STEROID
Kelompok 4
1. ISTI QOMAH
2. IBNU SHULHAN
Pengertian Hormon
1. Hormon Adrenokortikoid
PERHATIAN
DOSIS
Gangguan akibat kekurangan androgen seperti penurunan
efisiensi pada usia pertengahan & usia lanjut dan gangguan
potensi : diawali dengan 1 tablet 3 kali sehari.
Pemeliharaan : 1-2 kali sehari 1 tablet.
Hipogonadisme : membutuhkan terapi lanjutan.
Untuk membentuk karakteristik seks sekunder pada pria : 3 kali
sehari 1-2 tablet selama beberapa bulan.
Pemeliharan : 2-3 kali sehari 1 tablet.
Infertilitas, untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas sperma 2-3
kali sehari 1 tablet untuk suatu siklus spermatogenesis.
Dapat diulangi setelah beberapa minggu.
Mekanisme Kerja
Mengandung Etilestrenol 2 mg
Indikasi
Penyakit kronik pada pasien lansia
Kontra Indikasi
Kehamilan,karsinoma prostat, karsinoma
mamma pada pria gangguan fungsi hati
yang berat.
DOSIS
Efek Samping
Pada dosis tinggi kadang terjadi kelainan fungsi
hati, mual dan retensi cairan tubuh ringan, jika
terjadi gangguan haid, hentikan pengobatan atau
kurangi dosis, pada pengobatan anak-anak harus
diperhatikan secara teliti maturasi tulang, hentikan
pengobatan jika terjadi penyakit kuning kolestatik,
atau fungsi hati menjadi tidak normal
Interaksi Obat
Perokok meningkatkan resiko penyakit
kardiovaskuler.
Rifampisin,fenitoin,griseofulvin,barbitur
at, ampisilin dan tetrasiklin
Mekanisme Kerja
Meningkatkan sintesa mRNa dan
beberapa protein spesifik lain.
Sruktur Etilestrenol
(8R,9S,10R,13S,14S,17S)-17-ethyl-13-methyl-
2,3,6,7,8,9,10,11,12,14,15,16-dodecahydro-
1H-cyclopenta[a]phenanthren-17-ol
KORTIKOSTEROID
Dibentuk dari kolesterol dalam korteks anak ginjal yg
mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, lemak, serta
fungsi kardiovaskuler, ginjal, otot, sistem syaraf dan organ lain.
CH2OH
C=O
HO OH
CH3
O
CH3
STRUKTUR KIMIA
Glukokortikoid dan meneralokortikoid
merupakan steroid C21 mengandung
ciri yg sama, yaitu :
Satu rantai samping ketol (keton &
alkohol) pada posisi C17.
Satu keton dan tak jenuh pada
cincin A.
Pada glukokortikoid memiliki gugus 17-
-hidroksil.
Perubahan struktur kimia menyebabkan
perubahan aktivitas biologik secara
spesifik.
Cincin A :
Ikatan rangkap C4-5 dan gugus keton pd
C3 merupakan aktivitas kortikosteroid
spesifik.
Adanya ikatan rangkap C1-2
meningkatkan potensi retensi Na
(prednisolon / prednison).
Cincin B :
Metilasi 6- akan memperbesar efek anti
inflamasi dan retensi Na (Metil-
prednisolon).
Fluorinasi atom C9 meningkatkan aktifitas
kortikosteroid (9- fluorokortisol).
Cincin C :
Atom O pd C11 diperlukan untuk anti inflamasi dan
regulasi karbohidrat.
Oksidasi 11--hidroksi menjadi 11-keto akan
menurunkan aktivitas Glukokortikoid dg nyata.
Cincin D :
Metilasi dan hidroksilasi atom C16 akan menurunkan
retensi Na, tetapi sedikit mempengaruhi efek
metabolisme dan anti inflamasi. (Triamsinolon,
betametason, deksametason).
Semua steroid yg memiliki substitusi hidroksi C17
digunakan sebagai anti inflamasi.
Gugus hidroksi C21 meningkatkan efek retensi Na.
PENGHAMBAT KORTIKOSTEROID
1. METIRAPON
Menghambat kerja enzim 11--
hidroksilase, sehingga reaksi kortikosteroid
berhenti pada pembentukan 11-
desoksikortisol.
2. AMINOGLUTETIMID
Menghambat konversi kolesterolmenjadi
-5-pregnenolon, sehingga mengganggu
produksi kortisol, aldosteron dan steroid
kelamin.
Pengertian Antiinflamasi
Struktur
Kimia
Indikasi:
Menekan reaksi radang pada kulit yang bukan disebabkan infeksi seperti: eksema, dermatitis alergi,
dermatitis seboreik, intertrigo, ruam "popok" pada bayi, pruritus yang tidak dapat diatasi dengan
cara lain.
Kontra Indikasi:
Penderita yang hipersensitif terhadap hidrokortison. - Inveksi virus. - Tuberkulosis kulit. - Pada akne,
rosasea,
Efek Samping:
Pada penderita yang sensitif dapat timbul reaksi seperti: rasa terbakar, gatal, kekeringan, atropi kulit
serta infeksi sekunder.dermatitis perioral dapat memperburuk keadaan
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat