Anda di halaman 1dari 23

KEPANITERAAN KLINIK STASE BEDAH

RSIJ CEMPAKA PUTIH 2017


PENDAHULUAN
Pankreatitis akut (AP) adalah penyakit abdomen yang umum
terjadi dengan insiden sebanyak 13 45 kasus tiap 100000
populasi per tahun. Angka mortalitasnya yaitu 2-5%, dan
angka mortalitas pasien yang didiagnosis dengan severe
acute pancreatitis (SAP) berdasarkan klasifikasi Atlanta
tahun 1992 adalah sekiar 10-30&.
Berdasarkan guideline kriteria diagnosis Atlanta 2012, AP
diklasifikasikan menjadi mild acute pancreatitis (MAP),
moderately severe acute pancreatitis (MSAP), dan severe
acute pancreatitis (SAP). Namun, klasifikasi menggunakan
kriteria tersebut bisa didapat setelah mengobservasi pasien
selama 48 jam atau lebih.
PENDAHULUAN

Pohon analisis merupakan metode nonparametrik, dan


hasilnya diilustrasikan dengan ilustrasi pohon. Pohon
keputusan diilustrasikan dengan flowchart dapat diterima
oleh klisi; dan telah digunakan dalam memprediksi berbagai
penyakit. Pada penelitian ini, data klinis pasien yang
terdaftar dalam 12 jam dianalisis untuk mengembangkan
pohon keputusan untuk memprediksi SAP berdasarkan
kriteria klasifikasi Atlanta 2012.
METODE & BAHAN

Protokol penelitian telah disetujui oleh Ethics Comitee of


Union Hospital Tongji Medical College, Huazhong University
of Science & Technology. Semua pasien yang dilibatkan telah
diinformasikan secara tertulis sebelum diterapi.
Jenis penelitian: retrospektif
Sampel: 1308 pasien dengan AP di Department of Pancretic
Surgery Union Hospital antara Januari 2008 Juni 2013.
METODE & BAHAN
Kriteria Diagnostik:
1. Nyeri perut mendadak
2. Level serum amilase atau lipase 3x lebih besar dari nilai
normal
3. Foto menunjukkan peripacreatic exudation atau
pancreatic/peripancreatic necrosis.
Dantara pasien-pasien ini, 603 pasien masuk dalam kriteria
inklusi dibawah ini, dan dimasukkan dalam penelitian ini:
4. Pasien yang terdaftar dalam 36 jam dari onset
5. Pasien berusi >18 tahun
6. Pasien tanpa riwayat pankreatitis
7. Pasien tanpa riwayat gagal jantung, disfungsi pernapasan,
atau gagal ginjal
METODE & BAHAN
Kriteria Diagnostik:
1. Nyeri perut mendadak
2. Level serum amilase atau lipase 3x lebih besar dari nilai
normal
3. Foto menunjukkan peripacreatic exudation atau
pancreatic/peripancreatic necrosis.
Dantara pasien-pasien ini, 603 pasien masuk dalam kriteria
inklusi dibawah ini, dan dimasukkan dalam penelitian ini:
4. Pasien yang terdaftar dalam 36 jam dari onset
5. Pasien berusi >18 tahun
6. Pasien tanpa riwayat pankreatitis
7. Pasien tanpa riwayat gagal jantung, disfungsi pernapasan,
atau gagal ginjal
METODE & BAHAN

Berdasakan klasifikasi Atlanta, pasien dikategorikan dalam 3


grup:
MAP: Pasien tanpa kegagalan organ dan komplikasi lokal
MSAP: pasien dengan kegagalan organ kurang dari 48 jam atau
dengan komplikasi lokal
SAP: Pasien dengan kegagalan organ lebih dari 48 jam
METODE & BAHAN
Gagal Organ Komplikasi Lokal

Komplikasi lokal diidentifikasi


Kegagalan pernapasan: dengan analisis retrospektif
oxygention index < 300 dengan gambar contrast
Gagal ginjal: serum kreatinin > enhanced CT scans selama pasien
170 umol/l atau 1,9 mg/dl dirawat, yaitu ada atau tidak
Gagal jantung: tekanan sistolik adanya acute peripancreatic fluid
< 90 mmHg collection, pancreatic
Tidak merespon terhadap pseudocysts, acute necrotic
resusitasi collections, dan walled-off
pancreatic necrosis.
METODE & BAHAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk membedakan SAP pada fase


awal penyakit.
ANALISIS STATISTIK

Pasien secara acak dibagi menjadi grup training (n=402) dan


grup tes (n=201) dengan rasio 2:1.
Menilai tiap indikator dari tiap grup dengan uji T dan chi-square
tidak ada perbedaan signifikan.
Decision Tree Model pada grup training dikembangkan
menggunakan analisis logistic regression.
HASIL
ANALISIS STATISTIK
ANALISIS STATISTIK
ANALISIS STATISTIK
ANALISIS STATISTIK
ANALISIS STATISTIK
ANALISIS STATISTIK
ANALISIS STATISTIK
DISKUSI

Dalam penelitian ini, dari seluruh pasien dengan AP, hanya


46,1% yang masuk dalam 36 jam pertama setelah onset. Dari
603 pasien, 9 dengan gagal jantung, 131 dengan gagal napas,
dan 38 dengan gagal ginjal, dan 103 termasuk dalam kategori
SAP.
METODE & BAHAN

Peningkatan level kretinin merupakan hal yang umum dalam


fase awal AP.
BUN biasa digunakan sebagai faktor prognostik untuk
memprediksi SAP, dan penurunan level BUN dalam 24 jam
setelah onset dengan resusitasi cairan menghasilkan prognosis
yang lebih baik. Meskipun demikian, data dalam penelitian
menunjukkan bahwa level BUN bukanlah prediktor yang baik
untuk SAP, sedangkan level kreatinin menunjukkan prediksi
yang bagus.
METODE & BAHAN

Pada pasien denga SAP dan disfungsi organ, kadah LDH dalam
darah secara signifikan meningkat. Peningkatan LDH dapat
dipertimbangkan sebagai indikator AP pada penelitian ini
sesuai.
OI menunjukkan indeks oksigenasi jaringan paru dan
menggambarkan rasio tekanan parsial oksigen dalam arteri dan
konsentrasi ksigen yang dihirup. Dari semua kegagalan organ,
iniinsufisiensi paru memiliki proporsi tertinggi. Dalam penelitian
ini, pasien yang didiagnosis sebagai SAP memiliki OI < 290.
METODE & BAHAN

Model decision tree dikembangkan untuk memprediksi SAP pada


pasien AP menggunakan 3 indikator klinis yang terdaftar dalam
12 jam pertama, dimana dapat membantu klinisi memilih
tatalksana yang sesuai untuk pasien risiko tinggi dalam periode
singkat.
Harus disebutkan bahwa dalam penelitian ini masih banyak
kekurangan dalam indikator inklusi. Dan keefektifan model
decision tree ini perlu diverifikasi lebih lanjut dalam penelitian
selanjutnya.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai