2014
Analisis Minimalisasi Biaya
Cost-minimization Analysis (CMA)
Definisi CMA
Analisisminimalisasi-biaya (AMiB
cost-minimization analysis, CMA )
adalah teknik analisis ekonomi untuk
membandingkan dua pilihan (opsi,
option) intervensi atau lebih yang
memberikan hasil (outcomes)
kesehatan setara untuk
mengidentifkasi pilihan yang
menawarkan biaya lebih rendah.
Keuntungan AMiB
Distribusi
Pola penggunaan Antibiotik Empirik pada
Pasien Sepsis Sumber Infeksi Pernapasan
Berdasarkan Usia
Dari
136 rekam medis pasien sepsis
sumber infeksi pernapasan yang
dapat ditelusuri:
20 orang pasien menggunakan
kombinasi antibiotik empirik sefotaksim-
eritromisin,
4 orang pasien menggunakan antibiotik
sefotaksim-metronidazol
seorang pasien tidak menggunakan
antibiotik
Perhitungan biaya distandarkan
dengan biaya pelayanan kelas II
rawat inap rumah sakit tempat
penelitian tahun 2012 dengan
asumsi tidak ada kenaikan harga dan
penurunan daya beli pasien.
BIAYA MEDIS SEFOTAKSIM-
METRONIDAZOL
BIAYA MEDIS SEFOTAKSIM-
ERITROMISIN
Hasil uji statistik
PEMBAHASAN
Sefotaksim merupakan golongan sefalosporin generasi
ketiga yang bekerja menghambat sintesis dinding sel
bakteri dan secara in-vitro sensitif terhadap bakteri gram
negatif dan bakteri yang resisten terhadap sefalosporin
generasi pertama dan kedua (Van Zanten et al., 2007)
Eritromisin yang merupakan antibiotik golongan
makrolida. Eritromisin menghambat sintesis protein
bakteri dan mempengaruhi respon sitokin dan respon
infamasi (Restrepo et al., 2009)
Metronidazol sebagai terapi bakteri aerob dan anaerob.
Metronidazol tereduksi oleh suatu protein transport dan
spesi tereduksi itu yang memiliki efek untuk sitotoksik
dan efek antimikroba pada bakteri (Ski J et al., 2006)
Pada analisis minimalisasi biaya
yang dilakukan di penelitian ini,
variabel biaya yang dapat digunakan
adalah direct medical cost atau
biaya medis langsung karena
pengumpulan data dilakukan secara
retrospektif.
Dari data diperoleh rata-rata total biaya perawatan
per pasien untuk kelompok kombinasi empirik
sefotaksim-metronidazol lebih murah dari
kombinasi sefotaksim-eritromisin.
Rata-rata total biaya perawatan (biaya medis
langsung) sefotaksim-metronidazol per pasien
sebesar Rp 16.641.112,04 dengan rata-rata lama
rawat 25 hari
Rata-rata total biaya perawatan sefotaksim-
eritromisin per pasien sebesar Rp 21.641.678,02
dengan rata-rata lama rawat 11 hari.
Rata-rata biaya penggunaan antibiotik empirik
sefotaksim-metronidazol lebih mahal dibanding kombinasi
sefotaksim-eritromisin namun total biaya perawatan
kelompok kombinasi antibiotik empirik sefotaksim-
metronidazol lebih murah dibandingkan dengan
kombinasi sefotaksim-eritromisin.
Padahal lama rawat pasien dengan antibiotik empirik
sefotaksim-metronidazol lebih lama dibandingkan pasien
yang menggunakan antibiotik empirik sefotaksim-
eritromisin.
Hal ini dikarenakan biaya penunjang dan biaya tindakan
per pasien pada kelompok kombinasi sefotaksim-
eritromisin lebih mahal dibandingkan kombinasi
sefotaksim-metronidazol.
Hasil uji statistik
biaya penunjang dan biaya tindakan tsb adalah : biaya
tambahan penunjang transfusi trombosit dan biaya
tindakan pemantauan CVP.>> kombinasi sefotaksim-
eritromisin memiliki efek samping trombositopenia
yang memerlukan pemantauan hemodinamik kontinu
hingga stabil (Purwanti et al., 2013)
Kombinasi antibiotik ini disarankan pada pasien tanpa
komorbid yang parah dan faktor resiko infeksi seperti
adanya pathogen yang resisten,
Penggunaan kombinasi sefotaksim-metronidazol
direkomendasikan oleh Royal United Hospital Bath,
NHS pada kasus sepsis dapatan komunitas yang
belum diketahui penyebabnya (Chin et al., 2013)
Kesimpulan