Anda di halaman 1dari 13

Percobaan ke 2

IDENTIFIKASI JENIS REAKSI


ANORGANIK BERDASARKAN JENIS
KENDALINYA
Disusun Oleh:
Afina Firdiana N (1147040002)
Ai Lisdayanti (1147040005)
Anggi Yulian (1147040009)
Anggraeni Wijayanti (1147040010)
Anita Halimah (1147040012)
Cepi Firmansyah M (1147040017)
Desi Rahma Wulandari (1147040020)
Fitriani Nurul H (1147040027)
Galih Lenggana (1147040029)
Geys Amadda Dien (1147040030)
PENDAHULUAN
Terdapat banyak jenis reaksi dasar
yang melibatkan bahan-bahan
anorganik. Diantaranya reaksi asam-
basa dan metatesis, reaksi redoks, dan
reaksi pembentukan kompleks.
Reaksi-reaksi tersebut dapat terjadi
karena adanya kendali atau yang
mengendalikannya. Dalam perubahan
materi yang menjadi pokok bahasan
utama yaitu kendali termokimia
Teori Dasar
Reaksi asam basa merupakan reaksi yang terjadi
antara asam dan basa yang akan menghasilkan garam .
Reaksi ini juga disebut reaski netralisasi jika sejumlah
asam dan basa ekivalen dicampur dan larutan nya
iuapkan sehinggazat kristalin tertinggal (Shevla.1985)
Reaksi metatesis adalah reaksi pertukaran ion dari
dua buah elektrolit pembentuk garam atau reaksi
perpindahan rangkap menyangkut suatu larutan dan
pertukaran dari kation dan anionnya. adapun
pendukung dalam rekasi metatesis adalah berupa
terbentuknya endapan, gas dan eletrolit lemah. tak
hanya endapan garam bila larutan-larutan pereaksi
dicampurkan tergantung dari konsentrasi ion yang
membentuk garam tersebut.
Teori Dasar
Reaksi redoks adalah reaksi antara spesi yang melibatkan
proses serah terima muatan . Reaksi antara reduksi dan
oksidasi selalu berlangsung bersamaan karena ada saatnya
pada suatu spesi yang elektron dilepaskan maka oleh spesi
yang lain harus diambil. Terdapat dua kategori dalam reaksi
redoks yaitu : Sistem redoks biasa yang mana sistem ini
hanya mempertukarkan elektron dan sistem doks asam basa
gabungan dimana sistem ini tidak mempertukarkarkan
elektron tetapi juga proton (Shevla.1985)
Dalam reaksi anorganik kualitatif banyak digunakan reaksi
reaksi yang menghasilka pembentukan kompleks. Suatu ion
kompleks terdiri dari atom pusat dan sejumlah ligan yang
terikat erat dengan atom pusat iyu . Persyaratan mendasar
terbentuknya kompleks adalah kelarutan tinggi
(Shevla.1985)
PROSEDUR KERJA
A. Reaksi asam basa dan metatesis
Dalam tabung reaksi yang berisi 1 mL HCl 6 M di tambah
dengan 1 mL NaOH 6 M. Campuran di uapkan hinggga kering
kemudian di ukur suhu tertingginya.
Dalam tabung reaksi yang berisi 2 tetes Na 2CO3 0,01 mol di
tambah dengan 1 tetes HCl 0,005 mol. Campuran di uapkan
hinggga kering kemudian di ukur suhu tertingginya.
Dalam tabung reaksi yang berisi 10 mL NH 4OH 0,1 mol di
tambah dengan 1 mL CH3COOH 0,1 mol. Campuran di uapkan
hinggga kering kemudian di ukur suhu tertingginya.
Dalam tabung reaksi yang berisi 2 tetes Na 2CO3 0,01 m0l di
tambah dengan 1 mL CaCl3 0,01 mol. Campuran di uapkan
hinggga kering kemudian di ukur suhu tertingginya.
HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Hasil
a. Reaksi Asam Basa
1. 1 ml HCl 6N di tabung reaksi Larutan tak berwarna
+ 1 ml NaOH 6N Larutan tak berwarna, larutan panas
Uapkan hingga kering Larutan berbusa
Ukur suhu tertinggi 85C
1. 2 tetes Na2CO3 0,01 mol di Larutan tak berwarna
tabung reaksi.
+ 1 tetes HCl 0,0005 mol Larutan tak berwarna
Uapkan sampai kering Larutan kering
Ukur suhu tertinggi 70C
1. 10 ml NH3 0,1 mol di tabung Larutan tak berwarna
reaksi Larutan tak berwarna
+ 1 ml CH3COOH 0,1 mol 25C

Ukur suhu tertinggi


1. 2 tetes Na2CO3 0,01 mol Larutan tak berwarna
ditabung reaksi
+ 1 ml CaCl2 0,01 mol Larutan kering

Panaskan

Ukur suhu tertinggi 84C


a. Reaksi Redoks
1. 2 ml H2SO4 1 M Larutan tak berwarna
+ paku Ada gelembung
1. 5 ml AgNO3 0,1 M Larutan tak berwarna
+ 5 ml NaCl 0,1 M Putih susu ada endapan putih
Saring Putih
Diamkan di tempat Terang (ungu muda)
gelap/kering Gelap putih (tidsk perubahan)
a. Reaksi pembentukan
kompleks
1. 5 tetes FeCl3 0,01 mol Larutan berwarna kuning
Dilarutkan dengan Larutan kuning pudar
akuadest Terdapat endapan berwarna jingga
Di tambahkan 4 tetes Tidak ada perubahan
NH4OH
Di tambahkan EDTA
1. 5 tetes FeCl30,01 mol Larutan berwarna kuning bening
Dilarutkan dengan Endapan berwarna jingga
akuades Tidak berwarna
Di tambahkan dengna Kuning, bau menyengat
EDTA
Di tambah 4 tetes
NH4OH
1. 5 tetes CaCl2 0,01 mol Larutan takberwarna
Dilarutkan akuades Tidak ada perubahan
Di tambah 4 tetes Larutann berbau menyengat
NH4OH Tak terjadi perubahan

Ditambah mg EDTA
1. 5 tetes CaCl 0,01 mol Larutan tak berwarna
a. Reaksi Katalis
1. Na2S2O3. 5H2O 10 ml Larutan tak berwarna
+ 10 ml FeCl3. 6 H2O Campuran berwarna hitam

Amati dengan stopwatch Waktu pertama kali terlihat = 6,28 s


1. Na2S2O3. 5H2O 10 ml Larutan tak berwarna
+ FeCl3. 6 H2O Larutan berwarna hitam

Diamati menggnakan Waktu pertama kali terlihat 2,45 s

stopwatch
1. Na2S2O3. 5H2O 10 ml Larutan tak berwarna
+ FeCl3. 6 H2O 10 ml Larutan berwarna hitam

1 tetes FeSO4
Waktu pertama kali terlihat 3,80 s
Di ukur dengan
stopwatch
1. Na2S2O3. 5H2O 10 ml Larutan tidak berwarna
+ FeCl3. 6 H2O Campuran warna hitam

+ 1 tetes CuSO4
Waktu opertama kali terlihat 1,28 s
Ukur menggunakan
stopwatch
B. Reaksi redoks
2 mL H2SO4 dimasukan kedalam tabung
reaksi kemudia dimasukan paku ke dalamnya
dan di amati perubahan yang terjadi.
5 mL AgNO3 0,1 M dalam gelas kimia di
tambah dengan 5 mL NaCL 0,1 M, kemudian
di saring, padatan yang di peroleh di bagi
dua, padatan 1 di simpan di tempat gelap
dan padatan 2 disimpan di tempat terang
kemudian diamati.
C. Reaksi pembentukan kompleks dan subtitusi
ligan
5 tetes FeCl3 0,01 mol dalam tabung reaksi di
larutkan dengan aquades kemudian ditambah dengan
4 tetes NH4OH dan Mg-EDTA
5 tetes FeCl3 0,01 mol dalam tabung reaksi di
larutkan dengan aquades kemudian ditambah dengan
Mg-EDTA dan 4 tetes NH4OH
5 tetes CaCl2 0,01 mol dalam tabung reaksi di
larutkan dengan aquades kemudian ditambah dengan
4 tetes NH4OH dan Mg-EDTA
5 tetes CaCl2 0,01 mol dalam tabung reaksi di
larutkan dengan aquades kemudian ditambah dengan
Mg-EDTA dan 4 tetes NH4OH
D. Reaksi katalisis
Di atas kertas putih digambar lingkaran sebesat alas gelas ukur kemudian di
beri tanda silang pada lingkaran tersubut. Tabung reasi di lettakan di atas
lingkaran tesebut untuk tepat mencampurkannya reaksi.
10 mL Na2S2O3.5H2O di campurkan dengan FeCl3.6H2O di dalam gelas ukur
yang di letakan di atas kertas yang telah diberi tanda silang, kemudian
diamati dan di catat waktu pertama kalinya terlihat tanda silang dari atas
gelas ukur tersebut.
10 mL Na2S2O3.5H2O di campurkan dengan FeCl3.6H2O (yang di tambah
dengan 1 tetes FeCl3.6H2O) di dalam gelas ukur yang di letakan di atas
kertas yang telah diberi tanda silang, kemudian diamati dan di catat waktu
pertama kalinya terlihat tanda silang dari atas gelas ukur tersebut.
10 mL Na2S2O3.5H2O di campurkan dengan FeCl3.6H2O (yang di tambah
dengan 1 tetes FeSO4) di dalam gelas ukur yang di letakan di atas kertas
yang telah diberi tanda silang, kemudian diamati dan di catat waktu
pertama kalinya terlihat tanda silang dari atas gelas ukur tersebut.
10 mL Na2S2O3.5H2O di campurkan dengan FeCl3.6H2O (yang di tambah
dengan 1 tetes CuSO4) di dalam gelas ukur yang di letakan di atas kertas
yang telah diberi tanda silang, kemudian diamati dan di catat waktu
pertama kalinya terlihat tanda silang dari atas gelas ukur tersebut.
HASIL PENGAMATAN

Anda mungkin juga menyukai