NASOFARING
dr. Bagus Condro P Sp.THT-
KL
Tindakan operasi kurang tumor ganas epithelial pada
dapat berperan pada
penanganan KNF karena permukaan nasofaring.
lokasi tumor yang sulit
untuk dilakukan tindakan
pembedahan. Tindakan
pembedahan hanya ke 4 kanker terbanyak di
terbatas pada tindakan Indonesia setelah kanker leher
biopsy tumor primer rahim, kanker payudara dan
kanker paru.
Daerah nasofaring
berbatasan dengan
-basis tengkorak
(superior),
-orofaring (inferior),
-koana (anterior),
-dinding faring posterior,
-dinding faring lateral,
torus tubarius
Ear sign/ Tanda telinga :
-oklusi tuba
- ggn pendengaran
- tinnitus
Nerve sign
- Otitis media -NC III-NCVI
--NC IX- NC XII
Nose sign/ Tanda hidung
-Pilek&hidung tersumbat
--gangguan penghidu
--epistaksis
-- suara sengau
Metastase
-Paru-paru
(20%)
Neck sign/Leher --Tulang (20%)
-Pembesaran kelenjar -- Hati
getah bening --Ginjal
--Otak
Etiologi
Lingkungan
Diagnosis
Anamnesis
Histopatologi
WHO tipe 1
Penentuan stadium berdasarkan UICC 2002,
yaitu :
T0: Tidak ada tumor
T1 : Tumor terbatas di nasofaring
T2: Tumor meluas kejaringan orofaring dan
atau fossa nasalis
T2a : tanpa perluasan ke parafaring.
T2b : Tumor meluas ke parafaring
T3: Tumor menginvasi struktur tulang dan
sinus paranasal.
T4: Tumor meluas ke intracranial dan atau
melibatkan syaraf cranial
N0 : Tidak ada pembesaran KGB
N1 : KGB unilateral < 6 cm
N2 : KGB bilateral < 6 cm,
diatas fossa supraklavikula
N3a : KGB >6 cm
N3b : Meluas ke fossa supraklavikula.
M0 : Tidak ada metastase jauh
M1 : Ada metastase jauh
Pengelompokan stadium
I T1 N0 M0
IIa T2a N0 M0
IIb T1 N1 M0
T2a N1 M0
T2b N0 M0
III T1 N2 M0
T2a,b N2 M0
T3 N1-3 M0
IV T4 N0 M0
T1-3 N3 M0
T1-3 N0 M1
Terapi