Anda di halaman 1dari 19

Presentasi kelompok 8

keperawatan jiwa dalam sistem


pelayanan kesehatan

1.Windi Safitri Nur


2.Tika Nisrina
3.Veny Apriami
4.Surya Nopriatama
5.Weny Lestari
Dosen Pengampu : Hartono,Mkep
Falsafah dan persfektif
keperawatan jiwa
1.Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatan yaitu bahwa keperawatan
memandang manusia sebagai makhluk bio-psiko-
sosial yang merupakan dasar bagi kehidupan yang
baik dan juga merupakan disiplin ilmu yang
berorientasi kepada praktik keperawatan berdasarkan
ilmu keperawatan yang ditujukan untuk memberikan
pelayanan kepada klien/pasien. Roy (Mc
Quiston,1995)
2. Pengertian keperawatan jiwa

Menurut American Nurses Associations (ANA): keperawatan


jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang
menggunakan ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar dan
menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan
mental klien dan kesehatan mental masyarakat dimana klien
berada.
Sedangkan menurut UU KES. JIWA NO 03 THN 1966
kesehatan jiwa adalah: kondisi yg memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari
seseorang dan perkebangan ini selaras dgn orang lain
Lanjutan...
Dapat disimpulkan keperawatan jiwa adalah pelayanan
keperawatan profesional didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu
keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan
dengan respons psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan
oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri
sendiri dan terapi keperawatan jiwa (komunikasi terapeutik dan
terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa) melalui
pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan,
mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah
kesehatan jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas).
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang
berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku
sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia.
3.Model-model keperawatan jiwa

1.Model psikoanalisa
2. Model Interpersonal
3. Model Eksistensi
4. Model komunikasi
5. Model keperawatan
Faktor terjadinya gangguan Jiwa

1. Faktor Presdiposisi
. Faktor perkembangan
. Faktor Sosiokultural
. Faktor Biokimia
. Faktor psikologis
. Faktor genetic
2. Faktor Presipitasi
3.Perilaku
Ruang lingkup keperawatan jiwa
Masalah gangguan jiwa (PPDGJ III/ICD 10)
a.Masalah psikososial (gelandangan psikotik, anak jalanan,
penyalahgunaan napza, tindak kekerasan sosial, dll).
b.Masalah perkembangan manusia harmonis dan peningkatan
kualitas hidup (siklus hidup: menikah, usila; penyakit menahun;
pemukiman sehat; pindah tempat tinggal).
Peran Keperawatan Jiwa
Peran keperawatan jiwa profesional berkembang secara
kompleks dari elemen historis aslinya. Peran tersebut kini
mencakup dimensi kompetensi klinis, advokasi pasien-
keluarga, tanggung jawab fiskal, kolaborasi antardisiplin,
akuntabilitas sosial, dan parameter legal-etik.
Lanjutan..

Tiga domain praktik keperawatan jiwa


kontemporer meliputi :
(1) Aktivitas asuhan langsung
(2) Aktivitas komunikasi
(3) Aktivitas penatalaksanaan
Trend dan isu Pelayanan kesehatan Jiwa

Definisi Trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai
pendekatan analisa, tren juga dapat di definisikan salah satu
gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang popular di kalangan masyarakat.
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.
Definisi Issu.
Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak
namun belum jelas faktannya atau buktinya
Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah
masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan dan
dianggap penting.
Ada beberapa tren penting yang menjadi perhatian
dalam keperawatan jiwa di antaranya adalah sebagai
berikut :
Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa
Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa
Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi
Kecenderungan situasi di era global
Kecenderungan penyakit jiwa
Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
Kecenderungan penyakit jiwa
Meningkatnya masalah psikososial
Trend bunuh diri pada anak
Masalah AIDS dan NAPZA
Pattern of parenting
Perspektif life span history
Kekerasan
Masalah ekonomi dan kemiskinan
Prinsip Keperawatan jiwa

