Pengertian Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata Yunani atmos
yang berarti uap dan sphaira berarti
bulatan.
Atmosfer adalah lapisan gas yang
menyelimuti bulatan bumi.
Gas yang membentuk atmosfer disebut
udara. Udara natural terdiri dari udara
kering, uap air dan aerosol.
Udara bersifat mobile, compressible, tidak
berbau, tidak berwarna, tidak mempunyai
rasa dan tidak bisa dirasakan kecuali udara
bergerak (angin).
Fenomena atmosfer yang mudah diamati,
dari cuaca cerah yang menyenangkan
sampai cuaca buruk yang menegangkan :
shower, lightning thunder, tornado.
Atmosfer menyebabkan gesekan bagi benda
langit (meteorit) yang bergerak melaluinya
sehingga terbakar.
Komposisi Atmosfer
Gas yang
jumlahnya tetap/permanen
(nitrogen, oksigen,
Hidrogen, helium, dan
gas-gas kecil lainnya)
Gas Pembentuk
Atmosfer
Gas yang
jumlahnya berubah
(uap air, karbondioksida,
dan ozon)
Stratosfer
- Terdapat lapisan ozon.
Mesosfer
Lapse rate 0,4oC/100 m
KENDALI IKLIM
L 900
Fp m
b
H 1000 mb
Gambar 8. Gaya gradien tekanan Fp
Pergerakan Angin
Karena bumi berotasi maka muncul gaya Coriolis :
Fc = 2 sin . v
Jika Fp diimbangi oleh Fc maka terjadi angin
geostrofik, terdapat pada ketinggian di sekitar
1500 m dimana efek gesekan permukaan bumi
dapat diabaikan.
Klasifikasi awan
Menurut metode pembentukan :
Stratiform dan Cumuliform
Menurut tinggi dasar awan (h) :
awan rendah, h < 2 km; Ns, Sc dan St
awan menengah, h = 2 6 km; Ac dan As
awan tinggi, h > 6 km, Cs, Cc, dan Ci.
Foto genus awan : Atas : Altocumulus, dan Altostratus, bawah :
Cumulus dan cumulonimbus (Susilo, 1996).
Curah hujan
Bentuk presipitasi adalah hujan, gerimis, salju dan
batu es. Di Indonesia pada umumnya presipitasi
berbentuk tetes hujan, tetapi akhir-akhir ini sering
terjadi batu es hujan dari awan Cb.
Gambar 16. Foto penampang batu es. Sumber Rogers and Yau, 1989
Ada 4 jenis hujan :
a.Hujan konvektif
b.Hujan orografik
c.Hujan konvergensi
d.Hujan frontal
Gambar 17
Gambar 18
Hujan Konvektif
Hujan Orografik
Hujan Konvergensi
Hujan Frontal
Pola curah hujan utama di Indonesia :
a.Jenis monsunal, dipengaruhi oleh monsun, distribusi
curah hujan bulanan berbentuk V atau U.
b.Jenis ekuatorial, dipengaruhi oleh ekinoks, distribusi
curah hujan bulanan menunjukkan maksima ganda.
c.Jenis lokal, dipengaruhi oleh kondisi lokal, distribusi
curah hujan bulanan kebalikan jenis monsunal.
Gambar 22. Konsentrasi (ppm) CO2 dan CH4 selama 300 tahun yang
lalu menunjukkan kenaikan cepat sejak dimulainya
industrialisasi (Houghton, 2001).
Kontribusi Gas-Gas terhadap Pemanasan
Global