Anda di halaman 1dari 37

Bronkopneumonia

Harprema Sonia Raj Kaur


11.2013.113
Identitas Pasien
Nama lengkap : An. AN
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 5 bulan 18 hari
Tanggal lahir : 3 Januari 2014
Tanggal Masuk : 21 Juni 2014
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan :-
Alamat : Puri Cipageran Indah
Anamnesis
Diambil dari alloanamnesis pada tanggal 22
Juni 2014, jam 09.00 WIB
Keluhan utama : Demam sejak 4 hari
SMRS
Anak datang dengan keluhan demam sejak 4
hari sebelum masuk ke RS Rajawali. Sifat demam
naik turun dan demam malam hari tidak lebih
tinggi dari demam pada siang hari, menggigil (-).
Keluhan disertai dengan batuk dan pilek serta
sesak napas yang sudah dirasakan sejak 2
minggu yang lalu. Batuk terus-menerus dan
berdahak dengan warna dahak putih bening
kental dan sulit untuk dikeluarkan. Mual-muntah
(-) ,riwayat kejang (-). BAB anak dengan
konsistensi padat, berwarna kuning kecoklatan
dan ada sedikit lendir dan BAK anak lancar
seperti biasa. Anak masih mau minum ASI dan
cukup lancar. Riwayat imunisasi anak lengkap.
Sebelumnya anak belum dibawa berobat
kemanapun, hanya baru diberikan
parasetamol drops. Setelah diberikan obat,
demam anak mulai turun namun setelah itu
anak kembali demam.
Anak belum pernah sakit seperti ini
sebelumnya. Dari keluarga maupun
tetangga tidak ada yang sakit seperti
ini.Dari keluarga pasien tidak ada yang
mempunyai riwayat batuk-batuk lama.
Riwayat merokok dalam keluarga ada, yaitu
ayah pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
Riwayat Kehamilan dan
Kelahiran
A. Antenatal care : Teratur
B. Tempat kelahiran : Klinik bersalin
C. Ditolong oleh : Bidan
D. Cara persalinan : Spontan
E. Penyakit kehamilan: Tidak ada
F. Masa gestasi : 38 minggu/ Aterm
G. Berat badan lahir : 3500 gram
H. Panjang badan lahir: 50 cm
I. Sianosis : Tidak ada
J. Ikterus : Tidak ada

Kesan : Bayi cukup bulan dan sesuai masa kehamilan


Imunisasi WaktuPemberian

Riwayat Imunisasi

1 2
Bulan

2 3 4 5 6 9 1 1 5 6
0 1 2 3 4 5
BCG I I
I
DPT I I I I I I
I II II

Polio I I I I 1 I
0 I II II I
I V
HepatitisB I I I I
I II III

Campak I
HIB+Pneumokokus i I
I II
Riwayat Tumbuh Kembang
Menurut ibunya, tumbuh kembang anaknya
baik. Sudah bisa mengangkat kepala tegak
lurus, mengagangkat dada (dengan
bertopang pada tangan), mulai meraih
benda (termasuk yang di luar
jangkauannya, menaruh benda-benda di
mulut, berusaha memperluas lapangan
pandang, mulai berusaha mencari barang-
barang yang hilang, bereaksi jika dipanggil
namanya, tertawa dan menjerit gembira
jika diajak main.
Kesan : Pertumbuhan dan
perkembangan sesuai usia.
Pemeriksaan Fisik
Tanggal 22 Maret 2014
A. Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : - Tekanan darah
- Nadi : 146 x / menit
- Suhu : 37,4C
- Pernapasan : 52 x / menit
B. Data Antropometri

Berat badan : 8,6 Kg


Tinggi badan : 65 cm
Berdasarkan kurva NCHS, perbandingan usia dengan
berat badan terletak di antara 0 SD sampai dengan
1SD .
Berdasarkan kurva NCHS, perbandingan usia dengan
panjang badan terletak di antara 0 SD sampai
dengan 1SD.
Berdasarkan kurva NCHS, perbandingan berat badan
dengan panjang badan terletak di antara 1SD sampai
dengan 2SD.

