SUB POKOK BAHASAN 2.2 : REVOLUSI MENTAL DALAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DESA
TUJUAN : Setelah penyajian SPB ini, diharapkan peserta dapat
1. menjelaskan konsepsi revolusi mental dengan benar 2. menjelaskan pengertian revolusi mental dalam tata kelola pemerintahan Desa
WAKTU : 1 Jampel @ 45 menit = 45 menit
KONSEPSI REVOLUSI MENTAL Revolusi (dari bahasa latin revolutio, yang berarti "berputar arah") adalah perubahan fundamental (mendasar) dalam struktur kekuatan atau organisasi yang terjadi dalam periode waktu yang relatif singkat. Kata kuncinya adalah Perubahan dalam Waktu Singkat; Mental atau tepatnya Mentalitas adalah cara berpikir atau kemampuan untuk berpikir, belajar dan merespons terhadap suatu situasi atau kondisi; Jadi, Revolusi Mental dapat diartikan dengan perubahan yang relatif cepat dalam cara berpikir kita dalam merespon, bertindak dan bekerja. NAWACITA 1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara 2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan demokratis 3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan 4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya 5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar, Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera. 6) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 7) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional 8) Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional 9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan. MASALAH POKOK BANGSA Merosotnya wibawa Negara Lemahnya sendi perekonomian bangsa Intoleransi dan krisis kepribadian bangsa MAKNA REVOLUSI MENTAL Revolusi mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah & rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa dan Negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat sehingga dapat memenangkan persaingan di era globalisasi. Revolusi mental dapat diartikan juga sebagai gerakan mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku setiap orang untuk berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi Bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa di dunia. Revolusi mental adalah untuk menciptakan manusia yang sehat cerdas, berkarakter dan berbudaya melalui perubahan cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku Revolusi mental berorientasi pada kemajuan dan TUJUAN REVOLUSI MENTAL Mengubah cara pandang, pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistic dalam menatap masa depan Indonesia sebagai Negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul mengedepankan nilai-nilai integritas, kerja keras dan semangat gotong royong. PRINSIP REVOLUSI MENTAL Bukan proyek tapi gerakan sosial Ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan pemerintah Harus bersifat lintas-sektoral, tidak boleh diserahkan pada kementerian tertentu Bersifat partisipatoris (kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil, sektor privat dan akademisi) Diawali program pemicu (value attack) Desain program harus ramah pengguna (User Friendly), populer, menjadi bagian dari gaya hidup dan Sistemik- Holistik Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan sosial (moralitas publik) Dapat diukur dampaknya. NILAI REVOLUSI MENTAL Integritas (Jujur, dipercaya , berkarakter, bertanggung jawab) Kerja keras (etos kerja, daya saing, optimis, inovativ dan produktif) Gotong-royong (kerjasama, solidaritas, komunal, berorientasi pada kemaslahatan) STRATEGI INTERNALISASI 3 NILAI REVOLUSI MENTAL Melalui Internalisasi 3 Nilai Revolusi Mental Mulai Dari Birokrat, Lembaga Pendidikan, Kelompok Masyarakat, Swasta, sampai Keseluruh Lapisan Masyarakat. JALUR BIROKRASI Melalui seluruh kegiatan pelatihan (capacity building) yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah; Melalui program-program nyata Kementerian / Lembaga baik infrastruktur maupun bantuan sosial. JALUR PENDIDIKAN Memperkuat kurikulum pendidikan untuk membangun integritas, membentuk etos kerja keras dan semangat gotong royong JALUR SWASTA/PENGUSAHA Memperkuat kemitraan antara pengusaha kecil dengan pengusaha besar. Insentif pengurangan pajak bagi pengusaha Indonesia yang mengembangkan produk lokal inovatif Instruksi Presiden kepada pengusaha mediia untuk berkolaborasi mempromosikan revolusi mental pemasangan iklan, iklan produk, in-line text) Mendukung inisiatif usaha kecil menengah menbuka pasar/sentra yang menjual produk lokal yang inovatif, kreatif dan harga terjangkau. Pengembangan lembaga keuangan mikro di desa. JALUR KELOMPOK MASYARAKAT Pembudayaan 3 nilai Revolusi Mental melalui kelompok masyarakat, seperti : BKB (Bina Keluarga Balita), Karang Taruna, Kelompok Tani, PKK, Remaja Mesjid, Posyandu, Komunitas Seni Budaya, dll. Internalisasi nilai dilakukan melalui paket pertemuan kelompok, dipandu oleh fasilitator secara bergantian (sesuai buku yang akan disiapkan bagi fasilitator) dengan berbagai metoda antara lain; diskusi kelompok, ceramah, kasus, games, bermain peran, online, dll. Konsep penjabaran nilai diserahkan menurut pendapat peserta. Fasilitator hanya menyimpulkan berdasar pedoman dan perkembangan hasil diskusi. Didalam kelompok juga harus membangun Role Model. Keteladanan oleh tokoh maupun masyarakat lainnya yang mendukung Revolusi Mental INDIKATOR KEBERHASILAN Kepuasan warga terhadap pelayanan publik meningkat Standar pelayanan publik meningkat Daya saing produk lokal dan konsumsi dalam negeri meningkat Kerukunan warga meningkat Kerjasama dan partisipasi dalam pembangunan meningkat Kualitas hidup dan kepercayaan diri masyarakat meningkat Penyederhanaan prosedur pelayanan publik Keterbukaan informasi Meningkatnya kepastian pelayanan Efisiensi biaya pelayanan DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA Wujud Revolusi Mental dalam Tata Kelola Pemerintahan Desa adalah terciptanya Hubungan Baik antar organisasi Pemerintahan Desa sehingga dapat meningkatkan etos kerja dan kerjasama tim work dalam melaksanakan tugas masing-masing dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan lebih baik serta tercapainya desa yang maju, mandiri, demokartis HUBUNGAN PERINTAH DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA Kepala Desa mempunyai hubungan perintah yang dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dalam hal ini perangkat desa memiliki integritas sesuai tugas fungsinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sekretariat Desa terdiri dari kepala urusan administrasi, kepala urusan keuangan dan kepala urusan umum yang dipimpin oleh Sekretaris Desa yang mempunyai tugas dalam bidang administarsi pemerintahan. Pelaksana Teknis Lapangan terdiri dari kepala seksi pemerintahan, kepala seksi pembangunan dan kepala seksi kesejahteraan dalam struktur organissai pemerintahan desa yang mempunyai tugas pelaksana operasional. Pelaksana Kewilayahan adalah kepala dusun yang bertugas membantu tugas kepala desa dalam memberikan pelayanan pemerintahan di wilayah dusun sebagai bagian tugas kewilayahan. HUBUNGAN KONSULTATIF DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA Kepala Desa dengan BPD yaitu BPD mempunyai fungsi membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa dan melakukan pengawasan kinerja kepala desa. BPD dengan etos kerja yang tinggi untuk mengawasi dan meminta keterangan laporan dalam bentuk laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD dalam forum musyawarah desa menyatakan pendapat atas penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dalam pelaksanaan tugas BPD tersebut di atas mendapatkan biaya tunjangan dan operasional BPD sehingga BPD dalam melaksanakan tugas dengan kerja HUBUNGAN KEMITRAAN DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat, badan kerjasama antar desa (BKAD) dan Badan Usaha Milik Desa (Bum Desa) dalam hubungan kemitraan Pemerintahan Desa dengan Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat, BKAD dan Bum Desa dalam hal kerjasama hubungan kemitraan yang dilakukan secara bersama-sama dengan melakukan penanaman dan internalisasi positif terkait etos kerja dan budaya sosial meliputi disiplin, kerja keras, kerjasama, integritas, gotong royong, disiplin dan DIAGRAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA SESUAI UU NO 6 TAHUN 2014 WUJUD KONKRIT Wujud Konkrit Revolusi Mental Dalam Tata Kelola Pemerintahan Desa tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa), Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa), Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa (APBDesa), pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Bum Desa), Peraturan Desa yang mempunyai basis legalitas (perumusan peraturan di desa berbasiskan aturan-aturan hokum positif yang lebih tinggi) dan basis legitimasi (perumusan peraturan di desa yang berbasiskan aspirasi masyarakat), kerjasama antar desa, dan kinerja pemerintahan desa dengan baik sesuai asas kepastian hukum, asas akuntabilitas, asas keterbukaan dan asas profesionalitas.