Anda di halaman 1dari 23

PENDIMENSIAN

BANGUNAN PANTAI
URUTAN PERENCANAAN
Mulai

Persiapan/SURVEI
PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Identifikasi Kebutuhan Data

Pengumpulan Data
Tidak
Data Lengkap ?

Ya
Analisis Data

A
B

Angin Peta Bathimetri dan Pasang Surut Tanah


Topografi Pantai
HHWL
Windrose Fetch MHWL Daya Dukung
Kemiringan
MSL Tanah
Dasar Pantai
MLWL Sedimen dan
Tinggi gelombang Garis Pantai
LLWL Partikel
signifikan
Periode gelombang
signifikan Analisa Gelombang & Analisa Arus
Kala ulang Morfologi Dekat Pantai
gelombang Pantai

Penentuan Bangunan Pelindung Pantai, faktor pemilihan berdasarkan:


fungsi bangunan perubahan pola arus
kondisi morfologi pantai kemudahan pelaksanaan
perubahan pola gelombang ekonomis

Bangunan
Terpilih & Sesuai ?

B
B
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam
Perencanaan Bangunan :
Lay-out
penentuan gelombang
Design Water Level rencana a.l : tipe
Bentuk/dimensi bangunan
Detail struktur
bangunan, nilai daerah
Geologi Teknik yang dilindungi, serta
Tidak
biaya pelaksanaan
Untuk bangunan
Stabil? fleksibel, seperti
Ya bangunan dari
Gambar Desain RKS dan RAB tumpukan batu, tinggi
gelombang dapat
Selesai diambil dari H5 sampai
Hs.
Design Layout
Segmental Breakwater : lebar breakwater, jarak antar
breakwater dan jarak antara breakwater ke garis pantai.
Continous breakwater : pada pelabuhan mampu
memberikan ketenangan kolam pelabuhan
Groin : jarak antara groin dan panjang groin (bisa variasi)
Revetment : mengikuti kemiringan pantai eksisting
Seawall : sesuai dengan layout reklamasi.
Jetty :
1.Aspek hidraulika (mampu menyalurkan banjir, dan flushing
sedimen)
2.Aspek transportasi (mampu dilewati oleh 2 kapal/perahu
rencana)
3.Aspek longshore transport dan on-off transport.
Budget sedimen (imbangan
sedimen) di pantai

Offshore
Longshore -onshore Longshore
transport transport Pengurug transport
an
Erosi
angin Transp
or
sungai Penggalia
n

Batas segmen
pantai yang
ditinjau Sedime Sedime
n n
masuk keluar
Tinggi groin

Horizontal Shore Section Intermediate Sloped Outer Section


(HSS) Section (ISS) (OS)

MLW (MLLW)

Profil pantai asli


Tinggi max groin untuk menghalangi semua sedimen yang
bergerak di wilayah tsb = tinggi air max & max wave uprush pada
kondisi badai besar.
Sebaliknya, bagian HSS dapat dibangun lebih rendah dari berm
untuk terjadinya overtopping sedimen selama air pasang tinggi.
ISS berada antara HSS dan OS, dibuat kurang lebih sejajar dengan
kemiringan dasar pantai.
Elevasi pada bagian paling bawah biasanya diambil berdasarkan metode
konstruksi yang dipakai atau pertimbangan lain, misalnya keperluan
pelayaran, swimming, dll.
Bagian paling jauh dari daratan = OS mempunyai puncak horizontal
dengan ketinggian pada MLW atau MLLW. Panjangnya tergantung
pertimbangan ekonomi dan keamanan.
Sbagai pedoman umum dinyatakan bahwa jarak antar groin sama dengan
dua sampai tiga kali panjang groin dari puncak berm sampi ujung groin.
Elevasi Puncak
Elevasi puncak = DWL + Ru + tinggi
jagaan + settlement
Catatan :
Settlement biasanya terjadi pada tanah dengan daya dukung
rendah, seperti lempung

LEBAR PUNCAK
GELOMBANG
B = lebar bidang datar dalam meter
W
1
3 n = jumlah lapisan batu pada bidang
B nK datar, disyaratkan minimal 3 buah
b
K = koefisien lapisan
W = berat satu unit batu
b = berat jenis batu (2.650 kg/m3)
Run Up
Gelombang

R/H'o

H'o/gT2

Perbandingan run up gelombang pada dinding-


miring halus (smooth slopes) dan run up pada
dinding-miring permeabel (permeable rubble
Tinggi run up
gelombang
pada dinding
melengkung
(recurved
seawall)

Tinggi run up gelombang dapat juga diperkirakan dengan


menggunakan bilangan Irribaren, yaitu suatu grafik yang dihasilkan
dengan menghubungkan antara bilangan Irribaren (Ir) dan run up
Irelatif
r
= R u/H.
bilangan Iriibaren Ir
tn
0,5
= sudut kemiringan sisi pemecah H

gelombang Lo
H = tinggi gelombnag di lokasi bangunan
Berat Batu Lapis Lindung
GbH3
W
KD Sr 1 3 cot

b = berat jenis batu (2.650 kg/m3)


KD = koefisien stabilitas
Ns = angka stabilitas rencana untuk pondasi dan
pelindung kaki bangunan
Sr = b /w = perbandingan berat jenis batu dan berat
jenis air (dalam hal ini jika di laut maka berat jenis air
laut)
KD = koefisien stabilitas
KD

Lengan Bangunan Ujung Bangunan Kemiringan


Penempatan
Lapis Lindung n Gel. Gel. Tdk Gel. Gel. Tdk
Armor Cot
Pecah Pecah Pecah Pecah
Batu pecah
a. Bulat halus 2 Acak 1,2 2,4 1,1 1,9 1,5 ~ 3,0
b. Bulat halus >3 Acak 1,6 3,2 1,4 2,3 *2
c. Bersudut Kasar 1 Acak *1 2,9 *1 2,3 *2
1,9 3,2 1,5
Bersudut Kasar 2 Acak 2,0 4,0 1,6 2,8 2,0
1,3 2,3 3,0
Bersudut Kasar >3 Acak 2,2 4,5 2,1 4,2 *2
Bersudut Kasar 2 Khusus *3 5,8 7,0 5,3 6,4 *2
Paralelepipedum 2 Khusus 7,0 ~ 20 8,5 ~ 24 - -
5,0 6,0 1,5
Tetrapod dan Quadripod 2 Acak 7,0 8,0 4,5 5,5 2,0
3,5 4,0 3,0
8,3 9,0 1,5
Tribar 2 Acak 9,0 10,0 7,8 8,5 2,0
6,0 6,5 3,0
8,0 16,0 2,0
Dolos 2 Acak 15,8 31,8
7,0 14,0 3,0
Kubus modifikasi 2 Acak 6,5 7,5 - 5,0 *2
Hexapod 2 Acak 8,0 9,5 5,0 7,0 *2
Tribar 1 Seragam 12,0 15,0 7,5 9,5 *2
Batu pecah (KRR) (graded angular) Acak 2,2 2,5 - -
Koefisien Lapisan dan Porositas untuk
Berbagai Armor
Layer
Placemen Porosit
Armor Unit n Coefficient
t y (P) %
K
Quarrystone 2 Random 1.02 38
(smooth)1
Quarrystone (rough)2 2 Random 1.00 37
Quarrystone (rough)2 >3 Random 1.00 40
Quarrystone 2 Special - 27
(parallepiped)6
Cube (modified)1 2 Random 1.10 47
Tetrapod1 2 Random 1.04 50
Quadripod1 2 Random 0.95 49
Hexipod1 2 Random 1.15 47
Tribar1 2 Random 1.02 54
Dolos4 2 Random 0.94 56
Toskane5 2 Random 1.03 52
Tribar1 21 Special 1.13 47
Quarrystone7 Grade Random - 37
Run Up Gelombang
pada waktu gelombang menghantam suatu
bangunan yang mempunyai sisi miring pada sisi
gelombang datang, maka gelombang itu akan
merambat naik.
elevasi puncak gelombang tergantung dari tinggi
run up dan limpasan yang diijikan.
variabel yang berpengaruh :
a. Jenis pelindung dan Kekasaran sisi miring dari
bangunan pantai.
b. Tinggi gelombang saat mengenai struktur
pantai
c. Panjang gelombang datang di laut dalam
d. Kemiringan struktur
Run Up Gelombang
Run Up Gelombang

Grafik run up dan run down gelombang yang dihitung dari


muka air laut rerata
GAMBAR TEKANAN GELOMBANG PADA
DINDING VERTIKAL baik digunakan untuk
gelombang pecah ataupun tidak pecah
Distribusi tekanan
gelombang
berbentuk
trapesium
Gaya Gelombang Pada Dinding Vertikal

Min {a,b} = nilai yang lebih kecil antara a dan b


d = Kedalaman air di lokasi yang berjarak %Hs ke arah
laut dari struktur
= sudut antara arah gelombang datang dan garis
tegak lurus struktur pantai yang biasanya diambil
15o
Gaya Gelombang Pada Dinding Vertikal
Elevasi maksimum dimana tekanan gelombang yang
bekerja (Goda) :

Catatan : digunakan untuk Hmax = 1,8 Hs dimana


periode gelombangnya = periode Hs
Tekanan apung dihitung berdasarkan berat air laut
yang dipindahkan oleh struktur.
Tekanan keatas yang bekerja pada dasar struktur,
berdistribusi segitiga, dengan tekanan pu pada kaki
depan bangunan dan nol di kaki belakang
bangunan.
Gaya Gelombang Pada Dinding Vertikal
Gaya dan momen yang ditimbulkan terhadap kaki struktur

Gaya angkat dan momen di ujung kaki


bangunan :

B = lebar
dasar
banguna
n
ANALISA TOE PROTECTION &
FONDASI BAWAH
Fungsi :
Sebagai pelindung kaki struktur bangunan
pantai agar tidak terjadi local scouring (gerusan
lokal) akibat gelombang datang atau gelombang
pantul
Bahan :
Secara umum dari urugan material alami (batu
pecah gunung) atau dari material buatan (terbuat
dari beton, contoh kubus beton)
diambil kondisi surut terkecil dan kedalaman
yang terendah
GbH3
Formula untuk menentukan berat butiran dari toe W
protection : N3s Sr 1 3

b = berat jenis
batu (2.650 kg/m3)
Ns = angka
stabilitas rencana
untuk pondasi dan
pelindung kaki
bangunan
Sr = b /w =
perbandingan
berat jenis batu
dan berat jenis air
(dalam hal ini jika
di laut maka berat

Anda mungkin juga menyukai