Materi 5

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 34

TECHNICAL

ANALYST

1
KONSEP

Analisa teknikal mengikuti trend yang sedang terjadi


di pasar, analisa teknikal mempercayai bahwa
pasar bergerak dalam trend tertentu dan trend ini
akan bergerak terus hingga terjadi perubahan
permintaan dan penawaran.

2
PRINSIP DASAR
Harga biasanya akan bergerak dalam suatu
trend tertentu

Teknikal analisis mempercayai bahwa sejarah akan


berulang, maksudnya jika harga suatu saham
dengan pola tertentu terjadi, maka dikemudian hari
pola seperti itu dapat terjadi pula. Psikologi
manusia pada dasarnya sama dalam
mengantisipasi keadaan pasar.
3
GRAFIK
Line Chart :

4
GRAFIK
Bar Chart :

5
GRAFIK
Candle Stick Chart :

6
TREND
(Kecenderungan Gerakan Harga)
Merupakan titik kunci yang paling mudah ditemui.
Dianalisa berdasarkan gerakan harga dalam waktu
tertentu, misalnya harian, mingguan, atau tahunan.
Berdasarkan arahnya, dikenal 3 jenis trend:
a. Trend Up: kecenderungan harga naik
b. Trend Down: kecenderungan harga turun
c. Stagnasi: kecenderungan harga bergerak ke samping
Berdasarkan waktunya, trend dapat dibedakan menjadi 3
yaitu: short term, medium term, dan long term.

7
LINES
Merupakan alat pembantu utama dalam analisa
grafik yang digambar dengan menghubungkan titik-
titik tertentu.

Terdapat 4 jenis garis penganalisa:


Support Line: Batasan harga yang dipandang cukup
kuat untuk menahan harga jatuh lebih dalam. Support
line merupakan batas psikologis peserta pasar untuk
melakukan pembelian (buy action).

8
LINES

Resistence Line : Batasan harga yang dipandang


cukupResistence line merupakan batas psikologis
peserta pasar untuk melakukan penjualan (sell
action).
Sensitive Line : kuat untuk menahan harga naik lebih
tinggi. : Garis horizontal yang melalui titik
terendah/tertinggi yang pernah tercapai
sebelumnya. Dikenal 2 macam sensitive line, yaitu:
support level & resistence level.
Channel Line : Garis paralel yang ditarik sejajar dengan
trend line. Channel line membantu trader untuk
mengetahui trendrange.
9
LINES
Support Line

10
LINES
Resistence Line

11
LINES
Channel Line & Trend Line

12
METODE MECHANICAL

Adalah metode yang mendasari analisa melalui


indikator-indikator tertentu, sehingga bersifat
obyektif, logis, dan umum.
Memiliki keunggulan lebih dapat melepaskan diri
dari faktor emosi pada saat pengambilan keputusan
untuk masuk-keluar pasar.

13
Price Pattern

Analisa teknikal tidak mempercayai harga bergerak


secara acak, namun bergerak dengan pola (pattern)
tertentu, biasanya analisa teknikal membagi
kelompok pola sbb:
Reversal (Pola Pembalikan Arah)
Head and Shoulder vs Inverted
Double Top vs Double Bottom
Continuation
Triangle: Ascending vs Descending
Flag
Wedges
Head and Shoulder

merupakan pola
pembalikan arah
(reversal) yang
acap kali terjadi,
pola ini jika dilihat
sepintas tampak
seperti bahu dan
kepala, pola ini
dapat terjadi saat
harga berada
diatas dan
biasanya harga
berbalik turun
dengan neckline
sebagai support
nya.
Double Top

Pola ini biasa


timbul saat harga
bergerak naik,
kemudian turun
dan kembali naik
mendekati, sama
atau lebih rendah
dari kenaikan
sebelumnya lalu
kembali turun.
Double Bottom

Merupakan
kebalikan dari
double top,
terjadi pada
saat harga
turun, dan
merupakan
tanda reversal
(pembalikan
arah)
Triangle Pattern

Pola ini biasanya terbagi 3 yaitu symetrical


triangles, ascending triangles dan descending
triangles.
Ascending dan descending merupakan pola
continues dari pergerakan saham, symetrical bisa
menjadi pola pembalikan arah atau continues.
Ketiga pola ini dapat dipergunakan dalam
melakukan analisa teknikal untuk memperkirakan
kelanjutan arah pergerakan harga saham, komoditi
atau memprediksi pergerakan mata uang (Cross
Currencies) terhadap mata uang lainnya.
Symetrical Triangle