Prinsip keperawatan jiwa terdiri dari


empat komponen :
1.Manusia
2.Lingkungan
3.Kesehatan
4.Keperawatan
Terapeutik dan Non Terapeutik

1.Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi
yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
pasien (Purwanto,1994).
Teknik komunikasi terapeutik merupakan cara
untuk membina hubungan yang terapeutik
dimana terjadi penyampaian informasi dan
pertukaran perasaan dan pikiran dengan
maksud untuk mempengaruhi orang lain (Stuart
& sundeen,1995).
Lanjutan..
Menurut Egan ada Delapan sikap atau cara untuk menghadirkan
diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi yang
terapeutik
1. Sikap Berhadapan.
2. Sikap mempertahankan kontak mata
3. Sikap membungkuk ke arah klien
4. Sikap Mempertahankan sikap terbuka
5. Sikap Tetap rileks
6. Jarak berinteraksi, ruang pribadi
7. Diam
8. Volume nada dan suara Mempengaruhi penyampaian pesan
2.Komunikasi Non Terapeutik
Komunikasi non verbal adalah pemindahan pesan
tanpa menggunakan kata-kata. Merupakan cara yang
paling tepat dan menyakinkan untuk menyampaikan
pesan kepada orang lain.
Stuart dan Sundeen (1998) mengatakan ada lima
kategori komunikasi non verbal :
1.Iasyarat Vokal
2. Isyarat tindakan
3. Isyarat obyek
4. Ruang
5.Sentuhan
Lanjutan..
Komunikasi non verbal teramati pada :
1. Metakomunikasi
2. Penampilan Personal
3. Intonasi (Nada suara)
4. Ekspresi wajah
5. Sikap Tubuh dan Langkah
6. Sentuhan
Peran Perawat jiwa

Peran dan Fungsi Perawat Jiwa


Dalam memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan jiwa, perawat
jiwa dapat melakukan aktifitas pada tiga area utama( Stuart dan
Sundeen,1995):
Aktifitas memberikan asuhan keperawatan langsung kepada klien.
Aktifitas komunikasi.
Aktifitas dalam pengelolaan( Manajemen keperawatan)
Dalam hubungan perawat klien, elemen peran keperawatan jiwa meliputi:
Kompetensi klinik
Advokasi klilen keluarga
Tanggung jawab fiskal ( keuangan )
Tanggung gugat sosial.
Parameter etik legal.
Hubungan Perawat klien
Hubungan perawat dengan pasien adalah suatu wahana
untuk mengaplikasikan proses keperawatan pada saat perawat
dan pasien berinteraksi kesediaan untuk terlibat guna
mencapai tujuan asuhan keperawatan.
Tahap hubungan perawat dengan pasien :
1. Tahap orientasi
2. Tahap Bekerja
3. Tahap Terminasi
Hubungan yang baik antar perawat
dengan pasien akan terjadi bila :
1. Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan pasien
2. Perawat benar-benar memahami tentang hak-hak pasien dan harus
melindungi hak tersebut
3. Perawat harus sensitive terhadap perubahan-perubahan yang mungkin
terjadi pada pribadi pasien yang disebabkan oleh penyakit yang
dideritanya,antara lain kelemahan fisik dan ketidakberdayaan dalam
menentukan sikap atau pilihan sehingga tidak dapat menggunakan hak dan
kewajibannya dengan baik
4. Perawat harus memahami keberadaan pasien sehingga dapat bersikap
sabar dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral
5. Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala risiko yang
mungkin timbul selama pasien dalam perawatannya
6. Perawat sedapat mungkin berusaha untuk menghindari konflik antara
nilai-nilai pribadi pasien dengan cara membina hubungan baik antara
pasien,keluarga,dan teman sejawat serta dokter untuk kepentingan pasien
Selesaiii......

Thanks for attention :)

Any Question ???

Anda mungkin juga menyukai