Anda di halaman 1dari 18

Peranan gizi pada

penyakit jantung
TUJUAN DIET
1.Memberikan makanan secukupnya
tanpa memeberatkan kerja jantung.
2.Menurunkan berat badan bila
terlalu gemuk.
3.Mencegah atau menghilangkan
penimbunan garam atau air.
Syarat diet
1. Energi cukup
2. Protein cukup, 0,8 g/kg BB
3. Lemak sedang, 25-30% kebutuhan energi
total, 10% lemak jenuh, 10-15% lemak tidak
jenuh.
4. Kolesterol rendah, jika diserta dislipidemia.
5. Vitamin dan mineral cukup.
6. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika diserta
hipertensi atau odema.
7. Serat cukup untuk hindari konstipasi.
Prinsip diet
Terapi gizi bagi pasien pasien gagal jantung kongestif
(decompensasi jantung) harus berfokos pada
keseimbangan status cairan dan elektrolit :
1. Pemantauan status kalium jika pasien mendapatkan
terapi deuretik; pada hipokalemia, kalium dapat
diberikan dalam bentuk makanan yang banyak
mengandung kalium seperti kacang hijau atau
suplemen kalium.
2. Pembatasan asupan garam (natrium) hingga 2-3 g
natrium perhari (konsumsi garam yang berlebihan
dapat menyebabkan retensi cairansehingga menambah
berat gejala edema yang biasa terjadi pada
decompensasi jantung ).
Diet rendah natrium merupakan
kontraindikasi pada salt-depleting
renal diseases seperti pielenofritis
yang menggangu fungsi tubulus
ginjal dalam menyerap natrium.
3. Penyusuain pembatasan cairan
dilakukan menurut :
a) Respons pasien terhadap
pengobatan
b) Kepatuhan terhadap pembatasan
Nutrisi preventif
Untuk mencegah penyakit koroner/
kardiovaskuler,kita perlu memperhatikan
beberapa hal berikut ini:
Mempertahankan kadar kolestrol total <200
mg/dL rasio kolesterol total:HDL kolesterol
<4,5 LDL-kolesterol <100 mg/dL (bila pasien
pernah mengalami serangan jantung koroner
atau menderita penyakit diabetes)
Mempertahankan IMT agar kurang dari 23 dan
lingkaran perut kurang dari 80cm (pada
wanita) serta kurang dari 90cm (pada laki-laki)
Mengurangi asupan lemak penuh hingga
kurang dari 5% dari total kalori atau gunakan
hanya 2-3 sendok makan minyak( khususnya
minyak nabati yang mengandung asam lemak
tak-jenuh) per hari.hindari makanan yang
banyak mengandung lemak jenuh seperti
tercantum dalam tabel 3-2. cara memasak
yang baik untuk mengurangi asupan lemak ini
adalah merebus,mengukus,
menanak,menumis,memanggang,membakar
dan memepes.
Jika kadar trigliserida tinggi,kurang
konsumsi hidratarang sederhana
seperti gula pasir,gula
aren,madu,dan makanan manis
lainnya.perbanyak konsumsi
hidratarang kompleks seperti
sayuran,buah,dan sereal/ bijian yang
utuh serta makanan berserat lainnya
(agar-agar,kolang-
kaling,selasih,rumput laut,cincau).
Nutrisi Kuratif
Terapi nutrisi harus di tujukan kepada hal-hal berikut ini:
1. Lakukan penimbangan berat badan dengan
memperhatikan lingkaran perut (Bab 5).
2. Kurangi asupan kolesterol hingga <300 mg/dL. Pada
pasien diabetes dengan dislipidemia, asupan kolesterolnya
harus dikurangi hingga di bawah 200 mg/ hari.
3. Kurangi asupan total lemak hingga kurang-lebih 20% dari
total kalori.
4. Kurangi asupan lemak jenuh hingga di bawah 5% dari total
kalori.
5. Tingkatkan asupan serat, khususnya serat larut,hingga 25-
35 gram per hari untuk mengikat kolesterol yang di hasilkan
oleh tubuh sendiri dalam bentuk garam empedu sehingga
kolesterol ini tidak di serap kembali oleh usus.
6.Tingkatkan konsumsi ikan,khususnya ikan laut
yang kaya akan asam lemak omega-3,paling tidak
2-3 kali seminggu.
7. Ganti konsumsi daging merah dengan daging
putih seperti ayam kampung dan ikan atau
dengan protein nabati seperti tempe atau tahu
(kedelai mengandung soya-lecithine dan isoflavon
yang dapat menurunkan kadar LDL kolesterol.)
8. Terapi diet dan olahraga harus di coba terlebih
dahulu sebelum menggunakan obat-obat penurun
kolesterol
Syarat diet
1. Energi sesuai dengan kebutuhan, bila
kegemukan diturunkan.
2. Lemak: <30%. Perhatikan konsumsi Lemak
jenuh antara 7-10% dari energi total.
3. Protein 10-20% kebutuhan total energi.
4. Kolesterol <300mg.
5. KH sedang 50-60% kebutuhan total energi.
6. Vitamin dan mineral cukup. Perlu suplemen
vitamin bila konsumsi makanan 1200
kkal/hari
Jenis Diet
1. Diet jantung I: unt ps jantung akut spt MCI
( Myocardium infarc) atau dekompensasi kordis berat.
Bentuk makanan berupa cairan 1-1,5 l/hari. Diberikan
beberapa hari.
2. Diet jantung II: bentuk makanan saring atau bubur.
Setelah masa akut terlewati. Bila ada odema diberikan
rendah garam.
3. Diet jantung III: bentuk makanan lunak atau biasa.
Kondisi tidak berat. RG bila ada odema dan hipertensi.
4. Diet jantung IV: bentuk makanan biasa. Perpindahan
dari DJ III. Keadaan baik. RG bila ada odema dan
hipertensi.
Diet pada gagal ginjal
Pasien harus memperhatikan asupan
cairan, protein, garam, vitamin, dan
mineral yang dikonsumsi sehari-hari.
ika terlalu banyak cairan saja dapat
meningkatkan tekanan darah yang
akan menyebabkan jantung bekerja
lebih berat dan pasien akan lebih
mudah lelah dan merasa lemas
Tinggi protein, daging,ayam, ikan
Pembatasan lemak jenuh
Mengurangi garam
Mengontrol jumlah potasium (jeruk,
sayuran, kacang)
Diet pra operatif
Hari ke-4 sebelum pembedahan
diberi Makanan Lunak
Hari ke-3 sebelum pembedahan
diberi Makanan Saring
Hari ke-2 dan 1 hari sebelum
pembedahan diberikan Formula
Enteral Sisa Rendah
Pra bedah besar di luar saluran cerna
diberi Formula Enteral Sisa Rendah
selama 2-3 hari. Pemberian makanan
terakhir pada pra bedah besar
dilakukan 12-18 jam sebelum
pembedahan, sedangkan minum
terakhir 8 jam sebelumnya.
Diet pasca bedah
Diet Pascabedah I
Pascabedah kecil: setelah sadar atau rasa
mual hilang
Pascabedah besar: setelah sadar dan rasa mual
hilang serta ada tanda-tanda usus sudah mulai
bekerja.
Cara Memberikan Makanan yaitu selama 6
jam sesudah pembedahan, makanan yang
diberikan berupa air putih, teh manis, atau
cairan lain seperti pada Makanan Cair Jernih
Diet Pascabedah II (DPB II)
diberikan kepada pasien pascabedah
besar saluran cerna
Makanan diberikan dalam bentuk cair
kental, berupa kaldu jernih, sirup,
sari buah, sup, susu,

Anda mungkin juga menyukai