Pendahuluan
Arsitektur Joglo merupakan salah satu
bentuk arsitektur Jawa yang paling
populer dan begitu lazim diposisikan
menjadi arsitektur tradisional, karena itu
harus berhadapan dengan arsitektur
modern yang selalu diwacanakan oleh
dunia Barat, sebagaimana positivisme
mengafirmasi kebenaran sebagai
paradoksal. Realitas ini pada kenyataan
telah merebut kesadaran bahwa arsitektur
Joglo sebagai produk budaya Jawa
eksistensinya sangat terikat pada masa
lalu dan tidak mampu mengikuti
perkembangan zaman. Sebaliknya,
arsitektur modern karena sifat
kebaruannya sehingga selalu sejalan
dengan selera dan kodrat manusia yang
selalu menghendaki yang serba baru dan
bergerak ke masa depan termasuk dalam
bidang seni rancang bangun. Dengan
demikian, arsitektur modern berhasil
membangun kesadaran baru dan
Akibatnya, hampir seluruh
aktivitas kearsitekturan Jawa
berorientasi ke dunia Barat, tempat
budaya modern berasal. Apabila
dominasi kesadaran arsitektur
modern ini dibiarkan berkembang
semakin dalam di benak manusia
Jawa, maka Joglo sebagai produk
arsitektur Jawa akan mengalami
kesulitan mengelola kelangsungan
hidupnya karena dianggap tidak
mampu mengembangkan diri dan
telah mati sebagai artefak
kebanggaan masa lalu.
Rumah joglo merupakan bangunan
arsitektur tradisional jawa tengah, rumah
joglo mempunyai kerangka bangunan
utama yang terdiri dari empat tiang utama
penyangga struktur bangunan serta
tumpang sari yang berupa susunan balok
yang disangga soko guru.
Susunan ruangan pada Joglo umumnya
dibagi menjadi tiga bagian yaitu ruangan
pertemuan yang disebut pendhapa, ruang
tengah atau ruang yang dipakai untuk
mengadakan pertunjukan wayang kulit
disebut pringgitan, dan ruang belakang
yang disebut dalem atau omah jero
sebagai ruang keluarga. Dalam ruang ini
terdapat tiga buah senthong (kamar) yaitu
senthong kiri, senthong tengah dan
senthong kanan.
a. Pendopo
f. Pawon.
Pawon merupakan bagaian dari suatu rumah joglo yang dipergunakan
sebagai tempat untuk memasak.
Ornamen Pada Rumah Tradisional Joglo
Ornamen pada bangunan Joglo banyak mengandung makna dan simbolis. Ornamen ini
bermacam ragamnya, misalnya gunungan, tlacapan, ayam jago, ular naga, banyu-
tetes,banaspati dan sebagainya.