Anda di halaman 1dari 7

TELAAH JURNAL

PAEDODONTI
PULPOTOMI VITAL PADA GIGI
SULUNG DENGAN MINERAL
TRIOXIDE AGGREGATE (MTA)

Oleh :

Fitra Kurniawan
Fahro rizki

Drg pembimbing: drg. Sri Pandu Utami


Latar belakang
Mortal pulpotomi merupakan teknik yang paling sering
digunakan di Bulgaria sebagai perawatan infeksi pulpa
kronik pada gig sulung, data dari literature menunjukan
metode lain utnuk perawtan pulpa pada gigi sulung-
Pulpotomi vital berkaitan dengan respon adaptasi
penyembuhan yang baik
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempopulerkan
teknik pulpotomi vital pada gigi sulung dengan MTA.
Penelitian ini dilakukan pada anak-anak (usia 4 - 8 tahun)
dengan geraham sulung yang semuanya mengalami karies
yang sudah mencapai pulpa gigi dan harus dirawat. Jumlah
total sampel gigi sulung adalah 33. Metodologi yang
digunakan ialah "one visit" dan dilakukan protokol klinis
yang sama untuk semua gigi.
Bahan dam metode
Metode yang digunakan 1. gigi sulung dengan lesi karies
adalah "satu kali yang mendalam: ada riwayat sakit
spontan atau rasa sakit saat
kunjungan" dan malam, bengkak, terdapat fistula
dilakukan protokol klinis atau mobilitas gigi
2. gigi sulung dengan terbukanya
berikut ini. ini dilakukan
Penelitian pulpa sebagai akibat dari proses
karies, dengan perdarahan
pada anak-anak dengan
gigi geraham sulung
3. ada tanda-tanda klinis atau bukti
yang semuanya total inflamasi pulpa (perdarahan
mengalami proses karies berkepanjangan) atau degenerasi
pulpa (Sensitivitas perkusi).
yang telah mencapai 4. tidak adanya bukti radiografi
pulpa gigi dan harus untuk internal maupun resorpsi

dirawat.
akar eksternal atau radiolusen di Kriteria
daerah furkasi.
seleksi
Jumlah gigi sulung yang diteliti
adalah 33, tetapi jumlah ini untuk
5. resorpsi akar fisiologis
tidak sesuai dengan jumlah
tidak lebih dari 1/3
gigi
anak diperiksa, karena
6. Kemungkinan untuk yang
beberapa dari mereka memiliki
lebih dari satu gigi yang restorasi gigi lebih lanjut diperiks
membutuhkan perawatan pulpa. a
adalah:
Alat bahan dan cara kerja

Anastesi untuk menghilangkan


rasa sakit, penyingkiran jaringan
pulp coronal, lalu di tutup dengan
pasta MTA dengan perbandingan
3:1kemudian restorasi dengan GIC

Tindak lanjut kriteria klinis untuk keberhasilan perawatan


pulpa adalah :
perawatan 1. Tidak ada rasa sakit
Semua gigi yang 2. Tidak ada sensitivitas perkusi
3. Tidak ada pembengkakan dan/atau fistula
dirawat adalah tindak 4. Tidak ada mobilitas gigi patologis
kriteria radiografis untuk terapi pulpa yang
lanjut klinis dan berhasil adalah:
radiografi selama 6 1. Tidak tembus di daerah furkasi
2. Tidak ada resorpsi akar internal atau
bulan dan 12 bulan eksternal
setelah pulpotomi vital. 3. Tidak ada pelebaran ruang periodontal
hasil
MTA tidak menunjukkan Hasil dari follow-up klinis dan
radiografis
sifat mutagenik atau pada pulpotomi vital gigi sulung. Setelah 6
bulan semua gigi tersebut dinilai
sitotoksik keberhasilannya secara klinis dan
MTA merupakan bahan radiografis - tanpa fistula, bengkak atau
peradangan pada jaringan di sekitar
biokompatibel dan cocok gingiva, mobilitas,patologis, nyeri di
untuk penyembuhan perkusi, serta resorpsi akar internal maupun
eksternal dan pelebaran ligamen
perforasi periodontal
diskusi
Penelitian ini merupakan penelitian klinis
dan radiografis. Tingkat keberhasilan
pulpotomi dengan MTA pada gigi sulung.
MTA adalah bahan dengan sifat
terapeutik terbukti dalam berbagai
prosedur endodontik gigi sulung. Kami
telah memilih pulpotomi dengan MTA,
karena MTA memiliki efek samping tidak
beracun- sistematis atau lokal,
pulpotomi memiliki protokol klinis yang
lebih pendek dan efek terapi sangat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai