1. ANAMNESIS
Keluhan Pasien : Bau busuk dari hidung yang disadari pasien
dan atau orang lain, disertai discharge atau tidak, bau busuk
pada kedua lubang hidung atau salah satu.
2. Pemeriksaan Fisik
Jika terdapat discharge perlu ditentukan apakah
purulent/sanguinous dan banyak/sedikit, bau discharge
seperti apa, warna discharge, dan lain-lain sesuai etiologi.
Diagnosa Banding
Corpus alienum
Rhinoliths
Nasal diphtheria
Sinusitis
Ozaena
Rhinitis caseosa
Nasopharyngitis kronis
DIAGNOSIS BANDING
1. Korpus Alienum
2. Rhinolit
Sering terjadi pada anak-anak, Benda asing berasal dari
biasanya unilateral
garam yang tidak larut
Rute : Anterior hidung biasanya dalam sekret hidung dan
ditemukan di anterior vestibulum
atau meatus inferior sepanjang
membentuk massa berkapur
dasar hidung sebesar benda asing yang
Benda Logam (Kancing, dll) dan
tertahan lama atau bekuan
Non Logam (Biji buah, manik- darah.
manik, kelereng, batu, kacang- Sering terjadi pada orang
kacangan,dll)
dewasa, unilateral
Gejala : Halitosis, Rhinitis
unilateral dengan kausa tidak
Warna massa : abu-abu,
jelas, Obstruksi hidung, Tanda- coklat, hitam kehijauan
tanda infeksi, Tanda iritasi,
Konsistensi massa : lunak
Edema, Luka bakar (jika corpal =
baterai) keras, rapuh atau porus
Tatalaksana : Ekstraksi Corpus Terapi : Ekstraksi Rhinolit
Alienum
3. Difteri Hidung 3. Sinusitis
Ada 2 tipe difteri hidung yaitu: Bisa terjadi pada anak-anak
dan dewasa, bersifat unilateral
1. Primer : terbatas dalam atau bilateral
hidung, benigna Pada anak-anak
2. Sekunder : berasal atau Discharge banyak (bilateral >>) ,
infeksi adenoid, alergi
bersama-sama dengan difteri
Gejala : obstruksi nasal, persistent
faring, maligna mucopurulent discharge, frequent
colds
Gejala klinis :
Pada Dewasa
Demam, Discharge bilateral = anak-anak tetapi penderita
(sanguinous), ekskoriasi dewasa menyadari bahwa terdapat
bau tidak enak pada hidungnya
vestibulum nasi, Toksemia ,
Bisa terjadi hiposmia jika ada
Limfadenitis, Paralisis otot obstruksi dan bersifat temporer
pernapasan Terapi
Terapi : Membersihkan discharge,
memperbaiki ventilasi dan drainase
Antibiotika, ADS, salep Antibiotika yg sesuai
antibiotika untuk cegah Tindakan operatif
dermatitis akibat nasal discharge
5. Ozaena 6. Nasofaringitis Kronis
Ozaena = rhinitis chronica Pada nasofaring terdapat
atrophicans cum foetida jaringan limpoid, adenoid
Karakteristik yang dapat ditempati oleh
bakteri-bakteri dalam kripte.
Atropi mukosa dan jaringan
pengikat submucosa Infeksi virus (+) bakteri yg
struktur fossa nasalis menetap pada limpoid dan
Krusta kuning kehijauan adenoid menjadi virulen
dan discharge berbau meluas ke semua arah.
Bilateral Sifat : Self Limiting atau
Pasien Anosmia, Orang lain Kronis tergantung daya
tidak tahan bau hidung tahan tubuh
pasien
Kronis : discharge purulent
Penderita wanita > Pria, (+) bilateral, berbau
usia pubertas >>
Terapi : menghilangkan
Terapi Konservatif dan discharge yang lengket di
atau dikombinasi dengan nasofaring, antibiotika, dan
terapi operatif
tetes hidung
7. Rhinitis Kaseosa
Adalah perubahan kronis
inflamatoar dalam hidung
dengan adanya pembentukan
jaringan granulasi dan
9. Neoplasma Maligna
akumulasi massa seperti keju Gejala tersering :
yang menyerupai
kolesteatoma. obstruksi nasal unilateral
Terapi dan perdarahan nasal.
Membersihkan discharge, memperbaiki
ventilasi dan drainase
Diagnosis dengan Biopsi
Antibiotika yg sesuai pada bagian jaringan
Tindakan operatif tidak nekrotik
Perlu tindakan sedini
8. Radang Kronis Spesifik mungkin
Sifilis tertier gumma pada
septum bagian tulang (vomer) Terapi : Operatif,
s/d palatum durum, bisa Radioterapi atau
nekrosis perforasi septum.
Foetor bilateral Kemoterapi, dan atau
TB Tuberkuloma mengenai Kombinasi
septum bagian kartilago, bias
nekrosis perforasi septum.
Foetor bilateral
Korpus
Unilateral Alienum
Discharge
Difteri
Sanguinous Hidung
Bilateral
Profuse Sinusitis
Pada Dewasa
Rhinolit + - + +
Sinusitis - + + +
Ozaena - + - +
Nasofaringitis +
- + -
Kronis Postnasal
Rhinitis
+ - + +
Kaseosa
Sifilis Tertier
(Septum - + + +
Tulang)
Tuberkulosis
(Septum - + + +
Kartilago)
Neoplasma
+ + + +
Maligna
Prognosis