Analisa Data - Evaluasi Hari1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

Analisa data

Perencanaan
Analisa Data
Nama :Ny. K
Umur :77 tahun
NRM : 6634802
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Pembentuka Ketidakefektifan
1. Pasien mengatakan dada terasa sesak n sputum bersihan jalan napas
2. Pasien mengeluh batuk berdahak yang sulit untuk dikeluarkan berlebihan,
3. Pasien mengatakan mempunyai riwayat batuk 1 bulan yang lalu pembentuka
4. Pasien mengatakan sering berkeringat saat batuk pada saat siang n tuberkel
maupun malam hari

DO :
5. Pasien sulit mengeluarkan dahak saat batuk
6. Pasien tampak sesak
7. Pemeriksaan TTV:
. TD : 130/70mmHg
. Suhu : 37C
. Nadi : 84x/menit
. Rr : 30x/menit
4. Hasil pemeriksaan sistem pernapasan:
. Dahak berwarna putih kekuningan, konsistensi kental
. Pasien batuk, jenis batuk berdahak,Menggunakan O2 nasa kanul 3-
4L/menit
. Terlihat penggunaan otot bantu pernapasan
5. Auskultasi :
. Lobus kanan atas= bunyi abnormal ronchi
. Lobus kiri atas= bunyi abnormal ronchi
. Lobus kanan bawah= bunyi abnormal ronchi
DS:
2 Peningkatan organisme Resiko infeksi
1. Pasien mengatakan sering berkeringat malam hari purulen
2. merasa kelelahan saat aktivitas berat
3. Mengatakan tubuh panas
DO:
4. Gambaran Tuberkulosis Paru aktif (pembentukan bayangan
pada lobus kanan bawah)
5. Hitung leukosit 12,20 103/L (meningkat)
6. Laju Endap Darah (LED) 158 mm/jam (meningkat)
7. Hasil pemeriksaan sputum: Tuberkulosis Paru BTA positif

DS:
3 Ketidakadekuatan intake Ketidakseimbangan
1. Pasien sering merasa mual apabila intake tidak adekuat nutrisi, mual, batuk berat
2. Pasien mengeluh Nafsu makan menurun nutrisi kurang dari
3. Pasien mengatakan sensasi rasa makanan tawar
kebutuhan tubuh
DO:
4. A (Antropometri):
. BB = 35kg
. TB=140 cm
. IMT= 17,85 (KURUS)
2. B (Biokimia)
Hasil lab 02 juli 2015; Hb =3,8 g/dL (normal=12,0-16,0 g/dL)
3. C (Clinical Sign)
. Kuku klien tampak pucat
. Klien terlihat mual tapi tidak muntah
. Mukosa mulut kering
. Terpasang infus RL 16 tpm
4. D (Diet)
MLTKTP (Makanan Lunak Tinggi Kalori Tinggi Protein)
Diagnosa keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d pembentukan sputum
berlebihan, pembentukan tuberkel
b. Resiko infeksi b.d peningkatan organisme purulen
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakadekuatan intake nutrisi, mual, batuk berat
Perencanaan keperawatan
Diagnosa Perencanaan
No Keperawata
n
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Ketidakefektif Setelah a. Menunjukan jalan a. Kaji fungsi pernafasan (bunyi nafas,/suara nafas tambahan, kecepatan irama, kedalaman dan penggunaan
an bersihan dilakukan nafas paten (bersih) aksesori)
jalan napas tindakan b. Suara nafas normal Rasional : Penurunan bunyi nafas dapat menunjukan atelektasis, ditemukannya suara nafas tambahan (ron
b.d keperawata atau tidak ditemukan merupakan tanda dari akumulasi sekret, meningkatkan ekspansi dada
pembentukan n selama 2 suara nafas b. Catat kemampuan untuk mengeluarkan sekret : catat karakter, jumlah sekret, adanya hemoptisis
sputum x 24 jam tambahan Rasional : Pengeluaran sekret suit apabila sekret kental/purulen. Sputum berdarah tebal atau cerah diakibatkan
berlebihan, diharapkan c. Mampu melakukan kerusakan paru atau luka bronkial.
pembentukan pasien perbaikan jalan nafas c. Berikan posisi semi fowler
tuberkel mampu (melakukan batuk Rasional : Posisi semi fowler membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernafasan.
mempertah efektif) d. Pertahankan penggunaan oksigen
ankan jalan d. Frekuensi pernafasan Rasional : Alat dalam memperbaiki hipoksemia sekunder yang dapat terjadi akibat penurunan ventilasi /menuru
nafas agar dalam rentang (16- alveolar paru
efektif 24 x/menit) e. Berikan klien minum air hangat
e. Tidak ada Rasional : Minum air hangat membantu mengencerkan mengeluarkan sekret
penggunaan otot f. Anjurkan klien menghirup uap hangat dengan kelembapan tinggi
bantu pernafasan Rasional : Uap hangat dengan kelembapan tinggi membantu mengencerkan sekret
f. Pasien mampu g. Lakukan fisioterapi dada (clapping, vibrasi dan postural drainase) pada klien jika tidak ada komplikasi
mendeskripsikan Rasional : Membantu mengeluarkan sekret area paru bagian bawah
rencana untuk h. Ajarkan metode batuk efektif
perawatan di rumah Rasional : Batuk efektif digunakan untuk membantu mengeluarkan sekret
(melakukan batuk i. Bantu dan ajarkan klien untuk membuang sputum pada tempat yang tertutup dan diisi antiseptic
efektif apabila terjadi Rasional : Mencegah perkembangbiakan bakteri dan mencegah penularan.
penumpukan sekret j. Anjurkan pada klien untuk meningkatkan hidrasi (meningkatkan intake cairan).
yang tidak dapat Rasional : Cairan membantu mengencerkan mukus saluran nafas
dikeluarkan atau k. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian inhalasi uap/nebulizer
ketika klien Rasional : Pemberian medikasi secara inhalasi uap/nebulizer lebih mudah diterima klien.
mengalami l. Kolaborasi dengan tim medis dalam penghisapan/suction
2 Resiko infeksi b.d Setelah diberikan asuhan a. Tidak ada purulent sputum a. Observasi tanda-tanda vital dengan ketat, khusus selama
peningkatan organisme keperawatan selama b. Tidak mengalami demam awal terapi
purulen 3x24 jam resiko infeksi c. Kestabilan suhu Rasional : selama periode waktu ini, potensial komplikasi fatal
berkurang d. Tidak ada kolonisasi kultur dapat terjadi
sputum b. Ubah posisi dengan sering seperti mika miki semi fowler
e. Pasien dapat dan berikan pembuangan paru yang baik
mengidentifikasi faktor Rasional : meningkatkan pengeluaran, pembersihan infeksi
resiko infeksi c. Kolaborasikan pamberian antimikrobial sesuai indikasi
f. Pasien tidak menyatakan dengan hasil kultur sputum / darah
resiko infeksi personal Rasional : untuk membunuh kebanyakan microbial. Komplikasi
antiviral dan antijamur mungkin digunakan bila pneumonia