Kesan : status gizi baik


C. Pemeriksaan Sistematis
Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan,
rambut hitam distribusi merata, tidak mudah
dicabut, ubun-ubun besar dan datar.
Mata : Bentuk normal, palpebra superior dan
inferior tidak cekung, Konjungtiva anemik (-/-),
Sklera ikterik (-/-)
Telinga : Bentuk normal, CAE lapang, sekret( -/-)
Hidung : Bentuk normal, deviasi septum tidak
ada, sekret ada, bening, pernafasan cuping hidung
(-)
Mulut : Bentuk tidak ada kelainan, bibir merah
tidak kering, sianosis tidak ada, lidah coated tongue
(-), tonsil T1-T1 tenang, faring tidak hiperemis,
Leher : Tidak ada kelainan, kelenjar getah
bening tidak teraba membesar, trakea di tengah.
Paru-paru
Inspeksi : Bentuk normal, simetris keadaan
stasis dan dinamis.,retraksi epigastric (+)
Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki(+/
+),wheezing(-/-)
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Teraba pulsasi ictus cordis di sela iga V
linea mid clavicula sinistra.
Auskultasi : Bunyi jantung I - II reguler, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen : Soepel, nyeri tekan (-),
bising usus (+)
Genitalia eksterna : Tidak dilakukan
pemeriksaan
Ekstremitas : Akral hangat, tidak
ada deformitas, tidak ada edema.
Kulit : Warna sawo matang,
turgor kulit baik, tidak ada petechiae
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Tanggal 22 Juni 2014
Hematologi
- Hemoglobin : 11,2 g / dl (13-17 g / dl)
- Hematokrit : 37 % (40-49 Vol %)
- Leukosit : 8500 / mm3 (4.000-10.000 /
mm3)
- Trombosit : 269.000 / mm3(150.000-
450.000/ mm3)
Foto thorax (23 Juni 2014)
Cor, sinus dan diafragma kanan dan kiri
normal
Pulmo: pada supra hiler kanan, hili, dan
infrahiler kanan, serta paracardial kanan
kiri tampak corakan bronkovaskular kabur
berbercak.
Kesan: bronkopneumonia duplex
Resume
Anak datang dengan keluhan demam sejak 4 hari
sebelum masuk ke RS Rajawali. Sifat demam naik
turun dan demam malam hari tidak lebih tinggi dari
demam pada siang hari. Keluhan tidak disertai
dengan menggigil. Keluhan disertai dengan batuk
dan pilek serta sesak napas yang sudah dirasakan
sejak 2 minggu yang lalu. Batuk terus-menerus dan
berdahak dengan warna dahak putih bening kental
dan sulit untuk. BAB anak dengan konsistensi
padat, berwarna kuning kecoklatan dan ada sedikit
lendir Anak masih mau minum ASI dan cukup
lancar. Riwayat imunisasi anak lengkap Riwayat
ayahnya adalah seorang perokok.
Tanda vital
- Nadi : 146 x / menit
- Suhu : 37,4 C
Pernapasan : 52 x / menit

Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin : 11,2 g / dl
Hematokrit : 37 %
Leukosit : 8500 / mm3
Trombosit : 269.000 / mm3

Rontgen thorax
Kesan: sesuai gambaran bronkopneumonia duplex.
Diagnosa Kerja
Bronkopneumonia

Dasar yang mendukung:


Demam 37,4 C
Batuk berdahak dan sesak napas sejak 2
minggu yang lalu
Pemeriksaan fisik ditemukan adanya
retraksi epigastrium dan rhonki (+/+)
Foto thorax gambaran bronkopneumonia
duplex
Diagnosa Banding
TBC paru
Pemeriksaan Anjuran
Darah lengkap, Hitung jenis leukosit, kultur
darah, pewarnaan gram
Mantoux test
Penatalaksanaan
Non medikamentosa
- Tirah baring dan observasi tanda-tanda
vital
- Makan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Medikamentosa
1. IVFD RA
2. Antipiretik per oral: paracetamol 10-15
mg/kgBB/Do (100mg/kali pemberian, 4 x 1
Cth)
3. Ambroxol HCl drop 0,5 mg/kgBB/Do ( 15
mg/ml)
Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : bonam
Ad sanationam : bonam
Etiologi
Diplococus pneumonia, Pneumococcus sp,
Streptococcus sp, Hemoliticus aureus,
Haemophilus influenza, Klebsial
pneumonia, dan Mycobacterium
tuberculosis
Virus seperti Respiratory syntical virus,
Virus influenza, dan Virus sitomegalik
Jamur seperti Citoplasma capsulatum,
Criptococcus nepromas, Blastomices
dermatides, Cocedirides immitis,
Aspergillus sp, Candinda albicans, dan
Mycoplasma pneumonia
Epidemiologi
Insiden penyakit ini pada negara
berkembang hampir 30% pada anak-anak
di bawah umur 5 tahun dengan resiko
kematian yang tinggi, sedangkan di
Amerika pneumonia menunjukkan angka
13% dari seluruh penyakit infeksi pada
anak di bawah umur 2 tahun
Laporan WHO 1999 menyebutkan bahwa
penyebab kematian tertinggi akibat
penyakit infeksi di dunia adalah infeksi
saluran napas akut termasuk
bronkopneumonia dan influenza
Manifestasi Klinis
Gejala dan tanda bronkopneumonia meliputi gejala
infeksi pada umumnya demam, menggigil, rewel, dan
gelisah
Beberapa pasien mungkin mengalami gangguan
gastrointestinal seperti muntah, kembung, diare, atau
sakit perut
Nafas cuping hidung (neonatus), takipneu, dipsneu,
dan apneu
Batuk umumnya dijumpai pada anak besar
Retraksi (penarikan dinding dada bagian bawah ke
dalam saat bernafas bersama dengan peningkatan
frekuensi nafas), perkusi redup, fremitus melemah,
suara nafas melemah dan ronkhi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah pada bronkopneumonia
umumnya didapatkan Leukositosis hingga
> 15.000/mm3 seringkali dijumpai dengan
dominasi netrofil pada hitung jenis
Trombositosis > 500.000 khas untuk
pneumonia bakterial.
Trombositopenia lebih mengarah kepada
infeksi virus
Biakan darah merupakan cara yang spesifik
namun hanya positif pada 10-15% kasus
terutama pada anak- anak kecil
Rontgen Thoraks (AP/lateral)
Pada bronkopneumonia bercak-bercak
infiltrat didapatkan pada satu atau
beberapa lobus. Jika difus (merata)
biasanya disebabkan oleh Staphylokokus
pneumonia
Kriteria Diagnosis
Dasar diagnosis bronkopneumonia menurut Henry
Gorna dkk tahun 1993 adalah ditemukannya
paling sedikit 3 dari 5 gejala berikut ini :
a. sesak nafas disertai dengan pernafasan cuping
hidung dan tarikan dinding dada
b. Panas badan
c. Ronkhi basah sedang nyaring (crackles)
d. Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus
e. Leukositosis (pada infeksi virus tidak melebihi
20.000/mm3 dengan limfosit predominan, dan
bakteri 15.000-40.000/mm3 neutrofil yang
predominan).
Differential Diagnosis
TBC
Bronkiolitis
Penatalaksanaan
Pasien dengan saturasi oksigen < 92% harus
diberikan terapi oksigen dengan kanul untuk
mempertahankan saturasi oksigen >92%
dengan 2-4L/ menit Oksigen.
Pada pasien yang asupan per oralnya
kurang, diberikan cairan intravena dan
dilakukan balans cairan ketat
Antipiretik dan analgetik dapat diberikan
pada pasien
Nebulisasi dengan 2 agonis dapat diberikan
untuk memperbaiki mucocilliary clearance
Komplikasi
Komplikasi biasanya sebagai hasil langsung
dari penyebaran bakteri dalam rongga
thorax (seperti efusi pleura, empiema dan
perikarditis)
Penyebaran bakteremia dan hematologi
Meningitis, artritis supuratif, dan
osteomielitis adalah komplikasi yang jarang
dari penyebaran infeksi hematologi
Prognosis
Pada era sebelum ada antibiotik, angka
mortalitas pada bayi dan anak kecil
berkisar dari 20% sampai 50%
Dengan pemberian antibiotik yang tepat
dan adekuat, mortalitas dapat diturunkan
Thank You..

Anda mungkin juga menyukai