Anda di halaman 1dari 9

PENATALAKSANAAN

TUBERKULOSIS
Lisa Puspita
11-108
PENGOBATAN
TUBERKULOSIS
Terbagi menjadi 2 fase :
a. Fase intensif : 2-3 Bulan
b. Fase lanjutan : 4 atau 7 Bulan

1. Obat Anti Tuberkulosis


2. Paduan Obat Anti Tuberkulosis
1. Obat Anti Tuberkulosis
Obat yang dipakai :
a. Jenis obat utama (Lini 1) :
R : Rifampisisn
H : Isoniazid/INH/Isonikotinil-Hidrazid
Z : Pirazinamid
E : Etambutol
S : Streptomisin

b. Jenis obat tambahan (Lini 2) :


- Kanamisin
- Amikasin
- Kuinolon
- Obat yang masih dalam penelitian : makrolid, amoksilin + as.
Klavulanat
- Beberapa obat yang belum tersedia di Indonesia :
Kapreomisin, PAS (Para aminosalsilat) , Sikloserino, Thiomides
( Ethionamide dan Parathionamide) Derivat Rifampisin dan INH.
Kemasan :
1. Obat Tunggal : disajikan secara terpisah, masing-masing R H Z E S
2. Obat Kombinasi dosis tetap ( Fixed Dose Combination-FDC) :
kombinasis tetap ini terdiri dari 3 atau 4 obat dalam 1 tablet.

Dosis Obat Anti Tuberkulosis

Obat Dosis(mg/kgBB/hr) Harian Intermitten Maksimal Dosis mg/BB


(mg/kgBB/hari (mg/kgBB/hari) (mg)
<40 40-60 >60
)

R 8-12 10 10 600 300 450 600

H 4-6 5 10 300 300 300 300

Z 20-30 25 35 - 750 1000 1500

E 15-20 15 30 - 750 1000 1500

S 15-18 15 15 1000 Sesuai BB 750 1000


Dosis Obat antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap

International Union Against Tuberculosis and Lung Disease


(IUALTD) dan WHO menyarankan untuk menggantikan paduan obat
tunggal dengan kombinasi tetap dalam pengobatan TP Primer pada tahun
1998.
Efek Samping dari Obat anti Tuberkulosis
2. Paduan Obat Anti
Tuberkulosis
Directly Observed Treatment Hort
Course (DOTS)
Merupakan kunci keberhasilan program penanggulangan tuberkulosis.
Mengandung 5 komponen :
1. Komitmen pemerintah untuk menjalankan program TB nasional
2. Penemuan kasus TB dengan pemeriksaan BTA mikroskopik
3. Pemberian obat jangka pendek yang diawasi langsung, dikenal dengan
istlah DOT (Directly Observed Therapy)
4. Pengadaan OAT secara berkesinambungan
5. Monitoring serta pencatatan dan pelaporan.

Tujuan :
-. Mencegah angka kesembuhan yang tinggi
-. Mencegah putus berobat
-. Mengatasi efek samping obat jika timbul
-. Mencegah resistnsi
Pengobatan Tuberkulosis
pada Kasus Khusus
A. Pleuritis Eksudativa TB (Efusi Pleura TB)
Paduan obat : 2RHZE/4RH
-. Evakuasi cairan, dikeluarkan seoptimal mungkin sesuai dengan keadaan
pasien dan berikan kortikosteroid.
-. Dosis steroid : Prednison 3 x 10mg selama 3 minggu

B. TB Paru dengan HIV/AIDS


Prinsip pengobatan : menggunakan kombinasi beberapa jenis obat dalam
jumlah cukup dan dosis serta jangka waktu yang tepat.
-. Tiasetazon : efek toksik berat pada kulit
-. Desensitisasi obat (INH,Rifampisin) : toksik yang serius pada hati
-. Paduan obat yang diberikan : 2RHZE/RH 6-9bulan setelah konversi
dahak
INH diberikan seumur hidup

Anda mungkin juga menyukai