session KNF
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Abortus
    Abortus
    Dokumen22 halaman
    Abortus
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Kapita Selekta
    Kapita Selekta
    Dokumen226 halaman
    Kapita Selekta
    Any AkhFar
    73% (15)
  • Hiperemesis Gravidarum (Heg)
    Hiperemesis Gravidarum (Heg)
    Dokumen5 halaman
    Hiperemesis Gravidarum (Heg)
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Refrat
    Refrat
    Dokumen1 halaman
    Refrat
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Skenario 1 Blok 11 Fix
    Tutorial Skenario 1 Blok 11 Fix
    Dokumen38 halaman
    Tutorial Skenario 1 Blok 11 Fix
    Yuniasih Restu Putri
    Belum ada peringkat