Kevin Kurnia
RSIA SamMarie Basra
2016
DEMAM TIFOID
DENGAN DUGAAN
PERFORASI
Ilustrasi Kasus
Identitas
Nama : An. ARA
Usia (TL) : 12 tahun (12 Maret 2004)
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat : Pondok Bambu
Tanggal : 17 Maret 2016
No. RM : 14189
Triase
Keluhan Utama
Demam 2 hari SMRS
Primary Survey
Appearance : Sadar, Gelisah, tidak biru
Work of Breathing : 16x/menit (menangis)
Circulation : 64x/menit (kuat)
Anamnesis
Keluhan Utama
Demam sejak 2 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Demam sejak 2 Demam masih BAB cair berwarna
2 hari SMRS
1 hari SMRS
Hari masuk RS
hari, suhu naik ada hitam 1x
turun tertinggi 39
C
Pasien cek lab Makan mulai
dikatakan berkurang
Sebelumnya trombosit turun
terdapat riwayat
demam Mual dan muntah
1 x, anak mulai
lemas
Pemeriksaan Fisis
TD: 100/70 mmHg Nadi: 64x/m Suhu: 39,4 RR:
16x/m
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata : Conj. Anemis (/) Sklera Ikterik (-/-)
Hiperemis (-/-)
Hidung : epistaksis (-/-)
Mulut : bibir mukosa kering
Paru : Vesikuler (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen : datar, supel, BU (+), turgor baik,
hepar/lien tidak teraba, NT epigastrium (+)
Extremitas: Akral hangat, crt >2 kulit kering (+)
Pemeriksaan Lab
16 maret 17 maret 2016
2016
Hb 10,3 10,9
Ht 31 30,7
Lekosit 4800 3200
Trombosit 129.000 90.000
Tubex TF Skala 8
NS1 negatif
Assessment
Observasi Febris H-3 dd/ DBD
Typhoid Fever
Diare akut tanpa dehidrasi
Anemia ringan
Tata Laksana
Awal
Proris supp 124 mg
RL Loading 250 cc dalam 30 menit
Cek ulang DR, NS1, dan Tubex
Terapi DPJP
Rawat Inap
KAEN 1B+KCL 10 meq 16 tpm makro
Antibiotik: ceftriaxone 1x 750 mg drip dalam NS 0,9% 100cc habis
dalam 30 menit
Antipiretik: sanmol iv 4x300mg
Acran 2x 30 mg iv
L-Bio: 2x 1
L-Zinc syrup : 2x 10 mg
Besok pagi jam 07.00 cek Darah Rutin, IgG, IgM
Follow Up 18 Mar 2016
S O A P
Hb 11,1
Ht 31,3
Lekosit 2700
- Basophil 0,0
- Eosinophil 1,0
- Neutrofil 90,0
- Limfosit 7,0
- Monosit 2,0
Trombosit 76.000
Tubex TF
NS1
Follow Up 19 Maret
(16.00)
S O A P
Transmisi: fecal-oral
Faktor Risiko: higienitas, makanan jalanan, pH kurang asam,
immunocompromise
Gejala
Perubahan Malaise/let
Demam
kesadaran argi
Diare atau
Nyeri perut
konstipasi
Pemeriksaan Fisis
Sangat bervariasi
Terutama demam sulit dibedakan
pada awal infeksi
Lidah tifoid
Meteorismus
Hepato-splenomegali
Tanda komplikasi bila ada
Pemeriksaan Penunjang
Darah Perifer Lengkap:
Anemia akibat supresi sumsum tulang
Leukopenia
Limfositosis relatif
Trombositopenia pada tifoid berat
Serologi (Widal dan IgM-IgG)
Kultur (darah atau sumsum tulang)
Pemeriksaan u/
Komplikasi
Toraks
Pneumonia
Abdomen
Perforasi usus: distribusi usus tak
merata, air-fluid level, bayangan
radiolusen di daerah hepar, udara
bebas pada abdomen
Komplikasi
Intraintestinal
Perforasi usus atau perdarahan saluran
cerna
Ekstraintestinal
Tifoid ensefalopati
Hepatitis tifosa
Meningitis
Pneumonia
Sepsis
Tata Laksana
Rawat Jalan
Tirah baring
Isolasi memadai
Kebutuhan cairan dan kalori cukup (intake
baik) Diet lunak tidak berserat
Antipiretik dapat diberikan
Indikasi Rawat Inap
Tanda
Muntah
komplikas
atau Diare
i
Tata Laksana
Suportif - Cairan dan Kalori
Kebutuhan volume cairan tidak ada yang khusus (pantau
sirkulasi)
Diet lunak dan mudah dicerna, hindari makanan berserat
Antibiotik
Kloramfenikol (drug of choice) 50-100 mg/KgBB/hari oral
atau IV dibagi dalam 4 dosis selama 4-10 hari
Antibiotik lain tergantung keputusan klinis
Antipiretik
Transfusi bila diperlukan perdarahan saluran
cerna
Perforasi Usus
Kondisi yang jarang terjadi pada typhoid
terjadi pada 0.8-18% kasus
Umumnya terjadi jika lambat terdiagnosis
dan adanya resistensi antibiotik
Patogenesis: invasi Salmonella pada Plak
Peyer ulserasi dan perforasi
Jika perforasi terjadi dapat mengakibatkan
sepsis dan gagal multiorgan
perforasi
Diagnosis perforasi:
Anamnesis
PF: nyeri tekan atau defans muskular jika telah
parah, RT jika diperlukan
Telusuri etiologinya
Pemeriksaan penunjang:
DPL: sugestif infeksi
Foto polos abdomen: udara subdiafragma,
ligamentum falciformis yang terlihat, air-fluid level
USG: pengumpulan gas, penebalan bowel loop,
dsb
Gambaran Ro
Abdomen