Anda di halaman 1dari 19

obat saluran nafas atau obat yang

bekerja pada sistem pernafasan terbagi


dari 3 golongan yaitu :
1. Anti asma/ppok
2. Obat batuk pilek
3. Dikongestan
Secara kimia DMP (D-3-Methoxy-N-
Methyl-Morphinan) merupakan suatu
dekstro isomer dari levomethorphan,
suatu derivate dari morfin semisintetik.
Dextromethorphan (DMP)diindikasikan untuk meredakan
gejala batuk kering karena besifat menekan batuk
(antitusif). DMP merupakan turunan darikodein, namun
tidak memiliki efek penghilang nyeri atau potensi
ketergantungan. Efek DMP hampir sama dengan kodein,
namun efek samping DMP lebih sedikit dan ringan.
DMP dapat memicu reaksi alergi sehingga kontraindikasi
relatif DMP adalah orang dengan riwayat alergi (asma,
biduran); DMP pada orang seperti ini boleh digunakan hanya
jika sangat diperlukan. DMP diberikan untuk ibu hamil hanya
jika sangat diperlukan dan dengan perhatian khusus pada
efek samping. DMP meningkatkan potensi obat
golonganmonoamine oxidase
inhibitor(sepertiselegiline,isocarboxazid,moclobemide, dan
sebagainya) sehingga dianjurkan tidak dipakai bersamaan.
Selain itu, DMP mengandungaspartamsehingga
dikontraindikasikan pada penderitafenilketonuria.
Kontraindikasi ;
Hipersensitif terhadap
DextromethorphanHBr.Padawanita
hamil
Efek samping :
Pusing, mengantuk,
mual,konstipasi.Padadosis tinggi
dapat terjadi depresi pernapasan.
Tablet :
Dewasa :1 tablet tiap 4 jam atau 2 tablet
tiap 6 jam, maksimum sehari 8 tablet.
Anak-anak :1 mg/kg BB dibagi dalam 3-4
kali pemberian per hari.
Syrup : Dewasa :1-2 sendok teh tiap 4
jam atau 3 sendok teh tiap 6 jam
maksimum 12 sendok teh sehari
Anak-anak :1 mg per kg berat badan
dibagi dalam 3-4 kali pemberian perhari.
Dextromethorphan diabsorpsi dengan
baik melalui saluran
cerna.Dimetabolisme dalam hati dan
diekskresi melalui ginjal dalam bentuk
tidak berubah ataupun bentuk
dimetilated morfinon. Dextromethorphan
merupakan antitusif non narkotik yang
dapat meningkatkan ambang rangsang
refleks batuk secara sentral.
EFEK SAMPING :
Pusing, mengantuk,
mual,konstipasi.Padadosis tinggi dapat
terjadi depresi pernapasan.
INTERAKSI OBAT:
Dengan MAO inhibitor pernah dilaporkan
dapat menyebabkan nausea,koma,
hipotensi dan hiperpireksia.
Rumus Bangun :
OH

OCH2CHCH2

OCH3

3-(o-Metoksifenoksi)-1,2-propanadiol [93-14-1]
Nama Kimia : Guaifenesin
Rumus Molekul : C10H14O4
Berat Molekul : 198,22
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai agak
kelabu; bau khas lemah; rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam air, dalam etanol,
dalam kloroform dan dalam propilen glikol; agak
sukar larut dalam gliserin.
Syarat kadar : mengandung C10H14O4 tidak
kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari
jumlah yang tertera pada etiket (Ditjen POM, 1995).
Indikasi : Penggunaan untuk batuk
yang membutuhkan pengeluaran
dahak.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
terhadap produk Guaifenesin.
Dosis:
-Dosis Dewasa:
Dosis secara oral 200 to 400 mg setiap 4 jam; dosis
maksimum 2400 mg/hari
-Dosis Anak:
12 tahun keatas : dosis secara oral 200
sampai 400 mg setiap 4 jam; dosis maksimum 2400
mg/hari.
6-12 tahun : dosis secara oral 100 sampai
200 mg setiap 4 jam; dosis maksimum 1200 mg/hari.
2-6 tahun : dosis secara oral 50 sampai 100
mg setiap 4 jam; dosis maksimum 600 mg/hari
2 tahun kebawah perlu penyesuaian dosis
secara individual, pada umumnya digunakan dosis 25
sampai 50 mg secara oral setiap 4 jam; dosis maksimum
300 mg/hari.

Efek samping : Berupa iritasi lambung


(mual, muntah) yang dapat dikurangi
bila diminum dengan segelas air.
Stabilitas Penyimpanan : Serbuk
Guaifenesin cenderung menggumpal
pada saat penyimpanan. Simpan dalam
wadah yang tertutup rapat.
Mekanisme kerjanya : Merangsang
reseptor-reseptor di mukosa lambung
yang kemudian meningkatkan kegiatan
kelenjar-sekresi dari saluran lambung-
usus & sebagai refleks memperbanyak
sekresi dari kelenjar yang berada
disaluran napas (Tjay, 2007).
Terbutalin

Terbutalin merangsang reseptor -


adrenergik system saraf simpatik dan
sedikit atau tidak berpengaruh pada
reseptor -adrenergik. Meskipun dosisnya
rendah dan biovailabilitasnya
stereoselektif, terbutalin secara luas
digunakan sebagai bronkodilator untuk
pengobatan asma bronchial, bronchitis
kronis dan emfisema.
Nama kimia dari terbutalin adalah --[(tert-
butylamino) methyl]-3,5-dihydroxy-benzyl
alcohol (C12H19NO3, berat molekul 225,29).
Terbutalin menstimulasi reseptor -adrenergikdari system
saraf simpatis dan memiliki sedikit atau tidak memiliki efek pada reseptor -
adrenergik. Karena memiliki stabilitas metabolic yang relative tinggi,
terbutalin dapat digunakan secara sistemik, dan lama aksinya lebih lama
dibandingkan analog amin-tersubstitusi dari adrenalin.

Efek utama dari terbutalin adalah relaksasi otot halus dari


cabang bronchial dan vakulatur peripheral. Agonis -adrenergik
menstimulasi produksi dari enzim adenil siklase.
Terbutalin memiliki efek stimulasi yang besar terhadap
reseptor -adrenergik dari bronchial, vascular, dan otot halus
uterin (2AR) daripada reseptor dari hati (1-reseptor). Pada
dosis tinggi, terbutalin kemungkinan menyebabkan beberapa
efek kardiostimulatori dan stimulasi system saraf pusat.
Efek Samping

Simpatomimetik kemungkinan memberikan efek samping yang luas,


kebanyakan sebagai hasil dari stimulasi yang berlebihan pada system
saraf simpatis. Efek ini dimediasi melalui berbagai jenis reseptor
adrenergik, dan efek samping dari obat tergantung pada aktivitas agonis
pada tipe reseptor yang berbeda pada saat dosis diberikan.efek
samping dari terbutalin yang diberikan secara oral atau subkutan adalah
peningkatan laju jantung, perubahan tekanan darah, gugup, tremor,
palpitasi. Sakit kepala, nausea, mual, kram otot juga telah dilaporkan.
Semua reaksi ini hanya bersifat sementara dan tidak memerlukan
pengobatan

Anda mungkin juga menyukai