diakibatkan oleh organisme campuran
d. Lakukan isolasi pencegahan sesuai individual
Rasional : mencegah penyebaran / melindungi pasien dari
proses infeksi lain
e. Batasi pengunjung sesuai indikasi
Rasional : menurunkan pemajanan terhadap patogen infeksi
lain
f. Anjurkan pasien memperhatikan pengeluaran sekret dan
melaporkan perubahan warna, jumlah dan bau sekret
Rasional : Pengeluaran sputum amat penting, perubahan
karakteristik sputum menunjukkan perbaikan pneumonia atau
terjadinya infeksi sekunder
3 Ketidakseimba Setela a. Berat badan dan a. Bina hubungan saling percaya
ngan nutrisi h lingkar lengan atas Rasional : meningkatkan rasa kepercayaan pasien sehingga pasien lebih kooperatif dalam tindakan
kurang dari dilakuk meningkat/ tidak keperawatan
kebutuhan an terjadi penurunan b. Observasi turgor kulit, mukosa mulut dan konjungtiva
tubuh b.d tindak b. Berat badan ideal Rasional : untuk mengetahui tanda-tanda malnutrisi
ketidakadekua an sesuai dengan tinggi c. Timbang berat badan, tinggi badan dan lila
tan intake kepera badan Rasional : Berguna dalam mendefinisikan derajat/luasnya masalah dan pilihan intervensi yang tepat
nutrisi, mual, watan, c. Tidak mengalami d. Observasi porsi makan, mual, muntah
batuk berat kebutu mual dan muntah Rasional : Dapat mempengaruhi pilihan diit dan mengidentifikasi area pemecahan masalah untuk
han d. Nilai laboratorium meningkatkan pemasukan nutrisi
nutrisi normal e. Observasi ttv : tekanan darah,nadi, respirasi dan suhu
pasien e. Nafsu makan Rasioanal : mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada pasien secara dini
dapat meningkat f. Lakukan penghitungan indeks massa tubuh
terpen ditunjukkan Rasional : Indikator status gizi pasien
uhi denganporsi makan g. Motivasi pasien untuk meningkatkan asupan makanan dengan memberikan informasi tentang pentingnya
( tidak yang habis nutrisi bagi kesembuhan pasien
terjadi f. Dapat beristirahat Rasional : meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang pentingnya pemenuhan nutrisi pada pasien
peruba dengan tenang tb paru
han h. Anjurkan makan dengan porsi sedikit tapi sering

nutrisi) Rasional : memaksimalkan intake nutrisi dan mengurangi rasa mual.
i. Anjurkan pasien untuk melakukan oral hygiene
Rasional ; meningkatkan nafsu makan pasien
j. Berikan pujian saat pasien mampu meningkatkan jumlah porsi makan/ menghabiskan makan
Rasional : untuk memotivasi agar pasien menghabiskan makan
k. Anjurkan psien untuk meningkatkan kebutuhan istirahat
Rasional : membantu untuk menghemat energi
l. Laksanakan advis medis dalam pemberian nutrisi parenteral infuse dan terapi antiematik
Rasional : membantu memulihkan kondisi pasien
Implementasi hari 1
No Tangg Jam Implementasi Respon

al
1 03 Juli 08.00 1. Mengobservasi hasil TTV 1. TD : 130/70 mmhg, N : 86 x/menit, RR : 28 x/menit, S: 37C
08.15 2. Mengkaji fungsi pernafasan pasien 2. Terdapat ronchi saat ekspansi pada lobus kanan atas dan
2015
08.30 3. Mencatat kemampuan untuk mengeluarkan sekret lobus kanan bawah serta lobus kiri atas dan lobus kiri bawah

08.45 4. Memberikan posisi semi fowler 3. Pasien batuk dan mengeluarkan sekret berwarna putih
09.00 5. Mempertahankan penggunaan oksigen kekuningan kurang lebih 2ml
09.15 6. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi 4. Pasien istirahat dalam posisi semi fowler dan mengatakan
Nebul : Combivent 2x2,5 mg sesak nafas berkurang
09.30 7. Melakukan fisioterapi dada dengan perkusi dan vibrasi dada 5. Pasien menggunakan nasal kanul 3lpm
09.45 8. Mengajarkan pasien batuk efektif 6. Klien kooperatif menerima pemberian nebul dengan masker
10.00 9. Menganjurkan pada pasien untuk meningkatkan hidrasi nebul
Klien kooperatif, mengikuti instruksi
7. Pasien kooperatif, pasien melakukan batuk efektif (batuk 3
kali tetapi mengeluarkan dahak hanya 1 kali, dahak berwarna
putih kekuningan)
8. Pasien makan diet RS MLTKTP habis porsi, minum 2 gelas
per hari
10.15 1. Mengobservasi tanda-tanda vital dengan ketat, khusus 1. R/ TD : 130/70 mmhg, N : 86 x/menit, RR : 28 x/menit, S: 37C
selama awal terapi 2. Posisi semifowler pasien kooperatif menuruti anjuran perawat
10.30 2. Mengubah posisi dengan sering seperti mika miki semi fowler 3. Pasien kooperatif menerima terapi
dan berikan pembuangan sputum yang baik
Pengunjung dan perawat kooperatif menggunakan masker saat
10.45 3. Berkolaborasi pamberian antimikrobial sesuai indikasi
berada di ruangan pasien
dengan hasil kultur sputum / darah
4. Pengunjung kooperatif, datang saat jam berkunjung pasien
Infus RL 16 tpm
5. Pasien kooperatif, warna jumlah dan bau sekret masih sama
11.00 Injeksi :
12.00 1. Mengobservasi turgor kulit, mukosa mulut dan 1. Turgor kulit kembali > 2 detik, mukosa mulut
12.1 konjungtiva lembab, konjungtiva merah muda
12.30 2. Mengobservasi porsi makan, mual, muntah
2. Pasien mengatakan tidak nafsu makan, makan
12.45 3. Mengobservasi TTV : tekanan darah,nadi, respirasi
habis 4 sendok, mual dan tidak muntah
13.00 dan suhu
13.15 4. Menimbang berat badan, tinggi badan dan LILA 3. TD : 130/70 mmHg, RR : 30 x/menit, N : 84

