Anda di halaman 1dari 20

Varicella

By : kelompok III
Pengertian
June M. Thomson mendefinisikan
varisela sebagai penyakit yang
disebabkan oleh virus varisela-zoster (V-Z
virus) yang sangat menular bersifat akut
yang umumnya menganai anak, yang
ditandai oleh demam yang mendadak,
malese, dan erupsi kulit berupa makulo
papular untuk beberapa jam yang
kemudian berubah menjadi vesikel
selama 3-4 hari dan dapat meninggalkan
keropeng (Thomson, 1986, p. 1483).
Insiden
Insiden terbanyak varisela terjadi
pada usia 1-6 tahun dan hanya
terjadi 10% pada usia lebih dari 14
tahun. Pada usia 1-14 tahun angka
mortalitas varisela adalah 2 per
100.000 kasus. Angka mortalitas
pada anak dengan
immunocompromissed lebih besar.
(Mehta, 2006)
Etiologi

Varicella disebabkan oleh Varicella


Zooster Virus (VZV) yang termasuk
kelompok Herpes Virus. Lapisan ini
bersifat infeksius. Varicella Zoster Virus
dapat menyebabkan varicella dan herpes
zoster. Kontak pertama dengan virus ini
akan menyebabkan varicella, oleh
karena itu varicella dikatakan infeksi
akut primer, sedangkan bila penderita
varicella sembuh atau dalam bentuk
laten dan kemudian terjadi serangan
kembali maka yang akan muncul adalah
Herpes Zoster.
Patofisiologi
Virus Varicella Zooster masuk dalam mukosa nafas atau
orofaring, kemudian replikasi virus menyebar melalui
pembuluh darah dan limfe ( viremia pertama ) kemudian
berkembang biak di sel retikulo endhotellial setelah itu
menyebar melalui pembuluh darah (viremia ke dua) maka
timbullah demam dan malaise. Permulaan bentuk lesi pada
kulit mungkin infeksi dari kapiler endothelial pada lapisan
papil dermis menyebar ke sel epitel pada epidermis, folikel
kulit dan glandula sebacea dan terjadi pembengkakan. Lesi
pertama ditandai dengan adanya makula yang berkembang
cepat menjadi papula, vesikel dan akhirnya menjadi crusta.
Jarang lesi yang menetap dalam bentuk makula dan papula
saja. Vesikel ini akan berada pada lapisan sel dibawah kulit.
Dan membentuk atap pada stratum korneum dan lusidum,
sedangkan dasarnya adalah lapisan yang lebih dalam.
Degenarasi sel akan diikuti dengan terbentuknya sel raksasa
berinti banyak, dimana kebanyakan dari sel tersebut
mengandung inclusion body intranuclear type A. Penularan
secara airborne droplet. Virus dapat menetap dan laten pada
sel syaraf. Lalu dapat terjadi reaktivitas maka dapat terjadi
herpes Zooster.
Manifestasi klinis
Demam
Malese
Nyeri kepala
Erupsi kulit berupa papul
eritematosa yang kemudian akan
berubah jadi vesikel
Pengobatan
Pengobatan Simptomatik

Menjaga kebersihan

Pengobatan dengan antivirus


Askep varicella
A.PENGKAJIAN
1. Riwayat kesehatan
Riwayat alergi (makanan, obat zat kimia)
Tanda-tanda gangguan kulit (nyeri, gatal)
Kaji riwayat kesehatan yang relevan dengan
kelainan kulit, misalnya :
P Kapan pertama kali kena masalah kulit ?
Q Apakah pernah terjadi sebelumnya ?
R Bagaimana pertama kali muncul ?
S Dimana dan berapa cepat
penyebarannya ?
T Apakah timbul pada masa tertentu ?
..
2. Pemeriksaan kulit
Warna kulit
Suhu kulit
Tekstur kulit
Timbulnya lesi
Elastisitas kulit
Vaskularisasi
Turgor kulit
Edema
3. Riwayat psikososial
B. DIAGNOSA KEPER
Hipetermi berhubungan dengan peradangan
pada jaringan epidermis.
Tujuan : Keseimbangan suhu tubuh
terpenuhi
Intervensi :
Observasi tanda-tanda vital

Berikan kompres hangat.

Kolaborasi pemberian obat antibiotik dan


antipiretik.
,,,,,,,,
Resiko penularan infeksi sekunder
berhubungan dengan pejamu dan agent
infeksi.
Tujuan : Tidak terjadinya resiko penularan
infeksi sekunder.
Intervensi :
Anjurkan pada orang tua klien
memperhatikan klien agar tidak menggaruk
dengan cara memberikan pengobatan
seperti bedak yang bersifat anti virus.

Gunting kuku anak sampai pendek


,,,,,,,,
Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan penggarukan.
Tujuan : Tidak terjadi resiko kerusakan
integritas kulit
Intervensi :
Anjurkan kepada orang tua klien tetap
memperhatikan klien.

Anjurkan kepada orang tua klien


membersihkan kusta.

Nyeri dan rasa gatal yang


berhubungan dengan lesi pada kulit.
Tujuan : Nyeri berkurang
Intervensi :
Pertahankan kesejukan kulit terutama
malam hari.
Identifikasi penyebab masalah kulit.
Berikan nasehat klien agar menghindari
mandi dalam waktu lama (20-30 menit).
Anjurkan klien untuk periksa ke dokter jika
timbul gatal-gatal yang menetap lama.
,,,,,,,
Gangguan citra tubuh
berhubungan dengan
penampakan kulit yang tidak
bagus.
Tujuan : Tidak terjadi gangguan
citra tubuh.
Intervensi :
Pendidikan pasien dan
pertimbangan perawatan di
rumah.
,,,,,,,
Kurang pengetahuan tentang tujuan terapi
berhubungan dengan informasi yang kurang.
Tujuan : Klien dapat mengetahui tentang
tujuan terapi
Intervensi :
Jaga kebersihan kulit yang sakit.
Anjurkan penggunaan obat yang telah
diresepkan.
Bombing klien cara perawatan kulit.
Deteksi diri, tanda dan gejala infeksi pada
kulit.
Terimah kasih

Anda mungkin juga menyukai