Ciri dari
timbulnya pola ini
ialah pergerakan
harga yang
semakin
menyempit.
Ascending Triangle

Ciri dari
timbulnya pola ini
ialah pergerakan
harga yang
semakin
menyempit,
dengan
resistance di
level harga
tertentu yang jika
kita tarik garis
membentuk
horizontal lines
Descending Triangle

Ciri dari
terjadinya pola
descending
triangles ini
adalah support di
harga tertentu
dan jika ditarik
garis membentuk
garis horizontal,
dan harga tidak
dapat menembus
level tertinggi
baru.
Wedges

Wedges adalah
pola yang
membentuk
formasi hampir
sama dengan
triangles, tetapi
pola ini berbeda
karena batasan
yang terjadi tidak
berupa garis
horizontal (di
atas atau di
bawah)
melainkan
bergerak
beriringan dan
menyempit
Moving Average
Merupakan garis yang dibuat
menghubungkan harga rata-rata harian,
dimana signal jual atau beli terlihat dari
perpotongan garis ini (Crossover)

Fungsi utamanya adalah memberikan indikasi bahwa suatu trend telah


dimulai, sedang berlangsung atau segera berakhir.

23
Moving Average
Moving Average
Stochastic Oscilator

Untuk sebagian besar pelaku pasar


meyakini bahwa pola trading jangka pendek
bisa dilakukan melihat gejala kenaikan
maupun penurunan yang terjadi pada
indikator stochastic.
Velocity yang lebih cepat dibanding
sebagian indikator oscilator menyebabkan
indikator ini memiliki signal yang lebih cepat
namun demikian false signal yang lebih
banyak juga tak bisa dihindari.
Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak (peak)
mengindikasikan terjadinya accumulation (buying pressure),
sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten berada pada bawah
(bottom), mengindikasikan terjadinya distribution (selling pressure).

Beberapa informasi di hasilkan dari stochastic


oscillator ini :

Informasi Overbought/oversold
Indikasi perubahan momentum apabila terjadi
crossing
Divergence positif dan divergence negatif
27
Stochastic Oscilator
Relative Strengh Index (RSI)

RSI merupakan salah satu indikator yang banyak


dipergunakan oleh analis teknikal untuk menentukan
titik balik suatu saham. Tanda yang bisa didapat dari
RSI adalah apabila pergerakkan saham tidak dalam
suatu tren. RSI pada umumnya ditentukan pada level
30 70 poin. Terkadang analis akan melakukan
penyesuaian apabila level tersebut ditembus keatas.
Bila RSI berada di level 30 indikasi oversold.
Bila RSI dilevel 70 indikasi overbought.
Pada level 45 50 dapat dijadikan range
perdagangan jangka pendek
Bisa untuk melihat support & resisten demikian juga
Divergenc positif/negatif
Relative Strengh Index
BOLLINGER BANDS
Bolinger Band merupakan salah satu indikator yang dapat membantu para analis
dalam membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode waktu pada
TA.
Bolinger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band, garis
tengah di namakan middle band dan yang paling bawah disebut lower band.
Middle band sendiri merupakan hasil pergerakan dari simple moving average. dan
upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band. Sinyal yang di
hasilkan dari analisa ini antara lain adalah:

Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika


harga menembus batas bawah (lower band) dan tetap
berada diluar batas bawah pada periode berikutnya.
Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika
menembus batas atas (upper band) dantetap berada di luar
batas atas pada periode berikutnya.
Pada saat terjadi penyempitan bandperhatikan harga
breakout setelah keluar dari masa konsolidasi biasanya
akan terjadi lonjakan harga yang signifikan.
31
PERCENT RETRACEMENT

Percent Retracement merujuk pada suatu teknik untuk mencari acuan


titik balik dari suatu pergerakan trend harga saham.

Fibonacci Retracement:
Metode retracement yang mengasumsikan bahwa
harga akan mengalami titik balik akumulasi
baik kenaikan atau penurunan, jika mencapai
titik 50% dari titik puncak atau titik terendah,
sebelum akhirnya kembali melanjutkan
pergerakan trend yang sedang terjadi.
Rentang waktu untuk analisis harus
ditentukan terlebih dahulu .

32
33
34

Anda mungkin juga menyukai