Anda di halaman 1dari 30

KEPALA SEKSI PENGAWASAN PENYAKIT

BIDANG P2P DINAS KESEHATAN KAB. CIREBON


HOTEL GRAGE, 20 MEI 2009
Tujuan Umum :

Mengetahui penyebab terjadinya


KLB, luas wilayah terjangkit dan
mencegah penyebaran yang lebih
luas.
Memastikan Diagnosa dan mengidentifikasi
penyebab penyakit
Memastikan bahwa terjadi KLB/wabah
Menggambarkan variabel orang, tempat &
waktu
Menggambarkan sumber penyebab penyakit,
cara penularan (alat, vektor, jalan)
Mengidentifikasi populasi rentan & terpapar
1. UU. No. 4, 1984, Bab I, Pasal 1 : Wabah
Penyakit Menular adalah kejadian berjangkitnya
suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka

2. PP 40, 1991, Bab I, pasal 1 (7) : KLB adalah


timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang
dapat menjurus pada terjadinya wabah
4
Penyakit sebelumnya tidak ada
Kesakitan / kematian meningkat selama 3 kurun waktu
berturut-turut

Kesakitan / kematian meningkat 2 kali atau lebih


dibanding periode waktu sebelumnya

Setiap ada kasus


Tetanus neonatorum
Polio myelitis
Keracunan makanan
DBD ( kab/kota yang belum ada kasus)
Pertanyaan yang harus dijawab :
Bagaimana tentang distribusi, frekuensi
(waktu, tempat, orang / apa, dimana,
kapan),
dan determinan (faktor penyebab)
suatu penyakit di masyarakat.
1.Persiapan:
Kesiapan SDM, Koordinasi,
Biaya,
Administrasi, Tim.

2. Memastikan adanya KLB/Wabah:


Kriteria KLB (10 kriteria)

3. Memastikan diagnosis (posibel,


probable,
konfirmasi).
4. Membuat definisi operasional
kasus,
menemukan kasus, menghitung
kasus.

5. Melakukan kajian Epidemiologi


deskriptif
(waktu, tempat, orang / apa,
dimana, kapan)
Lengkapi dengan (1):

Tabel distribusi frekuensi definisi


operasional kasus
untuk penetapan kriteria kasus posibel,
probabel.

Kurva epidemiologi:
untuk penetapan tipe KLB (common source,
propagated, atau keduanya).
untuk prediksi etiologi (menghitung mean,
median, modus masa inkubasi).
untuk menetapkan awal dan akhir KLB.
PERBEDAAN COMMON SOURCE & PROPAGATED
EPIDEMI

No Ciri Common source Propagated


1. Onset ,cepat kenaikan Lambat, kenaikan
insiden tajam landai
2. Kurun waktu Selesai dalam satu Beberapa masa
masa inkubasi inkubasi
3. Penurunan Cepat, bila sumber di Lambat, penularan
insiden hilangkan manjadi terbatas
Karena proporsi
suitable menjadi kecil
4. Periode Berkaitan dengan Terus menerus
infektif dari adanya aktivitas berlangsung di
agent yang jangka masyarakat
waktunya pendek
5. Masa inkubasi Sebagian besar kasus Lebih panjang
lebih pendek dari
Lengkapi dengan (2):

Tabel distibusi frekuensi variabel risiko dan


perhitungan rate (al: kumulatif insiden /
angka serangan (AR), rate ratio, CFR):

untuk menduga urutan faktor risiko


sebagai
determinan utama, dst.
untuk menduga tingkat fatalitas, dan
adekuasi
penanggulangan.
BANGUN HIPOTESIS &
BUKTIKAN ADA / TIDAKNYA
KAUSALITAS
6. Membuat hipotesis
7. Menilai hipotesis
- membandingkan hipotesis dengan fakta.
- uji hubungan sebab akibat.
8. Memperbaiki hipotesis
9. Melaksanakan pengendalian / pencegahan.
10. Laporan penyelidikan.
I. Pendahuluan
II. Latar Belakang
III. Uraian tentang yang dilakukan dalam
investigasi
IV. Hasil Penelitian
- Distribusi kasus menurut waktu (kurva epid.)
- Distribusi kasus menurut umur (A.R. & CFR)
- Distribusi kasus menurut tempat (A.R. & CFR)

V. Analisa Data dan Kesimpulan


VI. Tindakan penanggulangan yang sudah diambil
VII. Dampak penting yang mungkin timbul
VIII. Saran / Rekomendasi
Informasi minimal antara lain:
Attack Rate (AR) atau Insidens Rate
Case Fatality Rate (CFR)
Status imunisasi kasus
Faktor risiko
Area atau spot map insiden.
Dalam penyelidikan KLB campak dapat
menghitung vaksin efficacy campak.
Dalam penyelidikan KLB Kerac. makanan
dapat menghitung Risiko Relatif (RR).
I. PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Tujuan ( Tj. Umum ; Tj Khusus )

II. Bahan dan Cara / Metodologi


- Definisi operasional
- Populasi
- Proses Pulta, Lahta, Anta,Inta
III. Hasil Penyelidikan - Geografi
- Sosekbud
a. Gambaran Umum Wilayah
- Menetapkan ?
b. Gambaran Penyakit Berdasarkan KLB/bukan
Waktu ( Jam, Hari, Mg, Bln, ) - Menilai Kurva
Epidemiologi

Grafik. 1
Distribusi Kasus Campak Menurut Waktu Kejadian di Blok Kedaton Desa
Contoh
Kapetakan Kec. Kapetakan Minggu 22 dan 23 tahun 2001

25
20
kasus

15
10
5
0
19 20 21 22 23 24 25 26
Jml. Kasus 0 0 1 2 5 20 6 2
Sumber : ...
Lanjutan III. Hasil Penyelidikan
Menentukan/
c. Gambaran kasus menurut orang menetapkan
Diagnosa
Distribusi Kasus Menurut Gejala secara Klinis
Tabel 1.
Proporsi Gejala yang Timbul pada Penderita Tersangka Leptospirosis
di RW 05 Desa Kalijaya Kecamatan Cikarang Barat kabupaten
Contoh Bekasi Juni 2002

No Gejala Jml Kasus %


1 Demam 100
2 Nyeri pada otot/persendian 95
3 Malaise/ lelah 89
4 Sakit Kepala 84
5 Gatal-gatal 74
6 Bercak merah di kulit 42
7 Mual/ muntah 42
8 Mata kemerahan 26
9 Mata / kulit kuning 10
Lanjutan III. Hasil Penyelidikan

kasus menurut kelompok umur

Tabel 3.
Attack Rate dan CFR Diare Menurut Golongan Umur
di RW 45 Desa Kiara Eunyeuh Kec. Bojong Kempot
Contoh
Minggu 22 dan 23 tahun 2002

Kel. Umur Jml.Pddk Kasus Mati CFR A.R.


Risiko ( % ) (/100 pddk)
< 1 Tahun 17 4 0 0 23,5

1 - - 4 tahun 70 12 0 0 17,1

5 - - 9 Tahun 74 10 0 0 10,6

10 - - 14 Thn 18 1 0 0 5,6

Jumlah
Lanjutan III. Hasil Penyelidikan

e. Distibusi kasus menurut Tempat ( RT,RW, Desa,)

Tabel 3.
Attack Rate dan CFR Diare Menurut Tempat
di Desa Tumaritis Kec. Bojong Kempot
Contoh
Minggu 2 dan 13 tahun 2001

RT Jml.Pddk Kasus Mati CFR A.R.


Risiko ( % ) (/100 pddk)
RT 1

RT 2

RT 7

RT Jaim
RT Omo
Jumlah
Gambar. 3
Situasi Kasus Campak di Desa Cibadak
Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor

Sungai Ciherang Wetan


Sungai
Ciherang Kulon

RW.1

37
1

RW.3

RW.2

RW.4
Ket Kasus

Kematian
Lanjutan

IV. ANALISA DATA / PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

VI. RENCANA TINDAK LANJUT

LAMPIRAN - LAMPIRAN /
FAKTOR RISIKO :
AR Menurut golongan umur ( <1, 1-4,
5-9 )
Grafik Trend Kasus KLB
Evikasi Vaksin Campak di Desa tsb
Populasi Rentan Campak di Desa
a k
mp
Ca

Vaksin Efikasi KLB Campak Pada Kelompok Umur 0-4 tahun di Blok
Kedaton Desa Kapetakan Kec. Kapetakan Kabupaten Cirebon

Status Kesakitan A.R.


Sakit Tidak Sakit Jumlah (/100 pddk)
Status Vaksinasi
Imuinisasi 3 32 35 8.6
Tidak Imunisasi 13 44 57 22.8
Jumlah 16 76 92 17.4

Efikasi Vaksin Campak = 22,8 - 8,6 X 100 = 62 %


22,8
a k
mp
Ca

Tabel 3.
Status Gizi Menurut Golongan Umur
di RW 5 Desa Bojong Soang Kec. Bale Endah
Tahun 2002

Jml. Status gizi


Kel. Umur
Ditimbang Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk
< 1 Tahun . (%) . (%) . (%)

1 - - 4 tahun . (%) . (%) . (%)

5 - - 9 Tahun . (%) . (%) . (%)

10 - - 14 Thn . (%) . (%) . (%)


15 - .. Thn . (%) . (%) . (%)
Jumlah . (%) . (%) . (%)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai