(monoterapi). Keuntungan monoterapi : 1. Mudah evaluasi hasil pengobatan 2. Mudah evaluasi kadar obat dlm darah 3. Efek samping minimal 4. Terhindar dari interaksi obat-obat lain. Kenyataannya 1/3 kasus gagal dg monoterapi (tidak dapat dikendalikan dg obat tunggal) POLITERAPI PENATALAKSANAAN TERAPI : Pemberian obat antikonvulsi selalu dimulai dg dosis rendah dinaikkan bertahap sampai epilepsi terkendali (terjadi efek kelebihan dosis) sampai tidak kambuh serangan dlam jangka waktu tertentu dosis diturunkan tidak ada serangan obat dilepas. Obat antikonvulsi dg t1/2 lama (fenobarbiton & fenitoin) pemakaiannya cukup 1 x sehari. Anak-anak diberikan obat antikonvulsi dg pemberian yg lebih sering karena obat cepat dimetabolisme. INTERAKSI: Pembentukan kompleks obat tanpa diikuti efek terapi yg memadai. Peningkatan atau penurunan metabolisme di hati. PEMUTUSAN OBAT: Pemutusan obat mendadak hrs dihindari (terutam barbiturat & benzodiazepin) krn dpt memicu kambuhnya serangan. PENGGANTIAN OBAT: Obat pertama jangan dihentikan sebelum obat kedua betul-betul sudah bekerja. PENGEMUDI: Minimal setelah 1 tahun bebas serangan baru boleh mengendarai kendaraan. BUMIL DAN BUSU: Selaam kehamilan, kadar total obat antikonvulsi (terutama fenitoin) turun. Menyebabkan kenaikan resiko teratogenik,shg perlu pemantauanspesialis. Untuk mencegah kelainan reunal tube, perlu diberi asam folat 5 mg/hari. Untuk mencegah tjdnya perdarahan neonatal krn pemberian obat (karbamazepin, fenobarbiton, fenitoin) diberi vit. K pada ibu. Busu dapat terus mendapatkan obat antikonvulsi dengan perhatiankhusus dari spesialis. a. Diazepan (2 mg ; 5 mg) Peringatan: penyakit pernafasan, kelemahanotot, riwayat ketergantungan, bumil dan busu. b. Fenitoin (100 mg) - Dosis pediatrik :5 mg/kgBB/hari 2-3x dosis, dinaikkan sampai 7-10 hari sampai tercapai dosis efektif. Dosis pemeliharaan 4-8 mg/kgBB/hr 2-3 x dosis. - Dosis geriatrik : dosis pemeliharaan 200 300 mg/hari dalam 1-3 x dosis. Peningkatan umur menurunkan klirens fenitoin. c. Fenobarbital (30 mg; 100 mg) Dosis pediatrik: 3 6 mg/kg/hr (2-3 dosis) Dws : 60 100 mg/hr. d. Karbamazepin (200 mg) Pemberian dosis hrs hati-hati berdasarkan kebutuhandan respon individu. Dosis pediatrik : 10-20 mg/kg/hr (3-4x) Dws : 400-800 mg/hr. e. Valproat (asam &Na valproat) f. Gabapentin (100 mg; 300 mg; 400 mg).
PARAMETER APA YG HRS DIMONITOR ?
CONTOH OBAT Phenitoin Indikasi : Untuk mengontrol kejang , seperti pada kondisi epilepsi atau kondisi kejang yang terjadi selama prosedur operasi otak Kontraindikasi : Obat ini kontraindikasi pada wanita hamil Bagi Wanita menyusui tidak disarankan meminum obat ini Efek Samping : Sakit kepala, pusing, penglihatan ganda, mengantuk, konstipasi, gemetar, konsentrasi berkurang, kurang nafsu makan,m dan sulit tidur Luminal Indikasi : Kejang umum tonik-klinik, kejang parsial, kejang pada neonatus, kejang demam, status epileptikus Pengelolaan insomnia jangka pendek Meredakan kecemasan dan ketegangan Meredakan gejala epilepsi Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap barbiburat atau komponen sediaan, gangguan hati yang jelas, dispnea, obstruksi saluran nafas, porfiria,hamil Peringatan dan Perhatian : Efek Samping : Usia lanjut, lemah tudak Mengantuk berdaya, anak (dapat meyebabkan perubahan Kelelahan perilaku) Depresi Mental Gangguan fungsi ginjal atau Ataksia dan alergi kulit fungsi hati, depresi napas Bingung pada orang (hindari jika berat) dewasa dan hiperkinesia Dapat mengganggu pada anak kemampuan melakukan tugas terampil. Contoh : Anemia megaloblastik Mengoperasikan mesin dan (dapat diterapi dengan menyetir asam folat) TERIMA KASIH