Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN

DAERAH
KABUPATEN BANYUASIN
TAHUN 2011-2014

RAHMI PUTRI MULIA (14043016)


SINTA OKTA IRMA (14043022)
SUCI ARDIRYANTI (14043024)
Sejarah Singkat Berdirinya Kabupaten Banyuasin

Kabupaten Banyuasin adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan.


Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin yang
terbentuk berdasarkan UU No. 6 Tahun 2002.

Nama kabupaten ini berasal dari nama Sungai Banyuasin, yang melintasi wilayah
kabupaten ini dan Kabupaten Musi Banyuasin. Perkataan banyuasin sendiri berasal
dari istilah bahasa Jawa banyu (air) dan asin, merujuk pada kualitas air sungai
tersebut yang masin rasanya, terutama ke arah pantai.
Pembagian administratif Kabupaten Banyuasin terbagi
menjadi 19 kecamatan, yaitu:

1. Air Salek 11.Pulau Rimau


2. Banyuasin I 12.Rambutan
3. Banyuasin II 13.Rantau Bayur
4. Banyuasin III 14.Sembawa
5. Betung 15.Suak Tapeh
6. Makarti Jaya 16.Talah kepala
7. Muara Padang 17.Tanjung lago
8. Muara Sugihan 18.Tungkal Ilir
9. Muara Telang 19.Kumbang Padan
10. Merga telang
Rencana Strategis Pembangunan Statistik BPS Kabupaten Banyuasin adalah dokumen
perencanaan pembangunan di bidang statistik yang berskala nasional dan regional yang
berlaku selama kurun waktu 2010-2014.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin mempunyai tugas melaksanakan tugas


pemerintahan dibidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kewenangan dalam melaksanakan tugas tersebut tertuang dalam Peraturan Kepala BPS
nomor 7 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Badan Pusat Statistik.Adapun
kebijakanyang dijalankan Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin diarahkan untuk
mendukung tugas pokok tersebut.
PDRB Kabupaten Banyuasin didominasi oleh sektor pertanian, yaitu sebesar 30,35% pada Tahun
2012 lebih dari seperempat nilai PDRB Kabupaten Banyuasin. Kemudian diikuti sektor industri
pengolahan yang mempunyai peranan sebesar 24,89%. Sektor pertambangan dan penggalian
menduduki peringkat ketiga dalam memberikan kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten
Banyuasin,yakni menyumbang 14,39%.Laludiperingkat keempat adalah sektor perdagangan,hotel dan
restoran sebesar 13,05%. Dibawahnya ada sektor bangunan sebesar 9,19%. Sektor jasa-jasa ada
diposisi keenam yang pada Tahun 2012 sebesar 6,69%. Lalu setelah itu ada sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan sebesar 0,74%. Sektor pengangkutan dan komunikasi ada di urutan dua
dari yang terkecil di sembilan sektor yaitu sebesar 0,66%. Dan yang mempunyai peranan terkecil
berada disektor listrik, gasdan air bersih menyumbang sebesar 0,04%.
Analisis Kinerja Laporan
keuangan Kabupaten Banyuasin
tahun 2011-2014
1. Rasio Kemandirian
Tabel 1 Hasil perhitungan Rasio Kemandirian

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

29.781.071.267,13 67.767.207.250,69 81.364.386.883,24 106.917.589.923,06


Pendapatan Asli daerah

Bantuan pemerintah 868.807.625.205,00 1.115.748.832.156,00 1.294.846.039.113,00 1.316.853.841.624,00


pusat/provinsi dan pinjaman

Rasio 3% 6% 6% 8%

Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kemandirian


Kabupaten banyuasin dikategorikan rendah sekali, dari tahun 2011 hingga 2014, tingkat
tertinggi rasio kemandirian hanya mencapai 8 %.
2. Rasio Efektivitas
Tabel 2 Hasil perhitungan Rasio Efektivitas

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

1.061.894.584.347,13 1.392.637.607.969,96 1.663.679.789.250,24 106.917.589.923,06


Realisasi PAD

Target penerimaan 1.056.534.252.444,00 1.254.664.474.792,86 1.655.951.199.884,44 98.610.900.914,12


daerah

Rasio 110% 111% 100% 108%

Berdasarkan analisis tersebut, dapat kita simpulkan bahwa tingkat keefektivitasan


kabupaten Banyuasin tergolong sangat efektif, karena rata-rata rasio efektivitas
Kabupaten Banyuasin setiap tahunnya diatas 100 % kecuali tahun 2013.
3.Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah
Tabel 3 Hasil perhitungan Rasio Efesiensi

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

16.447.334.963,50
Biaya yg dikeluarkan 42.636.944.963,00 22.109.656.069,50 33.941.661.748,72
utk PAD

29.781.071.267,13 67.767.207.250,69 81.364.386.883,24 106.917.589.923,06


Realisasi PAD

Rasio 143% 33% 20% 32%

Berdasarkan analisis diatas,dapat kita simpulkan bahwa tingkat efisiensi Kabupaten


Banyuasin dari tahun ke tahun terus membaik,meskipun ditahun 2011 tingkat efisien sangat
buruk,namun tahun-tahun berikutnya rasio efisiensi terlihat semakin baik,kecuali tahun
2014,terjadi kenaikan rasio efisien,namun tidak begitu signifikan.
4. Rasio Aktivitas
a. Rasio Belanja terhadap APBD
Tabel 4.a. Hasil perhitungan Rasio Belanja Terhadap APBD

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Total belanja rutin


740.714.755.379,00 928.606.151.988,99 1.107.121.753.879,63 1.261.560.268.127,88

1.261.560.268.127,88 962.215.154.995,15 1.220.749.613.796,81 1.346.832.493.489,12


1.107.121.753.879,63

788.782.981.189,02 962.215.154.995,15 1.220.749.613.796,81 1.346.832.493.489,12


Total APBN

Rasio 94% 97% 91%


94%

Berdasarkan analisis rasio aktivitas yag dilakukan,dapat diambil kesimpulan bahwa Rasio
Aktivitas Kabupatn Banyuasin baik,karena dari tahun ke tahun kisaran rasio aktivitas adalah 90
% keatas,walupun ada beberapa penurunan,namun tidak terlalu signifikan.
b. Rasio Belanja Pembangunan
Tabel 4.b. Hasil perhitungan Rasio Belanja Pembangunan

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Total Belanja 231.157.273.503,00 337.732.983.299,33 561.753.662.659,00 653.602.575.155,68


Pembangunan

279.820.503.605,00 356.887.119.266,00 605.210.341.123,00 690.240.189.354,00


Total APBD

83% 95% 93% 95%


Rasio

Berdasarkan analisis yang dilakukan, Rasio belanja pembangunan terhadap


APBD baik,karena rata rata rasio setiap tahunnya diatas 90%.
5. Derajat Desentralisasi
Tabel 5 Hasil perhitungan Rasio Derajat Desentralisasi

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

29.781.071.267,13 67.767.207.250,69 81.364.386.883,24 106.917.589.923,06


Pendapatan Asli daerah

1.061.894.584.347,13 1.392.637.607.969,96 1.663.679.789.250,24 1.833.038.201.319,22


Total penerimaan daerah

3% 5% 4% 6%
Rasio

Berdasarkan analisis yang dilakukan,terlihat bahwa rasio derajat desentralisasi


berfluktuasi dan tergolong masih rendah.karena rasio derajat desentralisasi tertinggi hanya
mencapai 6%.
6. Rasio Ketergantungan
Tabel 6 Hasil perhitungan Rasio Ketergantungan

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Pendapatan 995.088.897.305,00 1.293.120.313.701,27 1.470.136.237.713,00 1.528.099.956.749,16


transfer

Total penerimaan 1.061.894.584.347,13 1.392.637.607.969,96 1.663.679.789.250,24 1.833.038.201.319,22


daerah

94% 93% 88% 83%


Rasio

Berdasarkan analisis ditabel diatas,dapat terlihat jika Rasio ketergantungan


Kabupaten Banyuasin dari tahun ke tahun mengalami penurunan dan selalu mendekatan
angka 100% yang menandakakan bahwa Kabupaten Banyuasin belum lepas dari
kendali pemerintahan pusat (ketergantungan).
Data-data perhitungan Rasio Pertumbuhan
Keterangan 2011 2012 2013 2014

PAD 29781071267 67767207251 81.364.386.883,24 106.917.589.923,06



Total 1.061.894.584.347,1 1.324.610.993.888,4
1.663.679.789.250,24 1.833.038.201.319,22
penerimaan 3 0



Belanja rutin 740.714.755.379,00 928.606.151.988,99 1.107.121.753.879,63 1.261.560.268.127,88



Biaya 1.832.390.413.004,2
337.732.983.299,33 561.753.662.659,00 653.602.575.155,68
pembangunan 6

Perhitungan rasio Pertumbuhan pendapatan

Keterangan 2011-2012 2012-2013 2013-2014



20%
PAD 128% 31%

Total
25% 26% 10%
penerimaan

14%
Belanja rutin 19% 19%

Biaya -82% 66% 16%
pembangunan
Berdasarkan analisis tersebut,pendapatan daerah Banyuasin terlihat
menurun,Terlihat ditahun 2011-2012 terdapat jumlah rasio pertumbuhan tertinggi
yaitu 128% sedangkan rasio pertumbuhan pendapatan terendah adalah 20
%,mengalami peurunan.

Anda mungkin juga menyukai