Anda di halaman 1dari 19

RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN

RISIKO
KETIDAKPASTIAN
PEROLEHAN
HARAPAN
(EXPECTED
RETURNS)
KEPASTIAN DAN
KETIDAKPASTIAN

Kepastian berarti tidak ada kebimbangan atau


keragu-raguan. Kepastian menjamin keadaan
yang tidak mempunyai kebimbangan atau
keadaan yang bebas dari kebimbangan.
Keadaan yang pasti (certainty) terjadi jika hanya
hanya ada satu kemungkinan hasil atau akibat
dari suatu keputusan dan hasil itu diketahui
dengan pasti dan peluang terjadinya adalah satu.
Ketidakpastian berarti adanya kebimbangan atau
keragu-raguan untuk memperkirakan hasil dari
tindakan yang sedang dilakukan.
KEPUTUSAN BERISIKO DAN
KETIDAKPASTIAN
Keputusan manajerial bisa dibuat dalam keadaan (a) pasti,
(b) mengandung risiko, dan (c) ketidakpastian
Keadaan yang pasti (certainty) terjadi jika hanya hanya
ada satu kemungkinan hasil atau akibat dari suatu
keputusan dan hasil itu diketahui dengan pasti dan peluang
terjadinya adalah satu.
Keputusan yang mengandung risiko (risk) berarti terdapat
situasi di mana kemungkinan hasil dari suatu keputusan
lebih dari satu dan peluang tiap hasil itu dapat diketahui
atau dapat ditaksir. Bisa juga dikatakan bahwa risiko
adalah potensi timbulnya keragaman dalam hasil suatu
tindakan.
Keputusan dalam keadaan ketidakpastian adalah keadaan
di mana bisa terdapat lebih dari satu hasil dari suatu
keputusan dan peluang dari tiap hasil itu tidak diketahui.
JENIS RISIKO
Sungkan Risiko (Risk Averse)
Menyukai sejumlah uang tertentu dengan nilai
yang pasti ketimbang prospek berisiko
dengan sejumlah uang yang akan diterima
dengan risiko itu.
Suka Risiko (Risk Loving)
Menyukai suatu prospek berisiko dengan
sejumlah uang dengan risiko itu keyimbang
sejumlah uang dengan nilai yang pasti.
JENIS RISIKO
Netral terhadap Risiko (Risk Neutral)
Menerima salah satu dari pilihan antara
sejumlah uang tertentu dengan nilai yang
pasti ketimbang prospek berisiko dengan
sejumlah uang yang akan diterima dengan
risiko itu.
RISIKO SISTEMIK AND RISIKO
NIRSISTEMIK
Risiko sistemik dan risiko nirsistemik umumnya
terdapat dalam pasar bursa efek.
Risiko total dalam pasar bursa efek adalah risiko
sistemik dan risiko nirsistemik .
Risiko sistemik adalah kerentanan perolehan
saham terhadap faktor-faktor pengaruhnya secara
umum.
Risiko nirsistemik adalah kerentanan perolehan
saham tertentu terhadap faktor-faktor
pengaruhnya.
RISIKO MURNI DAN
SPEKULATIF
Risiko murni terjadi jika terjadi hanya
kerugian dan tidak ada peluang perolehan
hasil.
Risiko spekulatif terjadi jika ada baik
peluang kerugian maupun peluang
perolehan hasil.
DIVERSIFIKASI RISIKO
Risiko tertentu bisa berdampak terhadap semua orang pada
saat yang sama, misalnya risiko resesi dunia.
Risiko bisa juga hanya berdampak kepada orang
perseorangan seperti risiko kecelakaan kendaraan bermotor,
risiko kebakaran, atau risiko kecurian barang berharga.
Risiko disebut dapat didiversifikasi jika ada kemungkinan
mengurangi risiko dengan melakukan pooling atau perjanjian
menanggung risiko bersama (risk-sharing agreement)
Risiko disebut tidak dapat didiversifikasi jika tidak ada
kemungkinan bagi peserta pooling untuk mengurangi risiko
melalui pooling atau perjanjian menanggung risiko bersama
(risk-sharing agreement).
TINGKATAN KETIDAKPASTIAN
TINGKAT KARAKTERISTIK CONTOH
KETIDAKPASTIAN

TIDAK ADA (PASTI) Hasil dapat Dalil fisika, ilmu pasti


diperkirakan dengan
pasti.
TINGKAT I Hasil dapat diciri dan Dadu, lotere, kartu,
(KETIDAKPASTIAN peluangnya undian
OBJEKTIF) diketahui
TTINGKAT II Hasil dapat diciri dan Kebakaran,
(KETIDAKPASTIAN peluangnya tidak kecelakaan ranmor,
SUBJEKTIF) diketahui investasi umumnya
TINGKAT III Hasil tidak dapat Eksplorasi ruang
diciri sepenuhnya angkasa, riset
dan peluangnya genetika, bencana
PENGUKURAN RISIKO DENGAN
DISTRIBUSI PELUANG
Peluang adalah adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa atau
kejadian (event) misalnya peluang kondisi membaiknya keadaan
ekonomi adalah 1 dari 4 yang berarti peluangnya adalah atau
0,25. Daftar dari semua peristiwa yang akan terjadi dan peluang
yang dilekatkan pada peristiwa itu disebut distribusi peluang
(probability distribution).
Contoh dari semua mahasiswa yang hadir dalam suatu kelas
(misalnya 40 orang), 10 orang mengatakan bahwa pada tahun 2006
perekonomian yang membaik, 20 orang mengatakan perekonomian
biasa saja, dan 10 orang mengatakan bahwa perekonomian akan
tetap resesi. Tabulasi dari hasil itu dapat dilihat dalam daftar berikut
Perekonomian Pendapat Subjektif Peluang Terjadi
Membaik 10 10/40 = 0,25
Biasa 20 20/40 = 0,50
Resesi 10 10/40 = 0,25
Jumlah 40 1,00
LABA YANG DIHARAPKAN (EXPECTED PROFIT)
Laba yang diharapkan adalah laba yang telah
memperhitungkan distribusi peluang tiap kejadian.
Jadi laba yang diharapkan, E(i) = i Pi
E(i) = Laba yang diharapkan, p = peluang kejadian

Perhitungan Laba Yang Diharapkan


Proyek Keadaan Peluang Laba Nilai Harapan
Ekonomi (p) () (E()
A Membaik 0,25 6.000 1.500
Biasa 0,50 5.000 2.500
Resesi 0,25 4.000 1.000
Laba yang diharapkan 5.000

B Membaik 0,25 8.000 2.000


Biasa 0,50 5.000 2.500
Resesi 0,25 2.000 500
Laba yang diharapkan 5.000

Proyek mana yang lebih berisiko?


DISTRIBUSI PELUANG
Distribusi peluang laba yang diharapkan
E() dapat dilihat pada grafik di bawah ini
PROYEK A PROYEK B

p p
0,50 0,50

0,25 0,25

400 500 600 200 500 800


DISTRIBUSI TEMERUS
(CONTINUOUS PROBABILITY)
Gambar sebelumnya menunjukkan peluang diskrit dalam
artian gambar yang terkotak-kotak segi empat dan
belum menunjukkan gambar yang mulus (smooth) yang
mencerminkan peluang kejadiannya secara temerus
(continuous)
p

Proyek A

Proyek B

0
PENGUKURAN RISIKO
Ilustrasi terdahulu memberikan gambaran secara umum
tentang distribusi peluang akan tetapi belum dapat dibuat
kesimpulan tentang peringkat proyek. Dua cara sederhana
untuk mengukur risiko dan membuat peringkat proyek
adalah ragam dan simpangan baku serta koefisien variasi.

Deviasi di = Xi - X_

Ragam = 2 = n (X X)_ 2. Pi

Simpangan bakui=1= = (X X)_2. Pi


PERHITUNGAN 2 DAN PROYEK A DAN PROYEK B
Simpangan Ragam Peluang NIlai Harapan
( - ) (- )2 (Pi)
(1) _ (2)_ (3) (4)=(2)x(3)

6000-5000=1000 1.000.000 0,25 250000


5000-5000= 0 0 0,50 0
4000-5000= - 1000 1.000.000 0,25 250000

Ragam 500.000
Simpangan baku 707,11
8000 5000=3000 9.000.000 0,25 2.250.000
5000-5000= 0 0 0,50 0
2000-5000= - 3000 9.000.000 0,25 2.250.000

Ragam 4.500.000
Simpangan baku 2121,32
PENAFSIRAN HASIL
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Ragam
(500.000) dan Simpangan Baku (707,11) Proyek
A lebih rendah daripada Proyek B Ragam
((2.250.000)) dan Simpangan Baku (2.121,32).
Dengan demikian Proyek A lebih rendah
risikonya daripada Proyek B.
Berdasarkan hasil tersebut, Proyek A lebih layak
daripada Proyek B dengan anggapan bahwa
manajemen menganut prinsip penghindar risiko
(risk averter).
KOEFISIEN VARIASI
Koefisien Variasi merupakan perhitungan relatif
untuk mengukur risiko.
RUMUS CV = simpangan baku/rata-rata
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
untuk
Proyek A
CVA = 866,025/5.000 = 0,1732
Proyek B
CVB = 2.121,32/5.000 = 0,4243
Hasil itu juga menunjukkan bahwa Proyek B lebih
bervariasi daripada Proyek A.
LATIHAN LABORATORIUM
Perhatikan data hipotetis berikut

Proyek Keadaan Peluang Laba


Ekonomi (p) ( )
A Membaik 0,30 9.000
Biasa 0,40 4.500
Resesi 0,30 6.000

B Membaik 0,30 12.000


Biasa 0,40 7.500
Resesi 0,30 3.000
PERTANYAAN
Hitung ragam, simpangan baku, dan
koefisien variasi Proyek A dan Proyek B.
Tentukan proyek mana yang lebih
berisiko, proyek A atau proyek B?
Apa simpulan Saudara?

Anda mungkin juga menyukai