5. Melakukan penghitungan Indeks Massa Tubuh x/menit, S : 36,7 oC

6. Memotivasi pasien untuk meningkatkan asupan 4. BB 40 kg, TB 167 cm, LILA 22 cm

13.30 makanan dengan memberikan informasi tentang 5. IMT = = = = 13,88


pentingnya nutrisi bagi kesembuhan pasien
IMT = 13,88 (kurus)
13.40 7. Mengajarkan pada pasien dan keluarga untuk
13.55 makan dengan porsi sedikit tapi sering 6. Pasien dan keluarga mengerti dan mau
8. Menganjurkan psien untuk meningkatkan meningkatkan asupan nutrisi
kebutuhan istirahat 7. Pasien mematuhi anjuran untuk makan sedikit
9. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tapi sering
nutrisi parenteral infuse dan terapi antiematik 8. Pasien mau menambah jam untuk tidur
Infus RL 16 tpm 9. Klien kooperatif menerima injeksi
14.00 Injeksi : 10. Pasien mendapat diit MLTKTP
Rantidine 2 x 25mg (iv) Komposisi : nasi tim, sayur bayam, lauk tempe,
Ondansentron 2 x 4 mg (iv) segelas susu, serta buah pisang. Pasien habis 4
10. Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian sendok nasi tim dicampur sayur bayam, susu tidak
diit MLTKTP ( makanan lunak tinggi kalori tnggi diminum dan buah pisang dimakan setengah
protein)
Evaluasi hari 1
Dx Tanggal Catatan perkembangan
1 04Juli 2015 S:
1. Pasien mengatakan masih batuk dan sesak
08.00
2. Pasien mengatakan dapat mempraktekan batuk efektif sebanyak 3x tetapi dahak keluar 1x, warna dahak putih kekuningan
O:
3. Pasien bisa melakukan batuk efektif .
4. Pasien bisa melakukan nafas dalam.
5. Pasien dapat mengeluarkan dahak.
6. Sputum warna putih kekuningan.
7. Masih terdapat ronchi pada lobus kanan atas bawah dan lobus kiri atas bawah.
8. TD : 130/70 mmhg, RR : 28 x/menit, S : 37c, N : 86 x/menit.
9. Tidak terdapat pernafasan cuping hidung.
10. Pasien tampak lemas dan masih batuk.

A: Masalah teratasi sebagian

P:
11. Pertahankan intervensi
a. Lakukan observasi ttv
b. Berikan posisi semifowler
1. Lanjutkan intervensi
Catat kemampuan mengeluarkan sekret.
Pertahankan penggunaan oksigen.
Kolaborasikan dengan tim medis dalam pemberian terapi
Lakukan fisioterapi dada dengan perkusi dan vibrasi dada.
Kolaborasikan dengan tim medis dalam pemberian inhalasi uap/ nebulizer.
Anjurkan pada pasien untuk meningkatkan hidrasi.
2 09.00 S:
1. Pasien mengatakan masih berkeringat pada malam hari
2. Pasien mengatakan tubuhnya panas
3. Keluarga mengatakan warna dahaknya putih kekuningan kental
4. Keluarga mengatakan pasien membuang dahak di tissue lalu dibuang ke tempat sampah umum
5. Pasien mengatakan dada terasa sesak, tubuh lemas
6. Pasien dan keluarga mengatakan belum dapat mencuci tangan dengan benar sesuai ajaran perawat
O:
7. Gambaran tuberkulosis paru aktif seperti pemeriksaan awal (pembentukan bayangan pada lobus kanan
bawah),
8. Hitung leukosit ada perbaikan 12,0 103/l (sedikit penurunan ke arah normal)
9. Laju Endap Darah (LED) 158 mm/jam,
10. Hasil pemeriksaan sputum: Tuberkulosis Paru BTA Positif
11. Frekuensi 28 x/menit, TD : 130/70 mmhg, frekuensi 28 x/menit, N : 86 x/menit, S: 37c
12. Pergerakan nafas kanan/kiri simetris, focal fremitus sama antara paru-paru kanan dan kiri
A : Masalah teratasi sebagian
P:
Pertahankan intervensi
Observasi ttv dengan ketat, khusus selama awal terapi
Berikan posisi semifowler dan berikan pembuangan sputum pada wadah tertutup
2. Lanjutkan intervensi
a. Kolaborasikan pamberian antimikrobial sesuai indikasi dengan hasil kultur sputum / darah
b. Lakukan isolasi pencegahan sesuai individual
c. Batasi pengunjung sesuai indikasi
d. Ajarkan pasien dan keluarga tentang tehnik mencuci tangan yang baik
3 10.00 S:

Pasien mengatakan masih merasakan mual tetapi tidak sesering sebelumnya

Keluarga mengatakan pasien hanya menghabiskan 4 sendok makanan

Pasien mengatakan batuk produktif dan sesak membuat pasien mual sehingga nafsu makan menurun

O:
1. Pasien tidak muntah, mual tidak sering

2. Keadaan umum lemas

3. Wajah tampak pucat

4. Mukosa mulut lembab

5. Nafsu makan belum meningkat, diit dari RS tidak dihabiskan (habis 4 sendok makan)

6. Terjadi kenaikan bb dari 35 kg menjadi 36 kg

7. Terpasang infus RL 16 tpm

8. Hasil laboratorium Hb : 12,8 g/dl,

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
9. Observasi porsi makan dan mual

10. Motivasi pasien dan keluarga untuk meningkatkan asupan makan dengan memberikan informasi tentang pentingnya
nutrisi bagi kesembuhan pasien

11. Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering

12. Kolaborasikan dengan tim medis dalam pemberian nutrisi parenteral infuse dan terapi antiematik

13. Kolaborasikan dengan ahli gizi dalam pemberian diit MLTKTP ( makanan lunak tinggi kalori tnggi protein)

Anda mungkin juga menyukai